NovelToon NovelToon
Istrinya Pak Guru ?

Istrinya Pak Guru ?

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Konflik etika / Pernikahan Kilat
Popularitas:17.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

WANTED DILARANG JIPLAK !!! LIHAT TANGGAL TERBIT !!!

Karena ketidaksengajaan yang membuat Shania Cleoza Maheswari (siswi SMA) dan Arkala Mahesa (guru kimia) mengikat janji sehidup semati di hadapan Tuhan.
Shania adalah gadis dengan segudang kenakalan remaja terpaksa menikah muda dengan gurunya Arka, yang terkenal dingin, angkuh dan galak.
Tapi perjuangan cinta Shania tak sia sia, Arka dapat membuka hatinya untuk Shania, bahkan Arka sangat mencintai Shania, hanya saja perlakuan dingin Arka di awal pernikahan mereka membuat lubang menganga dalam hati Shania, bukan hanya itu saja cobaan rumah tangga yang mereka hadapi, Shania memiliki segudang cita cita dan asa di hidupnya, salah satunya menjadi atlit basket nasional, akankah Arka merelakan Shania, mengorbankan kehidupan rumah tangga impiannya ?

Bagaimana cara Arka menyikapi sifat kekanakan Shania.Dan bagaimana pula Arka membimbing Shania menjadi partner hidup untuk saling berbagi? ikuti yu asam manis kehidupan mereka disini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Complicated relationship

Shania menyunggingkan senyumannya, bukankah dibalik kejadian itu ada hikmahnya ?

"Uhukkk ! ada yang harus siap siap kresekin mukanya nih, " gadis ini meng 3mut lolipopnya lalu melepas dari mulutnya.

"Apa maksud loe ?!" sengitnya menyimpan gelas dengan kasar di meja kantin.

"Loe lah ! akui kekalahan loe sekarang juga, " smirk Shania di depan Maya dan Rubi.

"Menang ?! loe mimpi ?! sadar deh loe ?!" sarkas Maya.

"Ga percaya ?!" tanya Inez.

"Oke, mau ikut buat buktiin ?" tanya Shania jumawa, jelas saja Arka tak akan sampai menolak, kini ia adalah istrinya, mau ape loe?

"Ga percaya gue !!"

"Coba loe buktiin !" tantang Maya tak percaya dengan perkataan Shania dan Inez, jelas jelas halu tingkat dewa, imbuhnya.

"My pleasure, " Shania membungkuk.

Kebetulan sekali, hari ini Arka belum memberinya uang jajan. Shania akan memanfaatkannya, meskipun dalam hati ia memohon ampun, telah memanfaatkan pernikahan ini untuk keuntungannya, ini yang namanya sekali dayung 2, 3 pulau terlampaui, entah sekalian nyelam minum air, kekeh Shania tertawa sendiri, merutuki ke bodo*hannya yang tak tau peribahasa.

"Tok..tok..tok...!"

"Permisi pak, bu !" Shania membungkuk sopan.

Beberapa orang di ruang guru mendongak menyadari kedatangan Shania, termasuk Arka.

"Ada apa Shania ?" tanya pak Wahyu.

"Ini pak, mau ketemu pak Arka, " pak Wahyu mengulum bibirnya, sebab ia tau jika Arka dan Shania sudah menikah.

"Oh baiklah, " jawab pak Wahyu, Arka mendekati Shania di ambang pintu, mencari tempat sedikit menjauh.

"Ada perlu apa ?" tanya Arka kaku.

"Mas belum kasih aku uang jajan," Shania cemberut dan menengadahkan tangannya di depan Arka.

Inez, Maya dan Rubi dibuat menganga saat sedang mengintip.

"Saya lupa.." Arka merogoh sakunya lalu mengambil uang pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu dari dompetnya, memberikannya pada tangan Shania.

"Besok ingatkan saya saat di rumah, atau nanti saya transfer jadi kamu langsung ambil dari atm kamu, sini nomor rekeningmu ?!" pinta Arka.

"Gila, kena pelet apa pak Arka ga hujan ga angin tiba tiba baik gitu sama Shania, " gumam Rubi tak percaya.

"Nih," Shania menyerahkan kembali ponsel Arka saat setelah memberikan nomor rekeningnya.

"Oke sudah saya kirim uang jajanmu satu bulan, " jawab Arka, sebagai sentuhan akhir, Shania menyarangkan sebuah kecupan di pipi Arka sambil berjinjit.

"Makasih mas, " ia langsung kabur, Arka sendiri tak habis pikir dibuatnya. Apa apaan bocah itu.

"Haa !! ya ampun !" ketiganya melongo, apalagi Maya yang sudah jantungan.

"Done, uang jajan utuh...perut tetap kenyang ! harga diri tetap terselamatkan, " Shania tertawa.

"Gimana Maya ?!" Shania tiba tiba saja sudah berada di depan gadis ini.

"May, " Rubi menyenggol lengan Maya.

"Tapi kan bisa aja itu cuma...." belum Maya meneruskan Inez sudah menimpalinya.

"Alahhh ga usah banyak alesan deh ! kalo kalah mesti sportif dong !" mulut kompornya sudah gatal ingin mengacak ngacak wajah Maya.

Glekkk....

Shania memang selalu selangkah di depannya, Maya terbakar api kemarahan.

"Ahhh tau ahhh !" ia hendak pergi, tapi belum ia menjauh, Shania sudah menahan tangannya.

"Gue masih megang ucapan loe loh ! jadi loe chicken ?!" tanya Shania dengan alis terangkat satu, pertengkaran sengit Maya dan Shania memang selalu menjadi trending tersendiri. Buktinya saat ini, kekalahan Maya sudah diketahui beberapa siswa lain.

Shania menyeret lengan Maya ke tengah lapangan. Gadis itu sudah merasakan panas dingin. Niat hati ingin mempermalukan Shania si gadis trouble maker, tapi malah ia yang kena getahnya sendiri.

Maya menatap seisi sekolah yang mulai penasaran dengan apa yang akan dilakukan olehnya di depan Shania. Lihatlah Shania, ia sudah menyunggingkan senyumannya. Menyebalkan, rutuk Maya.

"Buru !" pinta Shania.

"Iya sabar ah !" Maya ragu untuk berjongkok. Baru kali ini ia benar benar merasa direndahkan. Karena taruhan konyol ini, ia harus rela menjadi cibiran sekolah nantinya.

"Bebs, " gumam Rubi meringis.

Maya berlutut di depan Shania.

"Oke, gue....gu...gue...ngaku kalah sama loe, loe emang tak terkalahkan ! gue memang selalu kalah dari loe, " susah sekali mengucapkan kalimat itu seraya menunduk, sepertinya setelah ini ia harus menutupi wajahnya selama sekolah. Shania menyunggingkan senyumannya puas, ia tak pernah terkalahkan.

Cakra dan kawan kawan ikut melihat.

"Ada apa ini ?" tanya Cakra menghampiri mereka ber4.

"Cak, tolongin gue. Shania bully gue !" rengek Maya justru memutar balikkan fakta.

"Sha ?" Cakra menatap Shania seperti menanyakan apakah itu benar ?

"Heh, lont3 !!! bisa banget loe fitnah !" Inez malah yang maju ingin menjambak rambut Maya sampai terkelupas kulitnya, tapi ditahan oleh teman lainnya.

Shania mendengus, "ga nyangka, selain loe loser ternyata loe juga ular."

Maya terlihat seperti orang yang terdzolimi meminta pertolongan Cakra.

"Sha?!" Cakra meminta penjelasan Shania.

"Dia nyuruh aku berlutut di depan dia !" rengeknya lagi dengan mata puppy eyes.

Shania tertawa mencibir, "hebat banget drama loe, gue kasih piala citra deh besok besok !"

"Loe percaya dia Cak ?" tanya Shania, tapi Cakra belum menjawab, ia hanya ingin tau apa pembelaan Shania atas kejadian ini.

"Ada apa ini ?!" tanya Arka. Mereka menoleh mendengar suara bass Arka.

Dimulai lagi drama sinetron azab di depan Shania yang diperankan oleh Maya. Shania maju, fix stok kesabarannya sudah habis.

Plakkk !!!

Shania menampar Maya, ingin lebih lagi menjambak Maya, tapi Cakra dan Arka keburu menahannya.

"Heh lont3 !!! loe pikir gue bakalan diem ! udah cukup ya, abis kesabaran gue !"

"Shania !!!" Arka sudah menatapnya tajam.

"Pertama..loe ga suka sama gue karena loe selalu kalah dalam hal apapun dari gue ! loe suka dia kan ?! tapi dia ga suka loe, " Shania menunjuk Cakra dan tersenyum mengejek pada Maya, membuat Maya mengepalkan tangannya dan berbalik ingin menyerang Shania.

"May !!" ancam Cakra dan yang lain.

"Tapi dia Cak, cewek trouble maker ini duluan !" tangisnya. Arka dan Cakra mencoba menahan kedua gadis ini, Arka bahkan sudah menyeret nyeret Shania, tapi gadis ini rupanya belum puas dan berontak, begitupun Maya.

"Iya gue emang trouble maker, tapi gue bukan lont3 kaya loe, yang selalu ditelfon buat disewa om om !

"Shania !!" bentak Arka, tapi Shania bahkan tak mengindahkannya.

