Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Seorang gadis cantik, mengenakan gaun mini dengan rambut pirang yang terurai tengah duduk manis di sebuah kafe. Dia meminum segelas americano sambil melihat luar jendela kafe tersebut. Sambil tersenyum sesekali dia melihat wajahnya didepan kamera ponselnya. Sesekali pula gadis itu merapikan rambutnya.
Gadis itu bernama Alana Ketlovly, dia tengah menunggu seorang pria yang sangat ia cintai. Hari ini merupakan hari pertemuan mereka. Pria itu memintanya untuk menunggu di kafe Flower tempat mereka sering berkunjung berdua. Entah apa yang akan disampaikan pria tersebut, namun Alana begitu antusias dan tak sabar untuk bertemu. Dia kembali melihat diluar jendela, lalu ia tersenyum ketika melihat pria yang ditunggunya sudah datang. Namun seketika senyumnya memudar ketika melihat pria tersebut datang dengan seorang gadis.
" Hai.. maaf sudah membuat mu menunggu." sapa Alvaro, pria yang sedari tadi ditunggu oleh Alana.
" Hai.." sapa Alana tersenyum getir sambil melihat gadis yang dirangkul oleh Alvaro.
" Kamu duduk disana sebentar, aku ada perlu dengannya." ucap Alvaro kepada gadis yang datang bersamanya lalu mencium pipi gadis tersebut dihadapan Alana.
Melihat pemandangan mesra didepannya, membuat Alana begitu cemburu. Dia mengambil gelas americanonya dan meminumnya sekali teguk.
" Siapa dia!" tanya Alana ketika gadis itu pergi.
" Pacarku." jawab Alvaro.
Seketika itupula Alana merasa jika petir seolah baru menyambar dirinya. Alana yang berharap akan berita bahagia justru berita yang ia dengar malah menyakiti hatinya.
" Maafkan aku, Alana. Kamu udah lihat jika aku sudah memiliki seseorang yang aku cintai sekarang." ucap Alvaro sedikit merasa bersalah kepada Alana.
" Setelah sekian lama kita bersama. Apa nggak sedikit pun kamu mencintaiku?" tanya Alana yang sudah tak kuasa deraikan air mata.
" Aku sudah mencoba untuk mencintaimu tapi aku nggak bisa. Untuk itu aku minta maaf, Alana. Aku sudah menemukan orang yang aku cintai." ujar Alvaro.
" Nggak apa-apa. Aku mengerti." ucap Alana meski hatinya sakit.
" Maafkan aku.. aku harap kamu bisa menemukan orang yang mencintaimu." ucap Alvaro lagi-lagi merasa bersalah.
" Makasih, hiks... Aku nggak apa-apa. Jangan pedulikan airmata ku yang mengalir ini." ucap Alana sambil menangis.
" Aku minta maaf, Alana."
" Nggak apa-apa.. obrolan kita sudah selesai. Kasihan pacarmu sudah menunggu. Aku pergi dulu." ucap Alana beranjak dari tempat duduknya.
Alana keluar dari kafe sambil menangis, dia tak menyangka jika kisah cinta akan berakhir dengan bertepuk sebelah tangan. Alana begitu mencintai Alvaro ketika mereka berdua masih duduk dibangku SMA. Begitu banyak hal yang Alana korbankan demi cintanya agar terbalas. Namun, setelah sekian lama bersama Alana justru tidak bisa membuat Alvaro mencintainya. Bahkan kini dirinya harus menelan pil pahit akan sakit hati karena cintanya yang tak terbalas. Alana pulang ke apartemennya sambil menangis. Untuk kali ini, dia berjanji pada dirinya sendiri. Jika ini menjadi hari terakhir kalinya dia meneteskan air mata untuk Alvaro. Selebihnya Alana mencoba untuk menganggap Alvaro sebagai teman, meski dirinya harus butuh waktu untuk itu.
Semua kenangannya bersama dengan Alvaro seperti film yang terus berputar di pikirannya. Semua kenangan itu seolah membangun luka yang begitu besar di hatinya. Cintanya yang begitu besar nyatanya di balas dengan rasa kasihan. Semua bentuk cinta dan perhatiannya, tidak membuat hati Alvaro tergugah dan memandanginya sebagai gadis yang dicintai. Kini hanya luka yang Alana setelahnya dia harus berusaha untuk lupa meski itu berat.
semangat berkarya author 🥰