Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
"dan disana ia putra kedua saya, ia bernama Pangeran Huáng Jiàn, dia putra dari Selir Coū"ucap kaisar sambil mengarahkan tanganya ke arah seorang pria.
"salam? Apa kah saya harus memanggilmu ibu? Tapi umur kamu lebih muda dariku, aku merasa tidak biasa"seru pangeran Huáng Jiàn sambil tersenyum aneh.
"Pangeran!"sentak Kaisar Jinxing, merasa ucapan putra keduanya sedikit kurang ajar.
"maaf ayahanda, aku senang bisa mempunyai ibu lebih muda dari ku, aku rasa kita akan dekat karena kita bisa paham satu sama lain, sama seperti yang ibu Ileana katakan kepada Putri Mei Ling, haha"ucap Pangeran Huáng Jiàn, tersenyum hangat kepada Xin Yan.
"Selir Coū, kamu terlalu memanjakan putramu, ucapannya sangat tidak sopan"ucap kaisar menasehati Selir Coū.
"baik yang mulia, saya akan menghukumnya nanti"ucap Selir Coū, tapi nyatanya walaupun Putranya bertindak kurang ajar, Selir Coū akan tetap terus membela dan mendukungnya.
"baiklah, disana merupakan anak ketiga, dan putri pertamaku, ia sangat berbakat dan cantik. Bernama Putri Chén Jīng Xing, kamu bisa memanggilnya Putri Chen, ia anak dari selir keempat yaitu Selir Ye Yuàn"
"dan yang disana, ia putri terakhir yang sangat ku sayangi, dialah Putri Mei Ling, dia merupakan anak dari Permaisuri Mingmei"sambungnya.
*oh tuhan, kupikir sainganku hanyalah kelima wanita jahat itu, kenapa mereka menghasilkan banyak penghalangku, kaisar, kau luar biasa*batin Xin Yan, mengagumi hasil karya Kaisar dan para musuhnya.
*dan bisa ku tebak disini, Cinta kaisar kepada Permaisuri Mingmei lah yang paling besar, karena ia berhasil memberikan kedua anak yang paling Kaisar sayangi, dan untuk Selir Àn Mei yang katanya merupakan selir kesayangan, seperti nya ia hanya jadi pemuas Kaisar di ranjang, dia tidak di izinkan untuk memberi Kaisar anak oleh Permaisuri, pasti permaisuri takut anak-anaknya kehilangan perhatian, karena anak selir kesayangan kaisar sudah mengambil itu, aku sepertinya punya ide, hehehe*batin Xin Yan lagi, sambil memikirkan ide jahat yang terus mengalir di pikiranya, bagi Xin Yan dimanapun ada kesempatan untuk menghancurkan musuh-musuhnya, disitulah Xin Yan akan beraksi.
Lamunannya itu membuat ia tidak mendengar panggilan kaisar kepadanya.
"Selir Ileana?"panggil Kaisar Jinxing yang kesekian kali memanggil namanya.
"ah!? Iya yang mulia?"sentak Xin Yan, langsung menjawab.
"apa yang sedang kamu pikirkan, hingga tidak mendengar panggilanku?"
"sangat tidak beretika! Melamun pada saat Kaisar berbicara Huh!"ketus ibu suri melirik ke arah Xin Yan dengan pandangan merendahkan.
"maaf yang mulia, maaf kan saya ibu suri, saya hanya memikirkan sesuatu yang tidak terlalu penting untuk diberitahukan"ucap Xin Yan malu-malu.
"tidak penting? Jadi kamu lebih baik memikirkan hal yang tidak penting? Di banding mendengarkan Kaisar berbicara?"sarkas Selir ketiga Kaisar, ia yang sedari tadi diam, tiba-tiba langsung bicara, yaitu Selir Zhen Yi.
Selir Zhen Yi merupakan kaki tangan Permaisuri yang kuat dalam bertarung, ia tidak terlalu suka berbicara, namun karena ia melihat sodaranya yaitu Selir Ye Yuàn di buat diam oleh Xin Yan, ia tidak mau tinggal diam.
Xin Yan yang merasa bahwa dirinya sudah terpojok langsung duduk berlutut meminta ampun, kepada Kaisar, "maaf, hamba tidak bermaksud seperti itu yang mulia, pada saat yang mulia memperkenalkan anak-anak, hamba sedang berpikir, apakah hamba juga bisa memberi yang mulia anak pada saat usia dewasa hamba nanti, begitu menyenangkan bila hamba yang tidak memiliki keluarga ini, bisa memiliki seorang anak"ucap Xin Yan cepat.
Kaisar yang mendengar itu, dirinya nya yang hampir marah, langsung berdiri dengan wajah sumringah, mendekati Xin Yan. Dan membantunya untuk berdiri.
"Bangunlah Selirku, kamu tidak salah, dan tidak usah khawatir, walaupun kamu masih belum memiliki anak kandung dariku, disini masih ada para pangeran dan putri, mereka juga merupakan anak-anakmu"seru Kaisar Jinxing.
"cih! Wanita serigala ini sangat hebat dalam menggoda ayah, ibu"gumam Putri Chen.
"kamu benar putri ku, ibu benar-benar habis kata-kata melawannya"ucap Selir Ye Yuàn membalas bisikan putrinya.
"ah.. Aku punya ide ibu, aku dengar wanita ini berasal dari rumah hiburan bukan? Bagaimana kalau begini saja"ucap Putri Chen mulai membisikan rencananya kepada sang ibu di sampingnya.
"bagaimana Bu?"tanyanya saat sudah selesai membisikan rencana tersebut.
"ide bagus! Ibu setuju, kamu memang anak ibu yang pintar"puji Selir Ye Yuàn kepada putrinya, Mereka berdua tersenyum penuh arti saat melirik Xin Yan, ada rencana tersembunyi yang mereka simpan untuk Xin Yan.
...----------------...
Selesai dari ruang keluarga istana, pada siang itu Xin Yan memutuskan untuk pergi ke gajebo taman yang tidak jauh dari ruangannya.
Ia mencoba menikmati makan siang disana dan mencoba menenangkan pikirannya saat bertarung dengan para musuh yang kuat tadi pagi, hawa juga tatapan yang mereka berikan kepada Xin Yan, cukup membuat Xin Yan tertekan batin.
Namun sayangnya, suasana itu harus di terganggu karena kedatangan kedua anak Kaisar, mereka yaitu Pangeran Huáng Jiàn anak dari Selir Coū, dan Putri Mei Ling anak dari Permaisuri Mingmei.
"Hohoho... Salam ibu muda? Maaf kami datang menganggu waktu makan siangmu"sapa Pangeran Huáng Jiàn.
"kenapa kakak kedua harus minta maaf, harusnya dia yang menyambut kita berdua, padahal dia seumuran denganku! Tapi kenapa ia bisa menjadi ibu keenam ku, ini sungguh sangat menyebalkan! APA KAMU DENGAR AKU!? AKU BILANG KAMU SANGAT MENYEBALKAN!"teriak Putri Mei Ling di hadapan Xin Yang.
Xin Yan yang mendapatkan perlawanan tersebut, langsung saja menghentikan aktifitas makannya, ia menaruh sumpitnya di atas meja dan mulai menatap mereka berdua dengan wajahnya yang datar.
"jika Putri begitu menganggap ku seumuran dengan putri, maka begitu, aku memiliki alasan untuk tidak segan denganmu, benar?"tanya Xin Yan, ia yang tadinya duduk, sekarang berdiri menatap lurus ke mereka berdua.
"hahaha lihat wajah yang cantik ini, ayahku benar-benar di buat tergila-gila olehmu, sayangnya tindakannya lebih cepat dariku, jika tidak, aku juga menginginkan wajah ini"seru Pangeran Huáng Jiàn, sambil lebih mendekati Xin Yan.
"apa? Pangeran? apa kamu tidak memikirkan ucapanmu ini sangat tidak sopan untuk istri dari ayahmu? Bagaimana jika Kaisar mendengarnya?"tanya Xin Yan, mencoba memancing Pangeran Huáng Jiàn.
"Hahaha! Aku tidak peduli, aku anak seorang Kaisar, derajatku lebih tinggi darimu! Ayahanda tidak akan menyalahkan aku hanya karena seorang wanita rendahan sepertimu"sarkas Pangeran Huáng Jiàn.
"apa kamu tidak takut dengan Kaisar Jin? Ayahanda mu?"tanya Xin Yan terus.
"Hey!!! Bodoh! Setelah Kaisar, akulah yang berkuasa disini! Kamu tidak usah menakuti-nakuti aku!"jawab Pangeran Huáng Jiàn, penuh kesombongan.
"tck, tck,.tck... Aku begitu kasihan dengan mu pangeran Huáng Jiàn"seru Xin Yan.
"Apa maksud dari perkataanmu itu wanita hina!?"
"hey nona? Kita seumuran bukan? Kamu juga pasti tau, pria yang lebih kuat dan yang paling berkuasa selain Kaisar Jin, disini dalam istana ini siapa? Apa itu Pangeran Huáng Jiàn?"tanya Xin Yan kepada Putri Mei Ling yang sedari tadi menikmati penghinaan Pangeran Huáng Jiàn kepada Xin Yan.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis