Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Ada yang ingin kamu katakan honay?"tanya Steven sambil mengusap tangan Gea yang dibalut perban.gea pun menggelengkan kepalanya. "Sungguh?" tanya Steven yang menatap mata Gea.
"Kamu tahu kan aku nggak suka jika kamu berbohong," ucap Steven membuat Gea mengalihkan pandangnya."katakan yang sebenarnya,"titah Steven yang mengusap lembut rambut Gea.
"Jadi tadi kan Ghea lagi jalan mau ke ruang makan bawa mangkok yang berisi ayam semur terus kesandung kaki Mbak Safira, Maaf Geanya yang ceroboh nggak lihat-lihat kalau jalan."jelas Gea.
"Bukan kamu yang ceroboh," ucap Steven yang kemudian mencium lembut bibir Gea.
Gea bingung dengan perkataan Steven. Steven pun tersenyum melihat kepolosan wajah Gea. "Apa Gea mengganggu hubungan kalian?"tanya Gea dengan ragu.
"Maksud kamu?"tanya Steven tidak mengerti.dia yang bingung menjelaskannya pun dia menggelengkan kepalanya tidak jadi bertanya.
"Gea sudah ngantuk, mau tidur,"ucap Gea mengalihkan pembicaraan.dia hendak pergi dari sana, namun Steven menahan tubuh Gea.
"Hubungan Apa yang kamu pikirkan?"tanya Steven.
"Entah, Gea juga nggak tahu,"jawab Gea sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Aku nggak punya hubungan spesial dengan dia," terang Steven "Honey kamu itu istri aku katakan apapun yang menjanggal di hati kamu,"struktur Stefan saat wajah Gea terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Beberapa kali Om gonta-ganti wanita ?"tanya Gea Yang penasaran membuat Steven memancingkan matanya mendengar pertanyaan Gea.
"Kenapa berpikir aku laki-laki seperti itu?"
"Karena Om memaksa Gea menikah dengan om,"Jelas Gea yang penasaran tentang Steven.
"Kamu wanita yang pertama dan satu-satunya,"tegas Steven sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya Gea.
"Sungguh?" tanya Gea yang tidak percaya dengan perkataan Steven.
"Apa yang buat kamu nggak percaya sama aku?" tanya Steven.
"Bukankah waktu itu di kantor Om tidur dengan Lili ?"ujar Gea yang akhirnya mengungkapkannya.
"Kapan? aku nggak pernah tidur dengannya,"ujar Steven dengan jujur.
"Waktu aku interview itu,"jawab Gea "Bukankah waktu itu oh mandi karena baru berhubungan dengannya,"imbuh Gea membuat Steven terkekeh.
"Kenapa kamu berpikir seperti itu HM?kan aku udah bilang ada minuman tumpah di baju aku,Iya memang Lili ke ruangan aku dan dia bawa minuman itu,"perang Steven yang bingung Mengapa Gea bisa berpikir hal seperti itu.
"Mau tahu satu hal tentangku?" tanya Steven menatap mata Gea.
"Apa?"
"Aku dulu impoten,"terang Steven membuat Gea terkejut "udah berobat dan itu nggak ada yang berhasil," imbuh Steven. Gea terlihat bingung dengan perkataan Steven.
"Sampai suatu ketika ada gadis kecil yang menabrakku dan adikku Langsung terbangun,"jelas Steven yang menarik pinggang Gea sehingga miliknya menempel pada perut Gea. " itu mengapa aku memaksa kamu buat menikah denganku, honey,"sambung Steven yang mengecup lembut bibir Gea karena sejak tadi tidak tahan melihat bibir itu.
"Hingga akhirnya aku benar-benar jatuh cinta padamu,"bisik Steven di telinga Gea membuat pipi Gea merona.
Gea yang merasa risih karena milik Steven menempel padanya pun mendorong tubuh Steven agar ada jarak diantara mereka."kenapa?"
"Jangan menatap Gea kayak gitu,"eluh Gea yang memalingkan pandangannya.
*Kenapa?"
"Om sangat menakutkan jika bernafas seperti itu,"terang Gea yang wajahnya sudah terlihat pucat.
