NovelToon NovelToon
Let Me Love You

Let Me Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:214.3k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

6 tahun mendapat perhatian lebih dari orang yang disukai membuat Kaila Mahya Kharisma menganggap jika Devan Aryana memiliki rasa yang sama dengannya. Namun, kenyataannya berbeda. Lelaki itu malah mencintai adiknya, yakni Lea.

Tak ingin mengulang kejadian ibu juga tantenya, Lala memilih untuk mundur dengan rasa sakit juga sedih yang dia simpan sendirian. Ketika kejujurannya ditolak, Lala tak bisa memaksa juga tak ingin egois. Melepaskan adalah jalan paling benar.

Akankah di masa transisi hati Lala akan menemukan orang baru? Atau malah orang lama yang tetap menjadi pemenangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Khawatir Juga Cemburu

Lala terkejut bukan main ketika mendengar Brian kecelakaan. Sensitiftitasnya ternyata masih tajam. Dia mencoba untuk tak percaya, tapi kepanikan Alfa membuatnya harus percaya.

Wajah Lala nampak begitu tegang ketika berada di mobil bersama Alfa. Dia merengek meminta ikut ke Bandung karena hatinya sungguh tidak tenang. Dia terus mencoba menghubungi Brian, tapi tak pernah tersambung.

"Tenang ya, La."

Alfa mencoba menenangkan Lala di tengah hatinya yang juga sedang tak karuan. Brian sudah dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri. Terlebih Sadewa sudah tak membalas pesannya. Begitu menguatkan jika gal buruk menimpa Brian.

Di jam dua belas malam, mereka berdua tiba di rumah sakit di mana Brian berada. Lala dan Alfa segera berlari menuju ruangan yang sudah dijaga beberapa polisi juga orang berbaju hitam. Lala menoleh ke arah Alfa dengan raut penuh ketakutan.

"Kita masuk."

Alfa sudah meraih tangan Lala, dan menggenggamnya. Namun, mereka dilarang masuk. Alfa yang tak ingin membuat keributan segera menghubungi Sadewa. Sayangnya, panggilannya tak dijawab.

Hati Lala sudah sangat tak karuan. Dia ingin melihat kondisi Brian secara langsung. Rasa takutnya semakin menjadi ketika ruang perawatan Brian dijaga ketat seperti ini.

"Jawab sebelum terlambat."

Sebuah kalimat mulai terdengar di telinga. Lala pun tak tahu siapa yang mengatakan itu. Namun, dia merasa familiar dengan suara khas tersebut.

"Jangan pernah sia-siakan orang yang mencintai kamu dengan begitu dalam. Di zaman sekarang sulit loh mendapat yang seperti itu."

Petuah dari bunda Devi mulai berputar. Rasa takut semakin menggila. Hingga suara seseorang terdengar dari arah belakang.

"Beri ijin masuk!"

Ya, pria yang memakai jas kebesaran berwarna putih, membawa americano ice dan juga goody bag dari kedai kopi ternama berjalan ke arah mereka berdua.

"Kak dewa gimana--"

"Ikut gua!"

Jantung Lala semakin tak aman. Terlebih dia melihat wajah Sadewa yang begitu serius. Lala terus merapalkan doa sebelum pintu ruang perawatan dibuka oleh dokter Dewa.

Tangan Lala sudah dingin karena dia takut kondisi Brian parah. Ketika pintu terbuka, Alfa dan Lala membeku seketika.

Sadewa menghentikan langkahnya. Dia memberikan kode kepada Alfa supaya Lala lebih dulu menghampiri Brian yang tengah berada di atas ranjang pesakitan.

Kaki Lala pun mulai melangkah. Dan kini sudah semakin mendekati ranjang pesakitan Brian.

"Mana americano ice pesenan gua?"

Tangan Brian sudah menengadah dengan pandangan fokus pada layar laptop. Tak jua mendapat minuman yang dia pesan, akhirnya dia menoleh. Betapa terkejutnya ketika melihat Lala yang sudah berada di samping ranjang pesakitan.

"La-la!"

Perempuan itupun menitikan air mata. Brian mencoba meraih tangan perempuan yang dia cinta, tapi ditepis oleh Lala.

"Pak Brian jahat!"

