Na Jasmine tidak pernah menyangka jika dirinya yang seorang pengantar ayam goreng bisa menjadi pacar dan begitu dicintai oleh seorang Kim Taehyung, member boy group terkenal yang mendunia. Cobaan pun datang menghantam kisah cinta mereka saat mantan kekasih Taehyung yang merupakan aktris terkenal, mengacau cinta romantis keduanya. bagaimana kelanjutan kisah cinta dari dua insan berbeda dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilis Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Manusia biasa
Senyuman Taehyung langsung mengembang saat melihat Jasmine keluar dari restoran chiken family. Untuk memberitahukan keberadaannya ia menekan klakson. Gadis itu melihat mobil tersebut. Namun, bukannya menghampiri Jasmine malah terus berjalan menuju halte bis.
What wrong with his crush? Sebelum keluar dari mobil Taehyung terlebih dahulu menutup wajah tampan dan terkenalnya dengan masker bewarna putih. Ia menghampiri Jasmine yang duduk di halte bis sembari memainkan ponsel.
Jasmine yang menyadari kedatangan Taehyung langsung berhenti bermain ponsel. Ia berdiri. "Tae."
"Kamu pasti tahu kalau aku ada di mobil itu bukan, tapi kenapa kamu tidak menghampiriku?"
Jasmine menghela napas. "Sepertinya aku tidak bisa pulang denganmu hari ini."
"Kenapa mendadak jadi begini, bukankah kita sudah sepakat tadi?"
"Maaf, aku lupa kalau aku punya urusan," ujar Jasmine berbohong. Sebisa mungkin ia tidak ingin dekat lagi dengan Taehyung. Ia harus menjaga hatinya.
"Ya sudah, biar aku saja yang mengantarkanmu. Ke mana pun aku tidak keberatan, asal bisa mengantarmu pulang," ujar Taehyung penuh harap, "aku sudah menunggumu dari tadi Jasmine."
Ucapan Taehyung tanpa sengaja membuat Jasmine merasa bersalah. Cukup lama akhirnya ia mengangkat suara. "Baiklah, Tae, aku pulang denganmu."
Senyuman Taehyung kembali. Ia tahu kalau Jasmine tidak akan tega mengecewakannya. Keduanya pun berjalan beriringan menuju mobil Taehyung. Jasmine masuk ke mobil setelah Taehyung dengan sopan membukakan pintu untuknya. Setelahnya Taehyung juga masuk ke mobil tersebut.
"Taehyung," panggil Jasmine sebelum menghidupkan mesin mobil.
"Ya." Taehyung memandang Jasmine.
Jasmine menghela napas berat. "Sebaiknya kita saling menjauh dan tidak usah berteman lagi."
Seketika Taehyung kehilangan semangatnya. Ada apa dengan Jasmine siang hari ini. "Ada apa, Jasmine? Apa aku bersalah kepadamu."
Jasmine menggeleng. "Aku menyukaimu, Tae."
Taehyung terdiam. Ia tidak menyangka kalau Jasmine akan mengakui perasaannya. Lelaki itu berdehem, berusaha menghilangkan keterkejutannya. "Aku juga menyukaimu ...." Lelaki itu menggeleng. "Tidak, aku mencintaimu."
Sama seperti Taehyung, Jasmine terkejut atas ucapan lelaki di sebelahnya itu. "Kenapa?"
"Aku juga tidak mengerti, itu terjadi begitu saja." Taehyung menggeleng kecil. "Aku tidak mengerti. Jika menyukaiku, kenapa kamu malah ingin kita menjauh?"
"Aku pikir kamu tidak akan menyukai aku yang hanya seorang kurir ayam goreng."
"Jasmine, jika aku tidak menyukaimu, aku tidak akan repot-repot pergi ke tempatmu bekerja hanya untuk bertemu denganmu." Lelaki itu juga menceritakan bagaimana usahanya untuk dapat bertemu lagi dengan Jasmine usai pertemuan pertama mereka. "Kamu sungguh tidak peka, Jasmine."
"Aku hanya tidak ingin berasumsi berlebihan, Tae."
Setelah membiarkan keadaan hening untuk beberapa saat, Tehyung memulai pembicaraan. "Kita kan saling menyukai ...." Lelaki itu menarik napasnya dalam-dalam. "Bagaimana kalau kita menjalin hubungan yang spesial?"
Pipi Jasmine merona merah. "Tapi kamu seorang seorang idol, Tae."
"Lalu apa masalahnya?"
"Kita berbeda."
"Kita menginjak tanah dan menghirup udara yang sama, bagaimana mungkin kita berbeda?"
"Kita tidak pantas bersama."
"Maksudmu, aku yang tidak pantas untukmu?"
"Aku yang tidak pantas untukmu. Aku cuma kurir ayam goreng, sedangkan kamu ...."
