Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 1
Lagi-Lagi mobil itu berhenti, seorang pemuda akan memperhatikan dirinya dari jauh. Itu pemandangan yang sudah biasa Cristal dapatkan ketika dia menyiram bunga di halaman rumah saat sore hari.
Pemuda itu tidak bergeming, hanya diam di mobil tapi matanya tidak lepas darinya sampai membuat wanita bernama Cristal Aaron masuk ke dalam karena dia takut. Pemuda itu juga pergi setelah dia berada di dalam, entah apa yang diinginkan oleh pemuda itu tapi dia rasa pemuda itu adalah salah satu orang yang hendak menagih hutang padanya.
Cristal Aaron adalah seorang janda berusia dua puluh tujuh tahun yang ditinggal pergi oleh suaminya. Tidak saja ditinggal pergi, tapi kepergian suaminya juga meninggalkan setumpuk hutang yang harus dia lunasi. Tidak itu saja, dia harus berjuang mati-matian menghidupi putrinya yang berusia tiga tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan. Belum lagi dia harus membayar uang sewa rumah yang cukup tinggi karena rumah yang ditingalkan oleh sang suami sudah dia jual untuk melunasi hutang namun semua itu belum cukup. Sebab itu dia khawatir pemuda yang selalu melihatnya adalah penagih hutang karena suaminya berhutang dengan banyak orang.
Entah untuk apa uangnya, dia tidak tahu. Saat kepergian sang suami dia justru dikejutkan oleh orang-orang yang datang untuk menagih hutang. Hal itu membuat Cristal harus menguras semua isi tabungannya namun semua itu belum juga bisa melunasi hutangnya.
Tidak ada jalan yang bisa dia ambil selain menjadi penari striptis. Pekerjaan itu ditawarkan oleh salah satu sahabatnya. Gaji yang cukup tinggi membuatnya melakukan pekerjaan memalukan itu walau dia harus mempertontonkan bentuk tubuhnya namun pekerjaan itu lebih baik dari pada dia harus menjadi seorang pela**cur yang menjajakan tubuhnya.
Cristal berdiri di depan jendela, melihat mobil yang dibawa oleh pemuda itu pergi. Dia sangat berharap pemuda itu bukan penguntit atau penagih hutang yang selalu mengintai apalagi pemuda itu selalu lewat depan rumahnya setiap sore kecuali akhir pekan.
Napas lega dihembuskan, Cristal melangkah masuk ke kamar putrinya di mana putrinya sedang bermain dengan ibu mertuanya. Semoga saja pemuda aneh itu tidak datang lagi karena dia takut.
Senyum terukir di bibir ketika melihat putrinya tertawa, apa pun akan dia lakukan agar tawa itu tidak hilang. Dia tahu hidup itu berat, dia tahu dia harus berjuang oleh sebab itu dia akan berjuang selama dia memiliki kemampuan.
"Mommy," putri manis yang dia beri nama Angela memanggilnya karena dia hanya berdiri di depan pintu.
"Hm, apa yang sedang kau mainkan, Sayang?" Cristal mendekati putrinya dan duduk di sisinya.
"Aku sedang membuat boneka dengan Nenek," jawab Angela seraya memberikan boneka yang dia buat dengan neneknya.
"Wah... ini sangat bagus, Sayang," pujinya.
"Cristal, obat Mommy sudah habis. Apakah setelah pulang bekerja kau bisa membelikannya?" tanya ibu mertuanya.
"Tentu saja bisa, Mom. Aku akan membelikan obat untuk Mommy terlebih dahulu sebelum pekerjaanku dimulai," ucapnya seraya tersenyum.
Agar ibu mertua dan putrinya tidak tahu jika dia bekerja sebagai seorang penari striptis maka Cristal membohongi mereka jika dia bekerja di bar sebagai seorang pramu saji. Jangan sampai mereka tahu karena dia bisa menebak jika mereka akan kecewa dengannya.
"Apa kau punya uangnya, Cristal?" tanya ibu mertuanya.
"Tentu saja ada, Mom. Tidak perlu khawatir," Cristal tersenyum. Dia tidak boleh membuat ibu mertuanya khawatir akan hal itu karena penyakit ibu mertuanya bisa kambuh. Jika hal itu terjadi, dia akan kembali mengalami kesulitan keuangan dan dia yakin dia tidak akan sanggup membayar biaya rumah sakit nantinya.
