" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Setelah istirahat kedua selesai, Clara yang sedang berjalan santai menuju kelas langsung di hentikan oleh ketua kelasnya. Ia nampak terengah – engah
“ Clara, kamu dipanggil oleh wakil kepala sekolah!” ketua kelas bernama Robert itu mengusap keringat dingin yang mengalir di dahinya.
Clara sedikit mengernyitkan keningnya ketika mendengar berita ini? Ada apa? Kenapa harus di panggil wakil kepala sekolah?
Melihat Clara yang masih saja tertegun,membuat Robert menghela nafasnya kasar. Meskipun ia juga termasuk siswa yang hanya diam ketika melihat Clara di bully oleh Kimberly,ia jelas merasa prihatin juga dengan Clara.
“ mungkin ini terkait dengan Kimberly,” Robert berbisik – bisik saat sebelum ia memastikan tidak ada orang disekitar mereka. Clara mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar jika masalah ini berkaitan dengan Kimberly.
Well, sepertinya memang Clara harus segera membereskan urusan ini. Setelah berterima kasih kepada Robert, ia melenggang santai masuk ke dalam kelas dan meletakkan tasnya keatas meja.
Clara segera mengambil ponsel di tasnya, mengakses beberapa kode dan mulai meretas sebuah jaringan tertentu. Tidak sampai 10 menit ia sudah mendapat apa yang ia inginkan.
Bertepatan dengan ia yang meletakkan ponsel di sakunya, rombongan Kimberly dan dua anteknya datang dan menghampiri dirinya.
Tangan Kim yang bersilang dada dan tatapannya meremehkan. Ia datang dengan seragam yang nampak baru dan juga rambutnya yang masih sedikit lembab. Nampaknya ia juga sempat pergi untuk membersihkan diri dan juga mengganti seragamnya.
“ kenapa lo masih disini?” tanyanya dengan nada sengit dan senyum yang mengejek.
“ mungkin dia sedang berusaha untuk mengenang semua hal yang berada di kelas ini,” ucap Jane menimpali ucapan Kimberly. Moana dan Kimberly terkekeh kala mendengar apa yang diucapkan oleh Jane. Sekali lagi mereka berempat menjadi pusat perhatian para teman sekelasnya ketika sudah mulai banyak yang masuk kelas.
“ lo udah dengar jika wakil kepala sekolah memanggilmu kan?” tanya Kimberly dengan sombong. Kimberly sangat berharap bisa menangkap raut wajah ketakutan dan juga tangisan,tetapi ia salah.
“ lalu?” tanya Clara dengan santai.
“ Heh, jangan terlalu santai. Siapa yang akan tahu jika hari ini adalah hari terakhir lo bisa masuk ke sekolah ini,” jawab Kimberly semakin sombong. Dagunya jelas terangkat tinggi.
“ Kita belum tahu siapa yang akan keluar sekolah, bukan?” tanya Clara dengan tenang.
“ Lalu menurutmu gue yang akan keluar? Lucu sekali,” sarkas Kimberly dengan percaya diri. Clara berdiri dan menatap Kimberly dengan berani. Ia menundukkan kepalanya dan mulai berbisik di telinga Kimberly.
“ Teruslah berkicau, nona muda. Dan jangan salahkan aku jika aku belum memperingatkanmu untuk lebih berhati – hati.”
“ Oh iya, sebaiknya perhatikan juga orang tuamu, terutama papamu,” bisik Clara. Ia meninggalkan Kimberly dan berjalan keluar kelas. Ia sempat menoleh kebelakang demi mendapati Kimberly yang nampak linglung dengan ucapannya.
Clara tak lupa menyunggingkan senyuman miringnya. Ia sangat suka melihat burung liar yang berkicau seperti ini. Baginya yang dulu selalu terkurung dengan tumpukan berkas dan juga misi pembunuhan,ini semua adalah sebuah hiburan yang mengasyikkan.
Cukup biarkan mereka berkicau dan nantinya mereka akan tertampar dengan kenyataannya sendiri. Sepertinya ia memang tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk segera mengungkapkan kebenaran mengenai sang menteri keuangan itu.
...****************...
Clara berjalan dengan santai menuju kantor wakil kepala sekolah. Seolah tahu apa yang akan terjadi dengannya, ia berusaha menetralkan perasaannya dan mulai mengatur pernafasannya ketika ia mulai memutar handle pintu setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk.