Taehyung menghadap kan tubuhnya ke Jasmine. "Jasmine dengarkan aku. Aku ini hanya manusia biasa dan bukannya dewa. Idol hanyalah pekerjaanku saja. Jadi aku mohon jangan merasa rendah diri. Yang paling terpenting adalah perasaanku terhadapmu, mengerti?"
Saat Jasmine mengangguk, Taehyung kembali berbicara. "Jadi ...? Apakah sekarang kita resmi berpacaran?"
Jasmine tersenyum. "Ya, kalau kamu tidak malu dengan profesiku."
"Tentu saja, untuk apa aku malu," kata Taehyung. Lelaki itu terlihat bergembira. "Jadi mulai sekarang aku boleh panggil kamu sayang, dong?"
Pipi Jasmine memerah. Ia menegakkan badannya, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. "Kenapa, sih pakai nanya, kita kan emang udah resmi berpacaran," ujar Jasmine malu-malu. Serasa ada kupu-kupu yang terbang di perut Taehyung. Siang ini, ia merasa seperti orang yang paling bahagia di muka bumi ini.
Lelaki itu menghidupkan mesin mobilnya. "Baiklah sayang, kita ke mana dulu?"
Jasmine memandang Taehyung kemudian cengengesan. "Kita langsung pulang saja.
Taehyung mengerutkan keningnya. Tidak lama ia mengangguk. "Jadi yang kata kamu ada urusan itu, sengaja biar aku nggak jadi anterin kamu pulang, gitu?"
Kembali Jasmine cengengesan. "Hehe, iya, Sayang."
Taehyung menggeleng. "Baiklah, mari kita lupakan yang lalu." Lelaki super tampan berhidung mancung itu menjalankan mobilnya.
"Sayang, mantan pacarmu ada berapa?"
"Tiga," jawab Jasmine, "kalau kamu?"
"Satu."
Jasmine memicingkan matanya tak percaya. "Bohong, mana mungkin orang seperti kamu mantannya cuma satu," ujarnya tidak percaya.
"Hey beneran, nih ya aku jelasin. Pertama kali aku pacaran itu saat kelas satu SMA. Sewaktu usia pacaran kami masih sebulan, pindah ke Seoul dan menjadi trainee. Dan, saat itu agensi melerangku buat pacaran."
"Jadi kamu putusin dia karena itu?"
"Gak, sebenarnya kami masih pacaran jarak jauh, tapi sebulan berikutnya dia minta putus karena alasan gak bisa LDR-an. Ya sudah aku iyain aja."
"Jahat," protes jasmine
"Kok jahat?"
"Harusnya kamu pertahanin, dong, yakinin dia kalau kalian akan baik-baik aja, meski LDR-an.'
"Ya dianya udah gak mau, ngapain dipaksa?" jawab Taehyung cuek.
Jasmine memicingkan matanya. "Emang, ya lelaki itu, gak peka," ujarnya sambil sesekali mengangguk seolah menekankan kesalahan Taehyung.
Taehyung terkekeh tak nyaman. "Hey, kamu nyalahin aku?"
"Siapa yang nyalahin kamu, aku kan bilang lelaki. 'Kan lelaki gak cuma kamu," kilah Jasmine.
Taehyung terkekeh. "Dasar menyebalkan."
Jasmine ikutan terkekeh "Tapi beruntung juga ya, dia yang jadi cinta pertama kamu."
"Dia bukan cinta pertamaku. Aku pacaran sama dia cuma sekedar gengsi," jelas Tae, "ya taulah anak SMA, apalagi buat aku yang ganteng ini, gengsi, dong kalau gak pacaran."
Jasmine mengangguk setuju. "Iya, sih, temen aku juga banyak yang gitu kok."
"Termasuk kamu?" tanya tae
"Enggak lah, aku ini orangnya tulus."
"Berarti mantanmu itu cinta pertama kamu?" tanya Taehyung mulai resah.
Jasmine mengangguk. "Ya bisa dibilang begitu."
Taehyung tertohok, padahal lelaki itu berharap kalau ialah cinta pertama Jasmine. "Kok aku cemburu, ya," katanya sebal.
"Astaga, itu kan cuma masa lalu, Tae, gak perlu di cemburuin juga," ujar Jasmine sambil tersenyum senang saat melihat ekspresi cemburu di wajah pacarnya.
Taehyung cemberut, "Tapi kamu gak berkeinginan, buat nikahin cinta pertama kamu kan?"
"Nggaklah, ngapain, buat aku yang penting itu cinta terakhir," ujar Jasmine diplomatis.
Taehyung lega. "Syukurlah, karena aku berkeinginan menikahi cinta pertamaku."
"Iya sih, kata orang, lelaki akan cenderung mengingat cinta pertamanya meski dia sudah menikah."
"Aku sih gak pernah denger ya soal itu, tapi menikahi cinta pertamaku itu salah satu impianku."
"Dan cinta pertama kamu siapa?"
"Ya kamu."
"Astaga, jangan gombal gitu, deh," protes Jasmine.
"Beneran, kamu wanita pertama yang buat aku jatuh cinta."
