NovelToon NovelToon
Aku Menolak Menjadi Pemeran Figuran

Aku Menolak Menjadi Pemeran Figuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:43.4k
Nilai: 5
Nama Author: @hartati_tati

Naya wanita cantik yang berumur 27 tahun mendapati dirinya terbangun didunia novel sebagai pemeran tambah yang berakhir tragis. Naya merasuk kedalam tubuh Reka remaja cantik yang berusia 18 tahun. Reka memiliki keluarga yang sangat amat menyayanginya, mereka rela melakukan apapun demi kebahagiaan Reka. Meskipun memiki keluarga yang sangat amat mencintainya sayangnya kisah percintaan Reka tidak berjalan dengan baik. Tunangannya Gazef lebih memilih pemeran utama wanita dan meninggalkan Reka. Reka yang merupakan pemeran tambahan akhirnya menjadi batu pijak untuk kebehagian Gazef dan Rosa, Reka harus mati demi kebahagiaan pemeran utama dalam novel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Di dalam hutan yang sunyi, seorang wanita berlari dengan cepat, napasnya terengah-engah di udara yang dingin. Langkah-langkahnya terdengar tergesa-gesa di antara pepohonan yang menjulang tinggi. Di kejauhan, suara tembakan menggelegar, menciptakan getaran di udara yang menakutkan. Wajahnya terlihat tegang, ekspresinya penuh  kekesalan karena tidak dapat membalas serangan musuh yang tidak terlihat.

Dengan mata yang waspada, Naya melihat ke kiri dan kanan, menangkap dua sosok yang mengejarnya dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

"Sial," gumamnya, napasnya terengah-engah. Tanpa ragu, Naya meraih pistolnya dengan gerakan cepat dan menembak ke arah kiri, memastikan tembakannya mengenai target dengan akurasi yang mematikan.

Namun, sebelum dia bisa bernapas lega, serangan datang dari arah kanan saat musuh melemparkan pisau. Dengan refleks yang cepat, Naya mampu menghindar, meskipun tangannya tergores sedikit oleh serangan itu.

Naya, wanita berusia 27 tahun, menonjol di antara kerumunan dengan kecantikan yang memukau. Wajahnya yang cantik dihiasi oleh rambut panjang berwarna hitam yang mengalir anggun di sepanjang punggungnya. Kulitnya putih berseri, menonjolkan pesonanya dengan lebih kuat lagi.

Namun, di balik kecantikannya terdapat bekas luka yang mengisyaratkan kisah yang gelap dan penuh dengan kekerasan. Bekas luka di lehernya dan di tangan menunjukkan bahwa dia bukanlah seseorang yang asing dengan pertarungan dan konflik. Mata yang tajam dan penuh perhitungan, serta sikapnya yang teguh, mengungkapkan bahwa Naya adalah seorang anggota mafia yang tidak boleh dianggap remeh.

Naya menghentikan langkahnya mendadak, napasnya berat dalam ketegangan. Dia menyadari bahwa dia telah terkepung oleh dua puluh musuhnya, yang berdiri mengelilinginya, Naya dengan cepat mengeluarkan sebilah pisau dari sabuknya, memegangnya dengan kuat di kedua tangannya.

Seorang pria menghampiri Naya sambil bertepuk tangan dengan nada yang merendahkan. "Naya... Naya... Naya... Jika kamu mau bekerjasama, aku akan membiarkanmu hidup," ucapnya dengan nada tawar-menawar.

Naya menatap pria tersebut dengan tatapan tajam. "Bekerjasama dengan pria jelek seperti mu... Maaf saja ya, aku masih waras," balas Naya dengan tegas.

Pria itu tersenyum sinis. "Mulutmu sama tajamnya dengan keahlianmu," katanya, mencoba menyindir.

"Terima kasih atas pujianmu, tapi sayangnya aku tidak punya waktu untuk membalas pujian menjijikanmu itu," jawab Naya tanpa ragu.

"Padahal, kamu tipeku," kata pria itu sambil menjilat bibirnya, memandang tubuh Naya dengan mata yang licik.

Naya menggelengkan kepala dengan ekspresi jijik. "Menjijikan," ucapnya dengan nada tegas.

