Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
Di sebuah bawah kota yang hiruk pikuk terdapat pasar gelap atau dunia bawah tanah yang bebas dari aturan kerajaan dengan tempat perjudian besar yang menjadi pusat pemerintahan atau pengendali pasar gelap. Di tempat perjudian itu terdapat seorang boss yang memerintah, tapi tidak pernah ada satupun orang yang mengetahui wajah ataupun identitas sang boss pemilik ini di dunia bawah, dikarenakan boss itu hanya memiliki pelayan pribadi satu-satunya yang di percaya. Iris juga tidak mengetahui sang pemilik, tapi yang pasti dia harus mendatangi laki-laki bertopeng itu dan meminta penjelasan yang pasti tentang identitasnya sebagai pelanggan bisa tersebar.
"Nona, cepat sekali datang berkunjung kali ini?"
"Apakah anda merindukan saya? Tenang saja bisnis yang kita lakukan kerja samanya sedang berada di tahap pembangunan," ucap sosok laki-laki bertopeng kelinci dengan nada yang riang sambil menyeduh teh menggunakan sihir miliknya
Iris yang bersusah payah datang ke tempat ini, merasa kesal karena sosok laki-laki itu sama sekali tidak menyadari ataupun merasa berbuat kesalahan padanya. Melihat tatapan tidak senang dari pelanggannya sosok laki-laki bertopeng kelinci dengan cepat menyediakan camilan manis berupa kue favorit Iris, yang secara tidak langsung laki-laki itu mencari informasi tentang dirinya juga membuat Iris mengepalkan tangan
"Nona, apakah yang membuat anda tidak puas? Tolong katakan supaya kami bisa memperbaiki layanan kami kepada anda,"
"Tidak pernah sekalipun pelanggan kami yang tidak pernah puas dengan sikap pelayanan kami dan perjanjian yang kami berikan," ucap laki-laki bertopeng kelinci yang kemudian dilanjutkan dengan helaan nafas panjang
"Tuan pemilik, apakah kamu sebenarnya sungguh tidak tau atau berpura-pura tidak mengetahui masalah yang sedang terjadi ini sama sekali?" tanya Iris sambil menggenggam cangkir teh yang telah di sajikan untuk dirinya
"Emmm... Saya benar-benar tidak mengetahui apa masalah yang nona miliki, karena itu pasti adalah hal yang pribadi jadi melanggar aturan yang kami buat yaitu mengganggu kehidupan pribadi klien," ucap sosok laki-laki bertopeng kelinci dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya
"Apa benar memang seperti itu? Jika seperti itu tolong jelaskan kenapa yang mulia pangeran gila itu tiba-tiba saja memutuskan untuk bersikap seperti seorang tunangan sejati?"
"Apakah kamu tau itu adalah hal yang paling aneh aku dengar setelah aku sembuh dari demam tinggi? Aku tau pasti dia adalah seorang laki-laki yang sangat tidak suka bertemu denganku yang sangat cerewet dan mengganggu dirinya,"
"Walaupun aku dengan paksa menemui dirinya dia selalu mengabaikan aku, ketika aku ingin mengajaknya untuk berjalan-jalan di alun-alun ibukota secara diam-diam, tanpa pikir panjang dia menolak aku,"
"Tapi, tiba-tiba saja dia ingin bicara empat mata denganku kemarin pasti terjadi sesuatu," jelas Iris dengan panjang lebar sambil menahan emosinya
Sosok laki-laki bertopeng kelinci yang mendengarkan makian terang-terangan dari Iris, membuatnya merasa tertusuk sedikit. Padahal sangat jelas bukan dirinya yang dimaki, tapi rasanya menyakitkan dikata-katai semacam itu. Walaupun begitu laki-laki bertopeng itu kemudian berdehem dan bertanya "Jadi, nona dimana letak yang salah?"
"Laki-laki itu memang tidak ada yang peka dan apa-apa harus di bimbing untuk mengetahui isi hati wanita, padahal sudah diberikan beberapa cerita tentang sikap laki-laki itu,"
"Aku akan langsung ke inti pembicaraan, katakan padaku apakah kamu membocorkan informasi mengenai diriku atau menjual informasi tentangku kepada pangeran?" ucap Iris yang mengarahkan kipas tangannya yang tajam itu ke arah leher laki-laki bertopeng kelinci itu
Semua bangsawan atau beberapa tau jika Iris selalu membawa senjata berbahaya di dekatnya, dari mulai senjata sungguhan bahkan aksesoris sederhana bisa di jadikan sebagai senjata oleh Iris. Senjata yang dibawa Iris digunakan untuk mengancam atau melukai orang-orang yang bersikap berani mendekati tunangannya dengan tujuan menggoda. Oleh karena itu, bahkan sebuah kipas tangan yang digunakan sebagai aksesoris ini terkadang sangat berbahaya.
"Umm... Saya bersungguh-sungguh tidak melakukannya, kepuasan pelanggan atau klien kami nomor satu jadi itu bersifat sangat rahasia,"
"Jadi, bagaimana dia tiba-tiba bersikap seperti itu?"
"Ummm... Mungkin dia mendengarkan rumor-rumor tidak nyaman yang menyebar dan akhirnya sadar jika selama ini dia adalah orang yang buruk dan ingin merubah diri menjadi tunangan yang baik?"
"Humm... Benarkah seperti itu?"
Chasing Gold And Avoid The Prince