"Aah gak mungkin, masa dari dulu sampai sekarang gak ada yang menarik hati kamu?"
"Yang menarik hati sih banyak, tapi yang buat aku jatuh cinta ya cuma kamu, bahkan mungkin saat pertama kali kita ketemu," ujar nya
"Aku masih penasaran, kok, bisa sih, kamu jatuh cinta sama aku?"
"Aku juga gak tau, sumpah serius," ujar Taehyung menyakinkan takut jika dianggap gombal, "mungkin takdir," lanjutnya.
Jasmine tersenyum. "Takdir, ya ...," ujarnya menekankan, "semoga takdir, gak mempermainkan kita ya, Tae."
Taehyung tersenyum hangat. "Ya." Dan, ya Taehyung berharap takdir tidak mempermainkan mereka berdua.
***
Setelah sampai di luar rumah tempat kosan Jasmine, taehyung pun memberhentikan mobilnya
"Mau masuk dulu gak" ujar jasmine menawarkan
"Memangnya boleh" tanya tae,
"Boleh, tapi mohon dimaklumi jika ada yang tidak berkenan"
"Apa sih, belum aja masuk udah ngehina" ujar tae
Jasmine tak mengerti, kapan jasmine menghina tae "aku ngehina" tanya jasmine
"Iya, menghina tempat kamu sendiri"
Jasmine paham "oh.., gak, aku cuma antisipasi aja, takutnya"
"Kenapa sih, orang-orang itu banyak takutnya, takut dengan perbedaan status, takut dengan apa yang di pikirkan orang lain, menurut ku selama kita ngerasa masih baik-baik saja, buat apa takut, ya gak" sindir tae
Dan berhasil, jasmine merasa tersindir "hey, kamu nyindir aku nih"
"Gak, aku kan bilang orang-orang, kan orang gak cuma kamu doang" ujar tae, dan kini mereka satu sama
"kamu copy paste"
"tapi, aku edit sedikit ya"
Jasmine tertawa kecil "yaudah, jadi masuk gak" tanya jasmine
"Jadi dong" ujar tae
Mereka pun keluar dari mobil taehyung yang ia parkir di dekat pagar namun tidak menghalangi orang yang lalu lalang, taehyung membiarkan pacarnya menjadi pemimpin untuk menuju kamar kosnya. Karena kalau dia nekat jadi pemimpin mereka berdua bisa salah langkah. Apasih.
Mereka sampai di kamar kos yang ukuranya sama dengan kamar kos pada umum nya. "maaf tae kecil"
"Kan cuma buat sendiri, gak apa-apa lah" jawab taehyung. Tanpa disuruh Jasmine lelaki itu langsung duduk.
"Apa disini aman?" tanya Tae
"Aman kok, setiap malam ada yang menjaga kosan disini" ujar jasmine membuka kulkas mini di kamarnya "mau minum apa tae" tanya jasmine
"Yang ada aja deh" jawab taehyung
"Sprite aja ya kalau gitu" jasmine meletakan dua kaleng sprite di depan taehyung,
"kamu suka sprite" lanjutnya bertanya, saat jasmine berdiri mengambil gelas
"Iya" ujar jasmine meletakan gelas yang dia ambil tadi
"Aku sukanya cola"
"Ah maaf tae, aku cuma punyanya sprite" ujar jasmine agak bersalah
"Aah, aku cuma mau ngasih tau aja kok"
Jasmine tersenyum, dasar pacarnya ini. "oke, mulai besok cola akan selalu standby di kulkas aku, biar kalau pacar aku yang ganteng ini datang, dia akan merasa senang" goda jasmine
Taehyung terkekeh "hey, ketemu kamu aja aku udah seneng"
"Berarti kalau di tambah cola, bahagia dong"
Taehyung kembali terkekeh "ya bahagia banget" ujar taehyung menekan kan. sesudahnya mereka sama-sama terkekeh
***
Taehyung pun pamit untuk pulang karena sudah hampir tiga puluh menit dia di kosan pacarnya, sebenarnya dia enggan untuk pulang tapi karena taehyung harus latihan, jadi dia harus pulang
Jasmine ikut mengantar pacar gantengnya itu sampai di mobilnya dengan selamat
"Aku pulang ya"
"Iya, hati-hati ya"
"Iya"
Taehyung pun masuk ke mobilnya, sebelum dia menjalankan mobilnya taehyung membuka kaca mobilnya
"Dadah pacar" ujar taehyung ceria, sambil melambaikan tangannya
Jasmine terkekeh geli sambil menggeleng, pacarnya ini memang menggemaskan, batin jasmine
"Dah" balasnya, sambil melambaikan tangan
Setelahnya taehyung menjalankan mobil nya dengan kecepatan normal dan perlahan menjauh dari pandangan jasmine.
Melihat mobil taehyung sudah tidak nampak lagi, jasmine berjalan kembali ke kamar kosannya, dengan senyuman yang masih sangat kental di wajahnya, ia sungguh merasa bahagia sekarang.