NovelToon NovelToon
Masinis, I Love You!

Masinis, I Love You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / EXO / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Redchoco

Pernikahan Serena dan Sabir terjalin karena keduanya sepakat untuk pulih bersama setelah dikhianati kekasih masing-masing. Terbiasa berteman selama ini membuat perasaan cinta tumbuh serta-merta. Namun, di saat semua nyaris sempurna, Tuhan memberikan Sabir cobaan dalam urusan kerja. Di mulai dari sini, akan mereka temukan arti cinta, pertemanan dan keluarga yang sebenarnya.

Mari, ikuti lika-liku perjalanan Bapak Masinis dan Ibu Baker yang ingin menjadi pasutri apa adanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redchoco, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Idola kaum hawa

Jika ditanya bagaimana perasaan Serena setelah membaca surat di tangan, tentu jawabannya : kaget, terharu, pengin nangis, pengin ketawa, pengin senyum-senyum sepanjang malam sambil memikirkan sosok Sabir berada di balik komputer untuk mengetik sepucuk surat yang konon datangnya dari PT.KAI.

Suaminya bukanlah orang yang puitis, apalagi romantis, dia lebih ke 'laki-laki baik hati yang kebetulan sikapnya manis dari sananya, plus humoris sedikiiittt'. Begitu mendapatinya melakukan hal tidak terduga ini : berkomunikasi dengan surat seperti purbakala—oke, ini hiperbola lagi, maksudnya seperti orang zaman dulu yang belum mengenal teknologi, Serena tidak sanggup menahan jantungnya yang mau meloncat dan lari-lari mengelilingi rumah.

"Kenapa, sih? Kenapa enggak bilang secara langsung aja gitu, lho." Kan, sekarang Serena kepalang salah tingkah dibuatnya.

"Aku harus apa, coba?" Dia tidak meminta balasan, katanya. Kalau diminta pun, Serena tidak pandai menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan.

"Harus gimana ini ngadepinnya?"

Serena mondar-mandir di dapur : tengah memikirkan kalimat pamungkas untuk merespon surat luar biasa ini.

"Sabir... aku terima lamaran untuk menjadi suami idamanku dengan seperangkat 'hati' dibayar tunai. Bilang itu kali, ya? Tapi jadinya kayak ijab kabul."

Barangkali jika rumah ini ber-setan, sudah pastilah mereka ngibrit duluan jika tahu pemilik rumah pun kebiasaannya rada-rada. Masa' mengobrol sendirian? Mana bicaranya ekspresif, pula! Sedari tadi Serena menggerak-gerakkan tangan, kadang melompat-lompat, untuk menenangkan diri.

"Oke, sudahi salah tingkah ini, mari kita hadapi." Serena mengangkat surat tadi tinggi-tinggi ke udara, lalu berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar. Namun, baru hendak membuka pintu, ia meringis.

"Mau bilang apa ini, Ya Rabb...?!" Belum yakin untuk masuk, ia mengetuk-ngetuk pintu kayu jati dengan kuku. "Sab, kayaknya aku juga mulai suka, deh. Tapi enggak tahu. Tapi kayaknya iya, aku suka kamu. Tapi belum pasti. Masa' iya aku naksir kamu? Kita ini kan teman sejati. Eh, udah jadi suami-istri, ya. Wajar enggak sih kalau aku naksir? Tapi enggak mungkin secepat ini suka-nya, kan?Bisa-bisanya kamu bikin hatiku porak-poranda?! Ah, Pak Suami, kenapa kamu manis sekali?!!!"

Untungnya kamar tidur kedap suara, jadi Serena tidak perlu malu mengeluarkan unek-uneknya.

"Tenang, tenang... aku bisa! Aku bisa ngomongnya. Ya, oke, mari hadapi."

Ceklek, pintu dibuka dari dalam, Serena tersentak ke depan, nyaris terjerumus kalau saja Sabir tidak cepat tanggap menahan pinggangnya.

"Eh, eh, kamu ngapain nyender di pintu? Kayak cicak mati aja, Buk!" Muka Sabir nampak sekali kaget dan hendak tertawa, namun ia menahannya.

