NovelToon NovelToon
Alika Bidadari Surgaku

Alika Bidadari Surgaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Miena

Alika Khumairoh gadis berjilbab nan tangguh yang berubah menjadi gadis diam seribu bahasa karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kesedihan yang mendalam ia rasakan ketika adik satu-satunya terbaring koma karena kecelakaan tersebut.

Dan ketika dia harus bertemu dengan Farel Adiputra Wijaya, manusia menyebalkan menurut Alika.
Farel sendiri adalah putra dari pemilik perusahaan Wijaya Group.

Kehidupan mereka yang berubah drastis karena sifat di antara keduanya yang bertolak belakang.

Sampai akhirnya mereka memulai untuk melakukan kerjasama di perusahaan ayah Farel agar mengetahui siapa dalang di balik runtuhnya perusahaan Wijaya Group.

Akankah mereka dapat memahami satu sama lain?

Dan bisakah keduanya mengungkap siapa yang berkhianat pada perusahaan Wijaya Group?

IG : miena_checil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, Andi yang memang menantikan saat dimana Alika harus mengakhiri pekerjaannya. Terlihat senyuman licik muncul di sudut bibirnya.

"Bapak tenang saja semuanya berjalan sesuai rencana," Andi yang berbicara lewat via telepon itu saat ini sedang duduk bersantai di ruangannya. Ruangan yang memang di khususkan untuk di tempati dirinya.

"Bagus, aku serahkan semuanya padamu," suara yang terdengar dari sambungan telepon. "Ingat jaga baik-baik rahasia ini, kau masih ingat dengan janjiku kan?" suara telepon itu sudah seperti ancaman bagi Andi.

"Tentu saja saya ingat pak, jika terjadi sesuatu pada saya pasti anda akan menjaga keluarga saya," jawab Andi.

"Bukan itu saja jika kau berani membocorkan tentang identitas ku maka aku tidak akan segan-segan menyakiti keluargamu," kata lawan bicaranya penuh penekanan.

Kali ini Andi benar-benar merasakan bahaya yang mengancam dirinya, tapi layaknya nasi yang sudah menjadi bubur dia tidak berani membantah apa yang sudah sang raja titahkan "Tapi saya yakin pak, kalau gadis itu tidak mempunyai bukti apa-apa. Saya akan pastikan kalau gadis itu akan keluar dari perusahaan ini". Keyakinan Andi bahkan sudah di atas rata-rata.

Perbincangan keduanya pun terhenti saat ada yang mengetuk pintu ruangan Andi. Seorang wanita yakni sekretaris junior masuk ke ruangan tersebut setelah sang pemilik ruangan menyuruhnya masuk.

Ada pesan dari sang pemilik perusahaan agar Andi segera menemui direktur utama. Tanpa banyak bicara Andi mengikuti langkah wanita tersebut.

Sepanjang perjalanan dirinya tersenyum senang atas panggilan itu.

Direktur utama pasti memanggilku karena ingin bertanya tentang keuangan perusahaan.

Hahaha Alika bersiaplah untuk keluar dari perusahaan ini, kali ini tidak ada yang bisa membantumu. Batin Pak Andi

Setelah memasuki ruangan sang pemilik perusahaan dengan diantar wanita tadi, Pak Andi tertawa dalam hati. Terlihat disana ada Alika yang berdiri di depan Herlambang Wijaya yang tengah duduk di kursi kebesarannya. Doni pun sudah berada di tempatnya, berdiri tegak di belakang sang direktur. Sekretaris yang menjabat sebagai asisten pribadi Herlambang Wijaya itu terlihat santai dalam mengahadapi situasi apapun.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Pak Andi sudah berdiri di samping Alika dan berhadapan langsung dengan atasannya.

Hemmm pasti Direktur akan menanyakan perihal data keuangan perusahaan, dan kini Alika bahkan tidak mempunyai bukti apapun tentang pemalsuan data yang ku lakukan. Batin Pak Andi tertawa dalam hati

"Kau bisa jelaskan apa ini?" Herlambang berkata sambil memutar laptopnya ke hadapan Andi.

Seketika tubuh Andi membeku tatkala melihat layar laptop tersebut. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya lantaran apa yang dia lihat adalah video saat dia menghapus semua file yang di kerjakan oleh Alika dari pertama kali Alika lembur sampai hari terakhirnya lembur, Pak Andi yang memang sengaja menghapus semua file yang sudah di kerjakan oleh Alika.

Bagaimana mungkin? katanya dalam hati.

"Pak saya bisa jelaskan..." kata Pak Andi yang saat tau kedoknya terbongkar.

"Apa yang mau kau jelaskan? bahwa dirimu sudah berniat menghancurkan perusahaan ku?" saat ini Herlambang berjalan mendekati Pak Andi.

"Bu-bukan se-seperti i-itu pak," langkahnya mundur seiring atasannya yang melangkah ke depan menghampirinya.

"Lalu apa ini? kau mau berusaha menusukku dari belakang hah?" Herlambang yang sudah di liputi emosi berteriak seraya memegang kerah baju Andi.

"Pak saya..."

"Cepat katakan siapa yang menyuruhmu melakukan tindakan bodoh itu?" lagi-lagi Herlambang berkata dengan berteriak saat tangannya masih memegang kerah baju Andi.

Andi lalu teringat tentang pembicaraan yang tadi dia lakukan lewat via telepon. Jika dia berani membocorkan bahwa siapa yang menyuruhnya maka keluarganya pasti akan terancam bahaya.