Sebuah kalimat yang membuat Brian terhenyak. Sedangkan Alfa dan Sadewa hanya menjadi penonton saja. Brian teru berusaha untuk meraih tangan Lala. Cukup sulit, tapi akhirnya mampu dia raih.

"Hei! Jangan nangis."

Lala terus memberontak. Tenaga kuat Brian kalah dengan amukan Lala. Tangan Lala memukul dada bagian kiri Brian dengan terus berkata jahat dan jahat.

"Ja--"

Gelengan kepala menjadi kode dari Brian agar Sadewa tak melanjutkan ucapannya. Sungguh Sadewa kali ini yang ketar-ketir.

Sekuat tenaga Lala memukul dada Brian. Orang yang sangat dia cemaskan malah tengah fokus pada pekerjaan. Padahal, keningnya diperban juga tangannya dipasang infusan.

Brian mencoba bertahan dan tidak meringis. Membiarkan Lala meluapkan semua emosinya. Setelah reda, barulah Brian menarik Lala ke dalam pelukannya.

"Udah di fase jadi toping bumi deh kita," ujar Sadewa dan diangguki Alfa.

Mereka berdua memilih untuk keluar dan membiarkan dua manusia itu menyelesaikan persoalan.

"Saya enggak apa-apa, La."

Lala masih menangis di dalam dekapan Brian. Punggung perempuan itu diusap Brian dengan begitu lembut.

"Udah, ya. Jangan nangis."

"Saya khawatir," balas Lala dengan suara yang bergetar.

Brian mengendurkan pelukannya. Dia melihat wajah Lala yang sudah bermandikan air mata.

"Bapak gak tepati janji Bapak. Katanya akan selalu jawab panggilan juga chat saya. Mana buktinya?" Emosi masih Lala luapkan.

"Ponsel saya mati total. Ini juga pake hape-nya si Sadewa."

Brian menunjukkan ponsel yang ada di sampingnya. Tatapan yang begitu dalam Brian berikan.

"Lanjut besok aja, ya marah-marahnya. Dan jangan buang air mata kamu lagi," ucap Brian dengan begitu lembut.

"Sekarang lebih baik kamu istirahat. Pasti capek kan. Apalagi ini sudah tengah malam. Sudah waktunya kamu istirahat."

Brian memberikan ruang untuk Lala. Mereka berbagi tempat tidur. Lala sudah berbaring di ranjang pesakitan yang cukup besar. Brian mengusap lembut ujung kepala Lala hingga perempuan itu terdengar mendengkur halus.

"Makasih sudah mengkhawatirkan saya, La."

.

Brian sudah diperiksa oleh Sadewa. Apa yang Sadewa khawatirkan terjadi. Memar di dada kiri semakin menjalar karena pukulan Lala yang tak sebentar.

"Kenapa harus pura-pura sih Masbri? Kalau lu kenapa-kenapa gimana?" Alfa mulai memarahi.

Brian hanya diam saja. Tak ada jawaban apapun. Atensinya masih tertuju pada perempuan yang kini tertidur begitu nyenyak di atas ranjang pesakitan.

"Apa perlu gua hubungi bokap lu?"

Tatapan bagai elang sudah Brian tunjukkan kepada Sadewa. Sahabatnya itu malah tertawa.

"Gua akan suruh bokap gua kirim lu ke pelosok."

"Ampun suhu! Ampun!"

Alfa tertawa melihat obrolan Brian dan Sadewa. Di mana Brian paling tidak suka siapapun mengadu kepada orang tuanya perihal dirinya. Dia memang anak tunggal, tapi dia bukan anak manja.

Lala mulai mencari keberadaan Brian setelah membuka mata. Semalam, dia tidur bersama Brian. Namun, pagi ini Brian sudah tidak ada. Matanya kini tertuju pada sofa panjang. Di sanalah Brian berada dengan tiang infus yang berada di sampingnya.

Lala mulai turun dari ranjang. Menghampiri Brian yang masih terlelap dengan sangat nyenyak. Perempuan itu terpana akan ketampanan Brian yang begitu nyata. Tubuhnya mulai didudukkan di lantai, dengan mata yang masih tertuju pada dosen tampan.

