Selama tiga tahun, Latina menahan diri hidup bersama suaminya, Jason.
Perjodohan paksa, membuat Latina harus merasakan bahwa ia tidak pernah dicintai.
Ada wanita lain di sisi suaminya. Namun, ada yang berubah di hari ulang tahun pernikahan mereka.
Jason mengharapkan malam pertama setelah beberapa tahun enggan menyentuh istrinya.
Apakah Latina mampu melakukannya?
Terlebih ada rahasia di sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Jantung
Tidak semudah itu. Nelis tidak terima diperlakukan begini. Baik keluarga Jason, Latina, dan semuanya menganggapnya remeh. Ia tidak akan menyia-yiakan kesempatan untuk membuat Latina terlihat buruk di mata mertuanya.
"Biar aku beritahu kepada orang tuamu bahwa menantu mereka ini tidak sebaik yang dikira!" Nelis menarik tangannya dari Jason, lalu menghadap Charlie dan Vera. "Asal kalian tahu, Latina ini tidak suci. Dia ini simpanan seorang pria kaya di luar sana."
"Nelis!" bentak Jason. "Hentikan bualanmu itu!"
"Kenyataan ini harus diungkapkan. Latina memang seorang wanita simpanan. Bahkan dia dan pria itu bermesraan di hadapanmu!"
Vera mundur ke belakang. Ia menggeleng. "Kau pasti mengada-ada. Latina-ku tidak mungkin seperti itu. Dia tidak seperti dirimu yang murahan."
"Tanya pada Jason sendiri. Karena Jason yang menjualnya pada pria itu."
"Apa?"
Betapa kagetnya Vera sampai ia merasakan denyut nyeri di bagian jantung. Charlie menopang tubuh yang hendak jatuh itu.
"Mom!" Jason segera membantu ibunya.
"Jason ... kau ...." Vera merasakan sakit yang begitu nyeri. "Kita bawa rumah sakit sekarang."
Pintu mobil bagian belakang, segera dibuka oleh Latina. Ia ikut masuk. Disusul oleh Charlie dan Jason yang mengemudikan mobil. Tinggal Nelis sendiri yang ditinggal begitu saja oleh semuanya.
"Ibunya malah terkena serangan jantung. Semoga baik-baik saja. Bisa kacau jika wanita tua itu mati. Jason sangat menyayangi ibunya," gumam Nelis, yang juga ikut khawatir.
Tiba di rumah sakit, Vera segera ditangani oleh dokter khusus. Keadaan ini begitu membuat khawatir. Namun, Charlie masih penasaran dengan apa yang dikatakan Nelis tadi.
"Apa benar, Jason? Kau menjual Latina pada pria kaya?" tanya Charlie.
Jason menggeleng. "Itu ... itu ...."
"Aku memang di jual, Dad. Jason menjualku kepada Tuan Muda Dean Cornor." Latina menjawab itu karena Jason, sepertinya enggan untuk menjelaskannya.
Charlie mengepalkan tangan, lalu ia menampar Jason. Perbuatannya ini mendapat teguran dari suster yang lewat karena tidak boleh ada keributan di rumah sakit.
"Apa yang kau lakukan?" Charlie berusaha menahan diri.
"Ini demi perusahaan."
Mendengarnya sampai membuat Charlie terduduk. Sekarang, di mana ia harus menyimpan wajahnya pada sosok menantu yang ikut sedih ini.
"Latina ... kita harus melaporkan ini kepada polisi. Ayo, Nak. Kau jangan takut. Aku ada bersamamu," kata Charlie.
Latina menggeleng. "Aku sudah tanda tangani surat perjanjiannya. Aku menyetujui kesepakatan itu. Selama satu tahun, aku akan menjadi simpanan pria lain. Mungkin dengan ini Jason merasa puas. Mungkin dengan ini, Jason akan melihatku sebagai istrinya."
"Kau tidak pantas jadi anakku, Jason. Kau ...." Berbagai kata umpatan Charlie layangkan kepada putranya. Sungguh! Jika menghilangkan nyawa seseorang itu bukan kejahatan, mungkin Charlie sudah akan menghabisi putranya sendiri.
"Apa yang harus kukatakan pada sahabatku? Aku sangat malu." Charlie bersuara lirih.
"Cepat atau lambat, mereka juga akan tahu," sahut Latina sembari memandang Jason.
"Kemari, Nak." Charlie mendekap menantunya. "Kau tidak boleh seperti ini. Aku akan menemui pria itu dan membatalkan perjanjiannya."
"Aku harus bayar denda jika Latina tidak menempati perjanjiannya."
Amarah Charlie memuncak mendengar ucapan Jason. Ia melepas pelukannya dari Latina, lalu beranjak memukuli Jason.
"Biarkan keluarga kita jadi miskin. Aku lebih baik kehilangan harta dan dirimu daripada hidup dengan rasa bersalah. Kau lihat ... ibumu terkena serangan jantung karena ulahmu. Jika sampai terjadi apa-apa pada istriku, kau yang harus disalahkan!"
TBC
pikiranku langsung selancar ke film BBF..
akhirnya meledak juga bom nya