Begitu ia masuk, Clara mendapati wakil kepala sekolah tidak sendirian. Ia ditemani oleh seorang wanita berusia 35 tahunan yang Clara ingat sebagai ketua bagian keuangan dan mengatur mengenai subsidi beasiswa siswa berprestasi.
‘ ck ck, kenapa BINGO sekali? Dengan ini aku tidak usah bersusah payah untuk mencari mereka kan?’ batin Clara menyeringai.
Wakil kepala sekolah sendiri adalah pria dengan badan agak gemuk dan berusia hampir 45 tahun an. Clara tahu jika pria inilah yang selalu menutup mata dengan tindakan pembullyan Kimberly. Bisa dibilang dialah yang selalu ‘melindungi’ semua perbuatan Kimberly sehingga gadis itu semakin bertindak sewenang – wenang hanya karena ia diberi kepercayaan oleh kepala sekolah yang selalu sibuk dengan cabang sekolah lainnya.
“ Silahkan duduk, siswa Jennifer,” wakil sekolah bernama Mr. Park itu nampak acuh tak acuh terkesan meremehkan ketika mempersilahkan Clara duduk di sofa seberang mrs Penny, ketua staff keuangan.
Clara tidak berdiri dalam upacara dan langsung duduk dengan nyaman. Ia tidak pernah merasa tegang, gugup atau perasaan tak nyaman lainnya. ia membayangkan adegan ini adalah adegan menyenangkan lainnya. raut wajahnya begitu tenang terkesan acuh, begitu berbeda dengan raut wajah dua orang di depannya yang sangat tegang terkesan memaksakan berwajah garang.
‘Sungguh lucu sekali mereka, apa mereka pikir akan dapat mengintimidasiku? Ck ck, lucu’ batin Clara.
“ Tahukah kamu kenapa kamu di panggil kesini?” tanya mr. Park dengan dingin dan tatapan mata yang tajam.
“ Tidak, Mr” jawab Clara segera merubah raut wajahnya menjadi terlihat gugup dan sedikit khawatir. Membuat wajah Mr. Park dan juga Mrs Penny sedikit sombong.
“ Kamu berani mengganggu siswi bernama Kimberly dan masih tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan?” bentak Mr. Park agresif. Clara sedikit menyeringai tetapi segera menutupi nya dengan raut wajah bingung dan ketakutan.
“ Apa maksudnya, Mr? Saya tidak pernah mengganggu nona muda Kimberly,”ucap Clara berakting.
BRAKK
Clara sebenarnya ingin mengumpat ketika Mr. Park menggebrak meja. Kaget weh!
“ Semua orang di kantin melihatnya jika kamu sudah menumpahkan makanan pedas dan panas hingga membuat matanya terluka! Dan kamu masih saja mengelak? Sungguh luar biasa! Inikah didikan panti asuhan mu!” cercaan mulai keluar dari mulut wakil kepala sekolah itu.
Di sini, Clara mulai mengepalkan tangannya. Ia paling tidak suka jika panti asuhan akan dibawa – bawa. Cih orang – orang ini begitu berani tampaknya!.
“ Pak, saya hanya membela diri! Sebelumnya juga Kimberly sendiri yang menumpahkan jus ke kepala saya! Lalu kenapa dia tidak dipanggil juga !” suara Clara mulai berubah. Ia tidak lagi berakting.
“ lalu kenapa? Kamu hanya anak panti biasa! Bisa bersekolah disini karena beasiswa! Tahukah kamu darimana uang yang digunakan untuk membayar sekolahmu? Itu dari ayahnya Kimberly!” sanggah Mr. Park yang membual tanpa berkedip.
“ Bagaimana jika itu memang benar? Lantas saya harus menunduk ketika saya ditindas?” cibir Clara.
“ Ya, kamu hanya perlu terus menunduk ketika kamu ditindas! Kamu tidak memiliki hak untuk melukai Kimberly apapun masalahnya!” lantang Mr. Park.
“ Heh, jadi begini perlakuan dan kata – kata yang bapak berikan kepada kami para siswa korban bullyan Kimberly? Hebat sekali, bagaimana jika pak Edward tahu tentang perbuatan bapak?!” tantang Clara membawa nama Edward. Kepala sekolah international New York.
“ Beraninya kamu, seorang murid rendahan! Saya akan mencabut beasiswamu!”