Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Sudah seminggu aku berputar-putar mencari pekerjaan, di cafe maupun restoran tapi nihil. Ketika melewati sebuah perusahaan iseng-iseng aku mencoba bertanya apakah ada lowongan.
“Selamat siang Pa” sapaku ramah
“Ya selamat siang, ada yang bisa saya bantu non?” jawab pa satpam ramah
“Saya mau tanya Pa, apakah disini ada lowongan kerja ?” tanyaku
“O ia non kebetulan sedang dibutuhkan lowongan, tapi sebagai office girl” lanjut pa satpam
“Ia gapapa pa, kebetulan saya lulusan SMU” jawabku girang
“mari non saya antar ke dalam” bejalan memasuki gedung perkantoran lantai 5
“terima kasih ya Pa” jawabku girang
Setelah memasukan berkas lamaran kebagian HRD aku langung diterima, besok pagi kembali kerja dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore.
Jam 5 pagi bangun, menyiapkan makan dan bekal makan siangku nant di tempat kerja. Jam setengah 7 aku sudah menuju tempat kerja, yang jaraknya hanya 20 menit dengan berjalan kaki.
“Selamat pagi bu, saya office girl yang baru” sapaku hormat
“ia selamat pagi, saya sudah diberitahu oleh pihak HRD, kemarin ijin jadi gak ketemu. Perkenalkan Namaku Novia, panggil saja Mba novia. Saya penanggung jawab office boy dan girl disini, nanti kamu melanjutkan tugas yati yang resign di ruangan direktur utama” jawabnya ramah sambil menjabat tanganku.
“ia mba”
Ting pintu lift terbuka, kami menuju lantai 5, kami menuju kantor office boy girls.
“selamat pagi semua, perkenalkan ini orang baru yang menggantikan yati, tolong dibantu dan dibimbing ya?”
“Halo selamat pagi mba mas, saya Gloria mohon bimbingannya” jawabku sambil kedua tangan di depan
“Hy aku elsya dan ini riki” sambil berjabat tangan
“ya sudah mba tinggal ya, nanti didampingi hari ini besok sudah bisa sendiri kerjakan masing-masing” baik mba jawab kami serempak.
Setelah membersihkan ruangan direktur utama, melanjutkan ke ruangan asisten pribadi direktur, dan sekretaris. Setelah itu kami kembali melanjutkan dibagian koridor..
“Huft akhirnya selesai juga, yuk balik tinggal tunggu panggilan kerja saja dari Pa bos. Oh ya Glo kalau kopi disni berfariasi ya. Nanti kalau ada pesanan aku ajarin ya? Kata elsya.
Kring kring
“Halo selamat pagi”
“ya pagi tolong antarkan kopi makasi”
“Baik Pa”
“Glo yuk nie untuk Pa Rein sang asisten big bos kopi takarannya 1 banding 1, terus antar deh. Kalau Mba Sofia sekretaris bos sukanya teh hangat gulanya gula tropikana. Ayok kita kesana sekalian kenalan sama si kulkas ganteng”
Kami berjalan beriringan menuju ruangan asisten big bos
Tok tok
“Masuk”
“Selamat pagi pa, pesanan kopinya” sapaku ramah sambil menunjukan wajah dan meletakan kopi di samping meja kerja”
“hm” jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari laptop.
“Permisi pak” jawab kami barengan.
Tak terasa sudah 3 bulan aku bekerja dan melewati masa treningku dengan baik, selanjutkan aku menandatangani kontrak kerja.
“selamat ya glo, akhirnya kamu lolos seleksi dan menjadi karyawan tetap disini, selamat bergabung ya, tingkatkan semangat kerjanya” kata mba novia.
“Ia mba, makasi atas kepercayaan dan bimbingannya” balasku dengan senyum merekah
Dikediaman Wijaya.
Setelah menyelesaikan studiku dan sudah seminggu di rumah. Sore ini niatnya aku akan menemui maria di resto.
“ mi aku pergi ya” berjalan melewati mami yang sedang bersantai depan rumah
“Kemana sayang” tanya mami
“Memberi kejutan buat gloria ma, diakan gak tau aku balik. By mi” sambil mencium pipi mami berjalan keluar menuju mobil
‘Masih saja dekat sama wanita yang tidak jelas asal usulnya’ batin mami
Brum brum mobil sport milik hendri memasuki garasi.
“maria kemana mi?” selidik hendri
“katanya pingin beri kejutan buat wanita itu. Oh ya dia masih kerja di resto Deddy? ” lanjut mami
“Gak mi, udah dipecat dan diusir dari kontrakan” jawabku
“Usahakan dia jangan deket dengan maria lagi, bisa membawa pengaruh buruk buat maria”
“Ia mi, akanku urus” jawab hendri mantap.
Sesampainya di resto, aku turun senyum menghiasi wajahku membayangkan reaksi gloria ketika melihatku.
“Malam mba” sapaku ke mba meta
“hy nona. Apa kabarnya” balas mba meta ramah
“Baik mba, oh ya gloria mana ya mba? Sudah balik ya?” kataku sambil mengedarkan pandangan mencari sosok tersebut.
“Gloria sudah resign nona” lanjut mba meta
“Kapan mba? Aku hubungi no ponselnya pun gak aktif?” lanjutku
“Kurang tau nona, maaf aku pamit ke belakang ya nona”
Aku berlalu ke ruangan Ka Deddy, tok tok
“Masuk” sahut Ka Deddy dari dalam ruangan
“Tumben dek Kesini? Kangen sama kaka ya?” sambil menaikturunkan alisnya
“Ka ko gak ngomong sih soal gloria yang resign? Kenapa sih dia resign?
“Ya gak tau dek itukan hak dia” lanjut ka dedi”
“Ya udah aku coba ke kosan dia, kali aja dia lagi disana, bye kak” sambil berlalu keluar ruangan’
‘wanita intu benar-benar merepotkan, awas kalau kamu masih coba-coba dekati maria’
Sesampainya dikosan gloria tampak sepi seperti biasa.
Tok tok tok pintu kamar terbuka dari dalam, keluar seorang wanita. “Maaf ada apa ya”
“kamu siapa? Gloria mana?” tanyaku bingung
“gloria? Siapa ya? Kamar ini aku yang tempati, setelah pemilik sebelumnya pindah entah kemana” lanjutnya
“Ya udah, makasi ya mba” jawabku pasrah.
‘glo kamu kemana sih’. Akupun berlalu menuju rumah. Sesampainya dirumah terasa sepi. Berjalan menuju lift ke lantai 2 kamarku.
Tok tok
“sayang buka pintunya, ini mami?” sahut mami dari depan pintu kamar. “Yuk sayang makan malam, kamu kenapa sih muknay cemberut terus”
“Yuk mi, gak papa kog mi” jawabku asal
Sesampainya di ruang makan sudah ada papii, Ka Hendri dan Ka Deddy. Kamipun makan dengan tenang hanya terdengan suara piring dan sendok.
Setelah makan kami menuju ruang keluarga, “Dek kaka harap kamu berhenti berhubungan dengan gloria, kalau sampai kaka tahu kalian masih berhubungan kamu akan tau akibatnya. Dan kaka gak pernah main-main dengan perkataan kaka. Paham Kamu?” kata Ka hendri dengan wajah datar matanya seolah-olah ancaman bagiku.
“Kenapa sih kalian benci banget sama dia? Apa sih salah dia sama kalian? Dia gak pernah ajak aku yang aneh-aneh kaka” jawabku dengan mata berkaca-kaca
“gak ada bantahan dek, kaka bisa hancurkan siapapun yang mencoba menghancurkan keluarga kita. Camkan itu” sarkas ka hendri sambil berdiri menuju lift.
“Mi hiks hiks ka hendri jahat” hiks hiks sambil menangis dalam pelukan mami.
“Sudah dengarkan kakamu ya sayang, kami tau apa yang terbaik bagimu” sambil memeluk dan mengusap punggungku.