NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Flash back on

Hari ini Rani, Aditya, Cika dan Daniel akan bekerja kelompok di rumah Rani.

"Permisii, halo ayah Rani pulang." Kata Rani yang baru saja pulang sekolah.

Rani tampak gembira karna teman-temannya hendak berkunjung ke rumahnya.

"Ayah, hari ini teman-teman Rani mau datang ke rumah." Kata Rani pada ayahnya yang sibuk membaca koran.

"Wahh nanti rame dong." Kata Reno pada putrinya.

"Iya dong yah, Kira-kira kalau Rani mau minta ayah nemenin Rani cari cemilan buat teman-teman Rani nanti ayah mau nggak?." Kata Rani sambil memainkan jarinya.

"Gak ahh Ayah maless." Kata Rani sambil menggelengkan kepalanya.

"Yahh ayah ayolahh." Kata Rani sambil merengek.

"Okee ayoo, tapi kamu ganti baju dulu, nanti ayah tunggu di mobil ya." Kata Reno sambil mengangkat satu tangannya.

"Yeyy ayah makasih ayah." Kata Rani sambil memeluk ayahnya dan segera berlari ke dalam rumah untuk berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian Rani menghampiri ibunya yang sedang menggoreng pisang di dapur.

"Ibuu, Rani amu pergi sama Ayah." Kata Rani sambil mengambil satu buah pisang horeng.

"Mau kemana sayang?." Kata Kasih sambil menolak balikan pisang goreng di wajan.

"Mau beli cemilan, nanti teman-teman Rani mau ke rumah." Kata Rani sambil memakan pisang goreng di tangannya.

"Wahh rumah rame dong." Kata Kasih sambil tersenyum senang.

"Aditya juga ikut Ran?." Kata Kasih.

Rani mengangguk sambil tersenyum.

"Wahh ketemu calon mantu lagi dong mama." Kata Kasih sambil tersenyum mengejek.

"Ihh mama." Kata Rani dengan pipi merahnya.

"Sana, ayah udah nunggu loh, beli cemilan yang agak banyak ya buat stock sekalian." Kata Kasih.

"Okee ma aku sama ayah berangkat ya." Kata Rani melambaikan tangannya.

"Ehh rann." panggil Kasih.

"Iya ma kenapa?." Kata Rani kembali lagi ke dapur mendengar panggilan ibunya.

"Bayar pakai uang ayah aja, jangan pakai uang kamu." Kata Kasih.

"Siapp bundaku yang cantik." Kata Rani sambil memberi hormat pada ibunya.

Rani akhirnya keluar dari rumah dan menghampiri ayahnya yang sudah ada di dalam mobil.

"Ayo ayah berangkat." Kata Rani sambil memasang sabuk pengaman.

"Ehh sebentar, tadi pintunya sudah di tutup? gerbangnya?." Kata Reno memastikan.

"Aman ayah." Kata Rani sambil mengacungkan jempolnya.

"Okee kalau gitu berangkat." Kata Reno sambil menginjak gas mobilnya.

Reno dan Rani mendengarkan musik pop yang sedang hits pada masa itu.

"Ayah kata bunda, disuruh beli stock cemilan sekalian buat di rumah, terus katanya suruh bayar pakai uang ayah." Kata Rani.

"Ehhh jadi ditraktir ayah nih judulnya?." Kata Reno.

"Iyaa hehe." Kata Rani diiringi tawa.

"Oke dehh siapp." Kata Reno sambil tersenyum.

Reno dan Rani berkeliling ke berbagai supermarket untuk mencari cemilan dan minuman untuk teman-teman Rani.

Setelah sekitar satu jam mereka pulang dengan membawa berbagai cemilan dan minuman.

"Yah emang nggak kebanyakan ya?." Kata Rani melihat belanjaan mereka.

"Gapapa dong, biar kamu sama teman kamu semangat belajarnya." Kata Reno.

"Makasih ayah." Kata Rani sambil memeluk ayahnya

"Sama sama putri ayah." Kata Reno.

Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Reno memarkirkan mobilnya di garasi yang terletak di samping rumah, sedangkan Rani segera turun dari mobil untuk menutup gerbang tadi.

Rani kembali ke garasi dan membantu ayahnya membawa cemilan yang mereka beli tadi.

"Bunda liatt ini." Kata Rani sambil menenteng dua kresek besar berisi cemilan.

