NovelToon NovelToon
Ibuku Seorang Dokter Ajaib

Ibuku Seorang Dokter Ajaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Dokter Genius / Keluarga
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan VIP

"Bawa dia ke mobil!" seru Carlen

Kedua bodyguard itu langsung membawa Rini masuk kedalam mobil. Carlen sengaja membawanya pulang bersamanya.

"Kenapa anda membawanya pulang Tuan, bukankah Nyonya sedang menikmati waktu bersama keluarganya?" tanya Reynold

Carlen melirik kearah Rini yang tak sadarkan diri disampingnya.

"Aku yakin itu hanya akal bulusnya saja, buktinya hari ini dia malah makan malam dengan seorang pria bukannya menjaga putrinya," cibir Carlen

"Aku tidak mau dia merusak nama baik keluarga Wibisono, apalagi akhir-akhir ini wartawan sedang gencar-gencarnya mencari kesalahan keluarga kita," imbuhnya

Setibanya di rumah ia menyuruh Reynold untuk memindahkan Rini ke kamar tamu.

"Bagaimana jika Tuan Wibisono mengetahui hal ini?"

"Tenang saja, Kakek tahu aku tidak menyukainya. Lagipula aku ill feel jika harus sekamar dengannya,_" jawab Carlen

Keesokan harinya Rini tampak terkejut mendapat dirinya berada di kamar asing

"Dimana aku??" ucapnya sambil memegang kepalanya terasa pening

Ia pun segera keluar dari kamarnya untuk memastikan dia dimana.

"Mamah!" Suara jeritan Gala membuat ia sadar jika dirinya berada di kediaman keluarga Wibisono

"Dasar brengs*k!" gerutu Rini saat mengingat kedua bodyguard Seno membiusnya

"Kenapa dia begitu menyebalkan, kalau saja bukan karena kontrak itu, aku sudah mengajarnya!" gumam Rini sambil mengepalkan tangannya

"Selamat pagi mamah!" seru Gala langsung memeluknya

"Pagi sayang," sahut Rini

"Mamah, hari ini di sekolah ada pertunjukan seni, tapi aku bingung aku harus menampilkan apa?" ucap Gala dengan wajah manyun

"Kenapa tidak menari saja,"

"Hmm, aku tidak bisa menari, teman-teman selalu mengejekku saat aku menari mereka bilang aku seperti badut," Gala terlihat murung

"Bagaimana jika membaca puisi?" jawab Rini

"Tapi aku tidak bisa membuat puisi??" kembali wajah Gala murung membuat Rini kali ini merasa iba padanya

"Jangan khawatir, mamah jago membuat puisi. Bagaimana kalau mamah membuat kan puisi untukmu!"

"Yeayy, mamah memang hebat, ok mamah aku akan membacakan puisi karya mamah dengan baik!" seru Gala begitu bahagia

"Ok," jawab Rini mengedipkan matanya

"Terimakasih mamah, kamu memang mamah terbaik di dunia, sekarang aku mandi dulu ya dadah!" seru Gala

Bocah tujuh tahun itu begitu riang hingga Maudy tampak ikut bergembira melihatnya.

Sementara itu Carlen tampak memperhatikannya dari kejauhan. Wajahnya terlihat tak senang melihat kedekatan putra tunggalnya dan istri barunya itu.

Ia pun menghampiri Rini yang masih melambaikan tangannya kearah Gala.

"Gala itu bukan putramu, jadi berhentilah sok akrab dengannya atau pura-pura menjadi ibu yang baik untuknya. Aku tidak mau membuat Gala kecewa saat tahu kamu tidak bisa menjadi ibunya. Ingat kita hanya nikah kontrak jadi bersikaplah sewajarnya jangan berusaha memiliki apa yang tidak bisa kamu raih," tandas Carlen

"Santai saja Tuan Carlen, aku ini cukup tahu diri. Aku tahu posisi ku, jadi berhentilah mengajariku karena aku paling suka jika ada orang yang mendikte ku!" jawab Rini kemudian melengos pergi meninggalkannya

"Bagaimana bisa Kakek memilihkan perempuan seperti itu untuk menjadi istriku!" gerutu Carlen

Lelaki itu pun meminta Reynold untuk mengantarnya ke kamar putranya Gala.

