NovelToon NovelToon
Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewica Dewi

Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.

Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.

Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi

"Kak Vina? " Ayumi sumpah kaget setengah sadar melihat mantan kakak ipar muncul lagi.

"Kabarnya gimana yu? Kamu tambah cantik aja udah gede gini. " tukas Vina basa basi busuk.

"Kak Vina mau cari bang Kenzi? " Ayumi tidak menjawab pujian mantan kakak iparnya itu.

"Kamu gak mempersilahkan kak Vina masuk dulu? " tanyanya seolah menyindir Ayumi.

"Eee...iya kak silahkan masuk. " ucap Ayumi agak ragu menyuruh Vina masuk kedalam rumahnya.

Vina tersenyum dan melepas kacamata hitamnya, dia berjalan memasuki rumah mantan mertuanya yang lumayan besar. Ya keluarga Ayumi memang tinggal diperumahan cluster tapi cluster untuk kelas menengah atas.

"Silahkan duduk kak. " tukas Ayumi lantas dia duduk disofa single.

Vina duduk disofa panjang dan kedua netranya menyapu seluruh ruangan rumah mantan mertuanya yang tidak banyak berubah. Hanya penghuninya saja berkurang dia, yaitu Satori Yushikuzhi dan Rahma, yang meninggal karena terjangkit covid beberapa tahun yang lalu.

"Kenzi belum pulang? " tanya Vina.

"Belum kak. Biasanya jam segini sudah pulang, mungkin lagi lembur dikantor. " jawab Ayumi.

"Bang Tommy? " tanya Vina lagi.

"Belum juga." jawab Ayumi.

Kenzi bercerai dengan Vina ketika Ayumi masih SMP kelas 1,dia masih belum paham masalah orang dewasa. Jadi bisa dikatakan Ayumi kesal dengan mantan kakak iparnya setelah tau cerita perselingkuhannya tapi Ayumi juga tidak terlalu benci karena dia sendiri tidak begitu kenal dengan Vina.

Jadi ya begitulah...nano nano apa yang dirasakan Ayumi terhadap mantan kakak iparnya.

"Ayumi kak Vina bisa minta nomor ponsel abang Kenzi? " tanyanya.

"Nomor whatsapp nya bang Kenzi gak pernah berubah kak dari dulu. " jawab Ayumi polos.

"Oya? Selama ini kak Vina hubungi kakakmu gak nyambung. " ujar Vina.

Ya jelas gak nyambung, nomor Vina sudah diblokir oleh Kenzi.

Ayumi mengedikkan bahunya saja, kenapa bisa gak nyambung. Selama ini mereka komunikasi baik-baik saja.

"Ayumi...ini kak Vina tinggalin nomor whatsapp kakak. Tolong kasihkan kepada Kenzi ya, kakak ada perlu dengan abangmu." tukas Vina memberikan kartu nama yang dia keluarkan dari tas hermesnya.

"Iya kak, nanti Ayu sampaikan. " jawab Ayumi sambil menerima kartu nama dari Vina.

"Oke, kak Vina pulang dulu, terima kasih ya." ujar Vina lalu memakai kacamata hitamnya lagi.

Ayumi menganggukkan kepalanya dan ikut berdiri menemani Vina keluar rumah.

"Sampai jumpa lagi Ayu. " pamit Vina.

"Iya kak. " jawab Ayumi.

Vina masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesin mobilnya lalu putar balik menuju gerbang perumahan.

Ketika Vina baru saja jalan beberapa meter, dia berpapasan dengan mobil Tommy yang sekilas sempat melihat wajah Vina.

"Vina?! " ujar Tommy terkejut.

Setelah sekian lama gak ada kabar dari Vina, dia muncul kembali. Mobil Tommy masuk ke carport. Dia melihat Ayumi dan Hana hendak keluar sambil membawa sepeda roda tiga.

"Papa ga chōdo kaette kita tokorodesu. " [Papa baru pulang? ]" sapa Hana yang berlari menghampiri papanya.

"Assalamu'alaikum sayang. "

"Wa'alaikumsalam."

"Papa pulang cepat, bukan baru pulang. Biasanya sampai rumah magrib kan. " tukas Tommy sambil mencubit dagu putri semata wayangnya.

"Hana jadi gak sepedaan? " tanya Ayumi yang udah membawa sepeda Hana ke carport.

"Ehm...papa Hana sepedaan dulu ya? " ujar Hana.

