Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Transmigrasi jiwa
Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, yang menjadi korban kecelakaan tunggal, mobilnya mengalami rem blong. Lalu masuk kedalam jurang, ia langsung meninggal saat mobilnya jatuh ke dalam jurang.
* *
Di Dinasti Qing terdapat empat Kekaisaran. Di sebelah Selatan di pimpin oleh seorang Kaisar yang dingin dan tegas sangat di takuti oleh musuhnya, karna ke kehebatannya saat bertarung melawan musuh.
Di sini para kultivasi sudah jarang di temui hanya beberapa saja yang mampu tapi tidak begitu hebat, di sini banyak para pendekar hanya menggunakan kekuatan pisik saja.
*
Di sebuah paviliun yang sederhana, Lin Mei perlahan membuka matanya ia merasa asing dengan tempat ini, desain ruangan yang terlihat kuno.
''Dimana aku? Apa aku sudah di surga? Tempat apa ini ... ?'' Lin Mei bergumam, memperhatikan ruangannya yang terlihat kuno.
''Aw. Kenapa tubuhku sakit dan pedih ... ?'' meringis, Lin Mei pun perlahan bersandar di kepala ranjang dan memperhatikan ruangan yang ia tempati, Lin Mei pun melihat pakaian yang ia kenakan, sungguh jauh berbeda dengan yang biasa ia pakai.
Tiba tiba pintu di dorong dari luar dan terlihatlah wanita muda yang membawa nampan, ''Nona, Ji Yu membawakan obat untuk Nona minum!'' ucap seorang wanita muda yang tadi menerobos masuk kedalam kamar.
Gadis muda itu tersenyum, sekaligus menangis melihat Lin Mei sudah sadar, ''Nona sudah bangun? Nona minumlah dulu obat ini, agar luka Nona lekas sembuh!'' ucap wanita muda itu.
Tiba tiba beberapa ingatan melintas di pikirannya. Lin Mei menyadari bahwa jiwanya transmigrasi ke dalam tubuh seorang Nona di jaman kuno ini, seorang putri yang terlupakan, ibu dan kakak laki lakinya meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Lin Mei menghela napas kasar, akankah ia mampu melanjutkan hidup seorang Nona yang meninggal karena di pukuli oleh Ibu dan saudara tirinya.
Lin Mei menyadari jika wanita di hadapannya adalah pelayan Feng Yie, lalu Lin Mei mengambil mangkuk obat yang di sodorkan oleh pelayan.
Masih di mansion Jendral Feng.
Di mansion utama. ''Ibu aku sangat sedih dia selalu mengabaikan aku Bu,'' Hai'er menangis tersedu sedu.
''Tenangkan dirimu sayang, mungkin Kaisar sedang sibuk,'' ujar selir Wang.
''Tapi Bu, hati ku sakit,'' ujar Feng Hai dengan manja.
''Ini tinggal masalah waktu, ayah dan Ibu akan membantumu mendekati Kaisar, beberapa tetua menginginkan anak ayahmu untuk menjadi istri sang Kaisar,'' ujar selir Wang.
''Bukankah Feng Yie anak ayah juga ?'' tanya Feng Hai.
''Dia hanya anak yang terlupakan, sedangkan Hai'er anak kesayangan ayah dan Ibu" jawab selir Wang.
''Baik lah Bu, aku akan menunggu untuk menjadi Permaisuri sang Kaisar,'' Feng Hai tersenyum cerah lalu keluar dari kamar ibunya.
* *
Dua hari berlalu tubuh Feng Yie sudah mulai pulih, di pagi hari setelah sarapan Lin Mei mandi.
''Nona, Ji Yu akan membantu Nona mencuci rambut,'' ucap seorang pelayannya yang kemarin merawat Lin Mei.
''Baik lah,'' jawab Lin Mei singkat.
Setengah jam sudah berlalu Lin Mei pun telah selesai mandi, Lin Mei bercermin, ''Oh astaga wajah ini sangat cantik, rambut hitam panjang, dengan tubuh yang langsing membuat ku mudah bergerak, untung saja aku tidak transmigrasi ke tubuh yang salah ... '' gumam Lin Mei.
