NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst
Popularitas:412.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Afif masih saja menunduk sedangkan ayah dari temannya ini masih belum terima hingga membuat dirinya harus keluar suara agar semuanya tidak salah paham seperti ini.

 "Hei kamu, tahu gak, kalau perbuatanmu ini bisa merugikan orang lain, apa orang tuamu tidak mengajarkanmu sopan santun, kamu ini masih muda sudah pandai menyiksa anak orang seperti ini bahkan aku saja yang ayahnya tidak pernah menyentuh apalagi membuat luka seperti tadi," jelas Arya dengan nada rendahnya namun sangat menusuk hati remaja di depannya itu.

  "Maaf Om, sebelum menyalahkan anak orang lain, sebaiknya Om tanyakan dulu sama anak Om sendiri, kenapa dia sampai mengalami luka cakaran yang seperti itu, mohon maaf saya harus kasih contoh agar om paham," terang Afif yang mencoba untuk memberanikan diri menatap ayah dari adik kelasnya ini.

  "Gini Om posisi saya waktu itu sedang tercekik, eh ralat bukan tercekik tapi di cekik oleh anak Om dan kenapa saya melukai wajah anak Om sampai separah itu, karena saya berusaha untuk melindungi diri saya sendiri, andai kata saya diam mungkin saya sudah beda alam, karena anak om begitu tidak bermoral menyiksa anak orang tanpa rasa kemanusiaan sama sekali, jadi yang harus di pertanyakan saat ini? Apa Om sudah mendidik anaknya dengan baik?"

 Pertanyaan Afifah benar-benar membuat harga diri seorang Arya melayang bagaikan kapuk yang di hantam oleh kencangnya angin, hancur dan berterbangan di udara tanpa ada satu tangan pun yang mampu mengambilnya satu persatu.

  Arya pun mulai bertanya balik pada putrinya sendiri. "Sayang, apa yang di katakan oleh temanmu itu benar, apa kau sudah menyakiti dia?" tanya Arya sedang saat ini Aluna mencari cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

  "Dia bohong Pa, anak itu memang selalu pandai berbohong," sahut Aluna.

  "Aku gak pernah bohong ya," sahut Afifah.

  "Sudah-sudah jangan buat kegaduhan, Pak Arya tolong tahan emosi anda, semua ada CCTV nya kok, nanti Pak Arya bisa melihat sendiri bersamaan dengan orang tua dari Afifah yang katanya masih dalam perjalanan," terang Pak Kapsek.

  "Tapi Pak anak saya sudah luka parah dan gadis ini? Sudah gak mau ngaku malah bikin fitnah baru terhadap anak saya," tuduh Arya sambil menunjuk-nunjuk wajah Afifah.

  Dan tanpa mereka sadari seorang wanita sana begitu menggebu-gebu ketika melihat anak gadisnya di tunjuk-tunjuk dan di marahin orang lain seperti itu.

  "Siapa yang anda tuduh membuat fitnah!" geram Amira sambil masuk begitu saja ke ruangan Kapsek.

 Arya begitu tertegun mendengar suara itu, suara yang sejak belasan tahun lalu menghilang dari kehidupannya, bahkan hatinya langsung berdesir hebat meskipun dia belum menengok wajah dari pemilik suara tersebut.

  "Bapak kepala sekolah saya sudah melakukan visum terhadap anak saya, dan saya harap anda bisa berlaku adil atas kejadian yang menimpa putri saya!" tegas Amira yang masih belum menengok ke arah pria yang sedang memarahi putrinya itu.

"Iya Bu ayo silahkan duduk dulu," ucap Bapak Kapsek.

  Sedangkan Arya masih duduk memunggungi Amira hingga beberapa detik pria itu mulai memberanikan diri untuk melihat ke belakang dan alangkah terkejutnya keduanya ketika sama-sama tahu orang yang dia lihat.

Dunia Amira seakan berhenti sampai di sini bagaimana mungkin dia dihadapkan dengan takdir yang seperti ini, bahkan Arya sendiri yang memarahi putri kandungnya dan nunjuk-nujuk wajah putrinya, hal yang membuat hati seorang ibu tersakiti.

'Ya Allah lelucon apalagi ini, 16 tahun aku menghindari pertemuan ini, tapi sekarang kau seakan sedang menguji kesabaran ku,' ucap Amira sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.

Sedangkan saat ini tubuh Arya bergetar hebat, bahkan dirinya sampai tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan hanya untuk berbicara pun lidahnya seakan keluh.

"A- Amira," ucap Arya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Sedang bapak kepala sekolah dan juga kedua remaja itu begitu bingung dengan reaksi Arya yang berubah ketika bertemu dengan Amira.

"Bapak Kapsek pokonya aku tidak terima dengan kejadian ini saya harap Bapak bisa tegas dengan siswa yang hampir menghilangkan nyawa seseorang," tekan Amira yang langsung menarik tangan anaknya lalu meninggalkan ruang Kapsek.

"Ayo Nak kita pulang," ajak Amira dengan Nada ketusnya.

"Bu, tapi Afif masih ingin bersekolah," cegah anak itu.

"Ijin dulu hari ini kita harus pulang Sayang," ajak Amira.

"Tapi bagaimana dengan motor Afif," potong anak gadisnya itu.

"Masalah motor mu biar di bawa mang Udin saja," jelas Amira sambil terus menarik tangan anaknya hingga sampai di parkiran.

Arya mulai mengejar Amira dari belakang tapi sayang langkahnya begitu telat hingga akhirnya dia menyaksikan sendiri mobil berwarna putih sudah membawa keduanya keluar dari sekolah ini.

"Sial ... Kenapa harus terjadi padaku!" kesal Arya. Lalu mulai terduduk lemas di lantai sekolah.

'Ya Allah ini tidak boleh terjadi mimpi buruk apa yang aku alami sehingga hamba tega membentak dan menyalahkan seorang anak yang notabennya darah dagingku sendiri," gusar Arya yang tidak bisa berpikir jernih.

Aluna mulai menyusul Papanya remaja itu merasa kesal, kenapa orang tuanya itu tidak bisa menghakimi Afifa seperti keinginannya.

"Papa, kenapa Papa malah membiarkan mereka pergi, seharusnya Papa menghukum mereka, bukan malah seperti ini," ketus Aluna.

"Aluna, lebih baik kau jujur, sebenarnya apa yang sudah terjadi, awas saja kau membuat Papa malu," tegas Arya.

"Aku gak pernah membuat Papa malu, anak itu yang sudah mulai duluan," ucap Aluna yang tidak mau mengakui kesalahannya.

"Ya sudah kalau begitu ayo kita lihat CCTV kemarin," ajak Arya sedang saat ini wajah Aluna mendadak gugup.

"Eeeh, Pa, maaf ya hari ini aku ada kelas Matematika, jadi aku harus masuk dulu biar tidak ketinggalan pelajaran," terang Aluna yang berusaha untuk menghindar.

"Aku tahu kau sedang berbohong Aluna, aaaah .... Kenapa ini semua harus terjadi padaku Ya Allah, anak remajaku sudah pandai berbohong!" teriak Arya yang mulai dibuat pusing dengan kejadian ini.

Tapi pikiran Arya mulai fokus pada Amira tadi, bahkan untuk saat ini Arya mulai bertanya kepada pihak sekolah untuk mencari data Afifah. Dan tidak lama kemudian Arya menemukan alamat dari Amira, segera dirinya mulai menyambar setir mobilnya untuk mendatangi rumah mantan kekasihnya itu.

"Mira, semoga kau mau memberi maaf pada lelaki brengsek seperti aku ini," ucap Arya sambil menitihkan air matanya.

Mobil Arya sudah sampai di depan pintu gerbang rumah Amira, bahkan Arya tidak pernah menduga kalau mantan istrinya itu tinggal di perumahan kawasan elite di Jakarta.

"Mira, terima kasih sepertinya kau mampu menjaga darah dagingku dengan sangat layak," ucap Arya tanpa tahu perjuangan Amira dulu seperti apa.

Arya mulai bertanya pada satpam yang bertugas di rumah Amira dan satpam tersebut mengatakan kalau Amira tidak ada di rumah, hingga membuat Arya terdiam, dan tambah di ganti rasa bersalahnya.

"Maaf Pak Ibu Amira sedang keluar," ucap Satpam tersebut.

"Kira-kira pulangnya kapan ya Pak?" tanya Arya.

"Saya kurang paham biasnya malam,"sahut satpam itu.

Arya pun masuk kembali kedalam mobilnya dengan perasaan yang begitu hancur sehancurnya.

"Aaaah sialan semuanya terlambat!" teriak Arya dengan frustrasi.

Siang .... Semoga suka ya.

1
Ds Phone
dasar penipu
Ds Phone
betul betul tak guna
Mamah Enok
lanjut thor
Olha Alamri
Buruk
Nadine Zahra
klu gio kabur nanti jgn2 dilan yg gantiin d Afif patah hati lagi
Ayumarhumah: Dean kak pacar Afif bukan dilan
total 1 replies
Wulan Azka
baru kali ini ada penyebutan "sindikat kepolisian" agak gimana gitu dengarnya..biasanya cukup sebut "petugas kepolisian"
Wulan Azka
padahal di bab berapa itu, si regan dengan percaya diri bilang sebagai pengusaha dia ngga boleh main percaya aja sama orang lain..lah ini nyatanya kejebak juga, trus sudah tau si rose suka dia dari jaman dulu, masih mau aja dideketin dan dianggap teman 🙄
Wulan Azka
suka heran sama tokoh novel yg cewe2 tuh tiap diajak ke undangan pasti baru nyampai sudah kebelet..emang sebelumnya dirumah apa minum air satu galon ? padahal sebelum jalan tuh ya selain mandi, nyiapin baju, ya kuras dulu tuh isi perut, biar ngga BAB atau BAK di tempat acara..saya aja cuma mau jalan ke depan gang, mesti bolak balik dulu ke WC, mastiin ngga pengen pipis, biar ngga ribet nyari WC 🤧
Arin
Usut tuntas tuh si biang kerok Aluna. Cari bukti2 siapa tau di parkiran ada CCTVnya. Jebloskan kepenjara biar kapok
Safni Mardesi
dasar Sarita nenek yg egois.jatuh miskin baru tau rasa
Azlin Hamid
Luar biasa
Haerul Anwar
goblok lolicon
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ARYA
Siti Maryati
bagusss....jangan sampe ada yg nolongin
Teten Suryani
dah pinter banget dah gio, hati hati ya jangan sampai ketahuan kaburnya, kalo bisa di acak biar susah di cariinnya
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ALUNA
Haerul Anwar
AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBUNUH MU ALUNA, AKU AKAN MEMBUNUH MU DAN SELURUH KELUARGA MU TANPA TERKECUALI.. KAU HARUS MATI DITANGANKU KAU HARUS LENYAP DARI DUNIA INI
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda HB
bagus kabur gio,biar kapokkkk klrg Arya. lari yg jauh...🤭👋
Retno Harningsih
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!