"Wihh banyak banget." Kata Kasih.

"Buat stock bunda." Kata Reno sambil diiringi senyuman.

Ketika ketiganya sedang sibuk menyusun cemilan di rak cemilan terdengar suara bel yang berbunyi.

"Ran kayaknya temanmu sudah datang tuh." Kata Kasih pada putrinya.

"Sebentar Rani puka pintu dulu." Kata Rani sambil berdiri dari duduknya.

"Permisi Rani ini kita." Terdengar suara perempuan dari balik pintu.

"Iya sebentar." Kata Rani sambil membuka pintu di depannya.

"Hallo Ran." Kata Siska.

"Hii." Kata Daniel.

"Helloo Sandira." Kata Aditya sambil diiringi senyuman.

"Ayo masuk." Kata Rani sambil mempersilahkan mereka bertiga masuk.

Lalu dengan reflek Rani mencubit perut Aditya tanpa alasan.

"Aww." Kata Aditya sambil tersenyum dan Rani pun ikut tersenyum.

"Wah teman Rani udah datang." Kata Kasih sambil membawa baki penuh minuman dan cemilan.

"Iya Tente, om mana?." Kata Aditya menyalami Kasih.

"Ayahh ada Aditya nihh." Kata Kasih memanggil suaminya.

"Wahh calon mantu nih." Kata Reno sambil berjalan mendekati Aditya.

Aditya hanya tersenyum dan menjabat tangan Reno.

"Ini siapa ini yang bule?." Kata Reno melihat Daniel.

"Perkenalkan om tante saya Daniel teman Rani." Kata Daniel sambil menyalami Kasih dan Reno.

"Ayah lupa ya? Ini Daniel loh yang dulu nganterin Rani pas sakit, pas dulu Rani masih SMP." Kata Rani.

"Ohh yang itu, iya ayah ingat makin ganteng aja ya." Kata Reno.

"Ini siapa?." Kata Reno.

"Kenalin om saya Siska temennya Rani." Kata Rani sambil menyalami keduanya.

"dek Siska ya." Kata Reno.

"Wahh ganteng-ganteng dan cantik-cantik sekali ya teman-teman Rani." Kata Reno.

"Kalau gitu silahkan kerja kelompoknya di mulai kami permisi dulu ke dalam ya." Kata Reno.

"Baik om terima kasih." Kata ketiganya.

"Lo selalu beruntung Ran, semua orang tua lo baik, latar belakang Lo bagus, cantik, pintar, dan lo punya pacar yang benar-benar baik dan sempurna. Tuhan nggak pernah adil sama gue." Batin Siska dipenuhi rasa dengki.

Akhirnya Rani dan teman temannya memulai kerja kelompok mereka, sambil sesekali bercanda untuk mencairkan suasana.

Flash back of

Pagi hari ini semua berjalan seperti rutinitas harian mereka. Vania yang kemarin ada di rumah orang tua Rani sudah kembali ke rumah mereka.

Seperti biasanya Vania di antar oleh Rani, entah mengapa dari bangun tidur perasaan Rani sudah tidak enak seperti ada yang mengganjal di hatinya.

"Ran ayo istirahat dulu." Kata salah atu teman kantor Rani.

"Aku bawa bekal dari rumah, kamu duluan aja, aku makan di sini." Kata Rani.

"Okee kita duluan ya." Kata teman kantor Rani sambil meninggalkan Rani sendiri.

Rani yang hendak makan bergegas mencuci tangannya dan tanpa di sadari ketika Rani pergi untuk cuci tangan ponselnya berdering beberapa kali.

"Ibu telefon kenapa ya?." Kata Rani setelah kembali ke mejanya.

Rani membuka makan siangnya sambil menelepon ibunya, setelah tersambung Rani mulai bicara.

"Halo bunda, ada apa telefon Rani?." Kata Rani pada ibunya di telepon.

"Apa? Ayah kenapa?." Kata Rani terkejut hingga bangkit dari duduknya.

"Bunda tenang Rani ke rumah sakit sekarang." Kata Rani menutup telepon dan bergegas membereskan barang-barangnya.

bersambung .......

1
thalexy
Siap ngeselin tapi lucu.
Akbar Cahya Putra
Penulis mengambil risiko dengan plot yang kompleks dan berhasil.
Lady_senpai
Cerita yang mampu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!