Lin Mei transmigrasi ke tubuh Feng Yie wanita yang sangat cantik dan lemah lembut. Tapi sayang hidupnya sangat menyedihkan, saat berumur empat tahun ibu dan kakaknya yang saat itu berumur tujuh tahun meninggal karna sakit, pada saat itu Feng Yie tak mengerti apa pun yang dia dengar dari selir ayahnya bahwa ibunya sakit dan sudah mati, saat itu Feng Yie hanyalah gadis kecil berumur empat tahun hanya mampu menangis karna merasa rindu pada sang ibu dan kakaknya, ia hidup dengan kesendirian hanya ada pelayan yang menemani itu pun hanya sekedar, karna kediaman itu di kuasai oleh selir Ayahnya.
Sang ayah atau Jendral Feng selalu bertugas di perbatasan saat mendengar kabar buruk pun ia tak bisa pulang, setelah dua tahun lebih semenjak istri sahnya meninggal, barulah Jendral Feng kembali dan menemui putri tercintanya bersama istri sahnya.
Saat kembali umur Feng Yie sudah enam tahun lebih. Tapi saat jendral Feng datang ke mansion, ia melihat Feng Yie merebut paksa mainan putri dari selirnya. Saat itu lah jendral Feng selalu melihat kenakalan Feng Yie.
Waktu terus berlalu di saat ayahnya sedang bertugas ke perbatasan, Feng Yie selalu membersihkan mansion seperti seorang pelayan, karna perintah selir ayahnya.
Saat umur Feng Yie delapan tahun ia di berikan seorang pelayan bernama Ji Yu.
Tangan Lin Mei terkepal, mengetahui jika Feng Yie meninggal karena siksaan saudara dan ibu tirinya.
Ji Yu membantu Nonanya menyisir dan mengikat tinggi rambutnya.
Setelah selesai, ''Ji Yu aku akan pergi keluar, kamu ikut denganku !'' ucap Lin Mei.
''Baik Nona,'' ujar Ji Yu. Ji Yu pun mengikuti Nona mudanya.
''Baiklah, ayo kita ke belakang, Ji Yu apa kau bisa memanjat?'' tanya Lin Mei, yang melihat bahwa paviliunnya di kelilingi pagar tembok yang tinggi.
''Ya Nona, Ju Yu bisa,'' jawab Ji Yu, ia memanjat lalu melompat turun mengikuti Nona mudanya.
Brug ... ''Aw,'' Ji Yu meringis.
Lin Mei mengangkat alis sebelah, melihat Ji Yu jatuh dan meringis .
Setelah lama berjalan menyusuri hutan mereka pun beristirahat.
'' Ji Yu, bagai mana kakimu?'' tanya Lin Mei.
''Kaki Ji Yu sudah pulih Nona!'' jawab Ji Yu dengan tersenyum.
Lin Mei pergi tidak jauh dari Ji Yu dan tak lama ia kembali membawa kelinci, lalu membakarnya, setelah daging matang mereka pun memakannya.
Tiba tiba saja Lin Mei di kaget kan oleh seseorang, ''Kau mengagetkan aku, apa kau hantu? tiba tiba muncul di hadapanku tidak tahu dari mana datangnya. Tidak mungkin kau jatuh dari langit kan?'' tiba tiba saja ada laki laki di hadapannya.
''Hahaha maafkan aku, apa kau tidak melihatku berjalan?'' tanya laki laki tadi.
''Jika aku melihat mu, aku tidak akan kaget,'' Lin Mei mengerucut kan bibirnya .
''Apa kau tidak akan menyuruh ku makan?'' tanya laki-laki misterius itu.
''Hahaha kau percaya diri sekali, ingin di tawari makan, sangat memalukan, '' ucap Lin Mei.
Lin Mei melihat wajah pemuda itu, ''Aish apa Kau dewa Kenapa kau sangat tampan?''
Mendapat penilaian dari gadis cantik, pemuda itu tersenyum, ''Aku manusia sama sepertimu dan aku juga sedang kelaparan!''
Lin Mei menyodorkan daging panggang di wajah tampan itu, '' Makan lah sangat di sayangkan pria tampan sepertimu mati karna kelaparan.''
Bibir pemuda itu berkedut.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