NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Alhamdulillah"

Buk Sari dan buk Mirah bersamaan mengucap syukur setelah mendengar rencana Anton dan Mirna yang akan segera menikah.

"papa kalian pasti senang mendengar kabar baik ini ,ayo segera sampaikan berita baik ini nak " buk Sari sungguh bersemangat dengan rencana pernikahan Anton , mengingat usia nya yang sudah lanjut ,buk Sari sangat ingin melihat cucu nya menikah dan berumah tangga sukur - sukur ia masih diberi kesempatan untuk menimang cucu buyut nya kelak.

"Gak boleh!"

Annisa berlari memeluk kakak sulung nya itu,  tangis nya pecah ,takut kakak nya meninggalkan nya.

Anton yang amat paham dengan ketakunan Annisa mencoba menenangkan nya.

"Ca, kakak mau nikah bukan mau ninggalin Ica, malah Ica dapet bonus kakak perempuan nanti" ucap Anton menenangkan Annisa seraya melirik Mirna.

"iya ca , kakak janji bakal jadi kakak yang baik buat Ica dan kakak juga bakal nganggap Ica adik kandung kak Mirna sendiri " Mirna yang juga sudah mengerti dengan Annisa mencoba ikut membantu Anton menenangkan adik bungsu nya itu.

"janji ? " tanya Annisa memastikan

"janji dong " jawab Anton dan Mirna.

"yuk kita temuin papa" ajak Anton pada Annisa yang masih menempel padanya ,walau Annisa sudah remaja namun Annisa masih bersikap manja tak hanya pada Anton , Annisa juga sangat manja kepada Aris.

Annisa , Anton dan Mirna segera menuju ruang keluarga untuk menemui ayah mereka.

"buk Mirah , ayo kita juga ikut"

buk Murah segera mendorong kursi roda buk Sari, buk Sari sudah tak kuat berjalan dan selalu memakai kursi roda. Annisa dan Anton menunggu sang nenek dan berjalan bersamaan menuju ruang tamu rumah mewah itu.

"eh ada Mirna ternyata " sapa Andi dengan ramah kepada pacar Anak sulung nya itu.

"Assalamualaikum pa, Anton ingin menyampaikan sesuatu yang penting " Anton mulai berbicara setelah mereka semua duduk di sofa.

"Waalaikumsalam , ada apa nak ? bicaralah" Andi cukup penasaran.

"Anton ingin menikahi mirna bulan depan, Anton juga sudah bicara pada keluarga Mirna " Anton to the point menyampaikan niat baik nya itu.

Andi tentu saja bahagia mendengarnya.

"ha ha ha , papa bangga sama kamu nak , jadi kamu sudah dapat restu orang tua Mirna?"

"sudah pa , kita tinggal melakukan lamaran dan menentukan tanggal " jawab Anton .

"baiklah , papa sebagai ayah kamu , sangat menyetujui keinginan kamu ini nak ,papa juga udah tua ,pengen rasanya menimang cucu"

Andi merasa bahagia dengan keputusan  Anton,sudah lama ia ingin menimang cucu mengingat usianya yang sudah menginjak 50 tahun.

"kalo gitu, lusa  kita semua ke rumah Mirna untuk melamar Mirna secara resmi" ucap Andi

"Ica juga ikut kan pa?" tanya Annisa semangat , Andi hanya mengangguk,namun anggukan kecil itu cukup untuk membuat Annisa senang.

"yess ! makasi pa " ujar Annisa yang sama sekali tak direspon lagi oleh Andi.

..

"Kak Anton kalo udah nikah nanti , masih disini kan sama kita? " tanya Aris.

Menjelang malam hari, Aris , Anton dan Annisa berkumpul di kamar Anton seperti biasanya ,ketiganya memang menjadikan kamar Anton sebagai markas mereka.

"mau nya sih gitu , tapi sebagai suami yang baik kakak juga harus pertimbangkan keinginan istri kakak" jawab Anton tak yakin Mirna akan mau tinggal bersama keluarganya , Anton sangat mengenal Mirna ,sosok wanita yang mandiri dan tak enakan, Mirna pasti nya ingin punya rumah sendiri setelah menikah nanti.

"gampang aja kan ,bujuk aja kak Mirna buat tinggal disini, disini kan semua nya ada ,ditambah kak Anton juga anak emas nya papa" celetuk Annisa dengan sindiran di akhir kalimat nya ,membuat Anton melemparkan bantal yang ia pegang kepada Annisa.

"kita semua sama dimata ayah " timpal Anton

"nyenyenye" ledek Annisa kepada Anton.

"tapi kalo udah nikah ,kita ganti markas dong?" ujar Aris

"iyalah ,kita pindah ke kamar Ica" Anton memberi ide.

"oh tidak ! kamarku yang sempurna dan selalu bersih bakal berantakan kalo kalian masuk kesana huhuhu " Annisa menolak nya mentah - mentah, Annisa tak ingin kamar nya yang sempurna menjadi berantakan jika dimasuki kedua kakak laki - laki nya.

"perasaan banyak kamar tamu deh, dan jarang ada tamu yang nginep juga, kenapa kita gak bikin satu ruangan buat kita " Aris memberikan ide yang lebih bagus.

"kenapa gak dari dulu sih,jadi kamar kakak mu ini aman"

Anton melemparkan bantal lain nya kepada Aris.

"baru kepikiran hehehe" ujar Aris cengengesan.

ketiganya melanjutkan obrolan seperti biasa ,sampai mereka lelah dan kembali ke kamar masing - masing untuk tidur.

..

hari lamaran Anton telah tiba , Anton biasanya malas untuk bangun pagi, namun kali ini Anton sudah bangun sejak sepertiga malam tadi , Anton menunaikan shalat hajat dan mengaji ,meminta restu kepada sang pencipta agar hari ini keluarganya bisa diterima dengan baik dan lamaran nya berjalan lancar tanpa kendala apapun.

"Subhanallah ganteng nya kakak ku " puji Annisa pada Anton yang sudah rapi dengan jasnya.

"ah bisa aja kamu cantik" jawab Anton malu - malu dengan pujian dari adik nya itu.

Andi , Anton , Aris , Annisa ,buk Sari dan juga buk Mirah sudah siap untuk pergi.

"yuk semua nya naik,kita bawa satu mobil aja biar gak ribet" ajak Andi.

"siapa yang nyetir?" tanya Anton.

"papa dong kamu gugup nanti bahaya hahaha" jawab Andi sembari menggoda anak sulung nya yang akan melamar sang kekasih hari ini.

"Ica di depan yah pa ,? kalo dibelakang mual nanti " Annisa memegang tangan sang ayah meminta izin.

"kamu di belakang jaga nenek,ayo Anton di depan sama papa " Andi menepis tangan Annisa dan segera memasuki mobil.

Aris menggandeng tangan Annisa sebagai ganti nya ,mencoba menenangkan adik nya itu, Annisa sedikit terdiam sebal dengan sikap ayah nya yang tak pernah berubah.

Mereka berangkat menuju rumah Mirna, sesampai nya disana ,keluarga Mirna yang memang sudah menunggu calon menantu dan besan nya itu ,menyambut keluarga Andi dengan baik.

Acara lamaran berjalan dengan baik, keluarga Mirna yang sudah mengenal baik Anton dan keluarganya tanpa ragu menerima lamaran ini, mereka segera menentukan tanggal , hasil nya satu bulan lagi Anton dan Mirna akan melangsung kan akad nikah.

selesai lamaran, dua keluarga itu berbincang seraya menikmati suguhan yang di sediakan keluarga Mirna.

"jadi ini Annisa ? anak bungsu pak Andi itu ,wah Annisa cantik banget yah pak " tanya ayah mirna diselingi pujian untuk Annisa yang memang sangat cantik.

Andi sebenar nya tak ingin membahas Annisa namun Andi harus menjaga nama baik keluarga nya " iya ini anak bungsu saya dia cantik mirip mendiang ibu nya ,persis sekali pak , saya aja kadang seperti melihat mendiang istri saya " jawab Andi memuji Annisa di depan semua orang.

Annisa yang mendengar nya terharu hampir saja air mata nya menetes mendengar pujian pertama dari ayah nya.

"kami dengar Annisa juga pintar disekolah , Mirna sering di ajak Anton menemani Annisa untuk menghadiri kejuaraan matematika" ujar ibu Mirna , Mirna sudah banyak bercerita tentang keluarga pacar nya, Mirna juga sering menemani Annisa untuk acara sekolah nya.

"eemm tentu saja Ica pintar kan turunan ayah nya hahaha " jawab Andi dengan candaan nya membuat semua orang tertawa.

Annisa sangat bahagia mendengar pujian tak langsung dari ayah nya, buk Sari dan bu Mirah juga ikut bahagia.

"baik lah besan , saya pamit pulang terimakasih sambutan hangat dari besan saya benar - benar beruntung bisa menjadikan Mirna yang sempurna untuk menjadi menantu saya" pamit Andi

"tentu saja besan ,kami juga beruntung Mirna dilamar orang sebaik dan sehebat Anton, hati - hati diperjalanan , kami janji akan mempersiapkan pernikahan anak - anak dengan sempurna" jawab ayah Mirna .

keluarga Andi pun berpamitan pulang , di antar keluarga Mirna hingga depan rumah nya.

..

"bagus ca, terus aja bengong  ,sampe lebaran monyet ! " Rani ,teman sekelas sekaligus sahabat Annisa menegur Annisa yang melamun sejak sampai di kelas pagi tadi.

"kenapa sih lu ? papa lu lagi?" tanya Gala , yang juga sahabat Annisa

"kalo gue jadi lu ca, udah minggat dari rumah" tambah Gala yang kesal dengan perlakuan Andi kepada sahabat nya itu ,ia tak habis pikir bagaimana seorang ayah bisa mengabaikan anak nya seperti itu.

"sok tahu kalian ini ya , gue udah 15 tahun jadi udah kebal gue,segala cara udah gue lakuin ,gue selalu mencoba buat dapet perhatian papa, tapi ya sudah lah udah nasib gue"  jawab Annisa pasrah.

"terus apaan?" tanya Rani penasaran

"kak Anton mau nikah bulan depan" jawab Annisa.

"yaelah lu harus nya bahagia lah " celetuk Gala.

"iya ca ngapain sedih , lu juga bakal dapet kakak ipar yang baik" tambah Rani ,yang memang sudah tahu semua tentang Annisa tak ada rahasia apapun antara mereka bertiga.

"masalah nya kalo kak Anton mutusin buat pindah rumah gimana ? , ah tau ah ! kesel gue " Annisa menidurkan kepala nya diatas meja, Gala dan Rani saling memandang mencoba mencari cara untuk menghibur Annisa.

"ca ,kan masih ada Kita " ujar Gala.

" iya lu ,lagian ka Anton juga kan gak bakal lupain lu ,lu bisa mengunjungi dia kalau pun kakak lu pisah rumah " Rani juga mencoba menghibur Annisa.

"makasih friends ,kalian memang sahabat paling baik" Annisa berhasil terhibur dan mengakhiri lamunan nya.

..

"kalo jadi lu , udah minggat dari rumah"

perkataan Gala terus terngiang - ngiang dikepala Annisa yang saat ini tengah menunggu jemputan supir nya ,sudah sejak Anton sibuk bekerja keluarga nya menyewa supir pribadi untuk urusan antar - jemput sekolah atau keperluan lain nya.

"kalo aku minggat ,apa papa bakal nyari aku yah ? ahh tapi minggat kemana yah" Annisa bicara sendiri, mempertimbangkan keputusan nya yang seakan ingin kabur dari rumah agar mendapat perhatian dari Andi.

Annisa melihat teman - teman nya menaiki angkot, terbesit ide untuk ikut masuk dan kabur dari rumah nya, Annisa ingin melihat reaksi sang ayah.

Annisa berlari memasuki angkot.

"lah tumben princess naik angkot ?" tanya salah satu teman kelas Annisa yang bingung, Sudah bukan rahasia umum lagi satu sekolah sudah mengetahui kekayaan keluarga Annisa.

"hehe sesekali boleh dong " jawab Annisa beralasan.

satu persatu teman nya turun,namun Annisa masih bingung mau turun dimana ia yang tak pernah bermain jauh dari rumah nya sama sekali tak mengenal jalan ataupun daerah sekitar.

"neng mau turun dimana?" tanya sopir angkot melihat hanya satu penumpang tersisa.

"disini aja deh bang, tuh di depan toko buah itu" jawab Annisa asal.

"10 rebu yah neng soalnya neng yang terakhir turun " ucap sopir angkot menagih ongkos.

"loh murah banget" jawab Annisa yang memang tak tahu harga ongkos angkot.

