Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 - Membersihkan Lahan
Ethan memiringkan kepalanya. Dia jadi penasaran kenapa Erika begitu ingin tinggal di desa Lotuscia sampai rela membeli lahan yang terkenal terkutuk.
"Oke. Kau tidak perlu membayar lahan ini. Aku akan beri waktu untukmu tinggal di sini selama satu bulan. Kalau kau betah, aku akan menjual lahannya padamu," kata Ethan.
Erika menghela nafas sambil berkacak pinggang. "Ngomong-ngomong seberapa luas lahanmu ini?" tanyanya.
"Emm... Dari sana sampai sana. Kau lihat pohon besar di pinggir jalan itu? Nah itu batasnya. Sebenarnya lahan ini sangat luas. Kau bahkan bisa membuat ladang jagung," ungkap Ethan.
"Bisakah kau bilang dalam hitungan meter?" tanya Erika.
"Maaf. Aku tak pandai berhitung. Pokoknya batas tanah ini ditandai dengan batang kayu yang dicat merah," sahut Ethan.
"Terserah. Tapi aku akan mencoba tinggal di sini mulai besok. Jadi tolong bersihkan rumahnya," pinta Erika.
"Apa? Bersihkan sendiri. Kau kan yang mau tinggal di sini?" protes Ethan yang tak mau.
"Bukankah kau ingin menguji coba aku untuk tinggal di sini? Berarti lahan ini masih milikmu. Tanggung jawabnya masih ada padamu," tukas Erika.
Ethan menyipitkan matanya. Mendengar dia dituntut bersih-bersih, dia memilih menyerah. "Kalau begitu, aku akan menjual lahannya. Awas saja kalau kau menyesal! Lahan ini sangat sulit dijual," ungkapnya.
"Terima kasih. Kau penjual lahan yang sangat aneh. Bukannya menutupi kekurangan lahanmu, tapi kau malah mengatakan semua keburukannya. Untung saja aku sedang butuh sekali," tukas Erika.
"Aku melakukannya karena peduli. Apalagi aku lihat kau punya seorang bayi yang harus dijaga," sahut Ethan.
"Ya... Dialah alasan aku ingin tinggal di desa ini," balas Erika.
"Harusnya kau cemaskan bayimu saat mendengar angka kriminalitas di sini tinggi," sindir Ethan.
Erika tersenyum tenang. "Satu-satunya yang harus ditakuti anakku adalah suamiku sendiri. Aku akan lakukan apapun agar bisa tinggal jauh darinya. Termasuk tinggal di desa aneh ini. Lagi pula aku yakin, Mr. Sullivan hanya warga biasa seperti yang lain."
"Suami? Kau kabur darinya? Apa gadis yang bersamamu..."
"Ayo kita kembali ke penginapan! Aku mau makan," potong Erika sembari masuk ke truck lebih dulu.
Ethan yang penasaran, jadi urung bertanya. Ia segera ikut masuk ke truck kecil.
...***...
Setibanya di penginapan, Erika langsung menceritakan semuanya pada Cynthia mengenai lahan yang ingin dia beli.
Cynthia merasa syok mendengarnya. "Kenapa kau mau membeli lahan terkutuk? Itu gila! Sebaiknya kita cari desa lain, Nona!" ucapnya dengan raut wajah cemas.
"Dengar! Kau tidak perlu cemas. Kita tidak akan pernah tahu kalau tidak mencoba. Lagi pula lahannya luas, dan yang terpenting murah!" tanggap Erika.
"Apa kau tak percaya hantu?" tanya Cynthia.
"Tentu saja tidak! Kalau pun ada, aku tak peduli!" jawab Erika. Dia segera melahap makanannya karena lapar.
Satu hari berlalu, tibalah saatnya Erika kembali ke lahan yang ingin dirinya beli. Dia segera melakukan transaksi pembelian pada Ethan.
Selanjutnya Erika membersihkan lahan dari rerumputan kering. Ia juga tidak lupa membersihkan rumah tua yang ada di sana.
Semua Erika lakukan sendiri. Ia sengaja hanya mengenakan kaos bertali spageti dan celana pendek sepangkal paha.
Tanpa sepengetahuan Erika, sejak tadi Ethan mengamati secara diam-diam dari truck kecilnya. Awalnya Ethan hanya ingin memeriksa kesungguhan Erika saja. Namun dirinya justru dibuat terpesona dengan Erika.
Glek!
Ethan menenggak ludahnya sendiri. Terutama saat melihat tubuh Erika dibasahi keringat. Sehingga kulitnya tampak mengkilap dan menggoda. Selain itu, Ethan juga terpana dengan tubuh Erika yang agak berotot dan tidak seperti kebanyakan wanita biasanya.
"Siapa dia sebenarnya?" gumam Ethan.
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