NovelToon NovelToon
Dibalik Pengalaman Pertama

Dibalik Pengalaman Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / Menikah dengan Musuhku / Pelakor jahat / Satu wanita banyak pria
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[On-Going] Lili seorang Wanita yang punya masa lalu kelam, mencoba menjadi kepribadian yang baru. Ketika menjalin hubungan Serius dengan Pria selalu gagal. Seperti apa kisah perjalanan Lili yang penuh Lika-liku, apakah Lili bisa mencapai kebahagian hidupnya dengan Pria yang dicintainya. Ikuti kisahnya di NOVELTOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan untuk Lili

Ibu Lili berdiri disamping Lili yang masih duduk menatap laptopnya. Ibu Lili melihat rekaman CCTV di ponselnya untuk melihat kejadian sebenarnya, setelah melihat begitu kaget raut wajah Ibu. Tak menyangka yang duluan menampar adalah Lili. Seketika mata Ibu menoleh ke Lili dengan terheran-heran.

"Lili, awal tamparan itu kamu duluan?." Ungkap Ibu tatapannya begitu tajam pada anak gadisnya itu.

Lili menghentikan ketikan tangannya pada laptop. Ia menoleh ke arah Ibunya dan mulai menjelaskan sedail mungkin kejadian sebenarnya bahwa Talita lah yang menyulut emosinya karena Mama Rama datang kesini demi melabrak Lili.

Mendengar itu Ibu benar-benar kaget. "Kau diapain sama Mama Rama?" Tanya Ibu.

"Aku nggak apa-apa Bu, cuma ngobrol biasa saja." Ucap bohong Lili agar Ibu tidak banyak pikiran dengan apa yang dikatakan Mama Rama sebenarnya.

"Ya sudah agar Video CCTV yang sebenarnya ini tidak dibajak orang, Ibu sudah hapus. Kamu aman sekarang. Ingat Li, kalo ada apa-apa ngomong sama Ibu ya." Ungkap Ibu, nampak sudah menghapus video CCTV di ponselnya.

"Makasi Banyak ya Bu." Ungkap Lili, lalu tersenyum kecil pada Ibu dan memeluk perut Ibunya.

Ibu mengelus rambut kepala Lili agar tenang dan tidak panik.

Ketika Lili dan Ibu masih bersama diruang kerja, disitulah Arum masuk begitu saja ke dalam ruang kerja, memberitahu kedatangan seseorang.

"Maaf Bu, ada yang datang ingin menemui Lili. Namanya Pak Rama." Ucap Arum.

"Oh. Lili Rama datang kesini." Ungkap Ibu sembari melepas pelukannya.

"Ia Bu. Aku pergi dulu ya." Jawab Lili, lalu melangkah pergi menuju ke ruang tunggu butik untuk menemui Rama.

Sementara Arum melangkah mendekati Ibu Lili yang kini sudah duduk dikursi kerjanya. Lalu Arum memberikan informasi penting titipan pesan dari Mama Rama.

"Bu, tadi Mama Rama datang kesini untuk mengambil gaun pesanannya, sudah dibayar lunas. Beliau ada pesan minggu depan akan mengadakan fashion show dikantor Beliau, salah satu undangan terhormat dari Butik kita. Jadi mulai sekarang harus disiapkan segala sesuatu." Ungkap panjang lebar Arum.

"Ok Rum. Kita persiapan semuanya yang terbaik, gaun koleksi terbaik kita. Jangan lupa tanya dekorasi temanya apa?" Jawab Ibu Lili, sambil bertanya lagi.

"Tadi sudah diinformasikan sama Beliau temannya gold Bu." Ungkap Arum.

"Ok. Terimakasih ya Rum." Ujar Ibu Lili. Lalu membuka laptopnya untuk mengerjakan proyek desain gaunnya.

"Sama-sama Buk. Saya pamit ke kasir." Jawab Arum. Lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan ibu Lili.

*

Lili sampai diruang tunggu tamu Butik, terlihat Rama sudah duduk manis disofa, matanya melihat-lihat koleksi gaun karya Ibu Lili yang indah dan menawan. Saat itulah Lili menyapanya dengan penuh bahagia.

"Indah ya Gaunnya. Ibuku memang sangat ahli dibidangnya, Beliau dari sekolah dasar sudah mahir berimajinasi membuat desain gaun yang bagus, idenya tidak pernah habis." Ungkap Lili sembari berjalan mendekati Rama.

Rama mendengar ucapan Lili lekas menoleh kesuara itu dan tersenyum. "Kamu pasti akan mewarisi keahlian Ibumu." Ucap Rama.

