Di sarankan untuk baca Menikahi Janda Kakakku sebelum baca novel ini
Dewa Adipraja terpaksa menikahi adik dari wanita yang ia cintai agar wanita yang ia cintai bahagia . Mereka sepakat untuk hidup bersama selama satu tahun dan bisa terbebas dari segala ikatan setelahnya .
Akankah cinta tumbuh diantara mereka !?
Ataukah akan benar benar berpisah setelahnya ??
Tidak akan ada yang tahu jawabannya karena cinta memiliki jalannya sendiri .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
Menikahi orang lain demi kebahagiaan gadis yang ia cintai , mungkin terdengar menyedihkan untuk orang lain . Tapi tidak bagi Dewa , baginya kisah ini akan menjadi bagian dari hidupnya .
Kini dia sudah menjadi seorang suami dari wanita yang sama sekali tidak ia cintai . Walau tidak memakai perjanjian hitam di atas putih tapi mereka sudah sepakat untuk hidup bersama hanya untuk waktu satu tahun .
Dan begitupun Jasmine yang menganggap pernikahan ini adalah hukuman untuknya , hukuman karena sudah membuat sang kakak menderita karena rasa iri dan dengki dengan banyaknya orang orang yang begitu mencintai sang kakak daripada dirinya .
Mereka menjalani hubungan ini dengan rasa yang hambar , mereka jarang sekali berbicara walaupun tinggal bersama . Seperti malam ini ketika mereka makan malam bersama , Dewa tidak sekalipun menatap istrinya yang duduk tepat di depannya .
" D ... boleh aku bekerja ? " kata Jasmine pelan , takut menyinggung suaminya .
Dewa yang dulu sangat berbeda dengan Dewa yang ada di depannya sekarang . Tak ada lagi Dewa yang ramah , hangat dan humoris . Setelah pernikahan sandiwara ini pria itu menjelma menjadi pria yang pendiam dan dingin juga sering berkata pedas .
" Apa isi kartu yang kemarin aku berikan masih kurang !? "
Dewa tak melupakan kewajibannya walaupun pernikahan ini adalah ' sandiwara ' , baginya Jasmine sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya sekarang .
" Bukan itu ... tapi jenuh jika aku terus terusan di rumah tanpa mengerjakan apapun "
" Aku rasa ada banyak sekali pekerjaan di rumah ini jika perlu kita pecat maid yang biasa datang kemari "
Jasmine terdiam , dia tak melanjutkan bicaranya lagi karena jika diteruskan maka sang suami pasti akan ' meledak ' . Dia sudah biasa menghadapi hal ini .
Selesai makan Jasmine membersihkan meja makan setelah itu dia segera menyusul suaminya ke atas . Mereka sengaja tidak pisah kamar agar sandiwara mereka tidak cepat terbongkar .
Jasmine melihat Dewa sudah memejamkan matanya ketika dia sudah sampai di kamar . Pria itu tak akan pernah mau menyentuhnya walau ia telanj*ng sekalipun di depannya .
Pria itu sangat tidak menyukainya dari awal mereka bertemu dulu . Tapi itu semua memang salahnya , dulu ia pernah menghina Dewa sebagai pria miskin hanya karena melihat pria itu sedang memperbaiki mobil yang ia kira milik Adam .
Setelah membersihkan tubuhnya Jasmine segera naik ke ranjang dan memejamkan matanya . Setiap malam.ia berdoa agar esok harinya sang suami bisa bersikap lebih baik padanya .
Walau akan berpisah pada akhirnya , tapi sebenarnya ia berharap ia dan Dewa bisa berteman . Jika berpisah pun dia tetap ingin berhubungan baik dengan pria itu beserta seluruh keluarga besarnya .
Jasmine menemukan sosok seorang teman sekaligus ibu pada diri Aira . Sayangnya menantu tertua Adipraja itu harus pindah ke London beserta keluarganya .
Ibu Sri sang mertua pun untuk sementara tinggal di sana untuk membantu mengasuh dua cucunya di karenakan kesibukan Aira untuk membangun bisnis barunya .
Paginya Jasmine sedikit panik karena maid yang biasa datang saat pagi hari tidak juga muncul . Satu bulan sudah usia pernikahan mereka tapi sampai saat ini dia belum juga pandai memasak ataupun mengatur rumah .
Setiap. paginya maid yang akan memasak untuk sarapan mereka dan dia yang akan membuat teh manis yang biasanya di minum Dewa setelah selesai sarapan .
" Ya Tuhan sebentar lagi dia pasti sudah turun , apa yang harus aku lakukan "
Dengan tergesa dia menyalakan kompor dan mengambil dua telur ayam.di dalam lemari pendingin . Jasmine berniat membuat telur mata sapi untuk suaminya sarapan . Dulu di Bali saat masih bersama sang Daddy ia sering meminta itu untuk sarapannya .
Tak berapa lama Dewa turun dan langsung menuju meja makan . Dahinya berkerut ketika melihat makanan yang tersaji di depannya .
" lni apa !? Apa ini makanan manusia ?? "
" ltu telur mata sapi ... ehmm cuma terlalu matang "
Dewa mencoba mengiris telur yang sudah menghitam itu dan nyatanya semua bagian sudah benar benar menghitam . Tanpa berkata kata Dewa bangkit dan pergi meninggalkan Jasmine yang sudah tertunduk dengan satu bulir air mata yang jatuh di pipinya .
Dia merasa tak berguna , untuk menggoreng telur saja belum mampu ia lakukan . Pantas jika Dewa masih terlihat sangat membencinya . Setelah bisa menata hatinya Jasmine segera membersihkan dapur dan setiap sudut rumah yang ia rasa kotor .
Dia baru bisa beristirahat ketika siang menjelang , tak terasa dia tertidur di sofa ruang tengah saking lelahnya . Jasmine tidak tahu jika Dewa sengaja meliburkan maid yang biasa membantu mereka .