"Kamu juga ngapain buka pintu enggak aba-aba dulu?" Serena merungut, agak tidak senang. Padahal tadi ia sudah punya balasan untuk menjawab surat, tapi karena keburu malu sebab hampir terjatuh, kata-kata balasannya hilang.

"Aku mana tahu kamu di sini." Sabir menyelipkan anak rambut istrinya ke balik telinga. "Malam ini makan sup ayam, yuk? Aku bakal siapin bumbunya di bawah, kamu mandi aja.

Merasakan tatapan intens suaminya, Serena tergagap merespon, "Eh, oh, ya, oke, kita makan sup."

"Kamu kehabisan kosakata ya, Er?" gurau Sabir mendengar Serena bicara tergugu, yang sukses mendapat cubitan kecil di perut sebagai balasan.

"Enggak usah cemberut, dong, Bu. Nanti bibirnya jadi kayak bebek di peternakan, mau?"

"Ngeselin banget, deh!" Surat di tangan ia kibas ke bahu suaminya. Sabir cengar-cengir saja meresponnya.

"Aku ke dapur dulu, ya. Mandinya jangan lama-lama. Ditunggu kehadirannya untuk mengeksekusi ayam. Kalau sama aku, kulit ayamnya jadi keras, enggak mau dipotong. Biasalah, mandang fisik. Maunya sama yang cantik."

"Eh?" Suaminya ini bercandaannya aneh. Ayam yang sudah disembelih, dan bulunya sudah dicabut, bisa-bisanya ia katakan sulit dipotong karena mandang fisik? "Ayamnya kan sudah ko'id, Sab."

"Iya, bercanda. Kamu ini, aku kan sebenarnya memuji secara nggak langsung," senyumnya, sebelum berbalik menuruni tangga.

Serena hanya bisa diam memerhatikan Sabir yang berlalu. Melihat suaminya perlahan-lahan menjauh, Serena bagai berlomba dengan waktu untuk berseru memanggil,

"Sab!"

Pria itu berbalik, posisinya sudah di anak tangga terbawah.

"Ada apa?"

"Lamaran diterima."

Lamaran? Sabir terhenyak beberapa detik. Kebingungan membuat otaknya menyetir pikiran untuk mengingat-ingat: muncullah sekelebat bayangan ia duduk di balik komputer ditemani jantung berdebar mengetikkan sebait tulisan berbunyi : penulis membuat surat ini sebagai Surat Lamaran Menyandang Status Suami Idaman. Hal-hal yang berkenaan dengan ini akan menyusul dalam bentuk tindakan nyata yang bisa menjadi pertimbangan untuk menerima lamaran ini atau tidaknya.

"Oalah itu..." Sabir manggut-manggut. Sedetik setelahnya terlonjak. "Hah? Apa?!"

"Bicaranya nanti, Sab. Aku mau mandi dulu."

Pintu kamar ditutup kencang, meninggalkan Sabir yang kurang dari tiga detik kemudian telah jingkrak-jingkrak di lantai.

Serena bersenandung bahagia selama mandi. Tatkala selesai pun, ia masih senantiasa senyum-senyum. Apa ya namanya ini? Perasaan berbunga-bunga atau ber-kupu-kupu?

Baru hendak mengambil hair dryer, notifikasi ponsel berbunyi berkali-kali. Serena menengok. Oknum yang mengganggu tersebut ternyata tidak lain tidak bukan ialah Jizzy.

Woi, suami kamu viral

Bentar lagi masuk tipi, siap-siap aja diundang ke brownsugar

Apa ini maksudnya?

Https://www.toktik.com//viralbangetsnihgengs

Kalau aku jadi kamu, bakal bahas ini sampai satu tahun, sih.

Siapkan mental ya, Sayangkuuuu!

Apa pun yang terjadi, ingatlah bahwa besok tetap tomorrow.

