NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Pria

"Hallo Tegar, apa kabar?" Sapa seorang pria begitu melihat Tegar masuk ke dalam.

Mas Jati?" Tegar nampak terkejut kala pandangannya menangkap sosok pria yang sudah lama dia kenal. Tegar mendekat dan menjabat tangan pria tersebut.

"Kabar aku baik, Mas. Mas Jati sendiri gimana kabarnya?" ucap Tegar lagi sembari mendaratkan pantatnya di kursi sebelah Nenek.

"Yah, seperti yang kamu lihat," jawab pria yang dulu hampir menikah dengan kakaknya Tegar. "Gimana jualannya? Ramai?"

Tegar mengangguk. "Lumayan, Mas," jawab pemuda itu lalu dia melempar senyum.

"Kamu habis berkelahi sama preman lagi?" tanya Nenek yang duduk di sebelah Tegar.

Tegar agak terkejut, lalu dia menatap neneknya sambil cengengesan dan mengusap sudut bibirnya yang agak lebam.

"Berkelahi sama preman?" Jati pun kaget mendengarnya "Emang Tegar sering berkelahi sama Preman, Nek?"

"Sering," balas Nenek cepat. "Tiap pulang jualan, selalu babak belur kaya gitu."

"Nggak, Mas, nggak sering kok," bantah Tegar. "Kalau lagi apes aja berkelahinya."

Sang Nenek hanya mendengus.

"Kenapa bisa sampai berantem sama preman?" tanya Jati lagi. "Kamu ngusik dia?"

"Bukan, tapi malak uangnya Tegar," Nenek yang membalasnya. "Orang disuruh berhenti jualan aja nggak mau. Nenek takut, dia kenapa-kenapa loh, Nak Jati."

"Aku nggak apa-apa kok, Nek. Nenek jangan khawatir," ujar Tegar. "Lagian, premannya juga berhasil aku tumbangkan. Mereka udah kapok, Nek."

"Emang Nenek percaya? Dikira Nenek kamu bodoh kali ya?" Sungut wanita itu.

"Ya ampun, aku serius."

"Udahlah jangan ngigau, Nenek mau ke warung dulu, kamu temani Jati." Nenek langsung bangkit, meninggalkan cucunya yang agak kesal karena Nenek tidak percaya akan ucapannya.

"Kamu disuruh kerja ikut aku nggak mau," ucap Jati setelah Nenek hilang dari pandangan dua pria itu.

"Nggak lah, Mas, terlalu beresiko," jawab Tegar. "Terlalu banyak tekanan."

Jati lantas tersenyum. "Yah, gimana lagi, Gar. Yang namanya bawahan, kita harus nurut sama atasan."

"Tapi kan jadi seperti nggak punya hati nurani, Mas. Mau mengungkap sebuah fakta, eh, malah mulutnya dibungkam. Mana aparatnya pada gila harta lagi."

Melihat reaksi geram yang ditunjukan Tegar, membuat Jati tersenyum masam. "Teman wartawan aku juga ada yang hilang, Gar, gara-gara mengulik sindikat obat terlarang yang didalangi oleh aparat."

"Nah kan, paling perbuatan Gunawan dan antek-anteknya. Kalau bukan mereka, siapa lagi," ucap Tegar tidak bisa menyembunyikan rasa geramnya. "Keluarganya bagaimana?"

"Kemungkinan sih kabur keluar pulau," balas Tegar.

"Bagus lah," Tegar merasa senang mendengarnya. "Jujur, Mas, aku sudah pengin banget ngancurin Gunawan dan antek-anteknya itu."

"Jangan, Gar," sudah pasti Jati akan melarangnya. "Kamu tahu kan, bahayanya mereka itu seperti apa."

"Tapi kalau nggak ada yang bertindak, mereka bakalan semakin mengerikan, Mas. Hukum aja tunduk sama mereka, lalu, bagaimana nasib orang kecil yang menjadi target kejahatan mereka?"

"Aku tahu, " balas Jati. "Malah kabar terbarunya, mereka juga mengembangkan bisnis prostitusi remaja."

"Tuh kan! Mereka semakin mengerikan."