"Iya sayang. Jangan jauh-jauh ya. Papa mau mandi dulu. " jawab Tommy.

"Ehm..." Hana turun dari gendongan papanya dan menaiki sepeda roda tiganya.

"Ayumi, tadi ada tamu? " tanya Tommy.

"Iya, kak Vina." jawab Ayumi.

"Ada perlu apa dia? " tanya Tommy.

Ayumi mengangkat kedua bahunya. "Yang jelas dia cari bang Kenzi dan meninggalkan kartu nama kepada bang Kenzi. " jawab Ayumi lalu menyusul keponakannya yang sudah mengayuh pedal sepedanya didepan rumah.

"Apa lagi yang dia cari. " tukas Tommy sambil geleng-geleng kepalanya.

"Sore mas Tommy. " tiba-tiba datang bu Ratih tetangga sebelah rumah. Beda tiga rumah lah dari rumah keluarga Tommy sambil membawa paper bag berisi nasi kotak.

"Iya sore bu Ratih. Ada perlu apa ya? " tanya Tommy.

Bu Ratih, janda dua anak yang sering tebar pesona kepada kedua abang Ayumi kali ini mengunjungi rumah Ayumi untuk mengantar nasi kotak empat pax. Padahal dia ada asisten rumah tangga yang bisa disuruh mengantar kerumah Tommy.

"Ini saya mau antar syukuran putra saya naik jabatan di kedutaan Belanda." jawabnya.

"Oiya bu Ratih terima kasih banyak." tukas Tommy yang menyuruh Ayumi menerima paper bag berisi nasi kotak tersebut.

Tapi bu Ratih mengarahkan tangannya kepada Tommy. Berharap Tommy yang menerimanya. Ya bisa bersentuhan kulit tangan kan lumayan.

Akhirnya Tommy mengalah dan menerima paper bag tersebut.

"Awas mas dipegang bawahnya, nanti takut jebol. " ujar bu Ratih.

Tommy spontan memegang bagian bawah paper bag dan secara gak langsung menyentuh tangan bu Ratih yang langsung tersenyum lebar...

Omeji...

Ayumi hanya memutar kedua bola matanya.

Malas banget lihat tetangga satu ini kecantikan abis sama bang Tommy.

"Ibu sering banget yang syukuran, minggu kemarin syukuran Felisha juara tiga lomba catur. Trus sebelumnya syukuran kucingnya melahirkan. Sekarang syukuran mas Denis naik jabatan di kedutaan Belanda. Apa gak repot bu, syukuran terus? " sarkas Ayumi tertawa kecil padahal nyindir beliau.

"Namanya masih keturunan jawa dek Ayumi. Syukuran itu penting, biar dapat berkah kan bagi-bagi ke tetangga. " jawabnya asal.

Padahal beliau hanya memberi bingkisan kepada keluarga Ayumi saja.

"Omeji, nih orang memang haus kasih sayang ya, ditinggal mati suaminya. Tapi kan masih banyak laki-laki lain. Kenapa harus ngincer kedua abangnya sih. " sungut Ayumi dalam hati.

"Ehm maaf Bu Ratih, saya masuk dulu. Terima kasih bingkisannya. " ujar Tommy.

"Oiya mas, pasti capek ya pulang kerja. Kalo butuh sesuatu, misalnya pijat bisa kok saya bantu. " tukasnya sambil tersenyum smirk

Tommy dan Ayumi jadi cengok mendengar perkataan bu Ratih. Bulu kudu Tommy langsung berdiri.

"Eh maksud saya, saya bantu carikan tukang pijat. Saya ada langganan tukang pijat. " sahutnya tertawa.

"Ooo...iya bu terima kasih. " jawab Tommy keki.

"Saya pulang ya mas, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumsalam."

Lalu bu Ratih melambaikan tangannya kepada Tommy yang salah tingkah.

"Sini bang, Ayumi bawa masuk. " tukasnya.

"Gak usah, kamu ngawasi Hana saja. Aku mau mandi, gerah. " sergah Tommy.

Lalu Tommy masuk kedalam rumah. Dan menaruh tas berisi nasi kotak diatas meja makan. Terlihat bi Susi sedang mencuci peralatan dapur setelah selesai masak.

"Bi...ini ada nasi kotak. Bibi ambil satu." ujar Tommy.

"Iya mas. Terima kasih. " jawab bi Susi.

Tommy hanya tersenyum dan dia berbalik menuju tangga hendak masuk kamarnya dan bergegas mandi.

Sementara itu Kenzi dan Rania yang masih menikmati kencan berdua juga hendak bersiap pulang kerumah masing-masing.

"Nia, kita ketemu lagi bisa? Aku jemput kamu dirumah. " tukas Kenzi.

"Okey." jawab Rania.

"Ehm tapi besok kita makan siang sama-sama gimana? " ujar Kenzi.

"Dimana mas? " tanya Rania yang dengan senang hati mau aja diajak ketemu lagi.

"Cari dekat sekolahmu saja. Agar kamu kembali tidak jauh. " jawab Kenzi.

"Dimana ya? " Rania mikir keras, padahal dekat sekolahnya banyak restoran dan cafe bertebaran, kenapa dia jadi ngelag gak ingat semuanya.

"Kamu cari lokasinya nanti kirim ke aku. Besok kita makan siang bersama. " tukas Kenzi.

Rania tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya.

"Sekarang kita pulang. " ujar nya.

"Iya mas, udah mau masuk magrib juga. " jawab Rania.

"Kamu ke mana-mana selalu naik motor? " tanya Kenzi.

"Enggak juga mas, kadang bawa mobil. Cuman kalo naik motor gesit aja, menghindari macet. " jawab Rania.

Kenzi hanya membulatkan mulutnya saja membentuk huruf O.

"Kenapa memangnya mas?" tanya Rania.

"Gak pa pa. " jawab Kenzi tersenyum.

Lalu mereka berdua beranjak dari duduknya, Kenzi membayar semua pesanan mereka dan setelah itu bersama-sama keluar cafe.

Kenzi menunggu Rania jalan dulu pulang kerumahnya. Rania mengenakan helm dan spontan Kenzi membantu memasang tali helmnya.

"Nah sudah, hati-hati ya Nia." ujar Kenzi yang gak sadar perbuatannya tadi membuat Rania ingin koprol.

So sweet...

"Nia...halo...jangan nglamun ya." tegur Kenzi sambil melambaikan tangan diwajahnya.

"Eh iya mas...enggak..." Rania terkesiap dan malu ditegur oleh Kenzi.

"Oke, hati-hati. " tukas Kenzi.

Rania menganggukkan kepalanya dan menaiki motornya. Setelah mesin motor hidup, Rania pamit kepada Kenzi dan melakukan motornya menuju arah rumahnya.

Kenzi tersenyum dan dia menaiki mobilnya hendak pulang juga menuju rumahnya. Dalam perjalanan pulang, Kenzi senyum-senyum sendiri membayangkan Rania.

Apa yang spesial dengan perempuan itu?Hingga Kenzi mulai menyukainya. Kenzi senang mendengar celoteh Rania yang tidak garing, dia apa adanya dan yang pasti dia keibuan. Kenzi suka perempuan seperti itu.

Tak berapa lama, dia sampai dirumah, mobilnya langsung masuk ke carport. Parkir di sebelah mobil milik Tommy.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Halo om. " sapa Hana ketika bermain boneka labubunya di ruang keluarga ditemani oleh Tommy dan Ayumi.

"Halo sayang, om mandi dulu ya. " ujar Kenzi yang hendak langsung naik ke lantai dua.

"Kenzi tunggu dulu! " pungkas Tommy.

"Ada apa bang? " tanyanya yang baru saja menaruh satu kakinya diatas tangga.

"Tadi kak Vina kesini. Dia mencari bang Kenzi." sahut Ayumi.

"Apa...! dia mau apa lagi? " timpal Kenzi geleng-geleng kepalanya.

"Manaketehe bang, ini kartu namanya. Dia minta bang Kenzi menghubunginya." jawab Ayumi lalu beranjak dari duduknya disofa dan menghampiri Kenzi, dia memberikan kartu nama milik Vina.

Kenzi menerimanya dan lanjut naik keatas, dia hendak membersihkan diri juga. Dibuangnya kartu nama Vina ditempat sampah. Kenzi enggan berurusan kembali dengan Vina. Baginya Vina sudah masa lalu. Dan dia tutup rapat-rapat kenangan bersama Vina.

1
mom'snya devadhamian
luar biasa
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
lahh apa aku yg salah baca, atau gimana ya.. tadi kan tommy bawa motor kenapa sekarang naik mobil...????
Getoutofmyway
Suspens!
tefa(♡u♡)
Tersirat makna mendalam
SugaredLamp 007
Kocak abis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!