Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#16
Damon melihat ke arah Velvet yang terkapar di atas tanah dan segera turun dari motornya.
"Bereskan mereka," kata Damon dingin pada teman temannya.
Lalu teman teman Damon segera menghajar kelima 5 pria itu tanpa ampun. Ya, mereka bukanlah lawan yang sepadan bagi Jonah dan teman temannya.
Damon hanya bersama 4 temannya saja. Dan mereka begitu mudah melumpuhkan Jonah dan teman temannya.
Sedangkan Damon menghampiri Velvet dan kemudian mengangkat tubuh kecilnya.
Damon mencegat taxi dan langsung menuju ke rumah sakit terdekat.
Sepanjang perjalanan, Damon tetap mendekap erat tubuh Velvet. Velvet hanya diam tak bersuara. Dia menutup matanya karena pelipisnya berdarah dan darah itu mengenai matanya.
Damon tak mengatakan apapun. Setibanya di rumah sakit, Damon membawa Velvet segera ke ruang IGD.
"Cepat tangani dia!!" teriak Damon pada para perawat dan dokter yang berjaga disana.
Lalu Damon meletakkan Velvet di atas ranjang rumah sakit. Dan dokter serta perawat langsung menangani Velvet.
"Tunggulah di luar, Tuan," kata seorang perawat pada Damon.
Lalu Damon pun keluar dan duduk di kursi tunggu.
Damon kemudian menelepon Midas. Dia menanyakan tentang para bajiingann yang mengeroyok Velvet tadi.
"Bagaimana mereka?" tanya Damon.
"Kami sudah membuatnya babak belur, Damon. Dan sekarang mereka sudah ditangani oleh polisi," jawab Midas.
"Kalian sudah mematahkan semua tulangnya sebelum memanggil polisi kan?" tanya Damon lagi.
"Ya, kupastikan mereka akan tersiksa dengan siksaan kami tadi," jawab Midas.
"Good Job, kembalikan motorku ke apartemenku dan ambil mobilku lalu bawa kemari, aku di rumah sakit dekat sini," jawab Damon.
" Baiklah Damon," jawab Midas.
Lalu Damon menutup ponselnya dan berdiri dari duduknya. Dia berjalan mondar mandir karena sedikit khawatir dengan keadaan Velvet.
Damon menahan keinginannya untuk merokok karena di rumah sakit dilarang merokok.
Di dalam ruangan, Velvet sedikit merintih kesakitan ketika tangannya diperiksa oleh dokter.
"Sepertinya tangan anda sedikit retak nona, setelah ini kita akan rontgen. Kami akan mengobati luka luarmu dulu," kata dokter menjelaskan.
Velvet hanya terdiam. Dia tak tahu apa yang harus dijelaskannya pada Edith nanti.
Dan satu hal yang pasti, Edith dan Owen pasti akan melarang Velvet kembali bekerja di minimarket lagi.
Sejam kemudian, Velvet dibawa ke ruangan lain untuk memeriksa tangannya yang diperkirakan sedikit retak.
Damon yang berada di luar melihat Velvet keluar dengan menggunakan kursi roda yang didorong oleh perawat.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Damon pada perawat.
"Dia akan di rontgen tuan, tangannya sedikit retak," jawab perawat.
"Pulanglah, aku akan menelepon orang tuaku nanti, terima kasih atas bantuannya," kata Velvet pelan.
"Tidak, aku menunggumu disini. Orang tuamu dalam perjalanan kemari. Polisi menelepon mereka tadi," jawab Damon tenang.
"Oh my," kata Velvet lemah dan pasrah.
Lalu perawat membawa Velvet ke ruang pemeriksaan. Damon berjalan disampingnya.
Satu setengah jam kemudian, Velvet sudah keluar dari ruang pemeriksaan dengan tangan di gip. Sepanjang pemeriksaan, Damon mendampingi Velvet.
Dia hanya tak tega meninggalkan Velvet sendirian karena menurutnya Velvet masih kecil.
Velvet tak mengatakan apapun karena tubuhnya sangat lelah dan terasa remuk.
Setelah itu, Velvet dibawa ke euang perawatan. Damon masih menemaninya. Hingga kemudian ponselnya berbunyi dan Damon segera mengangkatnya
"Halo, aku dikamar VVIP B2," kata Damon pada Midas.
Lalu Damon menutup ponselnya dan duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang Velvet.
Velvet tidur membelakangi Damon. Dia merasa sangat mengantuk karena tubuhnya lelah dan sama sekali tak istirahat sejak pagi.
Tak lama kemudian, Midas dan Francis datang.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Francis.
"Dia sedang tidur sekarang. Tangannya sedikit retak jadi dokter memasang gip. Dan lumayan banyak luka lebam di tubuhnya, " jawab Damon sambil melipat tangannya di dada dan bersender di kursi.
"Kurang ajar sekali mereka. Bisa bisanya menyerang gadis kecil ini," kata Francis geram.
"Tadi kami sudah memberi kesaksian di kantor polisi begitu juga dengan pemilik minimarket dan satu pegawainya", kata Midas.
"Mereka tak akan bisa lolos. Aku akan menghubungi pengacaraku. Aku akan membuat mereka menderita di penjara," kata Damon.
"Mereka menggunakan tongkat golf untuk memukulnya," lanjut Midas.
Damon hanya diam dan masih memandang ke arah Velvet yang tertidur.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YA❤❤❤
terimakasih.