Fauzan Stevano adalah dokter spesialis yang jadi incaran para gadis. Dia muda, tampan dan tentunya mapan, karena selain sebagai dokter spesialis, dia juga merupawan pewaris dari rumah sakit tempatnya melakukan praktek. Keluarga Fauzan memiliki beberapa rumah sakit dan juga pabrik obat yang dilengkapi dengan ruang laboratorium.Fauzan selalu merasa kesal dan risih jika didekati para gadis yang ingin mendapatkan perhatiannya. Terlebih keluarganya selalu mendesaknya dengan masalah pernikahan
Hingga suatu hari dirumah sakitnya dia melihat gadis cantik yang familiar diingatannya, Cathleen Safaniya Gazelle. Gadis cantik berhati dingin yang suka bertindak seenaknya. Dia adalah pewaris dari perusahaan Gazelle yang merupakan keluarga terkaya ke 2 setelah keluarga Stevano.
"Kenapa dia keluar dari ruang psikolog? Apakah sesuatu terjadi setelah belasan tahun aku tidak bertemu dengan Cathleen?"
Bagaimana akhir dari rasa penasaran Fauzan? Apakah hatinya tergerak menaklukan Cathleen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Keluarga Mike
"Siapa itu Mike? Dia bilang akan mengadakan pesta dan memintamu untuk datang kesana!" Tanya Mery pada Cathleen dengan raut wajah penasaran
"Keluarga dia dan Gazelle adalah teman lama. Aku pernah bertemu beberapa kali setelah aku masuk keluarga Gazelle, namun itu tidak lama karena aku kembali tinggal diluar negri bersama denganmu" Cathleen menjelaskan dengan sikap acuh tak acuhnya
"Apa maksudmu dengan ketenanganmu akan terusik?" Kini Fauzan yang terlihat penasaran dengan Mike
"Dia selalu saja menggangguku dan berusaha dekat denganku. Aku tidak suka itu, rasanya sangat mengganggu meskipun aku sudah cukup lama mengenalnya. Belum lagi Nura selalu berusaha mengambil perhatian darinya. Itu sungguh menyebalkan!" Cathleen berkata dengan sinis dan acuh tak acuh
"Apa kamu akan pergi kesana untuk menghadiri pesta itu?" Mery dan Fauzan bertanya secara bergantian pada Cathleen
"Ada apa dengan kalian berdua? Sepertinya ada sesuatu yang aneh dengan kalian hari ini?" Cathleen mengernyitkan dahi heran dengan sikap Fauzan dan Mery yang hari ini dirasa kompak
"Tidak ada apa-apa" Mery dan Fauzan saling menatap bingung sebelum dia menjawab dengan canggung
"Sudahlah jangan dibahas lagi. Ayo pergi dari sini!' Akhirnya mereka kembali melanjutkan jalan-jalan mereka bersama hingga malam hari
***
Beberapa hari kemudian tibalah saat pesta keluarga Mike. Cathleen sedang dirumah untuk bersiap
"Apa aku harus pergi kesana? Disana pasti ada keluarga Gazelle. Aku memang memegang kendali perusahaan itu tapi aku sama sekali tidak ingin terlibat dengan mereka. Sangat menyebalkan melihat wajah tua bangka dan anak cucunya itu! Tapi jika aku tidak pergi … mereka akan menjadikan itu sebagai alasan untuk menyudutkanku. Sudahlah aku pergi saja sebentar" Gerutu Cathleen sambil bersiap dengan sedikit riasan tipis dan gaun yang simpel. Diapun segera berangkat menuju tempat pesta yang digelar disebuah hotel mewah
Sementara di rumah Fauzan, Fauzan sedang gelisah memikirkan Cathleen yang akan pergi ke pesta. Dia terus berjalan kesana kemari di dalam rumahnya
"Zan, sebenarnya ada apa? Kenapa kamu terlihat sangat gelisah?" Tanya bu Renita pada sang putra yang terus berjalan bolak balik mengelilingi setiap ruangan dirumahnya. Mulai dari dapur tak lama ke ruang keluarga kemudian ke kamarnya dan kembali ke dapur
"Tidak papa mah. Mah, papa pergi kemana? Aku tidak melihatnya padahal ini akhir pekan" Fauzan bertanya pada sang ibu dengan nada yang lembut dan hangat
"Ayahmu sedang menghadiri pesta keluarga Ardenta. Anaknya baru saja kembali kemari setelah menyelesaikan pembukaan perusahaan mereka yang baru diluar negri. Ya sejenis pesta penyambutan begitu" Ujar sang ibu menjelaskan
"Owh, rupanya begitu" Fauzan pun kembali ke kamarnya meninggalkan sang ibu sendiri
"Ada apa dengan anak itu? Aneh sekali" Gumam sang ibu menatap punggung putranya yang berjalan kembali ke kamarnya
"Bagaimana ini? Jika disana ramai ... bukankah Cathleen akan sangat tidak nyaman berada di antara kerumunan?" Pikir Fauzan sambil terus menatap ponselnya
"Lupakan. Dia pasti akan baik-baik saja!" Fauzan kembali mencari kesibukan lain dengan membaca buku, namun itu sama sekali tidak berhasil
"Ah lebih baik aku datang ke pesta itu saja. Toh papa juga pasti sudah tiba disana kan?" Pikir Fauzan, kemudian dia pun bersiap untuk datang ke pesta yang diadakan keluarga Mike
***
Di tempat pesta, hampir semua tamu sudah berkumpul dan keluarga Gazelle juga sudah tiba disana. Ayah Fauzan juga ada disana sedang berbincang dengan pengusaha lain
"Selamat malam Pak Adlan Stevano. Suatu kehormatan bagi saya karena anda mau datang ke pesta anak saya" Ayah Mike menyapa dengan penuh hormat pada ayah Fauzan
"Pak Alex Ardenta terlalu melebihkan. Saya hanya sibuk dirumah sakit saja selama ini, jadi sangat susah sekali untuk saya menghadiri sebuah pesta. Tapi karena sekarang putra saya sudah mulai memegang kendali rumah sakit, jadi waktu saya sedkit longgar" Ayah Fauzan menjawab dengan sangat tenang dan penuh wibawa
"Putra anda tidak ikut kemari? Jika dia ikut hadir disini mungkin saya bisa kenalkan pada putra saya agar mereka bisa saling mengenal, bisa jadi mereka akan cocok satu sama lain" Ayah Mike masih berusaha mendekati Ayah Fauzan
"Putra saya tidak terlalu suka tempat seperti ini. Dia lebih memilih menghabiskan waktunya dengan membaca atau melakukan hal lain" Jawab ayah Fauzan dengan tenang
Disudut lain keluarga Gazelle sedang berkumpul kecuali Cathleen
"Ternyata pestanya sangat meriah. Aku tidak mengira kalau keluarga Mike mengundang banyak pengusaha ternama kesini" Ujar Anton yang melihat banyak pengusaha hadir dipesta, termasuk ayah Fauzan
"Kamu benar. Papa juga tidak mengira kalau pak Alex memiliki banyak kenalan pengusaha ternama. Jika kita dekat dengan mereka bisa jadi keuntungan bagus untuk perusahaan kita" Jawab kakek David dengan lembut
"Tapi kemana cucu papa yang satu lagi? Harusnya dia sudah datang kesini kan? Apa kata orang-orang jika pemimpin perusahaan Gazelle tidak datang disini?" Ujar Maudy dengan nada yang sinis
"Mungkin dia masih di jalan mah. Kita kan tidak tahu kapan dia berangkat dari rumahnya. Apalagi kita tahu kondisi mentalnya masih belum stabil meskipun sudah beberapa tahu dia keluar dair rumah sakit" Jika dilihat Nura seperti sedang membela Cathleen namun kenyataannya dia malah sedang menyudutkan Cathleen