Sesaat Andi menundukkan kepala. "Maafkan saya pak, saya bersalah. Saya memang melakukan pemalsuan data keuangan itu. Itu semua saya lakukan karena saya membutuhkan uang, saya melakukan pemalsuan data keuangan itu agar saya tidak disalahkan." Sesaat Andi memberanikan menatap kedua mata atasannya lalu sesaat lagi dirinya menunduk takut kalau-kalau dirinya ketahuan berbohong.

"Kau berbohong!" kata Herlambang seraya menghempaskan tangannya yang tadi mencengkeram kerah baju Andi.

"Cepat katakan siapa yang menyuruhmu? Kau tidak mungkin melakukannya tanpa ada yang menyuruhmu kan? Aku bahkan tau seperti apa dirimu, karena itu aku mempercayakan keuangan perusahaan padamu." Kini emosi Herlambang sudah tidak bisa di tahan lagi, orang yang telah dia percaya sekarang malah menyakiti dirinya, melakukan rekapan palsu tentang data keuangan.

Andi masih berdiri di tempatnya tidak bergeming sedikitpun, dia pasrah jika harus mendapat pukulan dari atasannya.

Alika dan Doni yang masih setia berdiri menyaksikan pemilik perusahaan meluapkan emosinya pada orang kepercayaannya.

"Baiklah jika kau masih tidak mau bicara. Doni..."

"Iya tuan besar." Doni melangkah keluar dan kembali lagi bersama beberapa polisi yang berada di belakangnya.

Andi tau apa yang akan terjadi selanjutnya, dia tidak menyangka bahwa atasannya benar-benar sangat marah. Dia mengira bahwa tadinya sang Direktur akan memukulnya tapi sepertinya Pak Herlambang bahkan murka atas kesalahan yang dilakukannya. "Pak saya bisa jelaskan.." saat ini dia sudah menyentuh kaki Herlambang berharap polisi itu tidak membawanya.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi, sepertinya masalah ini harus di selesaikan di kantor polisi," jawab Herlambang sambil menahan geram.

Kini beberapa polisi itu memborgol tangan Andi layaknya seorang penjahat. Tapi percayalah semua itu di lakukan semata-mata karena prosedur kepolisian.

Terdengar beberapa kali Andi berteriak meminta tolong untuk tidak membawanya ke kantor polisi namun niat bulat sang Direktur tidak bisa di ganggu gugat. Dia terlalu sakit hati atas apa yang menimpa dirinya dan perusahaannya. Nama baik yang selama ini dia jaga saat ini sudah menjadi buah bibir masyarakat. Namun beruntung Alika bisa memperbaiki itu semua.

"Terimakasih, kau bisa mengungkap masalah ini dengan baik." Herlambang berkata setelah polisi membawa Andi keluar dari ruangannya.

"Sama-sama pak, saya senang bisa membantu perusahaan ini." Jawab Alika yang masih berdiri di hadapan atasannya.

"Seperti yang ku janjikan kau akan mendapat bonus sesuai kerja kerasmu, Doni akan mengurusnya."

"Terimakasih pak atas kebaikan hati bapak."

Setelahnya Alika di perbolehkan keluar ruangan Herlambang. Saat ini Herlambang sudah bisa mengontrol emosinya yang tadi meluap-luap. Satu perkara sudah selesai, namun Herlambang tau bahwa perkara yang lebih serius akan terjadi. Sampai detik ini dalang di balik kejahatan Andi belum di ketahui. Herlambang percaya Andi tidak mungkin melakukan rekapan palsu keuangan perusahaan tanpa adanya campur tangan orang dalam perusahaan.

Namun itu tidak penting lagi sekarang, dirinya kembali mengingat kejadian dua hari yang lalu dimana saat Alika dan Farel bersitegang di lobby kantor.

"Kau sudah menyelidiki tentang Alika?" Herlambang bertanya pada Doni selepas Alika keluar dari ruangannya.

"Sudah tuan." Doni terlihat berjalan dan mengambil berkas yang sudah disiapkannya di atas meja di sudut ruangan, lalu menyerahkannya pada atasannya.

"Semua data tentang Alika sudah saya selidiki dari hal yang terkecil sekalipun."

Herlambang membuka satu persatu lembaran di dalam map itu, ketika dia tau siapa sesungguhnya Alika Khumairoh sebenarnya.

Bersambung

1
Raini
pemilik jam tangan itu adalah Alika.
secara ga langsung, ia mengungkapkan cinta buat Alika🤭
Rina Kurniawati
tau dong
Rina Kurniawati
aduh jadi sedih banget
Muh Kamal
ceritany menarik
Styvn rzk
mampir thor
Hera
ceritanya menarik
Hera
udah salah sangka aja alika ya 😊
VERALI
Pavoritkan dulu ah bari mampir..
yune hemawan
ini kok sedih bngt
Mia Ijaya
awal dh tabur bawang thorr
Mia Ijaya
smg bcaany gk mmbosankan
.
Happyy
😘😘😘
Jumadin Adin
jgn sampai farel kenapa napa ya thoorr
Jumadin Adin
harta menjadikan buta om hendra,kasian orang tuanya yg mewariskan...membuat saudara jd berantakan
Jumadin Adin
emak2 ganjen...ingat umur bukkk
Jumadin Adin
pria misterius suruhan om hendra ya...pamannya fatel
Jumadin Adin
posesif apa cemburu ya si farel
Jumadin Adin
semoga bahagia trus
Silvia Karim
yg suami mikir kekanan yg istri mikir kekiri.pemikiran yg bertolakbelakang tp bikin ngakak😂
Silvia Karim
kasian banget dr Roni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!