*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Club Moonlight
Siang itu di bandara dipenuhi dengan wartawan yang akan meliput kedatangan putri konglomerat Chandra Kusuma,yang baru datang dari inggris,
seorang wanita memakai masker berjalan keluar dari bandara,dan dengan cepat para wartawan menyerbu dan mencecar wanita itu dengan berbagai pertanyaan,
Namun saat wanita itu membuka maskernya,semua wartawan itu terkejut karena wanita itu bukanlah putri dari konglomerat Chandra Kusuma,
Disisi lain,,
seorang wanita memakai baju cleaning service terlihat keluar dari bandara dengan celingukan sana sini,
Perlahan dia berjalan menuju area parkir,dan wanita itu adalah Amelia Chandra Kusuma,yang sedang di incar oleh wartawan, Amelia menyamar karena tidak mau terekspos oleh wartawan,
Amel mencoba mencari tempat untuk bersembunyi, agar tak ketahuan oleh wartawan, namun sayangnya penciuman para wartawan itu sungguh tajam,dan dapat melihat pergerakan Amelia
hingga Amelia harus berlari agar tidak tertangkap oleh para wartawan,, hingga akhirnya Amelia masuk ke sembarang mobil,yang tengah parkir di bandara,
"pak supir tolong cepat jalankan mobilnya"ucap Amel dan entah kenapa supir itu langsung menuruti perkataan Amel,
Amel menghela nafas lega, kemudian menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil
"hampir saja aku ketangkap basah"ujar Amel
"eeehmm"suara seorang pria berdehem
"astaga,ternyata ada orang disebelah gue"Amel terkejut mendengar suara itu,
"maaf mas aku numpang mobilnya gak pa' ya"ujar Amel dengan raut wajah malu
"sudah masuk mobil orang sembarangan baru permisi"jawab Juna dengan ketus
"iya maaf mas, soalnya darurat,kenalin mas namaku Amelia panggil saja Amel"ucap Amel sambil mengulurkan tangannya
"sudah tahu"Juna merasa kesal dengan Amel yang Sok akrab
"tahu apanya mas"tanya Amel yang tak paham
" ya nama kamu lah"Juna semakin kesal
"tahu dari mana"tanya Amel lagi
"dari TV"ucap Juna singkat
"ooooh,,kirain masnya peramal"kekeh Amel
"Pak supir tolong anterin aku ke club Moonlight ya"pinta Amel
"siang siang gini ke club, dasar wanita gak bener"gumam Juna dalam hati
"mas,,mas sini tak kasih tahu"Amel menarik tangan Juna, membuat tubuh Juna menempel pada tubuh Amel,
"lihat mas itu foto calon suamiku, terpampang nyata di papan reklame, gantengnya calon suamiku,jadi gak sabar pengen cepat ketemu"celoteh Amel
"ya jelas ganteng lah itu kan foto gue"gumam Juna dalam hati
Juna yang sedari tadi memakai masker,dan kacamata hitam, membuat Amel tak mengenali Juna,dan Juna memakai masker karena dia juga menghindari para wartawan,agar tidak terekspos,
Juna ke bandara adalah atas perintah mamanya, untuk menjemput Amel
"calon suamiku namanya Arjuna Suryanata CEO dari Suryanata Grup,keren kan mas"Amel tak henti hentinya mengoceh
"ya jelas keren lah,,dan gue terpaksa mau nikah sama lo,karena mama gue yang maksa, kalau bukan karena mama,mana mau gue nikah sama orang yang gak gue cintai"Juna terus bergumam dalam hati
mamanya Amel dan mamanya Juna,sudah bersahabat sejak lama,dan mereka sepakat untuk menjodohkan anak mereka
Amel setuju untuk menikah dengan Juna, karena dia memang sudah lama jatuh hati pada Juna,tapi lain halnya dengan Juna yang keberatan dengan perjodohan itu dan terpaksa menerima karena mamanya selalu mengancamnya dengan berbagai hal,
terdengar nada pesan masuk dari ponsel Juna,lalu Juna membaca pesan yang ternyata dari mamanya
("Juna kamu sudah menjemput Amel,?")
pesan dari Bu Laras mamanya Juna
("sudah ma")
("mana buktinya?")
Lalu Juna menjepret wajah Amel dari samping, Amel sedang memandang keluar jendela,
("foto Amel terkirim")
("ya sudah,antar dia kerumahnya")
("🙂")Juna mengirim emote
Lalu supir Juna yang bernama Romi menghentikan mobilnya di depan Club Moonlight,
"Mbak Amel sudah sampai di club"ucap Romi
"terimakasih banyak ya mas,dan pak supir"ucap Amel yang tidak dibalas Juna
Amel turun dari mobil Juna,,dan Juna menyuruh Romi menjalankan mobilnya
"kenapa bos pura' gak kenal sama non Amel"Romi penasaran dengan sikap bosnya itu,
"lihat orangnya aja males gue,lo liat sendiri kan,mana ada orang siang' ke club,mau ngapain coba, mau jadi mucikari, berarti semua berita di TV dan internet itu benar, kalau dia bukan wanita baik',,"Juna berpikir negatif
"hati' bos jangan kelewat benci, nanti jatuh cinta loh"celetuk Romi
"gue jatuh cinta sama dia,,jangan harap gue akan jatuh cinta sama dia, bahkan dalam mimpi sekalipun"tegas Juna
di sisi lain,,
setelah berhenti di depan Club,Amel menyebrang jalan, melewati pembatas jalan lalu menuju sebuah ruko berlantai dua,
"Amel,!"teriak Cindy sahabat Amel
"Cindy,!" Amel menghampiri Cindy,lalu keduanya berpelukan dengan hangat,
"kangen banget gue sama lo,udah lima tahun kita gak ketemu"ujar Cindy
"iya gue juga kangen banget sama lo"ucap Amel
Biasanya dua sahabat ini hanya berkomunikasi lewat ponsel secara intens
"kita masuk dulu yuk, lihatin dalam ruko,cocok gak buat kita buka cafe di disini"ajak Amel
"siap bestie"ucap Cindy
Walaupun Amel putri dari konglomerat,tapi dia lebih suka jadi orang yang mandiri, memilih memulai usahanya sendiri,
di rumah keluarga Chandra Kusuma*
Bu Riska sedang mondar mandir di ruang keluarga menunggu kedatangan Amel
"mana Amel, kenapa belum datang, masak barangnya udah nyampe orangnya entah kemana"gumam Bu Riska
"paling dia lagi sama si Cindy ma"sahut Ferdi
Ferdinand Chandra Kusuma adalah kakaknya,Amel
"mama gak melarang dia sama siapa tapi, harusnya dia pulang dulu, minimal kasih kabar biar kita gak khawatir, entah kapan dia bisa bersikap dewasa"Bu Riska ngomel
Tak berapa lama kemudian
"mama,,! Aku pulang"Amel masuk rumah dengan berteriak
"Amel kemana saja kamu, kenapa gak langsung pulang"Bu Riska marah
"maaf ma,,tadi Amel ketemu Cindy dulu,kita lihatin ruko yang nantinya mau kita jadikan cafe"jelas Amel
"ya sudah,kamu istirahat dulu, jangan lupa nanti malam Juna sama mamanya mau kesini,kamu jangan kemana mana"ujar Bu Riska
"beneran Juna mau kesini ma,"Amel girang
"iya,,tadi Tante Laras yang ngabari"ucap
Bu Riska
rencananya malam ini Bu Laras dan Bu Riska akan membahas pernikahan Amel dan Juna,yang akan dipercepat
Malam harinya,,
Ting-Tong!!
Suara bel rumah Amel berbunyi,ART membukakan pintu
"eeh Bu Laras,mari silahkan masuk"ucap ART
"Laras kamu sudah datang, Juna ayo masuk"ujar Bu Riska
"malam Tante,"sapa Juna sambil mencium tangan Bu Riska
"Amel mana,,Ris?"tanya Bu Laras
"bentar lagi dia turun,biasa anak gadis kalau dandan lama"kekeh Bu Riska
Sesaat kemudian Amel turun,lalu duduk disebelah Bu Riska
"malam Tante,,Tante apa kabar"sapa Amel
"malam sayang, kabar Tante baik"balas Bu Laras
"apa tadi Juna mengganggu kamu saat menjemput mu di bandara"tanya Bu Laras
Amel yang tak paham maksud Tante Laras,hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal,
"gak kok Tante,"ucap Amel
"emangnya tadi Juna jemput kamu Amel?"tanya Bu Riska
"bener Riska,ini buktinya"Bu Laras menunjukkan foto Amel yang dikirim Juna,dan Amel ikut melihat foto itu,sontak Amel terkejut
"inikan gue tadi siang,kok bisa sih,jadi orang yang dimobil tadi siang itu Juna"Amel menatap tajam ke arah Juna,dan Juna cuek saja tak menghiraukan tatapan Amel
"Juna tahu gue dan pura' gak kenal sama gue,sebenci itukah lo sama gue Juna"gumam Amel dalam hati
~£Q~