"Entahlah bagus atau tidak dia datang kemari. Bisa saja dia malah membuat kita malu dengan tingkahnya yang selalu saja bersikap seenaknya" Arya bicara dengan sikap acuh tak acuh membicarakan Cathleen
Tak berselang lama terlihat Cathleen berjalan masuk ke aula pesta. Dia terlihat cantik dengan gaun panjang berwarna merah dan rambut yang panjang yang digerai dengan hiasan yang tipis. Mike yang melihatnya langsung berjalan mendekati Cathleen
"Akhirnya kamu sampai juga. Sudah lama kita tidak bertemu. Kamu terlihat semakin cantik" Mike menyapa dengan senyum ramah dan nada bicara yang lembut
"Terimakasih. Tapi aku tidak suka basa basimu" Cathleen menanggapi dengan sinis dan nada bicara yang dingin
"Baiklah-baiklah. Kamu mau minum apa? Biar aku Ambilkan! O iya, keluarga mu ada di sebelah sana" Mike menunjuk ke arah dimana keluarga Gazelle sedang berkumpul dan berbincang bersama dengan cerianya
Cathleen tersenyum sinis menatap ke arah mereka
"Oh keluargaku terlihat sangat bahagia. Haruskah kita kesana?" Ujar Cathleen dengan nada mencibir
"Tentu, aku akan dengan senang hati menemanimu" Mike sedikit mengangkat tangannya agar Cathleen dapat melingkarkan tangannya di sekitar siku Mike
Mereka pun berjalan dengan elegan ke arah keluarga Gazelle
"Sepertinya keluargaku yang hangat dan baik hati sudah berkumpul disini? Maaf karena aku datang terlambat" Ujar Cathleen yang kini berada dihadapan keluarganya
Nura menatap sinis pada Cathleen. Sorot matanya tajam penuh kebencian
"Ada apa denganmu? Kenapa kamu menatapku seperti itu? Bukankah aku ini kakakmu?" Cathleen bicara dengan nada yang tenang sedangkan Mike, dia terlihat bingung dengan sikap Cathleen dan Nura
"Ada apa dengan kalian? bukankah kalian selalu bersikap baik satu sama lain?" Tanya Mike dengan raut wajah yang bingung
"Tidak papa. Kami memang selalu baik-baik saja meskipun tidak tinggal satu rumah" Nura kembali bersikap manis dan lembut
"Baguslah, kalau begitu aku tinggal dulu. Aku masih harus menyapa tamu lain" Ujar Mike yang bicara dengan sopan
"Heh wanita rubah. Apa maksudmu bersikap seperti itu pada Mike?" Arya dengan cepat mendekati Cathleen dan memegang tangannya dengan dangat kencang hingga Cathleen meringis kesakitan
"Apa salahnya? Dia baik padaku. Dia juga yang memintaku menggandeng tangannya" Cathleen menjawab dengan tenang dan mata mendelik pada Nura untuk memanas-manasinya
"Kakak, lepaskan kak Cathleen! Disini banyak orang yang melihat" Bisik Nura pada sang kakak
"Cih dasar!" Arya pun melepaskan tangan Cathleen dengan sedikit mendorongnya
"Lebih baik kamu pergi dari hadapan kami!" Ujar Arya dengan nada sinis
"Cih kalian selalu bersikap seperti ini. Baik di depan orang lain saja!" Ujar Cathleen dengan tatapan mendelik pada sang kakek. Cathleen pun berjalan pergi meninggalkan keluarga Gazelle dan berjalan menuju tempat hidangan
"Kita tidak bisa membiarkan dia begitu saja. Kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan?" Bisik Maudy pada Arya
"Mama tenang saja. Kita akan membuat dia malu!