"Sekarang loe suka pak Arka tapi loe masih kalah juga sama gue ?! sekarang gue tagih janji taruhan loe, loe malah balik nyerang gue ?! fix loe chicken !" Shania mengeluarkan semua isi hatinya, betapa Arka mengerutkan dahinya, rahangnya mengeras menarik kasar Shania dari sana.

"Cakra, bawa Maya ke ruang BP, kasih tau saja pak Hadi biar Maya pun dihukum, urusan Shania biar saya yang urus !" Inez meringis khawatir, apa yang akan terjadi dengan Shania setelah ini.

"Oyyy bubar !" pekik Cakra membubarkan siswa yang antusias menonton.

Arka menghempaskan lengan Shania kasar hingga gadis itu meringis.

"Kamu menjadikan saya sebagai taruhan ?!" Arka sudah sangat menahan emosinya agar tidak meledak berhubung ini masih di sekolah.

"Kamu fikir saya barang ? apa jangan jangan kejadian kemarin sengaja kamu setting, agar saya menikahi kamu ?!!" tuduh Arka membentak Shania, Shania menggeleng.

"Engga gitu pak, emang kemaren kejadian murni terjadi. Kalo masalah taruhan, Maya yang ngajakin itu pun karena memang dia sama saya sama sama suka bapak.." cicit Shania.

"Damn !!!" Kenapa ia harus terjebak dengan gadis macam Shania.

"Lagian taruhannya juga cuma nyari perhatian bapak aja, ga lebih..." jelas Shania.

Arka kembali menghela nafasnya, berulang kali ia mengucap kata istighfar.

"Mulai hari ini kamu bersihkan ruangan guru, perpustakaan setiap pulang sekolah selama 2 bulan !" Arka tak main main dengan hukumannya.

"Hah ?!! yang bener aja pak, buat apa ada ob kalo gitu ?!" jawab Shania terperanjat.

"Dan untuk taruhan itu, saya masih belum bisa terima ! uang jajan kamu saya potong selama 2 bulan juga ! jadi uang yang saya kirim tadi harus kamu pergunakan selama 2 bulan, karena saya tidak akan memberikan lagi !" Arka memang raja tega, apalagi terhadap Shania, ia menganggap Shania adalah gadis yang sudah menghancurkan masa depannya bersama Alya.

Ponsel Arka bergetar, panggilan yang ia tunggu tunggu akhirnya muncul.

"Ya sudah, saya kembali !" Arka meninggalkan Shania yang terbengong dan jengkel sendiri, sebenarnya ia penasaran siapa yang menelfon Arka hingga bisa membuat raut wajah Arka yang tadinya mencekam bisa sedikit menghangat. Tapi pikirannya malah didominasi oleh nasib uang jajan dan hukumannya.

"Si@*lan !!!" Shania berdecak kesal menghentakkan kakinya.

Ia berjalan kembali menuju kelasnya, tapi saat di tengah tengah koridor.

"Shania !" Shania memutar bola mata jengah.

"Ngapain ? bukannya loe lagi ngurusin si lont3 ?! atau masih mau nyalahin gue ?!" Shania tak berniat menunggu jawaban Cakra menjawab dan malah berbalik.

"Sha ! buat apa sih loe lakuin taruhan itu, apa loe bener bener suka sama pak Arka ?" tanya nya. Tak berniat menjawab Shania malah pergi meninggalkan Cakra.

"Sha ! gue masih berharap jawaban loe atas pertanyaan gue tempo hari ! gue masih nunggu loe, Sha !!" teriak Cakra.

.

.

.

.

.

1
Erna Masliana
😭😭😭😭😭😭😭
Erna Masliana
bisaan si Bapak giliran ikutan langsung dapet
Erna Masliana
Pak Wahyu 🤣🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
iya betul
Erna Masliana
hu'um 😁😁😁
Erna Masliana
ciki naon hayang atuh sugan wae meunang nu sarua 🤣🤣
Erna Masliana
mantap Pak Arka 👍👍
Erna Masliana
ntar anaknya jasun.. Jawa Sunda
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣masa sih gitu...menor banget dong
Erna Masliana
wah hamil ini mah.. sekolahnya gimana
Erna Masliana
jangan hamil dulu
Erna Masliana
amiin
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣dikira tikus kejepit
Erna Masliana
puyeng gak tuh 🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
hebat kamu Sha👍👍👍 makin dewasa
Erna Masliana
😂😂😂😂
Erna Masliana
bener
Erna Masliana
temen yang baik kamu Nez👍👍 dewasa pikirannya
♥♥Inna Jirayu JJ♥♥
curang nih pak guru... othorx lagi nemenin Sha di sawah, ehh dianya ngeloyor prg beli balon... takut ketahuan othor nih pak guru... klo othor tau kan, otomatis netijen +62 jg tau/Facepalm//Facepalm/
♥♥Inna Jirayu JJ♥♥
brp liter tuh pak yg kluar? smp gnti 2x.. /Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!