"Berikan flashdisk itu, maka kamu akan kubiarkan pergi," desak pria tersebut.

"Tidak akan pernah," sahut Naya dengan cepat.

"Baiklah, jika itu keputusanmu, habisi dia," ujar pria itu kepada anak buahnya dengan dingin.

Dalam sekejap, situasi berubah menjadi kekacauan. Dua puluh musuh Naya menyerang dengan ganas, mencoba menghentikannya dengan segala cara yang mereka miliki. Namun, Naya tidak gentar. Dengan keahliannya yang luar biasa, dia melawan dengan penuh determinasi.

Dengan gerakan yang lincah dan refleks yang cepat, Naya menggunakan pisau-pisau yang dimilikinya sebagai senjata utama. Dia melompat, berputar, dan menghindari serangan-serangan musuh dengan kecepatan yang memukau. Setiap gerakan yang dilakukannya mengandung kekuatan dan ketepatan yang menakjubkan.

Meskipun jumlah musuhnya banyak, Naya tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Dia terus melawan dengan penuh semangat dan keberanian, menyerang dan bertahan dengan keterampilan yang luar biasa. Darah dan keringat membasahi tubuhnya, tetapi dia tidak membiarkan hal itu menghalangi tujuannya.

Pertarungan itu menjadi semakin sengit, dengan suara benturan pisau dan teriakan yang menggema di hutan. Naya terus bertahan, tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya. Dengan kekuatan dan keahliannya, dia berjuang untuk keluar dari situasi yang sulit tersebut, menunjukkan bahwa dia adalah lawan yang tangguh bagi siapapun yang berani menantangnya.

Naya terus melawan dengan gigih, tetapi tidak bisa menghindari semua serangan musuhnya. Saat dia sedang berusaha menghindari satu pukulan, pukulan lainnya berhasil menyerangnya dengan keras. Tubuhnya terhuyung mundur oleh kekuatan pukulan tersebut, membuatnya terhempas ke belakang.

Rasa sakit menusuk tubuhnya saat ia jatuh ke tanah, tetapi Naya tidak membiarkan itu menghentikannya. Dengan tekad yang kuat, dia bangkit kembali, wajahnya dipenuhi dengan keteguhan dan keinginan untuk terus melawan.

Dengan gerakan yang lincah dan penuh keberanian, Naya berhasil membunuh beberapa musuhnya dengan keahlian yang mematikan. Pisau-pisau yang dipegangnya menjadi senjata yang mematikan, memotong dan menusuk dengan presisi yang memukau. Setiap serangan yang dilancarkan oleh Naya menghantam sasaran dengan akurasi yang mematikan, membuat musuh-musuhnya terjatuh satu per satu.

Namun, kesuksesan tersebut tidak datang tanpa korban. Saat Naya berhasil mengalahkan satu musuh lagi dengan gerakan yang cepat, sebuah tusukan tiba-tiba menancap di perutnya. Rasa sakit menusuk tubuhnya, membuatnya terengah-engah saat dia terjatuh ke belakang.

Dengan tubuh yang terluka dan penuh dengan rasa sakit, Naya terus berjuang dalam pertempuran yang sengit. Namun, saat dia berusaha bangkit kembali, serentetan tembakan tiba-tiba menghujani punggungnya. Setiap peluru yang menembus tubuhnya menyebabkan rasa sakit yang tak terbayangkan, membuatnya terhuyung ke depan.

Naya menahan rasa sakitnya, tetapi tidak bisa menahan darah yang mengalir deras dari luka-lukanya. Dari bibirnya yang pucat. Darah membanjiri mulutnya saat dia memuntahkan darah, menunjukkan betapa parahnya luka yang dia derita.

Dengan tubuh yang terasa semakin lemah, Naya terjatuh ke tanah dengan napas yang terengah-engah. Matanya hampir tertutup ketika dia melihat kekasihnya mendekat, tersenyum manis sambil mengambil flashdisk yang telah dia jaga dengan begitu berharga, bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.

"Pengkhianat," gumam Naya dengan suara yang lemah, tetapi penuh dengan kekecewaan.

