NovelToon NovelToon
Adelardo'S Obsession

Adelardo'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?

Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Tak ingin memperpanjang masalah Grace pun berpura-pura mengiyakan perintah Kakaknya untuk tidak berhubungan lagi dengan Daniel, seorang ketua OSIS yang digandrungi oleh hampir semua siswi yang ada di sekolahnya. Grace dan Daniel memang dikenal sebagai Ratu dan raja disekolah itu karena memiliki paras yang sempurna, dan mampu memikat hati siapapun bagi yang melihatnya.

Grace keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe serta handuk yang menutupi rambut basahnya, dia pun duduk disofa kamar seraya memainkan ponsel.

Drrrtttttt...

Ketika ada pesan masuk Grace langsung membacanya.

"*Sedang apa?"

"Aku baru selesai mandi*." Balas Grace seraya senyum-senyum sendiri ketika bertukar pesan dengannya.

"Apa kita bisa bertemu?"

Grace tak segera menjawab, dia berpikir sejenak kemudian membalasnya. "*Kapan?"

"Sekarang! aku sangat merindukanmu."

"Ini sudah jam sembilan malam! apapun alasannya, aku yakin Daddy tidak akan mengijinkan aku untuk keluar*." Balas Grace.

"Apa dikamar mu tidak ada jendela?"

Grace segera membalas. "*Ada."

"Keluarlah lewat jendela kamar mu, karena aku akan menunggu di cafe tempat biasa kita bertemu*."

Grace mengambil pakaian lalu masuk kedalam bathroom, tak lama kemudian dia kembali lalu duduk dimeja rias untuk bersolek diri, dan setelah selesai dia mengikuti perintah Daniel untuk pergi lewat jendela kamarnya.

"Sial! Ini begitu tinggi, bagaimana aku bisa turun." Gumamnya seraya memikirkan cara agar bisa keluar tanpa ketahuan para penghuni mansion, setelah berpikir sejenak akhirnya Grace memiliki ide untuk bisa keluar dengan cara mengambil tambang yang ada dilaci dan diikatkan ke perutnya, setelah itu dia nekat untuk bergelayutan turun sampai kelantai bawah.

Tak hanya sampai disitu, Grace juga harus melewati rintangan untuk keluar dari area dengan memanjat dinding pagar besi mansion Chan Ryder yang cukup tinggi, dan tanpa dia sadari seseorang dari lantai dua sedang melihat kearahnya seraya menenggak secangkir kopi yang ada ditangannya.

Bret.

"Ah sial!" Umpat Grace saat rok mini yang dikenakannya robek ketika dia melompat untuk turun dari atas benteng. "Jika aku kembali untuk mengganti pakaian, kemungkinan aku akan sulit untuk keluar lagi." Gumamnya, akhirnya dia nekad menemui Daniel dengan keadaan yang seperti itu.

.

"Daniel.." Panggil Grace saat sudah sampai di cafe, tempat dimana mereka janjian untuk bertemu.

Daniel tersenyum dan langsung mempersilahkannya untuk duduk, tiba-tiba pandangannya terkunci kearah rok mini yang dikenakan Grace sehingga dia harus menelan saliva-nya susah payah. "Kau mau makan apa?" Tanyanya kemudian.

"Aku tidak terbiasa makan jam segini, pesankan aku hot chocolate saja."

"Baiklah." Daniel beranjak dari tempat duduk menghampiri bartender yang berada tak jauh dari mejanya, setelah memesan minuman untuk Grace dia kembali duduk di kursinya.

"Aku senang melihatmu berkorban sejauh ini hanya untuk menemui ku." Daniel tersenyum manis kepadanya. "Apa kau tidak takut mendapatkan hukuman dari Daddy mu jika dia mengetahui kepergian mu yang secara diam-diam ini?"

"Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku juga memiliki perasaan yang sama sepertimu, bukankah selama ini kau selalu mempertanyakan kesungguhan ku."

Daniel meraih tangan Grace dan menggenggamnya. "Terima kasih, kini aku percaya jika kau juga mencintaiku!" Ujarnya. "Apa kau mau menjadi pacarku lagi? kalau ya, kita bisa menjalin hubungan tanpa sepengetahuan kedua orangtua mu." Daniel berusaha menunjukkan kesungguhan hatinya.

Grace tersenyum tipis lalu kemudian menganggukkan kepalanya.

Cup.

Daniel mengecup tangan Grace yang ada di genggamannya.

"Apa sekarang kau bisa mengantarkan aku pulang?" Pinta Grace menatap lekat wajah Daniel yang tersenyum kepadanya.

"Apa kau ingin pulang sekarang?" Daniel balik bertanya, dan dibalas anggukkan olehnya.

.

Grace memasuki mansion Chan Ryder dengan cara yang sama, dia masuk kedalam kamar lewat jendela lalu melempar sepatu high heels nya kesembarang arah lalu duduk ditepi ranjang. Grace merasakan keanehan ketika tangannya menyentuh sesuatu, karena saat tadi sebelum Grace keluar rumah dia sengaja mematikan semua lampu kamar agar Daddy dan Mommy nya tidak mengetahui kepergiannya.

"Apa ini?" Gumamnya, Grace pun menyalakan lampu tidur dan betapa terkejutnya dia saat melihat Delard yang terbaring ditempat tidur menatap tajam kepadanya. "Kak Delard! sedang apa kau disini?"

Delard bangkit dari tidurnya. "Dari mana saja kau?" Sinisnya.

"A-aku habis beli buku dari toko sebelah rumah." jawabnya terbata-bata.

"Lalu dimana buku-nya?" Delard tahu jika Grace sedang membohonginya, pasalnya Grace tidak terlihat membawa apapun ditangannya kecuali tas mini yang selalu dibawanya.

"Buku yang aku cari tidak ada, makanya aku tidak jadi membelinya." Grace terus beralasan untuk membohongi Kakaknya.

"Apa kau tahu ini sudah jam berapa?"

Grace cengengesan untuk menutupi ketakutannya terhadap sang Kakak. "Jam sebelas malam Kak." Jawabnya. "Kenapa Kakak belum tidur?" Tanya Grace untuk mengalihkan perhatian Kakaknya.

"Apa tidak ada hari esok, sehingga kau harus mencarinya malam ini juga?" Delard menatap wajah Grace dengan tatapan mematikan sehingga membuat Grace tertunduk tak berani menjawabnya. Delard menurunkan pandangannya kearah belahan rok mini adiknya yang robek akibat tersangkut pagar besi benteng rumahnya, lantas dia pun menarik rok itu hingga belahannya semakin parah hingga nyaris terputus dan terlepas dari tubuh Grace.

"Kakak!" Teriaknya, refleks Grace langsung menarik selimut dan menutupinya. "Hiks... Hiks..." Dia pun menangis tak terima dengan perlakuan Delard yang begitu kasar kepadanya hingga tega merusak rok yang dikenakannya.

"Aku sudah cukup sabar menanggapi kelakuan mu yang semakin lama semakin menjadi-jadi." Maki Delard. "Bukankah sudah aku katakan, jauhi laki-laki yang bernama Daniel, mengapa kau tidak mau mengerti juga." Bentaknya. "Lihat penampilan mu yang sekarang ini begitu menyedihkan!" Cercahnya. "Sekarang katakan padaku apa yang sudah dilakukan laki-laki bajingan itu kepadamu?" Tanyanya dengan penuh penekanan.

"Aku tidak melakukan apa-apa, dan aku juga tidak menemui Daniel!" Grace berusaha untuk mengelak.

"Jangan menyangkal!" Sentak Delard seraya mendekati Grace dengan tatapan mematikan. "Aku telah menyuruh Jack untuk mengikutimu, dan kau lihat ini?!" Delard menunjukkan poto Grace sedang bersama Daniel berada di cafe tempat dimana mereka janjian tadi. "Apa kau masih ingin mengelaknya?" Decak nya.

"Baik ku akui aku memang habis menemui Daniel, tapi kami tidak melakukan apa-apa! dan soal rok ku yang sobek, itu karena aku tidak berhati-hati ketika memanjat pagar sehingga rok ku tersangkut dan kini robek." Jelasnya.

"Apa menurutmu aku akan mempercayai ucapanmu?" Desisnya. "Tentu saja tidak!" Lanjut Delard memojokkan adiknya.

"Tapi aku memang tidak melakukan apa-apa dengan Daniel, aku hanya-..." Grace tidak melanjutkan ucapannya karena Delard mengangkat tangan memintanya untuk berhenti bicara.

"Mana ponsel mu?" Delard menadahkan tangan agar Grace memberikan ponselnya. "Cepat berikan padaku!" Delard meninggikan suaranya.

"Aku tidak mau!" Tolak Grace, seraya menyembunyikan tas yang berisi ponsel itu di-punggungnya.

Delard dengan kasar merebutnya lalu merogoh ponsel itu dari tas mini milik adiknya. "Mulai saat ini ponselmu aku sita!" Ucapnya sehingga m membuat Grace marah.

"Kau tidak bisa memperlakukan aku seperti ini!" Decak Grace, diapun berusaha untuk merebut ponsel miliknya dari sang Kakak. "Kembalikan ponselku!"

"Aku tidak akan memberikan ponselmu, sebelum kau mau menuruti permintaan ku untuk menjauhi laki-laki itu!"

"Kau selalu mengatakan jika Daniel itu bukan laki-laki yang baik! apa kau merasa jika kau itu jauh lebih baik darinya?" Sinis Grace kepada Delard. "Andai aku bisa memilih, lebih baik aku tidak mempunyai Kakak sama sekali dari pada aku harus memiliki Kakak seperti mu!"

"Kau!" Delard berusaha menahan amarah ketika mendengar ucapan Grace yang sudah melukai perasaannya. Meskipun Grace itu bukan adik kandungnya, tapi selama ini dia sudah berusaha untuk menjadi Kakak yang baik untuknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!