Jati tersenyum tipis melihat reaksi Tegar. "Alasan aku mampir kesini, karena aku mendengar di sini, ada anak yang ikut jaringan prostitusi itu. Mereka memiliki tugas merekrut gadis remaja dengan iming-iming pekerjaan."

"Ya ampun! Warga di sini ada tega ikut jaringan mereka?" Tegar dibuat tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Semua karena kebutuhan hidup dan gaya hidup, Gar. Kamu tahu kan SDM negara ini cukup rendah. Bukan hanya orang tua saja, para anak muda pun mudah banget untuk dibodohi."

Tegar mengangguk membenarkan. "Kalau Mas Jati kesini buat mengorek informasi, apa nggak bahaya buat keluarga Mas Jati?"

"Aku mencari informasinya nggak secara terang-terangan, Gar. Lagian, berita ini kan nanti dipoles lagi, biar nggak terlalu jelas faktanya. Terus beritanya juga dibikin narasi yang terdengar semacam politik konspirasi gitu. Nanti berita yang sudah dipoles kita kasih saran agar masyarakat tetap waspada, begitu."

"Ya, ya, ya, aku paham, Mas," balas Tegar seraya mengangguk beberapa kali. "Berarti bisnis ini naungannya tetap di Kobam grup kan?

"Iya, PT Kobam grup cuma kedok doang."

Tegar tersenyum tipis. "Sialnya, Mbak Mutia bisa mencium kebusukan Pt itu."

Jati mengangguk lemah. "Maafkan aku, Gar. Aku nggak bisa melindungi Kakakmu." Rasa sesal kembali menyeruak dalam benak pria yang saat ini usianya sudah menginjak tiga puluh tahun.

"Nggak perlu minta maaf, Mas. Semua udah berlalu," balas Tegar. "Suatu saat, aku pasti akan memuat Gunawan dan antek-anteknya menangis darah, Mas."

"Jangan berbuat nekat, Gar."

Tegar hanya tersenyum. Namun dalam hatinya, dia sudah bertekad secepat mungkin menjalankan rencananya dan dia tahu harus mengawali darimana, untuk melancarkan balas dendamnya.

Cukup lama Jati bertandang di rumah Tegar. Ketika waktu hampir menunjuk pukul sebelas malam, Jati terpaksa pamit. Sedangkan Nenek memilih tidur duluan karena wanita itu harus berangkat pagi-pagi menuju kampungnya.

"Fiza."

"Iya, Tuan."

"Kamu bisa tidak, melindungi rumah ini agar jaringan internet di rumah ini tidak terlacak, dan dialihkan ke tempat lain yang jauh dari negara ini."

"Bisa, Tuan. Tunjukan saja, tempat yang anda inginkan"

Senyum Tegar seketika melebar. Dia lalu menunjukan sebuah peta pada layar laptopnya dan dia menunjuk sebuah benua yang keseluruhan daratannya ditutupi oleh salju abadi.

Fiza mengambil alih laptop di hadapan Tegar, lalu dengan gerakan yang sangat cepat, Fiza menjalankan program terlihat sangat rumit dan memusingkan.

Mulut Tegar sampai ternganga, menyaksikan keajaiban lain di depan matanya. Entah kode apa saja yang digunakan Fiza. Yang pasti, kurang dari dua menit, Fiza sudah menyerahkan kembali laptop tersebut kepada Tegar.

"Wahh! Hebat banget kamu, Za," Tegar tidak tahan untuk memberi pujian. "Baguslah. Sekarang, aku mau setor benih dulu, Za. Besok, baru, aku mulai menjalankan rencanaku."

Fiza mengangguk setuju.

Dengan semua informasi yang sudah dikumpulkan, Tegar berharap rencana yang akan dia jalankan esok hari, menjadi awal kehancuran Gunawan dan Antek-anteknya.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kebongkar jg kan
lanjut thor
Roewina
udah ada yg jual pa blm ya Thor 🤔jadi pingin punya kotak ajaib kek gitu , kek kantong ajaibnya Doraemon🤭
Roewina
idenya author keren 👍 beda dari yg lain lanjut thor
Roewina
kek nya seru nih ceritanya 🤔
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!