NovelToon NovelToon
Gadis Modern Dan Tuan Desa

Gadis Modern Dan Tuan Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Baca aja 👊😑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nafas buatan dua kali

.

Perasaan Candra begitu khawatir dan panik karena Kirana tak kunjung muncul kepermukaan air. Pria itu pun segera menyelam ke dalam danau itu untuk mencari keberadaan Kirana. Dan benar saja, Candra dapat melihat Kirana yang sudah tenggelam dan sudah tak sadarkan diri di kedalaman danau tersebut. Dengan segera, Candra meraih tubuh Kirana dan membawanya kembali ke tepi danau.

"Kirana! Bangun, Kirana!" Candra menepuk-nepuk pipi Kirana dengan perasaan yang semakin khawatir dan takut.

"Ya Tuhan, bagaimana ini!" pekik Candra sembari mengusap wajahnya dengan sangat frustasi. Candra benar-benar ketakutan melihat Kirana tak sadarkan diri tepat di depannya.

Karena takut terjadi apa-apa pada Kirana. Candra pun memutuskan untuk melakukan pertolongan pertama padanya. Kedua tangan Candra membuka mulut Kirana lalu hendak memberikan nafas buatan pada gadis itu.

Namun ....

"HAHAHAHAHA!" Hampir saja Candra menyatuhkan bibirnya pada bibir Kirana, tetapi gadis itu langsung terbangun dan membuka matanya. Hal itu pun membuat Candra langsung terdiam dan kebingungan.

"Hahahaha! Kamu panik, ya? Aku cuma bercanda, Candra!" ucap Kirana.

"Jadi kamu hanya bercanda? Kamu berani menipuku?" Candra menatap Kirana dengan sangat tajam. Bukannya takut, Kirana justru semakin ketawa karena merasa lucu melihat ekspresi wajah Candra yang terlihat marah ke padanya.

"Hahaha, iya!" jawab Kirana masih terus tertawa. "Aku tidak menyangka kalau kamu akan sepanik itu melihatku tenggelam!"

"Berani sekali kau menipuku!" sentak Candra yang langsung menindih tubuh Kirana. Kirana yang tadinya tertawa langsung terdiam ketika Candra menimpa tubuhnya secara tiba-tiba.

"Candra, apa yang kamu lakukan?! Menyingkir nggak?!" teriak Kirana berusaha mendorong dada bidang Candra akan tetapi pria itu tidak bergerak sama sekali dari atas tubuhnya.

"Apa kamu sudah lupa siapa aku? Aku ini Kades! Seorang Kades tidak pantas ditipu oleh gadis kota sepertimu!" sungut Candra dengan suara beratnya yang membuat Kirana langsung menciut dan merasa sangat bersalah.

"Iya, aku salah! Maafin aku! Aku berjanji tidak akan menipumu lagi. Tapi menyingkir dulu dari atasku, kamu berat banget, Candra!" sungut Kirana masih terus berusaha mendorong tubuh Candra dari atas tubuhnya, tetapi itu hanya sia-sia saja.

Cup-!

Deg ....

Seketika saja tubuh Kirana terdiam kaku seperti es batu. Kedua bola matanya melotot dengan sempurna seakan ingin melompat dari tempatnya. Kirana hampir terkena serangan jantung ketika sebuah ciuman mendarat di bibirnya.

"Emmm-! Ca--Candra!" pekik Kirana di sela-sela ciuman. Gadis itu memberontak dengan hebat tetapi kedua tangannya langsung ditahan oleh Candra yang membuat Kirana tidak dapat bergerak sama sekali dan Candra semakin leluasa untuk menciumnya.

Entah apa yang telah dipikirkan oleh Candra itu. Ia begitu berani mencium gadis kota itu tanpa merasa takut sama sekali jika gadis kota itu akan marah padanya. Candra hanya ingin menghukum gadis kota itu karena sudah berani menipunya.

Dari ciuman menjadi lumatan lembut. Itu lah yang Kirana dapat rasakan saat ini. Candra melumat bibir milik Kirana secara perlahan dan sangat lembut.

Kirana pun hanya bisa pasrah ketika dicium oleh pria itu. Tubuhnya sudah tidak bergerak karena kedua tangannya digenggam dengan erat oleh Candra.

"Cpkk~ Cpkk~ Cpkk~"

Decepan demi decapan terdengar dengan jelas di telinga mereka berdua. Candra benar-benar menikmati bibir Kirana tanpa merasa takut jika ketahuan oleh para warga yang ingin lewat di tepi danau itu.

25 menit berlalu.

Kirana menepuk-nepuk punggung Candra dengan kuat karena merasa sudah kehabisan nafas. Candra yang mengerti akan hal itu pun segera melepaskan ciumannya yang membuat Kirana bernafas dengan lega sembari menghirup oksigen dengan sangat rakus. Ciuman 25 menit lamanya membuat Kirana hampir mati kehabisan nafas.

"Manis," ucap Candra dengan senyuman miringnya yang membuat kedua mata Kirana langsung melotot dengan sangat sempurna.

"CANDRA!" rengek Kirana ketika Candra lagi-lagi mendekati wajahnya.

"Aku mau sekali lagi!"

"TUNGGU—"

Cup!

Belum selesai Kirana menyelesaikan perkataannya. Candra justru kembali mencium bibir Kirana.

Bersambung.

1
Filanina
Kirana itu anak tunggal?
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.
—͟͞͞★Ṃ૯ᥣ༏ą—͟͞͞★: itu bukan nitip, tapi disuruh menetap ke desa biar Kirana berubah gak liar lagi klo tinggal di kota😑
total 1 replies
Filanina
kok agak rancu melawan ketidak nafsu makan...
Filanina
agak janggal nama bokapnya pake Tuan. Kayak cerita klasik aja.
Filanina
Haha... lebay
Filanina
baik, Thor. Semangat ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!