Pria itu mengangkat pistolnya, menodongkannya tepat ke arah kepala Naya. Ekspresinya dingin, tanpa belas kasihan. Tanpa sepatah kata pun, dia menarik pelatuknya.

Dengan tembakan yang menggelegar, kehidupan Naya berakhir di tengah hutan yang sunyi. Tubuhnya terbujur kaku di tanah, matanya yang dulunya penuh dengan keberanian, kini telah terpejam dalam kedamaian yang tak tergoyahkan. Itulah akhir dari perjuangan seorang wanita yang tangguh, yang bahkan di saat-saat terakhirnya, dia masih mempertahankan kebenaran yang diyakininya.

Naya merasakan jatuh ke dalam kegelapan yang dalam, seperti terjerembab ke dalam jurang tak berdasar. Matanya terpejam erat, tak mampu membuka sedikit pun hingga samar-samar ia merasakan adanya setitik cahaya yang menerangi wajahnya.

Perlahan-lahan, Naya merasa mampu membuka matanya. Saat pandangannya menembus kegelapan, dia melihat sekelilingnya dipenuhi oleh kegelapan gulita, kecuali untuk sinar cahaya yang menerangi wajahnya sendiri.

Mata Naya melebar kaget ketika dia melihat seorang gadis mendekatinya, kemudian memeluk tubuhnya erat-erat.

"Jadilah aku, penyelamatan ku," kata sosok misterius itu dengan suara lembut yang menggema di keheningan gelap.

Naya merasa campuran antara keterkejutan, kebingungan, dan kelegaan melanda dirinya. Dia tidak tahu siapa gadis itu atau darimana dia berasal, tetapi dalam kegelapan yang melingkupinya, Naya merasa bahwa kehadirannya adalah suatu bentuk penyelamatan yang tak terduga.

1
Batara Kresno
Luar biasa
Murni Dewita
👣
Yui
Luar biasa
Dede Mila
baca
Aisyah Suyuti
seru
Black Moon
Masih nunggu up nya, Thor.
renaa.
di chapter sebelumnya si arsan manggilnya cebol, trs micro sister, lah skrg malah kunti bogel 🙂
zakia Mutmainah
kenapa harus nolak reka? padahal kalo reka sama kael itu pasti cocok banget
Black Moon
Kalo Gw jadi Kael juga pasti mikirnya ke arah situ, sabar ya Kael tapi bukan itu yg mau dibicarakan 🙈
✓🥀 forever
suka/Heart/

smngt Thor
Moly
Lanjut...
charis@ŕŕa
up 1 lg dong
Erni Nofiyanti
pusing bacanya muter2,
Erni Nofiyanti
kirain mukanya rusak
Midah Zaenudien
cukup bagus cuma aku belum faham alur x
@ImIm: *Biar typo
@ImIm: Reka aka naya dipaksa sama author buat mengikuti cerita novelnya dimana Reka aka naya harus mati. Karena Reka menolak dan mencoba mengubah alur cerita biara tidak mati akhirnya author (penulis novel) memutar waktu. Dibagian pertama Reka berhasil memutuskan pertunangan tapi Reka tidak tahu kalau keluarganya mencelakai Rosa dan Gazef pemeran utama dalam cerita novel makanya Reka sempat bingung kenapa dia tiba-tiba ke tarik kembali ke awal cerita dimana dia masih berstatus tunangannya Gazef. Dibagian kedua dimana Reka menembak Gazef disitu titik awal Reka sadar kalau terjadi sesuatu yang buruk kepada pemeran utama maka Reka akan di tarik paksa kembali ke titik awal cerita.

Semoga paham dengan penjelasannya
total 2 replies
Black Moon
Ditunggu up selanjutnya, semangat Author
Lippe
kata cebol dengan berat hati masih keterima. Tapi..... MICRO???
semungil itu😭😭😭😭
Neng Rusyanah
Luar biasa
Grey
apa jangan² karena perasaan kael? author nya terlalu terobsesi sama peran si kael? atau author nya terobsesi sama ending dari pemeran utama yg dia ciptakan?
Grey
kirain gegara kata rawrr nya😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!