Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging
"Kamu jatuh hati pada orang salah"
Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemburuan
Dafi dan Danica makan malam di salah satu restoran besar yang ada di Makasar untuk merayakan hari ulang tahun Danica
"untuk apa kita makan di sini " Danica menarik sedikit ujung gaunnya yang cukup indah dan makin mempesona saat Danica yang memakainya "dan kenapa juga saya harus pakai gaun ini " tanya Danica
"ini kan hari ulang tahunmu jadi kita harus mengenang momen setahun sekali ini " ucap Dafi dengan antusias
"astaga " decak Danica akan kelakuan Dafi
Danica melirik setiap susut ruangan yang mungkin sudah di sewa oleh Dafi karena ruangan itu terlihat kosong dan hanya ada hamparan bunga di sana "anda terlalu banyak menghabiskan uang anda hanya untuk wanita yang tidak ada hubungannya dengan anda tuan " seru Danica membuat Dafi terkekeh
"uang segini tidak akan membuatku bangkrut Danica "Dafi mengedikan bahunya "bukankah ini cukup indah untuk mengiringi malam ulang tahunmu " tanya Dafi
"terserah anda saja lah " Danica sudah malas meladeni Dafi dan memilih duduk di meja yang sudah tersedia banyak makanan dan langsung Danica santap tanpa menunggu Dafi
"kenapa kamu langsung memakannya Danica" tanya Dafi
Danica menoleh sekilas ke arah Dafi " bukankah anda membelinya untuk saya, jadi apa salahnya jika saya makan saat saya lapar" Danica makan dengan santai dan tak terlalu menanggapi Dafi
Dafi pun menyerah dan ikut duduk di depan Danica untuk melihat Danica makan "jangan terburu-buru Danica, ini semua untukmu " ucap Dafi
"iya " Danica memperlambat makannya sesuai dengan peringatan Dafi
"berapa banyak yang sudah mengucapkanmu selamat ulang tahun Danica " tanya Dafi
"tidak banyak, hanya kenalan dekat saja " balas Danica
"berarti kakak dan Lionel sudah mengucapkannya dong " Dafi cukup penasaran dengan kedua saudaranya apakah juga mengingat hari ulang tahun Danica
"emmmm aku belum membaca semua pesan di ponselku jadi aku belum bisa memastikannya, aku hanya mengingat yang sudah menelponku saja " balas Danica
"memang seberapa banyak yang mengirimimu pesan" Dafi jadi penasaran dengan siapa saja yang sudah mengirimi Danica pesan
Danica menyodorkan ponselnya pada Dafi "lihat saja sendiri, sekalian balas pesan mereka dengan ucapan terima kasih" ucap Danica yang masih begitu sibuk makan kepiting besar di hadapannya
Dafi melirik ke arah ponsel Danica "kamu tidak takut kalau ada rahasia di ponselmu dan aku bisa melihatnya " tanya Dafi
"tidak ada rahasia apapun, bahkan fotoku saja tidak ada, hanya ada perihal pekerjaan saja, kalau kamu mau menggunakannya untuk berkhianat yang di rugikan adalah keluarga anda karena hubungan pekerjaanku terkait dengan kedua saudara anda " terang Danica dengan santai
"baiklah" Dafi mengambil ponsel Danica "apa password ponsel kamu Danica " tanya Dafi
"hari ulang tahunku, ini ulang tahunku yang ke 23 " balas Danica
Dafi langsung mengetikan tanggal lahir Danica dengan lengkap dan benar saja ponsel Danica terbuka "wah pesanmu cukup banyak " Dafi mulai membalas pesan sesuai dengan permintaan Danica
"kamu bilang tidak punya teman banyak tapi ini banyak sekali pesannya Danica " Dafi sudah cukup banyak membalas pesan di ponsel Danica namun tak kunjung selesai pesan yang belum terbuka
"temanku memang tidak banyak tuan, tapi kenalanku kan tidak sedikit " balas Danica dengan santai
"ini ada pesan dari kak Al dan Lionel, mereka kompak bilang akan merayakan hari ulang tahunmu dengan datang kemari " ucap Dafi dengan heboh
"bilang saja tidak usah repot-repot, perjalanannya terlalu jauh " balas Danica yang masih asyik sendiri makan kepiting
"tapi sudah terlanjur aku share lokasinya karena mereka sudah sampai apartemen kamu " Dafi menunjuk ponsel Danica yang sudah terkirim lokasi pada Lionel dan juga Al
"isshhh tuan ini loh " geram Danica dengan kesal
"ya apa salahnya jika mereka ikut merayakan hari ulang tahunmu, bukankan lebih banyak orang lebih menyenangkan" tanya Dafi
"tapi mereka terlalu berisik sama seperti anda" balas Danica dengan kesal
***
Lionel menatap tak suka interaksi Dafi dan Al yang terlihat begitu perhatian dengan Danica yang sedang berulang tahun
"sudah kak Al, aku sudah cukup banyak makan kepiting, nanti aku kolesterol " Danica meminta Al untuk berhenti mengupas cangkang kepiting untuknya
"Danica ini ada nama aneh sepanjang ini, orang mana lah " Dafi menunjukan ponsel Danica yang belum selesai di buka karena pesan di ponsel Danica belum selesai Dafi baca dan balas ucapan selamat ulang tahunnya
Danica menoleh ke arah Dafi " itu orang Thailand, di salah satu temanku saat aku ikut jadi sukarelawan di suatu daerah " balas Danica
"kenalan kamu banyak sekali Danica, satu jam lebih dan aku belum selesai membalas pesan semua orang padahal saya hanya mengucapkan terima kasih atas ucapannya " kagum Dafi akan banyaknya orang yang mengucapkan ulang tahun untuk Danica
"itu karena aku sering mengikuti banyak kegiatan" balas Danica
Dafi menoleh ke arah Lionel "kak Al memberikan Danica hadiah, kenapa kamu tidak Lio " tanya Dafi
"hadiahku ada di apartemen Danica " balas Lionel dengan singkat
Al menatap tajam ke arah Lionel "kamu punya akses masuk ke kamar Danica " tebak Al
"kakak tadi datang setelah kamu dan kakak juga gak lihat kamu gak bawa apapun tapi kamu bilang hadiahnya ada di apartemen Danica berarti kamu punya akses masuk ke kamar Danica " ucap Al panjang lebar
"memangnya kenapa jika aku punya akses masuk" tanya Lionel
"jelas itu salah Lio, kamu jelas ada perasaan lebih untuk Danica, kakak gak mau ambil resiko kamu bertindak kurang ajar pada Danica karena kamu sembarangan masuk ke kamarnya " ucap Al membuat Lionel begitu tidak terima
"jangan sembarangan menuduh kakak" bentak Lionel
"kakak tahu pikiran dangkal di otak kamu Lio" seru Al dingin
"cih" Lionel mendengus kesal dengan ucapan kakaknya
Sedangkan Danica bingung sendiri dengan pembahasan Al dan juga Lionel, bukankah Al juga dulu tahu akses masuk kamar Danica tapi tidak masalah lalu kenapa dengan Lionel yang tahu jadi sebuah masalah
Al menoleh ke arah Danica "kamu pindah ke apartemen yang lain saja Danica, kakak akan bantu mengurusnya, jangan biarkan orang lain mengetahui akses kamarmu, siapapun itu " ucap Al dengan tegas
"baiklah" Danica mengiyakan saja perintah Al biarpun ia kurang paham
"oh ya Danica, bagaimana progres kerja kamu, katanya kamu sudah mempercepat waktu dinas kamu di sini" Lionel kini membahas pekerjaan dengan Danica
"pekerjaan saya cukup berjalan dengan baik tuan, dan beberapa pekerjaan untuk bulan depan sudah mulai saya kerjakan, dan jika semuanya lancar saya hanya tiga bulan saja di sini, tidak seperti rencana awal yang sampai 4 atau 5 bulan" balas Danica
Dafi menatap sinis ke arah Lionel "ngapain kamu suruh cepat-cepa sih Lionel, pantas saja dia jarang istirahat ternyata ini karena ulah kamu ya " Dafi terlihat begitu kesal saat mengetahui fakta kalau Danica bekerja dengan begitu tak kenal lelah ada campur tangan Lionel
Al ikut menoleh ke arah Lionel "jangan suka memforsir kerja orang lain Lio" bentak Al
"kenapa jadi aku yang di salahkan, ini Danica yang minta karena dia bilang mau ambil cuti panjang untuk menemani mommy nya " protes Lionel tak suka di tuduh sembarangan oleh Dafi dan Al
"itu memang benar kak Al, tuan Dafi, saya minta cuti agak panjang akhir tahun ini karena saya ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama mommy saya "ucap Danica dengan tawa canggungnya
