Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang menyakitkan
Pangeran mahkota benar-benar tidak menyangka jika dirinya bukanlah putra dari kaisar Lee. Dia adalah putra dari lelaki yang selama ini menjadi selingkuhan ibunya.
Shock... tentu .
Kecewa ... apalagi.
Tangisnya makin tergugu. Dia sangat terguncang dengan kenyataan yang ia ketahui.
Permaisuri Shen mendekati sang putra yang seperti itu . Firasatnya tidak enak . Perlahan dia mendekat ke arah pangeran mahkota. Tidak ada yang menghalanginya.
Dengan gerakan cepat dia merebut kertas yang dibaca sang putera. Matanya melotot membaca kertas-kertas itu .
" Bagaimana permaisuri... apa permaisuri masih ingin mengelak lagi ?" tanya kaisar Lee.
" Ini semua tidak benar yang mulia . Pasti ada yang berniat memfitnah saya . Saya ingin keadilan yang mulia ," teriak permaisuri tanpa kendali .
" Ibu ...." panggil pangeran mahkota dengan lirih .
Permaisuri Shen masih terus histeris. Pikirannya kacau , semua yang sudah rencanakan tidak ada yang berhasil . Marah , geram , malu semua menjadi satu .
Permaisuri Shen yang tadinya nangis langsung tertawa terbahak-bahak. Bicaranya langsung melantur. Seperti orang yang tidak waras .
" Sepertinya kaisar bodoh itu sudah tahu ha ha ha ..."
" Tidak !"
" Jangan !"
Permaisuri Shen makin menggila di dalam aula . Beberapa prajurit memegangnya. Sebab dia mulai merusak barang yang ada di sekitarnya.
Melihat pemandangan itu membuat pangeran mahkota menangis pilu . Dengan sisa kekuatan yang ia miliki ia bangun dan berjalan menghampiri sosok lelaki yang sudah ia anggap sebagai ayahnya sendiri .
" Maaf yang mulia ..."
" Mulai hari ini saya kembalikan yang memang bukan milik saya . Saya bukan lagi seorang pangeran mahkota . Gelar ini saya kembalikan kepada yang berhak. "
" Saya tidak meminta ibu untuk lepas dari hukuman. Tetapi saya hanya minta beliau jangan dihukum mati. Terserah dia mau diapakan, mau di asingkan atau dihukum dibawah tanah . Itu lah permohonan hamba yang mulia ," pinta pangeran mahkota dengan tulus .
Bagaimana pun permaisuri Shen adalah ibunya. Tetapi yang salah tetaplah salah . Maka hukuman tidak akan lepas darinya.
" Baiklah sesuai dengan keinginanmu. Permaisuri Shen tidak akan mendapatkan hukuman mati . Dia akan di hukum penjara selama hidupnya. "
" Terimakasih yang mulia. Hamba lega sekarang. Saya juga ingin pamit untuk keluar dari istana," ucap pangeran mahkota dengan kepala menunduk.
" Lakukan apa yang menurutmu benar. Hanya saja jika memang itu benar . Jangan melakukan hal yang sama seperti ibumu ."
" Baik yang mulia , terimakasih."
Pangeran mahkota keluar dari ruangan itu dengan lesu . Pandangannya kosong . Air matanya tidak berhenti mengalir meskipun sudah sampai ke paviliun yang selama ini ia tinggali .
Setelah kepergian pangeran mahkota , kaisar Lee juga memanggil tabib istana . Tabib itu mendapatkan hukuman dari kaisar Lee. Jabatannya di turunkan . Selain itu dia juga dihukum kurungan selama sepuluh tahun penjara .
Akhirnya pertemuan itu selesai juga . Kaisar Lee pergi dari aula di ikuti oleh pangeran Juan dan juga Feng Yin di belakangnya. Meraka berjalan ke ruangan kerja kaisar Lee .
"Apa kamu tidak berniat menjadi pangeran mahkota, pangeran?" tanya kaisar Lee begitu mereka telah sampai di ruangan . Mereka duduk di kursi yang ada didalamnya.
" Tidak... terimakasih. Lebih baik posisi itu ayah berikan pada pangeran changyi . Dia lebih cocok menjadi pengganti ayah ."
" Kamu yakin ?"
" Tentu saja yakin ."
Pangeran changyi adalah putra sulung dari selir Fu . Dia memilki seorang adik laki-laki yang sekarang berada di akademi .
Pangeran changyi selama ini membantu kaisar dalam pembendaharaan kerajaan. Dia memiliki fitur wajah yang hampir mirip dengan pangeran Juan . Meskipun mereka terlahir dari ibu yang berbeda .
Mendengar ucapan pangeran Juan yang mendukung adiknya untuk menjadi pangeran mahkota membuat kaisar tidak bisa berbuat apa-apa.
" Baiklah kalau itu maumu."
" Yang mulia boleh saya menginterupsi ?"
" Ada apa Yin'er?"
" Maaf jika menyela . Ini masalah yang semalam. Kita harus segera mendapatkan bunga buttercup secepatnya."
" Kalau begitu kita harus pergi ke pulau es ," kata pangeran Juan menindaklanjuti ucapan Feng Yin .
" Bagaimana bentuk bunga itu Yin'er?" tanya kaisar Lee penasaran. Sebab baru kali ini mendengar nama bunga yang asing di telinganya.
" Boleh minta tinta dan kertasnya?"
" Tentu ... silahkan."
Kaisar Lee memberikan kertas dan juga tinta yang ada di meja kerjanya. Beliau memberikannya pada Feng Yin.
Feng Yin menggambar sebuah bunga yang pernah ia baca . Meskipun sudah lama tetapi dia mempunyai ingatan yang tajam. Dengan kemampuannya Feng Yin berhasil menggambar bunga buttercup flower dengan sempurna.
" Ini yang mulia."
Feng Yin memberi gambar itu pada kaisar Lee. Pangeran Juan yang penasaran mendekati ayahnya. Sepasang ayah dan anaknya itu kagum melihat hasilnya.
" Bagus banget Yin'er, " puji pangeran Juan dengan tulus .
" Terimakasih pangeran ."
Karena di ruangan itu hanya ada mereka bertiga, jadi pangeran Juan beserta kaisar Lee memanggil Feng Yin seperti biasanya.
" Apa yang mulia dan pangeran pernah menemukan bunga ini ?"
" Tidak !"
" Kalau begitu , kita memang harus mencarinya di pulau es ."
" Biarkan para prajurit saja yang mencari."
" Tidak bisa yang mulia . Bunga ini tidak bisa dipetik begitu saja," tolak Feng Yin.
" Terus bagaimana dong ?"
" Hamba akan ikut bersama mereka."
Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya Feng Yin berhasil meyakinkan Kaisar Lee untuk berangkat kesana . Dengan sarat pangeran Juan ikut dalam perjalanan itu .