"nih bang " Annisa memberikan uang 50 ribu dan turun dari angkot.

"woy neng kebanyakan " teriak pak sopir

"ambil aja bang kembalian nya,saya ikhlas"

jawab Annisa,pak sopir angkot berterimakasih dan lalu pergi meninggalkan Annisa sendirian ditempat yang belum pernah ia datangi.

Annisa yang kelaparan memasuki sebuah minimarket,beruntung pagi tadi Anton memberinya uang saku yang cukup banyak, Annisa menikmati aksi minggat nya ini, Annisa yang biasanya dimanja tak pernah bisa bebas memakan - makanan yang di jual di pinggir jalan.

..

tok .. tok .. tok 

"pak Andi ! "

Buk Mirah menggedor pintu kamar Andi, membuat Andi yang sedang menikmati tidur siang nya terbangun, buru - buru Andi membuka pintu.

"ada apa buk Mirah ? bikin kaget saja"

tanya Andi sedikit emosi tidur siang nya terganggu.

"anu pak , Annisa gak ada dimana - mana, tadi supir kita udah jemput tapi Annisa ga ada ! " jawab bu Mirah panik karena Annisa belum pulang.

"kurang ajar anak itu , sudah berani keluyuran" Andi sama sekali tak khawatir ia justru marah.

"sudah biarkan, kalau pulang nanti biar saya hukum " Andi menutup pintu dan melanjutkan tidur nya.

sementara itu buk Mirah dan buk Sari dilanda rasa khawatir.

"udah Anton tanyain ke pihak sekolah, katanya Ica udah pulang seperti biasa " Anton yang baru saja mendatangi sekolah Annisa pulang memberi kabar.

"Aris cari pake motor ,kakak pake mobil yah,  ayo cepet!" Aris mengajak Anton untuk berkeliling mencari Annisa.

keduanya berlari keluar rumah untuk segera mencari Annisa ,khawatir sesuatu yang tak di inginkan menimpa adik kesayangan mereka itu , buk Sari tak henti berdoa memohon perlindungan untuk Annisa.

"belum pulang juga anak itu?" Andi yang sudah terbangun mulai menghampiri ibu nya dan buk Mirah yang masih menunggu kepulangan Annisa.

"belum pak , Anton dan Aris masih nyari tapi belum ada kabar" jawab buk Mirah.

Andi sebenarnya khawatir namun rasa benci nya menutup ke khawatiran itu.

"dia bawa ponsel kan?" tanya Andi.

"enggak, tapi dia bawa smart watch nya" jawab buk Sari.

"Anton dari tadi udah nyoba nelpon ke smart watch nya Ica tp gak di respon" jawab bu Mirah.

Andi yang mau tak mau harus ikut mencari Annisa segera menelepon teman nya yang seorang polisi, Andi meminta bantuan untuk melacak keberadaan Annisa dengan sinyal dari smart watch nya.

"gimana bisa?" tanya buk Sari semakin khawatir karena hari sudah mulai gelap.

"katanya belum tentu akurat , tapi nanti dikabarin kalo udah bisa, ibu tenang yah jangan panik gitu ah,gak baik buat kesehatan ibu" jawab Andi yang khawatir dengan ibunya.

Anton dan Aris yang masih mencari Annisa tak kunjung mendapat hasil , namun mereka tak menyerah dan terus menyusuri jalan, mereka juga sudah menanyakan pada beberapa teman - teman Annisa namun tak ada yang tahu keberadaan Annisa.

..

"yah ! habis deh" Annisa yang sedang  berjalan mengeluh karena minuman nya habis, Annisa melihat sekitarnya mulai gelap,perasaan nya mulai tak enak.

"perasaan, tadi rame yang jualan deh kok jadi sepi gini sih " ujarnya,hari sudah mulai gelap sementara Annisa berada di daerah yang tak terlalu ramai jika malam ,hanya beberapa kendaraan besar dan motor yang lewat itupun mengebut membuat Annisa bingung harus kemana.

Annisa memutuskan untuk istirahat sejenak dan duduk di sebuah pos ronda, Annisa merasa sedikit menyesal sudah kabur.

"wih ada anak smp keluyuran malam - malam nih cuy" ucap seorang laki - laki berpenampilan seperti preman kepada teman nya yang juga berpenampilan sama dengan nya ,membuat Annisa terkejut dan takut akan kehadiran mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!