Serena tanpa banyak cincong langsung membuka link yang diteruskan oleh sahabatnya. Video yang tersedia telah disukai lebih dari sepuluh ribu orang. Komentarnya pun sudah nyaris seribu. Awalnya Serena tidak mengerti kenapa Jizzy memperlihatkan video orang sedang adu mulut di stasiun, sampai ia menemukan sosok suaminya tak jauh dari sana, lari-lari sembari menggendong wanita yang entah siapa.

Keributan hari ini, gengs! Salfok dikit sama mas-mas masinis yang gendong prami.

Keren banget, Mas!

Btw, mas-masnya tadi bantuin mbaknya karena si mbak pingsan didesak kerumunan ya, gengs

Cuma kalau sama-sama jomblo, Mimin mah siap kawal sampai sah!

Setuju, gengs?

Begitulah caption yang ada. Ingin sekali Serena membalas seluruh komentar satu per satu untuk sekadar mengatakan : mas-mas yang kalian puji ganteng adalah suami saya! Jangan macam-macam, ya!

Tapi mana mungkin orang percaya. Sebab belum lagi Serena berkomentar, sudah lebih dari sepuluh orang yang mengaku-ngaku istrinya Sabir.

"Dih, ganjen!" Tanpa pikir panjang, Serena me-report akun pengguna yang menyebarkan video itu. "Musnah lah kalian para wanita gatal! Dia suami aku!!!"

Serena misuh-misuh sendiri. Bahkan sampai selesai mengeringkan rambut, ia masih saja dongkol. Dengan berat hati meninggalkan kamar untuk menuju dapur. Yang mana artinya, ia akan bertemu Pak Suami yang baru-baru ini jadi idola dadakan kaum hawa.

"Mana beneran ganteng, lagi!" kesal Serena begitu memandangi punggung Sabir yang tengah sibuk di balik kitchen counter. "Tapi kan suami aku, ya. Bersyukur enggak, sih, harusnya?"

***

1
Mamaqilla2
tumben belum update kaka
Mamaqilla2
𝒘𝒊𝒅𝒊𝒊𝒊𝒊𝒉 𝒌𝒆𝒓𝒆𝒏 𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒌 𝑺𝒂𝒃𝒊𝒊𝒊𝒓𝒓𝒓𝒓 😍
𝒂𝒌𝒖 𝒚𝒈 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒋𝒂 𝒎𝒍𝒆𝒚𝒐𝒐𝒐𝒕𝒕... 𝒂𝒑𝒂𝒍𝒈𝒊 𝑺𝒆𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒉𝒊𝒉𝒊 😂
𝒃𝒂𝒊𝒌𝟐 𝒚𝒂 𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.. 𝑺𝒖𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒏𝒐𝒗𝒆𝒍 𝒕𝒑 𝒌𝒆𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒂𝒔𝒕𝒂𝒈𝒂𝒂𝒂 🥰
𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒐𝒕𝒉𝒐𝒐𝒓 𝒖𝒑𝒅𝒂𝒕𝒆𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 ❤
Mamaqilla2
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒃𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒊𝒌𝟐 𝒔𝒂𝒋𝒂..
Mamaqilla2
𝑺𝒂𝒃𝒊𝒓 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒉 𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒊𝒅𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕... 🤗
𝒌𝒆𝒌 𝒈𝒂𝒓𝒆𝒍𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝑺𝒂𝒃𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕𝒊 𝒉𝒊𝒚𝒂𝒂𝒂𝒂 𝒉𝒂𝒉𝒂𝒉 😂
dewi
keren pak sabir
Mamaqilla2
Ningsih kah yg motret mereka??
duuuuh apakah akan terjadi huru hara 🤔
Mamaqilla2
hwaaaaa saingannya si Sabir dah muncul 😂
Mamaqilla2
wkkwkwkkwwk ngakak di akhir 🤣
Mamaqilla2
apa mungkin Cindy sebenrnya menaruh hati sm Sabir.. hmmmb
Mamaqilla2
keren ceritanya baru mampir thor 🥰
Redchoco: terima kasih, semoga betah :)
total 1 replies
Mamaqilla2
selalu suka kalo ada novel berbau abneg 🥰
Protocetus
Kunjungin ya novelku Bola Kok dalam Saku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!