Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.
Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.
Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.
Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Side Story : Masa Lalu (2)
Tokyo, 20 tahun lalu.......
Wanita cantik itu meringkuk dalam tidurnya, di apartemen kecil ini, Angelica tinggal. Luka lebam pada pipi dan lengannya terlihat jelas.
"*aku lelah sampai kapan aku menjalani kehidupan ini*?"
Jiwanya seolah sudah terlepas dari raganya, tak ada lagi kehidupan dari sorot matanya. Dunia begitu kejam terhadapnya itulah yang dia rasakan.
Niatnya kabur selalu berujung kembali ke tempat ini. Seolah dia memang di takdirkan disini selamannya.
Dia harus tetap tersenyum ramah kepada pelanggannya. Mami yang menjalankan bar ini selalu memarahinya setiap dia berbuat ulah, seperti kemarin dia kabur dari klien dan maminya harus membayar ganti rugi yang membuatnya terus terjebak disini.
Luka yang dia dapatnya buka karena maminya, namun melawan kliennya kemarin, dia tak tahan karena sikap kasar pria itu. Semua orang hanya mementingkan nafsu dan uang.
"ingat Angelica, kamu hanya bisa bekerja di bar, dapatkan fee dari pelanggan, itu sebagai hukuman kamu tidak ada klien khusus untuk kamu" ucap mami Eita pada Angelica.
"terserah" jawab malas Angelica, dia berlalu begitu saja. Eita benar-benar di uji dengan adanya Angelica yang problematik, dia tak bisa melepas wanita itu. Angelica masih memiliki nilai tinggi, karena dia Eita bisa mendapatkan pendapatan besar.
...----------------...
Angelica masuk ke bar sekitar pukul 11 malam, dia masih bersantai duduk di depan meja bar. Tak lupa alkohol yang sedari tadi dia teguk seakan seperti air putih baginya, sebatang rokok masih menyala dia apit di kedua jarinya.
"mau berapa gelas lagi kamu Lica?" tanya bartender itu.
"berisik " jawabnya ketus.
"udahlah jangan bikin masalah lagi, hutang kamu makin banyak mami ganti rugi masuk tagihan kamu, terus kamu cuma dapat fee doang, katanya bosen kerja gini?"
"bisa diem nggak ?"
"kepala batu sih, gimana part time yang aku saranin dah kamu datengin ?" tanya Saki. Angelica memang terlihat dekat dengan Saki, daripada dengan teman wanitanya.
"belum, nggak tahu bingung, capek banget " keluhnya.
"coba aja, siapa tau bisa nyaman, dan perlahan bisa bangkit dari dunia gelapmu ini"
Angelica hanya terdiam, sejenak dia berfikir mungkin saran Saki ada benarnya juga. Dia menginginkan hidup normal.
"ya siapa tau ada yang suka kamu juga, lelaki yang kerjaannya normal pada umumnya" lanjutnya sambil tertawa menggoda Angelica.
Bukan ikut tertawa ataupun kesal, Angelica seperti tercubit hatinya. Siapa yang mau dengan dirinya yang merupakan wanita penghibur ini.
"haha siapa yang mau sama aku, Saki" ucapnya lirih, tawa sumbang terasa mengalirkan kesedihan. Saki merasa tak enak hati akan ucapannya, dia melihat raut Angelica yang berubah sendu.
"a-aa maaf Lica aku hanya bercanda, jangan bilang gitu sih kan kita nggak tahu takdir apa kedepannya" ucapnya sambil menyemangati Angelica. Lica tersenyum tipis.
"terimakasih Saki " balas Angelica.
...----------------...
Keberuntungan mungkin yang membawa Keita kesini, selama beberapa minggu dia tak tenang dan setiap kesini tak dapat menjumpai seseorang yang dia cari.
Namun, hari ini dia bertemu dengannya. Wanita itu, Angelica. Dia yang membuat dunia Keita berantakan padahal hanya sekali bertemu dengannya.
"hay, mau ku temani? " sapa wanita itu pada Keita yang baru saja masuk bar.
Keita tak mampu menjawab lidahnya kelu. Wanita itu menariknya masuk dan duduk di depan meja bar.
"aa kalau aku tak salah ingat kau yang waktu itu ?"
"a-aa iya, ternyata kau masih mengingatku" jawab Keita gugup.
Wanita itu menuangkan minuman pada gelas Keita. Keita tertegun dia berusaha menekan hawa nafsu dalam dirinya. Dia juga lelaki normal di suguhkan wanita dengan penampilan seperti ini menaikan gairah dalam dirinya.
"aku tak melihatmu beberapa minggu ini, sibuk sangat ?" tanya Keita.
"a-aa ya kau tahu pastinya jika sering kesini, kami memiliki klien khusus, dan kemarin ada sedikit problem" terangnya, Angelica berusaha tersenyum.
Namun, senyuman itu seolah terasa menusuk pada hati Keita. Luka, itu yang di lihatnya dari senyum Angelica.
Seperti biasa Keita hanya ingin mengobrol dengan Angelica, dirinya merasa nyaman berbicara dengan Angelica. Angelica merasa aneh akan dirinya, dia melihat Keita seolah berbeda dengan lelaki yang pernah dia temui bahkan sekalipun itu Saki, yang dia kenal lebih lama.
...----------------...
