Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Pagi ini Dimas sudah bersiap untuk pergi keluar untuk sarapan pagi karena pukul sembilan ia akan bertemu dengan seseorang masalah pekerjaan.
Begitu juga papa Darma dan Damar , sudah keluar kamar menuju restoran hotel untuk sarapan.
Sesampainya di restoran mereka pun mulai mengambil makanan yang akan mereka makan untuk sarapan mereka.
"Pa... Papa duduk saja biar damar yang buatin kopi dan ambil minum nya " ucap damar
"Baiklah jika begitu papa akan duduk di pojok sana saja" jawab papa Darma lalu menuju tempat duduk
Sedangkan Damar menuju tempat stand coffee, setelah memesan dan mendapatkan apa yang di inginkan Damar pun akan menuju kursi papanya berada tapi pandangannya tanpa sengaja bersitatap dengan Dimas yang akan menuju tempat coffee.
Mereka saling pandang, Damar memandang Dimas dengan dingin sedangkan Dimas kebingungan dengan ekspresi Damar.
Saat Dimas akan menyapa Damar, Damar pergi begitu saja melewati Dimas tanpa mau menyapa Dimas.
Dimas sampai tertegun, sedangkan Damar sudah berada di dekat papanya
"Pa... Damar bertemu Dimas di sana, ternyata dia ada di kota ini juga" ucap Damar.
"Benarkah... Kebetulan sekali, lalu kenapa tidak kamu ajak kemari" ucap papa Darma
"untuk apa pa, aku malas berurusan dengannya, melihat ibunya yang selalu menyalahkan Diana. Jangan ajak dia kemari pa" ucap Damar
"Baiklah, ayo cepat makan kita harus pergi keperusahaan Wicaksana group " jawab papa Darma
"Baik pa" jawab Damar.
Setelah itu mereka pun makan dengan cepat.
Sedangkan di posisi Diana saat ini ia sedang sibuk di galerinya, Disana ada bunda Bunga dan juga Barata yang memang sedang tidak ada kelas.
Disana juga ada beberapa pekerja yang di pekerjakan oleh Danendra untuk membantu Diana.
Semua adalah pekerja terbaik pilihan Danendra, mereka akan menjadi pegawai Diana sekarang.
Belum lagi tim Wo dari Bastian pun ikut membantu.
"Dek apa semua sudah selesai?" tanya Barata
"Sudah bang, setelah ini selesai, tinggal tunggu besok saja" jawab Diana.
"Bagus, Abang juga sudah kasih undangan pada para dosen dan juga teman teman Abang, profesor seni pun akan datang ke mari" ucap Barata
"Semoga semu berjalan lancar bang Diana gugup" jawab Diana
"Tenang sayang bunda dan yang lain akan mendukung kamu, jadi tenanglah" ucap bunda menenangkan Diana
"Terima kasih bunda" jawab Diana lalu memeluk bunda Bunga
"Dek Ayah mengundang stasiun televisi untuk meliput karyamu, apa tidak papa?" tanya Barata
"ya gak papa bang, kata kak Jane memang itu harus untuk membuat semua orang tau tempat ini" jawab Diana
"Baguslah jika tidak apa apa" jawab Barata.
Setelah itu mereka pun mulai mengobrol bersama.
Sedangkan di perusahaan Danendra saat ini, Danendra sedang menuju ruang rapat karena semua sudah menunggu nya di ruang rapat.
"Apa mereka sudah datang?" tanya Danendra pada Alif dan Arif
"Sudah tuan, mereka sudah ada di dalam" Jawab Alif
"Lalu bagaimana dengan Dimas bagaimana?" tanya Danendra
"Dia sedang ada di pertemuan lain, dan tuan orang orang kita melapor jika tuan Damar mendiamkan Dimas, ia bahkan tidak mau menyapanya saat bertemu di restoran hotel" jelas Arif
"Sepertinya ada hal yang tidak bisa di mengerti dengan logika, aku tidak tau apa itu, dan mereka semua menyimpan rahasia itu sendiri sendiri" ucap Danendra
"Jika nona Diana sudah nyaman bersama anda pasti nona akan bicara dan memberi tau apa yang sebenarnya terjadi tuan, tuan muda Dio juga seakan bungkam bahkan saya merasa ia tau semuanya " ucap Alif
"Iya kau benar, kita tunggu saja sampai mereka bisa terbuka semuanya" Jawab Danendra.
Akhirnya mereka pun sampai di dalam ruang rapat, melihat kedatangan nya semua pun berdiri dan memberikan hormat.
Danendra juga dapat melihat ayah dan kakak dari wanitanya.
"Silahkan dimulai" ucap Danendra dingin dengan tegas.
"Baik tuan" ucap Alif dan Arif, si kembar
Setelah itu alif pun memulai, semua orang berlomba lomba menerangkan proyek yang mereka usung untuk memenangkan tender itu.
Setelah hampir dua jam akhirnya rapat itu selesai dan dari semuanya hanya milik ayah dan kakak dari damar lah yang menarik bagi Danendra, bukan karena ia keluarga Diana, karena Danendra adalah pria yang profesional tidak mau menyangkut pautkan dengan masalah pribadi.
Karena besok Danendra ada acara lain membuat tanda tangan kontrak pun di undur sampai lusa.
Setelah selesai semua pun pamit untuk pulang.
Bersambung
Tu mlut mnta d tmpol pke sndal kya'nya....tnte girang ko pd bgt pgn jd nyonya bos....dsr gila....