NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Mendatangi Bekas Calon Besan

    "Saya sedang menonton drama Korea, Bi." Haura berteriak memberitahu Bi Mimin yang masih menunggu di depan pintu karena khawatir.

    "Oh, kirain Non Haura memasukan seseorang dan bertengkar, bibi jadi khawatir. Ya, sudah kalau memang sedang nonton drama Korea, bibi ke belakang dulu," ucap Bi Mimin merasa lega. Sebelum kakinya menjauh dari depan pintu kamar Haura, Bi Mimin mendengar sebuah drama Korea diputar.

    "Wah, sepertinya seru drama Korea yang diputar Non Haura. Nanti tanya ah judul dramanya, kalau Non Haura sudah keluar. Nanti bisa ditonton sebelum tidur," girangnya sembari berlalu.

    "Kak Bisma, sepertinya Bi Mimin sudah pergi, Haura mohon Kakak keluar," usir Haura seraya menjauh dari Bisma. Tanpa bicara Bisma berjalan menuju pintu, lalu dengan perlahan ia membuka pintu kamar itu. Sebelum keluar, Bisma sejenak melihat situasi, merasa aman dari Bi Mimin, ia segera keluar dari kamar itu, berjalan mengendap menuju tangga.

    Bisma masuk ke dalam kamarnya. Lalu membaringkan tubuhnya di ranjang. Kejadian bersama dr.Jelita kembali berputar-putar di kepalanya.

    Bisma meraih Hp nya, lalu menghubungi seseorang. "Pot, bisa cari info tentang Danki kita? Saat ini dia sedang menjalin hubungan dengan siapa? Mohon bantuannya." Bisma menghubungi seseorang yang sepertinya kenalan dekatnya untuk mencari tahu tentang Danki yang saat ini dikabarkan tengah dekat dengan dr.Jelita mantan tunangannya.

    "Apa yang kamu cari dari Danki itu Lita? Dia duda beranak satu, tapi kamu justru kepincut olehnya. Apa kurangnya aku, aku setia dan selama ini sabar menunggumu?" Bisma membatin, hatinya semakin sedih mengingat hubungan dr.Jelita dengan Danki yang sama-sama seorang anggota di kesatuan yang sama.

    Bagaimana Bisma bisa move on jika kenyataannya dan jika benar mantan tunangannya itu kini menjalin kasih dengan seorang Danki yang kantornya sama dengan tempat dia berdinas.

    "Apa Danki tidak tahu kalau aku menjalin kasih dengan Jelita? Tapi itu tidak mungkin, Danki juga tahu saat itu aku bertunangan dengan Jelita," sangkalnya lagi semakin dilanda sedih.

***

    Sementara itu, Pak Saka dan Bu Sindi kini sudah sampai di depan kediaman kedua orang tua dr.Jelita. Di depan halaman itu sudah ada sebuah mobil Pajexo terparkir rapi.

    Pak Saka cukup memarkir mobilnya di pinggir jalan, karena ia pikir tidak akan lama berada di rumah orang tua Jelita.

    Bu Sindi dan Pak Saka sedikit segan memasuki rumah Pak Dimas dan Bu Devi, kedua orang tuanya Jelita, sebab secara kebetulan di sana ternyata sedang ada seorang tamu laki-laki. Dari perawakannya bisa ditebak merupakan seorang anggota, usianya lumayan matang sekitar 35 tahun ke atas.

    Saat Bu Sindi dan Pak Saka mengucap salam, tamu itu menyambut keduanya dengan ramah dan mempersilahkan duduk. Tidak lama dari itu kedua orang tua Jelita datang menyambut, sementara laki-laki yang tadi menyambut yang diduga tamu, justru berlalu dari ruangan itu dan pindah. Mungkin saja pindah ke ruangan lain karena ada tamu baru pada sang pemilik rumah.

    Bu Devi dan Pak Dimas sedikit terkejut saat melihat tamunya siapa. "Bu Sindi dan Pak Saka," kejut Bu Devi.

    "Iya, ini kami. Kami mohon maaf sekiranya kedatangan kami mengganggu waktu dan ketenangan Bu Devi sekeluarga. Sekali lagi kami mohon maaf," ujar Bu Sindi basa-basi diangguki Pak Saka.

    "Oh, tidak, Bu Sindi, kami tidak terganggu," balas Bu Devi diiringi senyuman.

    Bu Devi sejenak angkat kaki dari ruang tamu, mungkin akan membuat minuman atau menyuruh pembantunya membuat minum. Sementara Bu Sindi sejak duduk di sofa, matanya tidak henti bergulir, mencari sosok Jelita, hatinya berharap Jelita ada di rumah saat ini.