"Aku sedikit lega mendengarnya, maafkan kami yang hanya mempersulit hidupmu," ucap ibu mertuanya. Seandainya putranya tidak meninggalkan hutang yang begitu banyak, maka Cristal tidak akan mengalami kesulitan seperti itu.
"Sudahlah, Mom. Tidak perlu dibahas, aku mau bersiap-siap pergi bekerja," Cristal beranjak, dia tidak akan menyalahkan siapa pun karena dia tahu, tidak ada yang mudah di dunia ini. Dia hanya bisa berjuang dan berharap kehidupan mereka menjadi lebih baik namun uang 60 dolar yang dia miliki membuat Cristal harus menghembuskan napas beratnya.
Beli obat untuk ibu mertuanya mungkin akan menghabiskan dua puluh dolar, uang yang tersisa tinggal sedikit. Semoga saja malam ini dia mendapatkan tip besar dari tamu yang baik hati.
Cristal segera bergegas, dia memang bekerja malam namun dia pergi lebih awal. Selain harus membeli obat, dia juga tidak mau ibu mertuanya curiga. Setelah rapi, Cristal pamit pergi pada putri dan juga ibu mertuanya. Halte bus menjadi tujuan, dia tidak tahu jika pemuda yang selalu memperhatikan dirinya setiap sore berada tidak jauh darinya.
Pemuda itu adalah Gail Bernard. Gail berusia 33 tahun dan dia adalah mantan mafia yang memilih hidup sebagai pemuda biasa. Selama bertahun-tahun menjadi tangan kanan seorang bos mafia membuat Gail bosan dengan kehidupannya. Kekerasan, pembunuhan selalu mewarnai hidupnya sebab itu Gail ingin hidup normal sampai akhirnya dia menjadi seorang asisten dari seorang penggusaha muda yang secara kebetulan bertemu dengannya dan menolongnya saat dia berada diambang kematian.
Hari ini Gail sengaja tidak pergi seperti yang biasa dia lakukan, dia ingin tahu ke mana Cristal pergi karena dia memang ingin tahu semua tentang wanita itu. Saat dia menjadi tangan kanan mafia, dia dibentuk untuk tidak mengenal cinta, dia dibentuk untuk menjadi pria kejam tanpa perasaan tapi wanita itu, sudah mencuri hatinya.
Dia masih ingat pertemuan pertama mereka, saat itu dia mendapat tugas untuk membeli sesuatu. Tanpa sengaja dia melihat Cristal sedang melarikan diri dari kejaran orang-orang dan memang saat itu, Cristal melarikan diri dari penagih hutang yang tiba-tiba menemukan dirinya.
Sesungguhnya itu hanya pertemuan biasa namun dia tidak menduga dia akan bertemu dengan wanita itu lagi dan melihatnya sedang menyiram bunga. Dari sana dia mulai mendatangi kompleks perumahaan itu setiap sore untuk melihat Cristal dan tanpa dia inginkan sesuatu tumbuh di hatinya.
Gail yang tidak tahu perasaan apa itu mulai mencari tahu dan pada akhirnya dia menyadari jika dia sudah jatuh cinta. Tentu dia tidak menginginkan perasaan yang muncul secara tiba-tiba tapi dia juga tidak bisa menghentikan perasaan itu apalagi dia tidak bisa menghentikan dirinya selalu datang hanya untuk melihat wanita yang telah membuatnya merasakan sesuatu getaran aneh di hati.
Dia seperti seorang penguntit yang setelah melihat lalu pergi namun hari ini dia sudah bertekad untuk tahu lebih banyak tentang Cristal. Oleh sebab itulah dia mengikuti bus yang ditumpangi oleh Cristal dan menunggu wanita itu saat Cristal membeli obat untuk ibu mertuanya.
Gail menghentikan mobilnya agak jauh agar Cristal tidak tahu, dia kembali mengikuti saat Cristal kembali naik ke bus yang akan membawanya ke club malam di mana dia akan bekerja hari ini.
Gail masih mengikuti namun dia terkejut saat Cristal masuk ke dalam club malam. Gail diam dan berpikir, apa dia sudah jatuh cinta pada wanita yang salah?
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor