Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.
Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 - Pengkhianatan
Bleghh
Darah segar termuntahkan bersamaan dengan gemuruh petir. Seorang lelaki dengan pakaian keemasan duduk dengan posisi meditasi, menarik energi bumi dan langit ke dalam tubuhnya. Semua orang yang melihatnya tahu bahwa dia sedang melakukan penerobosan.
Namun, darah segar yang yang tercecer di lantai berasal dari lelaki itu. Menerobos ke alam immortal memang sesuatu yang sulit, namun harusnya tidak akan melukainya dengan berat seperti saat ini. Apalagi dia sudah melakukan persiapan sejak lama.
"Energi ku tiba-tiba menjadi kacau, hal seperti ini tidak akan terjadi kecuali..."
Lelaki itu menatap nyalang ke arah pintu yang baru saja dimasuki oleh seorang wanita yang sangat dikenalnya. Dialah Xie Mei–kekasihnya. Ia tidak sendirian, disampingnya berdiri Ketua Sekte Naga Suci, yang menatapnya remeh.
"Jangan bilang ini adalah perbuatanmu?!" Lelaki itu berteriak dengan penuh kemarahan.
"Tian Guo, Suamiku, kamu memang sangat kuat. Namun, tidak kusangka kamu akan sebodoh ini." Xie Mei terkekeh.
Tian Guo terbakar amarah. Selama ini dia memperlakukannya dengan sangat baik, inikah balasan yang diberikannya?
"Kamu pasti bertanya-tanya alasan aku melakukan ini kan?"
Raut wajah Xie Mei berubah, guratan-guratan amarah memenuhi wajahnya.
"Bagaimana mungkin aku bisa mencintai lelaki yang sudah menghabisi nyawa keluargaku!"
"Aku masih ingat kobaran api yang mengubur keluargaku, jeritan serta tangisan mereka. Selama ini aku memupuk balas dendam ini di hatiku, berharap akan tiba hari dimana aku membalaskan dendam ini!"
"Dan akhirnya hari itu pun tiba. Tak kusangka kamu akan jatuh ke dalam perangkapku. Kamu yang dipuja-puja sebagai ahli bela diri terkuat di daratan Zhuyun malah mati dengan konyol di tanganku. Bukankah ini adalah balas dendam yang sempurna, Tian Guo?"
"Wanita benar-benar racun."
Ketua Sekte Naga Suci maju ke depan, mengeluarkan pedangnya dari sarungnya.
"Haruskah kita bunuh dia sekarang juga?"
Xie Mei menatap langit yang mulai membentuk pusaran, "Tidak usah, lagipula petir kesengsaraan akan membinasakannya."
"Ini adalah hukuman atas dosamu. Selamat tinggal, Suamiku."
Xie Mei mengucapkan salam perpisahan dengan dingin.
"HAHAHAHA"
Tian Guo tertawa.
"Mati katanya, huh, kamu pikir aku siapa?!"
Di daratan Zhuyun, tidak ada yang tidak mengenal Tian Guo. Satu-satunya ahli bela diri yang telah menyempurnakan ilmu pedang serta pemimpin Istana Surgawi.
Petir-petir yang berkumpul dilangit mulai menumpuk. Gema tawa Tian Guo menggema di dalam ruangan, namun darah yang terus keluar dari mulutnya menunjukkan bahwa kondisinya semakin buruk.
"Xie Mei, kamu pikir aku akan mati semudah itu?" Tian Guo mengangkat tangannya, mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang ada dalam dirinya.
"Jangan sombong, Tian Guo. Bahkan jika kamu bisa selamat dari petir kesengsaraan, kamu tetap tidak akan lolos dari tanganku," kata Ketua Sekte Naga Suci sambil mengayunkan pedangnya, memancarkan aura membunuh yang sangat kuat.
Petir kesengsaraan mulai terbentuk. Langit yang sebelumnya cerah kini dipenuhi awan gelap berputar yang mengeluarkan petir menyambar-nyambar. Tian Guo, meski terluka parah, menatap ke arah pusaran petir tersebut dengan penuh tekad. Energi spiritualnya yang tersisa mulai dikumpulkannya, membentuk pelindung di sekitar tubuhnya.
Petir pertama menyambar dengan kecepatan kilat, menghantam pelindung energi Tian Guo. Dentuman keras terdengar, menggema di seluruh lembah. Namun, pelindung energi itu berhasil menahan serangan pertama. Tanpa menunggu lama, petir kedua menyambar, lebih kuat dari sebelumnya. Tian Guo mengerang kesakitan, namun dia tetap bertahan.
Xie Mei tersenyum puas. "Kamu bisa bertahan selama yang kamu mau, tapi itu semua sia-sia, Tian Guo."
Petir ketiga menyambar dengan kekuatan dahsyat, meretakkan pelindung energi Tian Guo. Dia terdorong ke belakang, darah segar kembali termuntahkan dari mulutnya.
Tian Guo mengerahkan semua kekuatan yang tersisa, menantang petir terakhir yang kini berkumpul menjadi satu, bersiap untuk menghancurkan dirinya.
Petir keempat turun dengan kekuatan yang melebihi ketiga petir sebelumnya. Langit seakan terbuka, mengirimkan kilatan yang memecah bumi. Tian Guo, meski telah mengerahkan seluruh kekuatannya, tidak dapat menahan kekuatan dahsyat tersebut.
"Aku pasti akan kembali! Saat itu tiba tidak akan ada tempat bagimu untuk bersembunyi, Xie Mei!"
Xie Mei dan Ketua Sekte Naga Suci hanya tertawa mengejek. "Kembali? Kau hanya akan menjadi abu yang tertiup angin, Tian Guo."
Tubuh Tian Guo binasa dibawah kekuatan petir kesengsaraan. Langit kembali menjadi cerah, seakan-akan tidak ada yang terjadi sebelumnya.
"Apakah sudah berakhir, dia benar-benar mati?" Ketua Sekte Naga Suci ragu.
Xie Mei mengeluarkan sebuah benda.
"Ya, batu jiwanya padam. Dia benar-benar mati."
"Hahh, sayang sekali Tian Guo. Tapi, kamu tenang saja, aku pasti akan menggantikan posisimu dengan baik."
Hari itu, Daratan Zhuyun digemparkan dengan berita kematian sang pemimpin Istana Surgawi.