Kanaya Nadhira.Perempuan berparas cantik berusia 28 tahun.Menikah dengan pria pilihannya,Bayu Bagaskara.Namun pernikahannya harus berakhir,karena hadirnya orang ketiga yang tak lain adalah sekretaris sang suami diperusahaan.Dan mengejutkannya lagi,perempuan tersebut sedang mengandung benihnya.Bayu menceraikannya karena ia belum bisa memberikan keturunan.Namun Bayu melupakan satu hal yang membuatnya harus kehilangan semua asetnya.Bagaimanakah kelanjutan kisah Bayu dan Kanaya?Yuk ikuti terus ceritanya..
Dikarenakan ini karya pertamaku , mohon bimbingannya ya😍
Terima Kasih🍒
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 13
Upaya mediasi pertama ini gagal.Sehingga hakim menangguhkan sidang berikutnya pekan depan.Seusai sidang,aku dan papa berjalan keluar ruang sidang.Namun,saat kami baru beberapa langkah menjauh dari ruang sidang,terdengar suara seseorang memanggilku.
"Kanaya."Tanpa menoleh pun aku sudah tahu suara siapa yang memanggilku."Mas Bayu."Aku terpaksa berhenti untuk mengetahui apa maunya.Ku lirik papa yang tampaknya juga penasaran pada apa yang akan dikatakan Mas Bayu.
Nafas laki-laki itu sedikit tersengal.Mungkin karena habis berlari mengejarku barusan."Ada apa Mas?"tanyaku begitu kami sudah berhadapan."Nay,plis batalkan perceraian ini.Ayo kita rujuk saja.Jangan bercerai."ujarnya.
Sedikit takjub aku pada kepercayaan diri Mas Bayu.Berani sekali dia memintaku membatalkan gugatan dan ingin mengajakku rujuk."Kamu ingin rujuk bukan karena mencintaiku Mas.Tapi tak lebih dari karena kamu takut hidup susah setelah perceraian ini."jawabku.
"Kenapa?Kekasihmu itu pasti nggak mau ya diajak memulai sama-sama dari nol."sinisku.Mas Bayu menelan ludah.
"Nay.Aku tahu aku salah.Aku minta maaf Nay."ujarnya sambil mengerjabkan mata. beberapa kali.Ekspresinya seolah memohon setelah semua yang dilakukannya.
"Dengan semudah itu kamu ingin aku melupakannya.Telan saja penyesalanmu Mas.Nasi telah menjadi bubur."ucapku penuh penekanan.
"Papa juga nggak yakin Nay.Laki-laki ini akan memohon rujuk jika kalian tidak memiliki perjanjian pra nikah.Jangan buat papa malu dengan menerima kembali laki-laki seperti ini untuk menjadi menantu papa."sambung Papa.
"Kamu dengar kan Mas."aku berucap pada Mas Bayu."Papaku sepenuhnya benar.Kamu nggak mungkin ngemis-ngemis kaya gini kalau kamu dapetin yang kamu mau.Ayo Pa."ku gamit siku Papaku dan berbalik meninggalkan Mas Bayu sendirian.Makan tuh penyesalan.
***
Dua bulan kemudian,akhirnya putusan gugatan ceraiku pada mas Bayu dibacakan.Meskipun aku tidak hadir dan hanya diwakili oleh papa,namun tetap saja kebahagiaannya terasa sampai sumsum tulang.
Kini aku resmi menyandang status sebagai janda.Status yang kebanyakan wanita takut menyandangnya.Sebenarnya tak ada yang ingin menyandang status janda di dunia ini,termasuk aku.
Namun terkadang,ada suatu kondisi dimana kita harus berani mengambil keputusan.Tidak semua wanita beruntung mendapatkan suami tampan,mapan,setia sekaligus bertanggung jawab.Banyak di antara wanita-wanita di dunia yang mendapat pasangan yang gemar berperangai kasar,hobi mabuk,judi dan malas bekerja.
Seorang istri pun tak semua beruntung menjadi tulang rusuk dalam rumah tangganya.Ada diantara mereka yang terpaksa menjadi tulang punggung demi dapur tetap mengepul.Demi anak-anaknya tak kelaparan.
Mereka yang tak beruntung termasuk aku di dalamnya,sejatinya mengharap pernikahan yang langgeng sakinah,mawadah dan warahmah.Pernikahan yang banyak di impikan semua pasangan di dunia ini.Tapi mau bilang apa jika takdir sudah berkata lain.
Tak hanya gugatan sidang perceraian yang dikabulkan oleh hakim,tapi gugatan atas gono gini pun kumenangkan secara mutlak.Berkali-kali aku mendapat makian,sumpah serapah dari Bu Lili melalui pesan.Yang intinya tidak bisa meneriman kekalahan dalam persidangan gono gini yang diajukan.Tapi tak ku tanggapi.
Aku menjalani kehidupanku seperti biasa.Bekerja dan mengembangkan perusahaan sepeeti seharusnya.Hingga suatu ketika,Siska kembali datang ke kantor dengan tujuan untuk mempermalukanku.
Bersambung...