Raisa terpaksa menikah dengan Adam, bodyguard dari Papanya sendiri, karena insiden di satu malam yang telah di rencanakan pesaing partai Papanya.
Posisi Papanya yang menjadi orang momor satu dari sebuah partai politik membuat Raisa terpaksa menerima pernikahan yang sama sekali tidak pernah ia inginkan itu demi menyelamatkan Papanya juga nama baiknya sendiri karena foto-foto vulgarnya itu telah di sebar luaskan oleh orang tak di kenal.
Namun bagaimana Raisa yang keras kepala dan sombong itu menerima Adam sebagai suaminya sedangkan Raisa sendiri selalu menganggap Adam hanyalah penjilat dan pria yang mengincar harta Papanya saja.
Rasa bencinya pada Adam itu tanpa sadar telah menyakiti hati pria yang menurutnya kaku dan menyebalkan itu.
Bagaimana juga Raisa berperang melawan hatinya yang mulai tertarik dengan sosok Adam setelah berbagai kebencian ia taburkan untuk pria itu??
mari ikuti perjalanan cinta Raisa dan Adam ya readersss...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan satu-satunya
"Jalan satu-satunya kalian harus menikah!!"
Pria paruh baya itu akhirnya mengambil keputusan yang menurutnya paling benar di situasi saat ini.
"Apa Pa??!!! Aku nggak mau nikah sama dia!!" Tunjuk gadis berparas ayu, namun tatapannya yang memicing tajam penuh kebencian itu menunjukkan wajahnya tak seayu sifatnya.
"Tidak ada penolakan Raisa!! kamu mau melihat Papa lebih hancur daripada sekarang ini?? Karena berita ini, bukan hanya Papa saja yang akan di rugikan, tapi juga partai yang Papa pimpin. Apalagi pemilihan umum akan segera di adakan awal tahun ini. Semua sudah berjalan dengan baik sebelum berita ini menghancurkan semuanya"
Pria yang sudah sangat lelah menghadapi masalah besar yang baru saja menerimanya itu hanya bisa mengusap kasar wajahnya. Dia sama sekali tak menyangka jika putrinya sendiri akan menghancurkan semuanya.
"Belum lagi kalau kamu hamil. Mau di taruh di mana muka Papa??"
Glek...
Raisa menelan ludahnya dengan kasar. Dia melupakan satu kenyataan yang mungkin saja terjadi.
"Tapi Pa. Aku sudah bilang kan, kalau aku itu di jebak. Ada orang yang dengan sengaja membawaku ke kamar pria ini. Kalau dalam keadaan sadar tentu saja aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku ke kamar menjijikkan miliknya itu. Menatap wajahnya saja aku muak, apa lagi bersentuhan dengannya, aku tidak sudi!!!"
"Kalau aku hamil pun, aku akan pergi jauh dari sini dan bersembunyi untuk sementara waktu, atau mungkin bisa menggugurkannya saja"
Gadis dua puluh dua tahun yang begitu angkuh itu terus berusaha membela dirinya meski harus menginjak-injak harga diri orang lain.
"Cukup Raisa!! Papa tidak menyangka jika pikiran kamu bisa sekeji itu!! Kamu tidak usah menambah dosa dengan menyingkirkan janin yang tidak bersalah" Bentak Satya wicaksana, seorang ketua umum dari sebuah partai politik terbesar di negeri kita tercinta ini, ryang tak lain adalah Ayah dari Raisa wicaksana. Salah seorang yang sedang menjadi tokoh dalam perdebatan di ruangan kerja Satya itu.
"Walau Papa tau kalau kalian memang sengaja di jebak tapi mau tidak mau, kalian tetap harus menikah!! Foto-foto dan video kalian sudah tersebar luas. Hanya ini jalan satu-satunya!!" Satya menunjukkan wajah merah padamnya. bertanya jika pria itu benar-benar sedang dalam puncak kemarahannya.
"Bagaimana dengan mu Adam?? Kau setuju kan??" Satya menatap pria yang sejak tadi hanya diam di hadapannya itu.
"Seperti yang Pak Satya katakan tadi. Walau kejadian malam itu memang murni di jebak, tapi saya tetap bersedia bertanggung jawab" Jawab pria berwajah datar itu masih tanpa ekspresi apapun. Hal itu tentu saja semakin membuat Raisa murka.
"Hey, miskin!! Kenapa lo gampang banget ngomong kaya gitu?? Jangan-jangan lo ikut andil dalam maslaah ini!! Lo sengaja kan jebak gue tidur sama lo, supaya lo bisa lebih leluasa masuk ke dalam keluarga gue?? Lo mau manfaatin Papa gue yang percaya banget sama lo kan?? Gue yakin lo pasti ada di balik semua ini supaya bisa menguasai harta Papa gue kan??" Tuduhan demi tuduhan itu di berikan Raisa kepada pria yang menjadi bodyguard sekaligus tangan kanan Papanya itu.
"RAISA!!!!"
Raisa sampai tersentak karena bentakan keras dari Papanya. Seumur hidupnya, baru kali ini dia di bentak oleh Satya.