"Belum tentu, aku belum siap masuk dunia desain baju atau apalah. Ibu juga tidak memaksaku untuk menjadi dirinya, kata Ibu harus jadi diri sendiri. Dari hati." Ungkap Lili pada Rama.

Rama lekas berdiri dari duduknya. Memegang kedua tangan Lili sambil berkata "Jalan Yuk, aku pengen kesuatu tempat yang romantis, karena ada kejutan indah buat kamu." senyum Rama dan menatap lekat mata indah Lili.

"Aku jadi penasaran, apa si kejutannya." Ujar penasaran Lili, ia juga menatap bahagia wajah Rama.

"Kita berangkat sekarang." Ajak Rama untuk menuju ke mobil.

"Ok." Jawab Pendek Lili.

Lalu Lili dan Rama melangkah pergi meninggalkan Butik itu menuju ke dalam mobil Rama.

Saat keromantisan itu berlangsung nampak Arum melihat diarah Kasir, Arum terlihat senyum-senyum sendiri.

Didalam mobil sebelum berangkat, Lili dan Rama sudah duduk didepan saling sampingan. Rama meminta Lili untuk menutup matanya dengan sehelai kain, tidak boleh mengintip sampai Rama melepas kain itu. Saat itu sepanjang perjalanan menuju ke tempat romantis, kedua mata Lili tertutup kain.

Sesampainya disalah satu gedung tinggi, Rama membawa Lili keluar dari mobil, menantunya masuk ke gedung itu, menaiki lift untuk menuju ke lantai 60 dan menuju ke lantai paling atas yaitu balkon. Saat sudah sampai saat itulah Rama meminta Lili untuk bersiap membuka mata.

"Sudah sampai. Saat aku buka kainnya, perlahan dalam hitungan 1, 2, 3, silakan bisa buka kedua matamu secara perlahan." Ungkap Rama sambil tangannya membuka kain itu.

Saat kain sudah terbuka, Lili secara perlahan membuka kedua matanya dan melihat ia sudah berada diatas gedung, didepannya sudah ada tempat romantis untuk duduk bersama menikmati keromantisan berdua.

Rama lalu menuntun Lili untuk duduk ditempat itu, saat sudah duduk, Rama mengeluarkan sebuah cincin mahal dan memasangkannya dijari manis Lili.

Lili merasa kaget dan tak percaya.

"Maukah kau menjadi pendamping hidupku." Tanya Rama penuh cinta pada Lili. Matanya menatap Lili dengan penuh harapan untuk jawabannya.

"Ya. Aku mau." Jawab Lili dengan penuh rasa cinta. Lalu Lili memeluk erat Rama dengan bahagia.

Begitupun dengan Rama memeluk dengan bahagia. Rama lalu merenggangkan pelukannya, menatap lekat wajah Lili, saat itulah kecupan bibir pertama dari Rama untuk Lili diluncurkan, keduanya saling menikmati paduan cinta yang panas.

Saat berpadu kasih, tiba-tiba saja hujan deras datang begitu saja sampai membasahi tubuh Lili dan Rama. Sontak Lili menatap dengan senyuman bahagia, begitupun dengan Rama. Lalu keduanya kembali melanjutkan paduan ciuman penuh cinta sampai basah kuyup.

"Biar Hujan yang menjadi saksi cinta kita!" Ucap Rama.

"Biar air yang membasahi kita adalah kekuatan cinta sampai tua nanti." Ungkap Lili sambil tersenyum bahagia pada Rama. Lalu memeluk Rama dengan eratnya.

Ketika sudah mulai kedinginan, Lili dan Rama berlari menuju ke dalam gedung untuk pulang. Selama dalam perjalanan Lili terasa sangat kedinginan. Rama melihatnyantak tak tega, ia melihat dikursi mobil belakang ada jas kerjanya, lalu menyuruh Lili untuk mengambilnya dan memakainya.

Lili mengambil Jas hitam itu dan memakainya untuk menghangatkan tubuhnya. Lalu ia tertidur sebentar, menyandarkan kepalanya ke tempat duduk kursi.

Rama melihat Lili merasa bahagia dan tersenyum kecil, jika tidak menyetir mobil tubuh Lili sudah dipeluknya agar lebih hangat. Saat itulah Rama melajukan mobilnya lebih cepat menembus jalanan yang masih hujan deras, membelah jalanan kota yang masih renggang untuk menuju ke rumah Lili. Sepanjang perjalanan itu juga tak henti-hentinya mata Rama menatap sebentar ke arah Lili yang begitu cantik dan menawan. Rama merasa sudah tepat memilih Lili menjadi pendamping hidupnya.

*

1
Tomat _ merah
Hai hai aku mmpir, mmpir balik ya ke ceritaku yg Terpaksa dijodohkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!