Entah itu takdir ataupun hanya ketidaksengajaan semata, dia bertemu lagi dengan Angelica diluar dunia malamnya.
"hay, hanya ini tidak ada tambahan lagi?" ucap kasir itu, Keita sedikit terperanjak melihat siapa yang melayaninya.
"a-aa hay, apa kau bekerja disini sekarang?" tanyanya basa basi.
"haha iya aku mencoba hal baru" jawabnya sambil tersenyum ramah pada Keita.
Keita melihat jam di tangannya, ternyata sudah tengah hari dia bahkan tidak sadar jika hari sudah sangat siang. Entah keberani dari mana dia mengajak Angelica untuk mengobrol saat jam istirahatnya.
"maaf aku menganggu jam istirahatmu " ucapnya sedikit canggung.
"tidak apa aku senang ada yang menemani, jujur aku sedikit gugup" jawabnya jujur.
"ee apa kau ada waktu nanti malam ?" tanya Keita.
"hmm, tidak sih biasanya aku libur dari pekerjaanku jika hari sabtu, ada apa?"
"kau mau keluar denganku nanti malam, ya hanya sekedar jalan-jalan" tanyanya sedikit ragu.
Angelica sedikit terkejut dengan ajakan Keita, dia menelisik sorot mata Keita padanya, kehangatan itu yang dia rasakan.
"*apa dia mencoba mengajakku berkencan?" batinnya ragu*.
"bagaimana kau tidak bisa ya?" tanya Keita sedikit kecewa.
"a-aa bisa, aku tunggu di stasiun nanti" jawabnya sedikit gugup.
"aa ya terimakasih, Lica" ucap Keita sambil tersenyum hangat pada Angelica.
"*bolehkan aku berharap ada yang tulus padaku kali ini saja, aku berharap dia, senyumnya menghangatkan hatiku*"
...----------------...
Semenjak hari itu, mereka mulai menjalin hubungan yang sangat dekat. Sering keluar bersama, Keita lakukan agar Angelica merasa senang dan tak terus berkubang dalam dunia gelapnya.
Angelica pun merasa nyaman dengan adanya Keita yang menjadi sosok penghibur hatinya. Dia mulai terbuka padanya, menceritakan semua masalahnya. Angelica sangat senang Keita tak memandang rendah dirinya.
Namun, kebahagiaan yang dirasakannya apa hanya sampai disini saja. Kedekatan mereka diketahui Mami Eita. Eita tak marah, dia memberi peringatan pada Angelica agar tak mudah jatuh cinta.
"jangan mudah jatuh cinta Angelica, kau tahu lelaki memiliki seribu sifat buaya, apalagi kamu mengenalnya di bar" ucap Eita.
Angelica hanya terdiam, dia sejenak berfikir, apa mungkin dia terlalu terbawa suasananya, sebenarnya memang Keita tak mempunyai rasa suka padanya hanya karena kasihan saja.
Mereka masih bertemu satu sama lain, Angelica berusaha membentengi hatinya agar tak jatuh hati pada Keita. Dia tak bisa hanya Keita yang membuatnya seperti ini, nyaman berada di dekatnya, Angelica merasa dunianya berwarna.
...----------------...
"oyaji, tuan muda sedang dekat dengan salah satu wanita di bar" ucap salah satu pengawal Keita, dan dia menyodorkan foto itu.
Asahito menelisik foto yang di berikan salah satu anak buahnya itu.
"berikan informasi ke pengelola bar tentang Keita" ucap Asahito.
"*wanita itu membenci Yakuza, jika memang dia benar-benar mencintai Keita dia akan menjauh, jika tidak sudah di pastikan dia di peralat lagi*"
...----------------...
"Lica, ada yang perlu mami sampaikan kepadamu" ucap Eita, sesaat setelah dia mendapatkan informasi dari salah satu Yakuza yang mengelola bar ini.
"ada apa ?" jawabnya singkat.
"kamu masih berhubungan dengan dia ?" tanya Eita. Angelica tak menjawab, Eita menghela nafasnya pelan.
"dia berasal dari kelaurga Yakuza, jika kamu tak percaya tanyakan langsung atau kau selidiki, aku mengatakan ini untuk kebaikanmu" jelas Eita.
Bagai di sambar petir di siang hari, keterkejutan Angelica tak dapat ia sembunyikan. Hatinya seolah dipatahnya saat itu juga. Dia sangat membenci apapun yang berhubungan dengan Yakuza.
"tenangkan dirimu " ucap Mami Eita sambil memegang pundak Angelica.
"haaa ternyata takdir yang menyedihkan" gumamnya lirih dengan suara sumbang. Air matanya tak dapat dia sembunyikan, takdir memang selalu suka mempermainkannya.
Setelah kejadian itu, Angelica lebih sering di berikan klien VIP oleh Eita, sehingga Keita tak pernah menemuinya di bar lagi.
Bahkan Keita mencarinya di tempat swalayan dekat rumahnya tempatnya bekerja, dia juga tak ada disana.
Keita merasa ada yang janggal dengan sikap Angelica, seolah dia menghindar darinya.
...----------------...
***LANJUT SIDE STORY : MASA LALU (3) ENDING***
***CERITA PERTEMUAN KEITA YAMAGUCHI & ANGELICA (Orang Tua Akira Yamaguchi***)
...----------------...
***Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun. Mohon bijak dalam membaca dan berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu***.