"Maaf sayang,"ucap Steven memeluk tubuh Gea agar Gea tidak takut lagi padanya.
"Ya udah ayok kita masuk, udara semakin dingin disini,"sambung Steven yang mengajak Gea masuk kembali ke dalam kamar.
" Gea mau ganti baju dullu,"ujar Gea yang kemudian masuk kedalam ruang ganti mengganti pakaiannya dengan piyama.
"Aku mandi dulu ya,"ucap Steven setelah Gea selesai berganti pakaian.
Gea pun langsung naik ke atas tempat tidur sambil menunggu Steven selesai mandi. 20 menit kemudian Steven keluar dari kamar mandi yang sudah memakai pakaiannya. Gea pun merasa heran karena biasanya Steven akan keluar hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Apa lagi sekarang Steven memakai kaos panjang yang sebelumnya Gea tidak pernah melihat Steven memakai itu saat berada di rumah.
"Om kenapa pakai kaos lengan panjang lagi? Om kedinginan ?"tanya Gea karena Steven biasanya lebih sering bertelanjang dada.
"Cuman lagi nyaman aja pakai lengan panjang,"jawab Steven berbohong. dia Lalu naik ke atas tempat tidur.
Steven meraih ponselnya yang berada di nakas saat ponselnya bergetar dan ternyata ada pesan masuk dari Fero"honey sini,"Panggil Steven yang menarik pinggang Gea agar dia bersandar pada dada Steven.
Steven kemudian membuka ponselnya, dia menyalakan rekaman CCTV kantornya. Terlihat di mana Lili masuk ke dalam kantor Steven dan menggoda Steven. Semua terlihat jelas di sana bahwa Steven tidak berhubungan badan dengan lily,dan terlihat pula jika Lili membuat dirinya sendiri terlihat berantakan.
Setelah videonya selesai dia menatap ke arah Steven."Maaf udah berpikir negatif soal om,"ucap Gea membuat Steven tersenyum.
"Nggak papa honey, yang penting sekarang udah jelaskan?"Gea pun menganggukkan kepalanya.
Steven memeluk erat tubuh Gea."Om,"Panggil Gea membuat Steven menatapnya.
"Lengan Om itu kayak ada yang beda gitu, dari kemarin gea mau nanya tapi lupa,"ucap Gea yang meraba lengan Steven.
"Nggak papa honey, Hus udah diam tangannya. kita tidur udah malam aku juga udah lelah,"ucap Steven yang memegangi tangan Gea agar tidak menyentuh lengannya terus menerus.
"Kenapa Ham,kamu mau aku telanjang dada kayak biasanya?" tanya Steven yang menantang Gea.
"Iya,"jawab Gea karena dia penasaran dengan lengan Steven.
"Yakin?"tanya Steven lagi yang sebenarnya berharap Gea menjawab tidak.
"Iya yakin," jawab Gea.
"Ih Udahlah sayang kita tidur,"ucap Steven yang memeluk erat Gea.
"Tuh kan pasti lengan Om kenapa-napa ya?" tebak gea yang terlihat khawatir.
"Nggak papa sayang," ucap lembut Steven sambil mengecup Gea.
Gea pun terdiam dia Lalu merebahkan dirinya dengan membelakangi Steven.Steven mendekat ke arah Gea yang terlihat parah itu.dia Lalu mengecup pundak Gea.
"Aku kemarin tertembak,"ucap Steven tiba-tiba membuat Gea langsung membalik badannya menatap ke arah Steven.
"Kok bisa?"tanya Gea yang khawatir.Steven lalu melepaskan kaosnya agar dia bisa melihatnya.
"Ada yang tiba-tiba menyerang, tapi nggak papa Ini hanya luka kecil,"terang Steven. Gea terus melihat luka Steven yang dibalut oleh perban.
"Pasti sakit,"ucap Gea.
"Nggak kok,"jawab Steven. Dia Lalu menarik tubuh Gea untuk mendekat ke arahnya.
Gea terdiam mengingat hal yang dia lihat di ruang bawah tanah waktu itu.Steven pun menatap lekat ke arah Kia yang tiba-tiba saja terdiam.Steven mengangkat dagu Gea agar menatap dirinya.