Ia melihat Gala begitu ceria pagi itu, lebih ceria dari biasanya. Memang tidak dipungkiri jika Gala terlihat begitu bahagia dan ceria semenjak kehadiran Rini di rumahnya.

Carlen pun menatap ponselnya dan memperhatikan foto seorang wanita.

"Andai saja kau tidak meninggalkannya mungkin ia akan menjadi anak yang ceria dari dulu," gumam Carlen

Ia pun memutar kursi rodanya dan segera menuju meja makan.

Disana ia melihat Rini sedang menikmati sarapannya bersama sang Kakek. Tatapannya beralih kearah kursi Ricky yang terlihat kosong.

"Dimana Ricky, kenapa dia tidak ikut sarapan bersama kita?" tanya Carlen

"Hari ini kakek sengaja mengutus Ricky untuk menangani proyek di luar kota. Aku ingin tahu kemampuan anak itu," jawab Wibisono

"Selamat pagi semuanya!" seru Gala begitu sumringah

Bocah itu langsung menghampiri Rini dan menciuminya.

"Aku sudah wangi kan Mah?" tanyanya

"Yups, wangi sekali," jawab Rini kemudian mencubit pipinya dengan gemas

"Terimakasih mamah,"

"Sama-sama sayang, oh iya seperti janji mamah, aku sudah menuliskan puisi untukmu,"

"Taraaa!!" seru Rini kemudian mengeluarkan secarik kertas yang berisikan sebuah puisi

"Wow, mamah cepat sekali menulisnya, terimakasih banyak mamah, mamah memang the best!" seru Gala kemudian memeluknya

"Sama-sama sayang,"

Carlen tampak memberi kode kepada Rini untuk melepaskan pelukannya. Namun bukannya menuruti perintah suaminya wanita itu justru semakin memperlihatkan kemesraannya dengan anak sambungnya itu

"Gala, kamu tidak memeluk papa pagi ini?" ucap Carlen

"Ups, aku lupa!" seru Gala

Bocah itu pun langsung berlari kearah Carlen kemudian mencium dan memeluknya.

"Selamat pagi papah,"

"Pagi sayang,"

"Oh iya hari ini Gala akan tampil di acara pensi jadi mamah dan papah harus datang ya, aku tidak mau cuma nenek yang datang. Aku juga mau seperti anak-anak lainnya yang ditemani oleh papah mamah mereka, papah bisa kan datang ke acara pensi sekolah Gala?"

"Papah akan usahakan sayang,"

"Yeay!" seru Gala bersorak senang

"Mamah juga bisa datang kan?" tanya Gala lagi

"Tentu saja mamah akan datang untuk melihat bagaimana putraku membacakan puisiku,"

"Aseekkk, terimakasih papah dan mamah aku senang sekali kalian bisa berkumpul lagi,"

Seketika wajah Carlen dan Rini berubah mendengar ucapan Gala. Keduanya saling menoleh dan beradu tatapan sinis.

"Papah, mamah, ayo makan!" seru Gala menatap keduanya

Carlen dan Rini pun memalingkan wajahnya bersamaan dan langsung menyantap makanan mereka. Tentu saja hal itu membuat Maudy diam-diam menertawakan keduanya.

*********

#Rumah sakit tempat Rini bekerja.

Natasha memberikan setumpuk dokumen di meja kerja Rini.

"Ini semua adalah catatan rekam medis Caca," ucapnya

Rini pun mengambil map yang paling atas dan membacanya.

Ia terlihat begitu kaget saat membaca rekam medis terakhir putrinya.

"Jadi benar kata dokter Aries selama ini Ibuku sudah tidak merawat Caca di rumah sakit lagi. Kenapa ia malah membawanya ke pengobatan alternatif,"

"Asal dokter tahu selama ini yang menyokong ibu Widya adalah seorang politikus yang memiliki kekuasaan di negeri ini. Selama ia bersamanya anda tidak akan pernah bisa membawa putri anda keluar dari rumahnya, kecuali kamu berani menculiknya," tandas Natasha

"Pantas saja selama ini aku selalu gagal mengeksekusi Caca, kemanapun aku pergi Ibu selalu bisa melacak ku dan selalu menggagalkan usahaku membawanya pergi,"

"Kenapa dokter tidak membuka praktek saja, aku yakin dengan begitu kamu punya kesempatan untuk membawa Caca pergi dari rumah ibumu?" ucap Natasha

"Bagaimana bisa, lagian Caca tidak mengidap penyakit tulang, jadi aku tidak bisa mengobatinya?"

"Dari informasi dalam dokumen ini, ada riwayat kesehatan ibu Widya yang mengidap osteoporosis akut. Dia bahkan berkali-kali membuat janji untuk bertemu anda, tapi karena jadwal anda sangat padat jadi ia selalu gagal mendapatkan antrian. Kalau boleh saya sarankan buatlah sebuah acara peresmian tempat praktik khusus. Kamu bisa mengundang beberapa orang pasien VIP atau orang-orang berpengaruh di kota ini. Anda juga akan melakukan pengobatan cuma-cuma kepada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis namun belum pernah anda obati, Bagaimana??" tandas Natasha

"Deal!" sahut Rini segera menjabat tangan sahabat sekaligus asisten pribadinya itu

Sementara itu ditempat berbeda, Carlen terlihat begitu senang saat ia mendapatkan undangan dari dokter Hanggarini untuk datang di pembukaan tempat praktiknya.

"Akhirnya, sebentar lagi aku bisa berjalan lagi!"

1
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Ini beneran ibunya apa ibu jadi"an sih, kejem amat sm anaknya
Ryani Salsabila
wow jd penulis novel juga ya
Ryani Salsabila
oalah dlm rangka mencari ayah caca to
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahahhaaaa gala emg keren yaaa pandai jaga adik nya... meski cuma ketemu gede tp rasa tgg jawabnya gede
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahaha ada dukungan dari mama mertua ayoooo gooo rini terus kan kmu bikin si ulat bulu ilfil biar ketahuan watak aslinya
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kira2 siapa pria itu yahhhh
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
dasar Salma gak punya malu
Ryani Salsabila
semoga rini menemukan titik terang ya
Ryani Salsabila
wah pasti mau mengambil caca lagi nih si ibu tiri
Ryani Salsabila
jangan2 nanti renold salah paham lagi, di kiranya rini yg nyulik gala
Ryani Salsabila
pasti gala ketemu caca ya
Ryani Salsabila
kalau ita kenapa len, jan bagus ding istrimu dokter hangga yg kau andalkan
Ryani Salsabila
owalah berusaha menolong karna blm bisa jalan to, jd kalau udah bisa jalan udah ngga peduli ya
Ryani Salsabila
wah sengaja ya mau ngerjain
Ryani Salsabila
kok carlen ngga kenal sm rini, apa segitu hebatnya sang MUA hingga bener merubah rini dan ngga di kenali suaminya sendiri
Ryani Salsabila
apa carlen bakal kaget nanti ketemu rini
Ryani Salsabila
apa mubgk8n nanti carlen bisa mencintai rini
Ryani Salsabila
weh udah babgun to, tp pura2 tidur
Ryani Salsabila
wah tdur di kursi roda pasti skit semua ya badan
Ryani Salsabila
awas loh jangan di apa2in
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!