"Papa benar-benar kecewa sama kamu!! Dari dulu Papa membesarkan kamu penuh kasih sayang bukan untuk membuat mu menjadi wanita kurang ajar seperti ini!!"
Satya menyesali caranya mendidik Raisa selama ini. Sepeninggalnya sang istri sejak Raisa berumur 10 tahun, Satya memang begitu memanjakan putri semata wayangnya itu. Satya melakukan itu, untuk membuat putrinya tak merasakan kesedihan yang mendalam karena harus hidup berdua saja dengannya. Memang Satya memilih menduda selama ini hanya demi menjaga cintanya pada mendiang sang istri.
Namun semua kasih sayang yang di berikan Satya itu justru membuat Raisa menjadi gadis yang pembangkang dan susah di atur. Raisa tak pernah bisa bersikap lembut dan menghargai orang-orang di sekitarnya.
Satya juga sudah berkali-kali memperingati putrinya itu untuk berubah, namun gadis keras kepala itu tak pernah mau mendengarkan nasehatnya.
"Papa tega membentak ku hanya karena dia??" Tunjuk Raisa pada Adam. Gadis berambut panjang itu sudah berlinang air mata hanya karena suara keras Papanya.
"Raisa benci sama Papa!!" Raisa berlari keluar dari ruangan Papanya. Meninggalkan Satya dan juga Adam yang masih terdiam sejak tadi.
Baginya, hinaan yang atau cacian yang ia dengar dari Raisa adalah hal yamg biasa. Telinganya sudah sangat tebal untuk itu.
"Maafkan sikap Raisa Dam. Aku juga sudah menyerah dengan sikapnya itu" Satya ambruk dengan kasar ke sofa yang terlihat empuk itu.
"Tidak Papa Pak, itu sudah hal biasa" Adam masih berdiri dengan tubuh tegapnya di hadapan Satya.
"Aku minta maaf Dam, karena ancaman-ancaman dari partai pesaing ku, kau harus menjadi korbannya" Hanya di hadapan Adam, Satya bisa terlihat sebagai pria yang lemah seperti itu.
Adam adalah bodyguard yang telah mendampinginya selama delapan tahun. Bagaimana kinerja Adan dan juga sifat Adam sudah sangat Satya hafal. Maka dari itu, Satya sangat percaya kepada pria tiga puluh tahun itu.
"Tapi saya juga telah menghancurkan masa depan Nona Raisa walau secara tidak sadar Pak. Saya tetap ingin bertanggungjawab"
Satya menghela nafasnya dengan kasar. Dia lalu mengangguk dengan pasrah. Ketulusan Adam juga sudah ia lihat dari sorot mata yang terkadang tanpa ekspresi itu.
Sementara di dalam kamarnya, Raisa hanya bisa menangis tersedu-sedu. Dia masih syok dengan foto-foto vulgarnya yang tersebar sejak pagi hari tadi semakin di buat stres dengan paksaan Papanya untuk menikah dengan Adam. Belum lagi bentakan dari Papanya yang baru pertama kali ia terima. Dadanya rasanya sesak saat ini. Papanya bisa membentaknya hanya karena Adam, pria yang begitu ia benci sejak dulu.
Raisa membuka media sosialnya, meski sangat takut dengan berbagai tanggapan negatif dari netizen, tapi Raisa tetap bertekad untuk membukanya.
Notifikasi yang sejak tadi tidak di pedulikannya mulai ia buka satu persatu.
"Hiks..hiks.."
Sesuai dengan dugaannya, hujatan-hujatan itu begitu pedas Raisa terima dari orang-orang yang tidak tau kebenaran dalam masalahnya sama sekali.
@xxxxxxx123 "Anak kalau di kasih makan uang haram ya begitu"
@123678 "Nggak pernah ngerasain hidup susah, sekalinya berulah, malah nyusahin bapaknya"
@ssssscccc26 "Semakin kaya, semakin liar"
@dhhktkm "Ternyata murahan juga"
@sskyrbkakk "kelakuannya nggak secakep mukanya"
@aaaa1637 "Kasihan banget bapaknya, udah kerja keras demi anaknya, eh anaknya malah nggak tau diri"
@tititiii "Ini beneran lo??"
@doaleki "Parah sih"
@dhrko "AIB"
@Nadills "Tapi lakinya ganteng amat, badannya juga bagus, pantesan aja dia rela jadi j*lang kaya gitu"
@jkryoam "Bentar lagi di coret dari KK"
@alribdkl "Amit-amit punya anak kaya gitu"
@lallaurb "Ancur nih pasti partai bokapnya"
@djdbdmm "Wah, padahal partainya mau nyalon lagi, gagal dong"
@jdufkm " Bokapnya bisa gila kayanya"
"B***sek!!" Umpat Raisa.
*
*
*
*
Selamat datang di karya baru otor...
Karya ini tetap nggak jauh-jauh dari yang sebelum-sebelumnya yaa, sad romance masih yang utama....
tapi walaupun begitu, otor tetap berharap kalian suka...
Karya ini tidak akan ada apa-apanya tanpa dukungan readers ku tercinta..
Jadi mohon doa dan dukungannya ya supaya otor semangat mengantarkan Raisa sama Adam sampai akhir nanti...
Selamat membaca....😘😘😘😘😘😘