"Gea melihat sesuatu di basement,"ujar Gea yang terlihat ragu.lalu dia kembali mengalihkan pandangannya tak berani menatap Steven.
"Aku tak suka pria lain menyentuh dirimu," ucap Steven.yang membuat Gea menjadi takut padanya.
"Tapi itu keterlaluan,"tutur Gea "apa Om membunuhnya?" tanya Gea lagi. Steven tidak menjawabnya dia hanya mengusap lembut pipi gea.
"Segala yang ada pada dirimu hanyalah milikku, aku tak suka orang lain menyentuhnya," tegas Steven.
"Apa Om akan melakukan hal kejam seperti itu ke keluargaku saat aku kabur?"tanya Gea dengan wajah yang sudah memucat.
"Aku takkan biarkan kamu kabur honai,"ucap Steven.
Setelah tadi Gea sempat nyaman dan berniat membuka hatinya untuk Steven.Kini dia kembali takut dengan Steven, Gea diam membisu.Steven pun mengusap lembut rambut Gea dan kemudian mengecup keningnya.
"Tidurlah," Titah Steven yang membuat Gea langsung memejamkan matanya.Steven pun menatap lekat wajah Gea yang terlihat pucat.
Dia merasa jika sudah membuat Gea takut padanya.namun memang yang Steven katakan tadi semuanya benar.dia memang sekejam itu dan bisa melakukan apapun untuk membuat Gea tetap berada di sisinya.Steven menutup tubuh Gea menggunakan selimut.
Dia pun lalu tertidur dengan memeluk erat tubuh Gea. Beberapa saat kemudian Gea membuka matanya.Sejak Tadi dia masih belum bisa tidur karena memikirkan semua perkataan Steven. Gea menatap lengan Steven yang tertembak itu.dia akhirnya memikirkan senjata yang sebelumnya dia lihat.
Gea dengan perlahan menyingkirkan tangan Steven yang memeluk posesif dirinya.lalu dia bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.dia membasuh wajahnya dengan air dingin.Dia kemudian terdiam menatap dirinya dari pantulan cermin.
Gea bingung dengan dirinya yang sekarang.Steven sangat baik padanya namun dia memiliki sisi buruk yang menurut Ghea itu sangat menakutkan.Hal itulah yang membuat dia terus berpikir berulang kali untuk membuka hatinya kepada Steven.
"Mungkin dia memang nggak berhubungan dengan Lili. Tapi mbak Berliana dan Mbak Safira ,"batin Ghea dengan penuh tanda tanya.
Tok tok tok
Suara ketukan mengagetkan dirinya,"Honey kamu di dalam?"tanya Steven dari luar kamar mandi.
"I-iya Om," jawab Gea dengan terbata. Dia mengatur nafasnya agar tidak terlihat gugup.setelah tenang, Gea pun berjalan menuju ke pintu.
Dia dengan ragu membuka pintu kamar mandi dan terlihat Steven yang berdiri di sana. Gea mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Steven.
"Aku pikir kamu ke mana," ucap Steven mengusap rambut Gea.
"Kebelet aja tadi,"jawab Gea dengan Canggung.
"Ya udah tidur lagi honey,"ajak Steven yang menggandeng tangan Gea untuk naik kembali ke atas tempat tidur.
Gea pun berbaring di atas tempat tidur dengan posisi membelakangi Steven. Steven tidak protes akan hal itu,dia tidak ingin membuat Gea semakin tidak nyaman dengannya. Steven pun menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.
Dia kemudian memeluk Gea dari belakang.Steven mengetuk pundak Gea dengan lembut. "aku nggak akan nyakitin kamu honay,jangan takut lagi. Aku hanya akan melakukan hal seperti itu kepada mereka yang nyakitin kamu,"ucap Steven sambil mengusap lembut rambut Gea.
"Ilove you,"bisik Steven di telinga Gea. Gea yang mendengarnya hanya memejamkan matanya.dia tidak tahu harus percaya dengan perkataan Steven barusan atau tidak. Steven pun memejamkan matanya untuk kembali tidur dengan tetap memeluk Gea.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya