NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah paham.

Tak lama Angga kelurahan bersama Amelia dan keadaan Amelia dia sepertinya tidak sadar karena Angga membawa Amelia dengan cara di gendong.

"Hati-hati" ucapku pada Angga saat Amelia du masukan ke dalam mobil.

Angga pun segera naik lagi dan kami langsung membawa pulang Amelia. Tibanya di rumah Angga menggendong lagi Amelia dan aku mengikuti dari belakang.

"Gue balik" pamitnya dan aku pun mengantarkannya pulang.

setelah Angga pulang aku kembali ke kamar Amelia dan melepaskan sepatu dan bajunya aku ganti setelah selesai aku keluar dan kembali ke kamar untuk istirahat karena saat ini sudah jam satu malam.

Paginya aku bangun dan langsung melihat keadaan Amelia ternyata dia sudah bangun dan sekarang sedang di dalam kamar mandi. Aku diam menunggunya keluar.

"Ngapain lo disini? " tanya nya lalu naik lagi ke tempat tidur.

"Aku cuman lihat keadaan kamu saja" jawab ku.

"Gue gak butuh perhatian lo" ucapnya dan aku pun keluar setelah melihat keadaan Amelia baik-baik saja.

Saat berbalik setelah menutup pintu aku terkejut melihat Renaldi sudah pulang.

"Abang udah pulang" ucapku dengan senang.

Namun sikap Renaldi dingin dia tidak membalas ucapan ku dia malah langsung pergi begitu saja. Aku pun mengikutinya masuk ke kamar namun aku terkejut saat melihat Renaldi mengeluarkan foto-foto ku bersama Rangga.

"Aku bisa jelasin bang" ucapku.

"Jelasin apa?, sudah jelas-jelas kamu ada main sama Angga" ucapnya.

"Bang"ucapku.

" Alah kamu tetap belum berubah"ujarnya lalu pergi.

Aku hanya bisa duduk lemas atas apa yang di ucapkan, dia tidak percaya padaku.

Aku pun keluar dan turun untuk membuat sarapan karena kami semua belum sarapan. Namun entah kenapa tiba-tiba air mata ku jatuh begitu saja saat mengingat tuduhan Renaldi. Selesai membuat sarapan aku mencoba memanggil Renaldi namun aku lihat dia malah tidur. Aku pun ke kamar Amelia dan mengajaknya Sarapan.

"Tar saja, gue masih pusing" ucapnya dan akhirnya aku sarapan sendiri dengan perasaan tak karuan.

Namun tak lama Amelia turun dan ikut sarapan.

"Makasih semalam udah selamatkan gue" ucap Amelia tiba-tiba membuat aku kaget dan langsung mengangkat wajahku menatap Amelia.

"Lo kenapa nangis? " tanya Amelia.

"Gak apa-apa" jawab ku.

"Berantem lo sama bang Renaldi? " tanya nya dan aku pun terdiam.

"Gue heran deh sama kalian, kemarin aja akur sekarang berantem bikin pusing aja" ujarnya.

Aku terdiam dan berniat minta tolong sama dia tapi sepertinya nanti saja karena sekarang Renaldi masih emosi.

Selesai sarapan aku membereskannya dan tiba-tiba ponselku berdering dan ternyata itu panggilan dari mama. Aku pun segera mengangkatnya namun entah kenapa tiba-tiba air mataku jatuh membuat mama tau jika aku menangis. Aku pun menceritakan semuanya dan mama hanya bisa menasehati ku. Setelah berbicara dengan mama aku melihat Renaldi turun dan dia langsung mengambil makanan.

"Bang, mama nyuruh aku ke rumah opa Kian nanti sore jadi nginap di sana" ucapku memberitahu.

"Aku gak bisa" jawab nya.

"Kalau aku saja boleh? " tanya ku.

Renaldi menatapku lalu dia berdiri dan berkata "terserah".

Aku hanya bisa menunduk karena aku merasa sedih mendengar jawaban Renaldi. Aku pun hendak naik ke kamar namun di tangga aku melihat Amelia aku hanya tersenyum. Aku masuk kamar dan menyiapkan baju untuk di bawa ke rumah opa Kian.

Sorenya aku sudah siap dan Renaldi hanya melihat saja tanpa berkata apa-apa.

"Aku pamit bang, aku di jemput sopir mama" beritahu ku dan Renaldi dia hanya menatap saja.

Aku pun turun dan langsung masuk ke mobil tampa melihat kearahnya lagi. Sepanjang jalan aku hanya bisa meneteskan air mata karena aku merasa sakit atas perlakuan Renaldi yang tidak mau mendengarkan penjelasan ku. Tibanya di rumah opa Kian aku di sambut mama yang sudah berada disini.

"Maira apa kabar, gue kangen lo" ucap Dira sambil memeluk ku.

"Gue baik" balas ku.

"Suami lo mana? " tanya Dira.

"Besok kalau gak sibuk dia datang" jawab ku.

Dira entah mengerti atau apa dia langsung menuntun ku pergi dari perkumpulan keluarga besar dai mengajak ku ke kamat dan di kamar sudah ada Naira.

"Hai" sapa ku pada Naira.

"Hai juga, sini duduk" ucapnya dan aku pun duduk.

"Lo lagi ada masalah sama suami lo? " tanya Dira.

"Kenapa lo punya pikiran seperti itu? " tanya ku kaget.

"Nyokap lo yang cerita" jawab Dira.

Akhirnya aku pun menceritakan semuanya dan mereka ikut kesal karena Renaldi gak mau dengerin penjelasan nya langsung marah begitu saja. Aku merasa lega karena aku merasa beban di hatiku hilang setelah cerita pada Naira dan Dira.

"Naira" panggil ku pada Naira.

"Aku belajar banyak dari kamu, aku sudah mendapatkan balasan apa yang pernah aku lakukan sama kamu dan itu rasanya sakit banget" ucap ku.

"Aku gak pernah berdoa agar lo merasakan apa yang aku rasakan dan sekarang aku ikut sedih karena kamu harus mendapatkan balasan atas perbuatan mu dulu" balas Naira.

"Aku tau kok, mungkin ini sudah takdir ku saja harus merasakan apa yang pernah aku lakukan sama kamu" ucap ku.

Naira langsung memeluk ku dan aku pun membalasnya.

Paginya saat bangun entah kenapa tiba-tiba aku merasa mual dan sedikit pusing. Aku lari ke kamar mandi dan langsung di bantu oleh Naira.

"Lo gak apa? " tanya Naira setelah aku selesai memuntahkan semuanya.

"Aku gak apa-apa" jawab ku lalu kembali ke tempat tidur.

"Ada apa? " tanya Dira yang baru bangun.

"Maira muntah" jawab Naira.

"Kamu hamil? " tanya Dira membuat Maira kaget dan menatap Naira.

"Terakhir kamu datang bulan kapan? " tanya Naira dan Maira lupa karena dia jarang perhatikan itu semua.

"Ya sudah besok lo tes atau periksa saja, kalau hari ini kayanya gak bisa deh soalnya hari ini semua orang sibuk" ucap Dira.

"Ya udah lagian aku masih kuat kok" ucap ku dan kami semua tersenyum.

Acara pun bentar lagi di mulai dan sampai sekarang aku tidak melihat Renaldi datang dan aku sudah duga dia tidak akan datang. Aku pun kembali ke dalam dan duduk membantu di belakang.

Namun tiba-tiba tante Keyla datang dan memanggilku.

"Maira, ajak suami kamu masuk" ucapnya dan aku kaget mendengar itu semua.

"Malah bengong, bentar lagi acara di mulai masa suami kamu di luar" ucapnya lagi dan aku langsung bangkit dan melihat ke luar ternyata benar Renaldi datang bersama Amelia adiknya.

"Ayo masuk" ajak ku dan mereka pun ikut masuk bersama ku.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!