• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Nora
"Siapa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Zoya membuat para pelayan itu langsung mengatupkan bibir mereka masing-masing, dan menoleh ke sumber suara.
Mereka baru menyadari kehadiran Zoya di sini, dan hal itu membuat mereka cukup terkejut.
Zoya memang gadis yang ceria dan periang selama mereka kenal, Zoya kerap ikut membantu para pelayan untuk membuat makan malam dan sebagainya.
Dengan alasan bosan di kamar.
Gadis yang dikenal sebagai anak Maurin, wanita malam yang diasuh oleh sang tuan. Namun, gadis ini memiliki sifat berbeda dari ibunya, Zoya akan marah dan menggerutu jika mendapati Ken tengah bercinta dengan sang ibu.
Dan semua itu dikeluhkan pada para pelayan. Sebut saja mereka semua adalah tempat curhat bagi Zoya.
"Bi, aku tanya lho siapa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Zoya, mengulang pertanyaannya karena semua orang tiba-tiba bergeming. Diam, dan seperti tak mau menjawab.
Mendengar itu, seketika mereka tersadar, bahwa ada orang lain yang mendengar percakapan mereka itu, dan orang itu adalah Zoya, anak angkat tuan mereka.
"Nona tadi tidak ikut berkumpul yah? Tadi kami semua dikenalkan oleh kakek Abian calon istri dari tuan Ken, namanya nyonya Nora," jawab salah satu dari mereka, lalu menunduk takut salah bicara.
"Oh, terus sekarang orangnya di mana?" tanya Zoya lagi dengan setenang mungkin, sementara jantungnya berdebar dengan kencang, dan keringat dingin yang mulai keluar dari telapak tangannya.
Dia merasa dibohongi oleh Ken, yang mengatakan wanita itu adalah seorang mata-mata yang dikirim sang kakek.
Belum sempat menjawab, dari arah belakang terdengar suara langkah kaki masuk ke dalam dapur.
Sama halnya dengan Zoya, Nora pun merasa kehausan, untuk itu dia keluar dari kamar dan berniat untuk mengambil minum sendiri.
Mereka semua kompak menoleh, tak terkecuali Zoya. Dan dia bisa melihat wanita cantik tengah tersenyum manis ke arahnya.
Zoya sedikit tertegun, tetapi rasa itu segera tertepis saat Nora menyapanya. "Hai, kamu siapa?" tanyanya dengan mengulurkan tangan, mencoba berkenalan.
Zoya memperhatikan tangan mulus itu, netranya menelisik penampilan Nora dari bawah sampai ke atas. Satu kata untuk wanita di depannya ini, cantik.
Akhirnya Zoya mencoba tersenyum pula, dia menjabat tangan Nora. "Aku Zoya."
"Senang berkenalanmu, tadi kamu nggak ikut kumpul yah?"
Zoya menggeleng. "Aku tidak mendengar apapun, jadi aku tidak ikut turun ke bawah."
"Nggak apa-apa, kamu pembantu juga di sini?" tanya Nora, dia pun memindai penampilan gadis di depannya.
Terlihat masih sangat muda, dan tidak ada tampang seperti pembantu. Tapi kalau bukan, dia ini siapa dong?
"Maaf, Nyonya. Saya ikut bergabung, Nona Zoya ini bukan pembantu, tapi anak angkat tuan Ken," jawab Bi Lila yang tak sengaja mendengar percakapan keduanya.
Netra Nora sedikit membesar, tetapi dia pun berusaha menyembunyikan keterkejutannya. "Jadi kamu anak wanita yang kakek ceritakan?"
Zoya mengulum senyum getir, lalu mengangguk. Meski dia tidak tahu, cerita seperti apa yang Nora dengar.
"Berarti kamu calon putriku." Nora mengusap bahu Zoya, mencoba untuk mengakrabkan diri.
Sementara Zoya hanya bisa tersenyum canggung, dia tidak tahu apa yang ada di pikiran Nora, dan apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Ken.
Dua orang ini, menjadi sebuah teka-teki untuknya.
"Oh ya kamarmu di mana?" tanya Nora, kini dia sudah bersikap lebih santai, dengan mengambil air putih untuk menyiram dahaganya.
"Kamarku di lantai atas, Kak," balas Zoya apa adanya.
Nora mengangkat kedua alisnya. "Sebelah kamar kak Ken?" tanyanya memastikan.
Zoya menggeleng, karena letak kamarnya dengan Ken terpisah oleh satu kamar bekas Maurin. Ah tidak, kamar bekas dia bercinta dengan Ken semalam.
"Di sebelah kamar Daddy itu kamar kosong, dan kamarku di sebelahnya lagi," jelas Zoya lebih rinci.
Mendengar itu entah kenapa tiba-tiba senyum Nora mengembang. "Kalau begitu, biar aku isi kamar kosong itu, aku akan pindah ke atas." ujarnya girang.
Glek!
Tanpa menunggu balasan Zoya, Nora kembali memanggil Bi Lila untuk membantunya memindahkan barang-barang ke lantai atas, dengan begitu dia akan senantiasa berdekatan dengan Ken.
*
*
*
Hayo perang-perang dah lu🤣🤣🤣🔥🔥🔥 Kembang sama mpottt, like dan komen jangan lupa ramein😘😘😘