"Dia begitu dingin, tapi dia sempurna. Dia selalu tahu apa yang aku mau tanpa aku memberitahu. Perhatiannya, pengertiannya, begitu luar biasa. Tuhan, apa benar aku mencintainya?"

"Kenapa terus memandangi saya?"

Suara Brian membuat Lala tersadar dan mulai gelagapan. Dia yang mencoba untuk bangkit, lebih dulu Brian tarik hingga tubuhnya terjerembab di atas tubuh Brian.

Namun, suara pintu terbuka membuat mereka segera saling menjauh. Seorang perawat cantik masuk dengan senyuman yang begitu manis.

"Loh kok Mas-nya tidur di sofa."

Suara centil sang perawat mengganggu telinga. Wajah perempuan gatal dapat Lala lihat.

"Ayo, Mas. Saya bantu pindah."

Baru saja tangan perawat itu hendak menyentuh lengan Brian. Suara penuh kesinisan terdengar begitu tegas.

"Maaf mbaknya, calon suami saya suka gatal-gatal kalau disentuh perempuan gatal."

Lala segera meraih lengan Brian. Menggandeng lengan kekar itu menuju ranjang pesakitan. Perawat pun begitu tercengang. Sedangkan Brian tersenyum begitu senang.

"Semoga ucapan kamu yang menyebut saya sebagai calon suami dicatat malaikat."

Bisikan Brian membuat pipi Lala merona. Dia merutuki kebodohannya. Kenapa bisa rasa cemburu membuat ucapannya tak bisa direm.

Nektra cantik itu dipaksa menatap wajah Brian. Tubuh Lala menegang ketika bibir tipis Brian mencium singkat bibir mungil miliknya.

"I love you."

...**** BERSAMBUNG ****...

Coba atuh tembusin 50 komentar. Biar kalian gak terus penasaran.

1
Ida Lestari
psti lngsung d baca Thor....
Ida Lestari
ngidamnya kluarga singa tu emang GK ada yg wajar hehehehehehe
dan ngidam nya tu slalu ngehabisin uang bnyak....
lanjut lgi ya Thor
semangat.....
Salim S
aaah akhirnya pangeran launching juga..kenapa notifnya selalu telat ya..
Ida Farida
baik' kak
Ida Farida
astaghfirullah
sum mia
aku dah baca kak .... ada notifikasi masuk aku buka ternyata kak fie Thaa ada karya baru , ya langsung cuuuussss dong .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Lusia
ya ampun kk,. sehat trus ya kk, biar rajin updatenya 🤭🤭
Saadah Rangkuti
assssiiaaaap 🤗
Saadah Rangkuti
pantasan gak nongol2 mas bri nya...
U_Lee
Gaaassskeun Kak...🤭
Madi Virgo
ok kak, ditunggu up ny... tadi pelit ny mas bri sama lalaphooo update lagi tapi ternyata ada judul baru, aku selalu suka cerita2 kakak... semangat kakak💪😘🙏🫰
N I A 🌺🌻🌹
bang el boleh pinjam seratus😂😂😂😂😂😂😂
kalo tuan yg di repotin siap2 bangrut😂😂😂😂😂
sehat selalu buat author
Rabiatul Addawiyah
beneran jatuh miskin deh Lala Poh klo Gyan dah minta ganti rugi 😅
U_Lee
Astagaaa...!! gak ngidam aneh2 apanya, buktinya si Gyan kena juga... wkwkwkwk emang menghadapi bumil karus ekstra suabaaarr karena pas lagi pengen sesuatu gak bisa diganggu gugat... kasihan si Gyan udah mijitin Lala 2 jam-an eeehh sekarang malah disuruh beli makanan dan tiap makanan isinya dihitung semua mulai dati nasi sampai mie nya juga...😂😂
NadiraDira
pajak kapal pesiar udh keluar😅😅
Tanti Retno Wati
wkwkwk bkal jdi gak yah kapal pesiar nya gy😂😂😂😂
Rahmawati Abdillah
aduhhhh🤦🤦🤦
Salim S
/Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/kapal pesiar siap meluncur....
nonaleutik
sehat2 KA fie
nonaleutik
wahahaha kena deh si jambul 🤣
nahloh kapal pesiar Lalapohhh ayok ralat sebelum si jambul laporan sama komandan pusat🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!