    "Mohon maaf, Pak Dimas, mungkin kedatangan kami kemari sedikit mengagetkan Pak Dimas sekeluarga. Kedatangan saya dan istri kemari, ada hubungannya dengan Nak Jelita." Pak Saka mengungkapkan niat mendatangi rumah orang tua Jelita.

    "Kalau boleh tahu, apakah Nak Jelitanya ada di rumah? Kalau ada dan tidak keberatan, saya ingin Nak Jelita dihadirkan di sini, supaya kami pulang ke rumah dengan membawa hati yang lega," sambung Bu Sindi berharap Jelita ada.

    "Anak saya, kebetulan ada. Dia ...."

    "Tante, Om," sapa Jelita yang tiba-tiba muncul dari arah ruang tengah dengan membawa dua cangkir air minum di atas nampan.

    "Nak Jelita, panjang umur Nak. Jangan repot-repot, Nak. Lagipula kami kemari hanya sebentar," sambut Bu Sindi saat Jelita menghidangkan air minum di meja. Setelah itu Jelita menduduki salah satu sofa, di samping Pak Dimas.

    "Silahkan diminum Pak Saka, Bu Sindi." Bu Devi berbasi-basi.

    "Terimakasih Bu Devi, seharusnya tidak perlu repot-repot. Kebetulan sudah ada Nak Jelita, sebaiknya kami langsung saja pada inti kedatangan kami kemari," ujar Bu Sindi sembari melirik Pak Saka sang suami memberi kode untuk bicara.

    "Maksud kedatangan kami kemari adalah ingin mempertanyakan hubungan antara Nak Jelita dan putra kami, Bisma. Kemarin dia sempat menceritakan bahwa Nak Jelita memutuskan hubungan pertunangan tanpa alasan yang jelas. Sementara putra kami, sudah setia dan sabar menunggu Nak Jelita selama ini. Dan ketika putra kami tahun ini siap membawa Nak Jelita ke pelaminan seperti yang pernah Nak Jelita sampaikan pada putra kami setahun yang lalu, tiba-tiba dia harus kecewa dengan keputusan Nak Jelita yang tiba-tiba saja memutuskan hubungan. Padahal setahunya selama ini merasa tidak ada masalah serius dengan hubungannya bersama Nak Jelita," ungkap Pak Saka panjang lebar.

    Bu Devi dan Pak Dimas untuk sejenak menarik nafasnya dalam, begitu juga Jelita. Mereka bertiga terlihat saling lempar pandang, seakan sedang saling tuding siapa yang harus bicara atau menjawab.

    "Kalau alasannya hanya ingin melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya, kami rasa putra kami sangat tidak keberatan, dia pasti mendukung dan tidak akan mengekang. Tapi kenapa Nak Jelita justru memutuskan hubungan disaat anak saya tidak keberatan dengan apa yang akan dilakukan Nak Jelita? Anak saya merasa bahwa alasan yang diberikan Nak Jelita tidak masuk akal."

    "Sebentar, Pak Saka. Kenapa Nak Bismanya tidak datang sekalian ke sini? Bukankah lebih baik orang yang bersangkutan sendiri yang datang?" Pak Dimas memotong ucapan Pak Saka.

    "Tadinya kami mau mengajak putra kami, tapi kalau dipikir-pikir putra kami merupakan korban dari keputusan sepihak anak Bapak. Kalau diajak pun, kami takut membuat luka hatinya semakin menganga, saat ini juga dia masih sangat sedih atas keputusan Nak Jelita yang sepihak," jelas Pak Saka.

   "Dan lagi, sepertinya putra kami sudah bertemu Nak Jelita. Jadi, kami datang kemari justru sembunyi-sembunyi dari Bisma," sambung Bu Sindi.

    "Kami mohon maaf, Pak, Bu. Anak kami Jelita sudah membuat putra kalian kecewa. Tapi, kami kembali lagi pada Jelita, Jelita ternyata sudah ada pilihan yang lain."

    "Oh seperti itu? Kami sangat kecewa sebetulnya dengan keputusan sepihak anak kalian. Dengan kalian bilang bahwa anak kalian sudah ada pilihan yang lain, itu artinya anak kalian sudah menduakan putra kami. Padahal anak kami serius menjalin hubungan ini, dia tidak pernah main-main. Tapi, kami berterimakasih Allah sudah menunjukkan lebih awal siapa sebenarnya Nak Jelita. Mungkin memang mereka tidak jodoh, jika sampai mereka berlanjut ke jenjang selanjutnya, maka tidak menutup kemungkinan di dalam pernikahan mereka akan terjadi perselingkuhan. Kami rasa dari ucapan Bu Devi tadi, cukup mewakili jawaban dari pertanyaan kami. Untuk itu kami mohon diri. Semoga hubungan Nak Jelita dengan pria pilihannya bahagia dan langgeng," sela Pak Saka panjang lebar sebelum Bu Devi melanjutkan kalimat yang lebih panjang.

   "Bu Sindi, Pak Saka, tunggu dulu. Ini bukan masalah perselingkuhan yang serius, anak kami juga berhak memilih. Pak Saka, Bu Sindi, tunggu, dengarkan penjelasan kami dulu." Bu Devi berusaha menghalau kepergian orang tua Bisma.

    "Tidak, terimakasih Bu Devi, penjelasan kalian sudah cukup bagi kami. Assalamualaikum." Pak Saka dan Bu Sindi segera keluar pagar lalu masuk ke dalam mobilnya. Mobil itu segera berlalu dari tempat itu tanpa lagi ditunda-tunda. Rasa kecewa jelas tergambar dari sikap mereka.

    Bu Devi dan Pak Dimas maupun Jelita menatap kepergian mobil mantan calon besannya itu dengan berbagai reaksi. Jelita nampak tertekan dari sejak duduk di sofa sampai Pak Saka selesai bicara tadi.

    "Ayo, sebaiknya kita masuk saja. Kasihan calon suami kamu," ujar Pak Dimas mengajak Jelita masuk kembali ke dalam rumah.

1
budak jambi
bukan ular tp iblis berwujud manusia.jg wanita murahan yg berhianat
Aqella Lindi
jgn lama kk nti lupa cerita ny,mksh
Mrs.Riozelino Fernandez
mulut mu juga sering jahat...
kamu juga sering menghina Haura...
sama aja sih kalian berdua Bisma dan Jelita...😤
budak jambi
km yg tidk pants damping busma jelita.hatibusuk wanita murah tukang berhianat semoga kn karma yg lebih sakit yg dapt kn bersama edwan kelakuan iblis
Maizuki Bintang
lagi thor, seru ni
Mrs.Riozelino Fernandez
lah 🤣🤣🤣🤣🤣
🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Nasir: Julid ya!
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Ternyata Jelita dan Erwan sama2 kepo tentang kehidupan Bisma 😆😆😆
Rahmy
kakak ku ke apa di gantung alamat gk bisa tidur ini mah /Cry/
Nasir: Besok lagi ya Kak...
total 1 replies
Melda Herawaty
seruuu lanjut thor 💪😁🥰
Nasir: Siap, tungguin ya...
total 1 replies
Laila Umroh
kok aku rada kecewa ya sama Haura,gak peka atau memang kurang faham kalau Adi sebenarnya suka sama dia,dan selalu bikin Bisma salah faham
Nasir: Haura nganggapnya teman biasa.
total 1 replies
Aqella Lindi
lanjut
Nasir: Ditunggu ya.
total 1 replies
Siti Maimunah
hanya 3 kata bt JELITA kasihan dech lw...
cinta tak harus memiliki Jelita..siapa suruh selingkuh😁😁😁😁
Nasir: Iya betul..
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lalu apa masalah nya sama kamu???
ada ada aja nih jelita 😆😆😆😆😒
Mrs.Riozelino Fernandez
hajar Bisma....
gak sia² si Bisma punya mulut bon cabe 🤣🤣🤣🤣
Nasir: Iya tuh... hehehhe
Kadek Bella: lanjut thoor
total 4 replies
Afternoon Honey
telat kamu sadarnya Haura...
Maizuki Bintang
skakmat😀😀 semoga Danki nantik ada perempuan lain🤲🤲 memang bikin darting nie jelita
Arieee
lha si jelita ngata"in orang selingkuh woyyyyyyy bawa kaca yang gede giliran mantan move on berkicau kapan hari dikejar" jual mahal🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
yaah jangan la...si Adi yang bermasalah kenapa perjuangan kamu buat rancangan baju kamu biarkan...
Nasir: Nanti takut dibilang, kalo gak karena aku? Haura berpikirnya begitu.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
kenapa gak jujur aja...
bilang aja kejadian yang sebenarnya...
Bisma salah paham...
Nike Natalie
haura juga kegenitan,,,udah tau Bisma GT masih aja deket2 adi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!