NovelToon NovelToon
Oh My Boss 2 (Real Life)

Oh My Boss 2 (Real Life)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Kembali ke kehidupan nyata membuat Azalea senang sekaligus sedih. Ada rasa tak rela ketika mengetahui jika dirinya kembali.

Pertemuannya dengan Allarick, CEO baru tempatnya bekerja membuat Azalea banyak merasakan dejavu ketika mereka bersama. Ada banyak persamaan yang ia rasakan ketika bersama Allarick.

"Siapa kamu sebenarnya Allarick?"

"Waktu akan menjawab semuanya Aza, siapa aku, bagaimana kita, perasaan ku dan kamu."

Allarick yang selalu menjawab dengan teka-teki membuat Azalea semakin penasaran akan sosoknya.

"Bagaimana jika aku adalah dia?"

"... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMB! 2 (Real Life) 10

...Selamat Membaca...

...*****...

Saat ini Azalea tengah berada di salah satu Mall terkenal di ibu kota. Setelah melakukan beberapa pertemuan dengan clientnya, Allarick mengajaknya berbelanja ke Mall. Azalea tentu sangat senang, siapa yang ingin menolak apalagi jika di ditraktir.

"Beli apapun yang kamu mau?"

"Serius?" tanya Azalea memastikan, "Nanti bapak bangkrut lagi,"

Allarick terkekeh, "Saya kaya, kamu tidak perlu takut."

Azalea mengangguk, "Baiklah. Karena bapak memaksa, saya tidak akan segan menghamburkan uang bapak kali ini."

Keduanya berjalan menyusuri Mall itu. Allarick menggandeng Azalea membuat gadis itu menatapnya meminta penjelasan.

"Saya takut kamu hilang. Makanya saya pegang."

Azalea memutar bola matanya malas, "Pemikiran bodoh dari mana itu? Saya bukan anak kecil lagi pak, tidak mungkin hilang."

Belum sempat keduanya berjalan lagi, tiba-tiba seorang wanita menghampiri mereka. Matanya menatap tajam Azalea. Belum selesai dengan itu, tiba-tiba saja ia mendorong Azalea membuatnya terjungkal ke belakang. Beruntung Allarick dengan sigap menangkapnya. Jika tidak Azalea pasti akan jatuh.

"Apa-apaan kau?!" bentak Allarick.

Pertengkaran mereka mengundang perhatian orang lain di sana. Kini mereka bertiga menjadi pusat perhatian yang membuat Azalea berdecak kesal. Dia tidak suka keramaian. Tapi wanita asing ini dengan tidak tahu malunya membuat keributan.

"Allarick! Kamu yang apa-apaan?! Kenapa kamu sama dia?! Kita sudha dijodohkan! Oma kamu datang ke kediamanku dan meminta perjodohan dengan orang tuaku!" pekik wanita itu.

Allarick memijat keningnya. Ck..gara-gara omanya, ia harus menghadapai wanita-wanita seperti ini. "Menikah saja dengan omaku! Dia yang meminta perjodohan kan?! Aku tidak pernah meminta perjodohan ataupun menyetujui perjodohan apapun dan dengan siapapun!" tegas Allarick.

"Tidak! Kita sudah dijodohkan! Omamu juga sudah berjanji akan menikahkan kita dengan syarat ayahku akan berinvestasi di perusahaanmu! Jika kau membatalkan perjodohan ini, aku akan meminta pada ayahku untuk membatalkan investasinya!"

Azalea yang sudah muak dengan wanita ini maju ke hadapan Allarick, "Katakan. Katakan pada ayahmu untuk membatalkan investasinya. Memangnya sebesar apa perusahaanmu itu?! Suamiku tidak akan bangkrut jika hanya kehilangan satu investor kecil seperti mu!"

Allarick tersenyum seakan bangga dengan ucapan sekretarisnya itu. Sementara wanita di hadapan mereka mengepalkan tangannya dengan wajah memerah menahan amarah. "Kalian?! AAAGRH! SIALAN KALIAN BERDUA! LIHAT SAJA! AKU AKAN MEMBALAS KALIAN! DASAR MANUSIA SIALAN! BERANINYA KALIAN MEMPERMALUKAN KU DI DEPAN UMUM SEPERTI INI?!"

"Kau bisa berkata denga jelas tanpa berteriak seperti itu. Telinga kami masih berfungsi dengan baik dan benar. Dan juga aroma mulutmu sedikit tidak sedap, itu membuatku mual," celetuk Azalea santai sambil memainkan kuku cantiknya.

"Kalian menilai mana yang baik dan yang benar. Wanita itu ingin merebut suamiku! Padahal aku sedang hamil," ucap Azalea sambil melirik orang-orang disekitar mereka sambil mengelus perutnya. Ia menunduk sedih membuat orang-orang berbisik. Namun diam-diam senyum smirk terbit di wajahnya. "Ingin melawanku? Sebelum itu kau harus tahu siapa aku nona!"

Wanita itu menatap sekeliling. Sekarang orang-orang tengah merekam kejadian mereka. Ia menundukkan kepalanya menutupi wajahnya. "Matikan! Matikan rekaman sialan itu! Sialan kalian semua!" Wanita itu pergi dari sana dengan tangan yang masih menutupi wajahnya.

Setelah itu perlahan orang-orang mulai bubar karena suruhan Allarick. "Aktingmu sangat bagus."

Azalea terkekeh, "Menghadapi orang jahat, memang harus lebih jahat pak."

"Kita pergi," titah Allarick menarik tangan Azalea dari sana.

"Loh, mau kemana? Saya belum belanja apapun pak!" protes Azalea kesal. "Bapak mempermainkan saya?!"

"Ada sesuatu yang harus kita urus. Ini sangat penting."

Azalea mendengus kesal. Dasar pemberi harapan palsu. Katanya ingin membawanya belanja. Tapi sekarang dengan seenaknya menariknya pergi dari Mall bahkan di saat ia belum memasuki satu tokok pun.

...*****...

"Jadi, sejak kapan mereka dekat?"

Saras memandang Sabrina dengan senyumnya. Ia berusaha terlihat tenang di hadapan mertuanya ini. "Anak nakal! Awas kau Allarick! Bisa-bisanya kau membuat skenario seperti ini! Mama memang menginginkan Azalea jadi menantu mama, tapi tidak dengan cara seperti ini! Dasar anak nakal!"

"Saras, ayo jawab. Kenapa hanya diam?"

"Ah, begini ma. Mereka dekat kurang lebih sudah 4 bulan. Saat itu Allarick bertemu dengan Azalea di kantor saat Azalea masih menjadi sekretaris papanya. tak lama dari situ mereka mulai dekat dan ya terjadilah itu. Mama tahu jika lelaki itu bagaimana kan? Apalagi Allarick, dia pasti sangat tidak tahan jika dekat dengan Azalea. Tapi bukankah itu bagus? Mama akan segera mempunyai cucu buyut lagi selain Askara dan aku akan segera menjadi oma lagi." Saras tersenyum."Ayo percayalah. Aku sudah merancang cerita ini dengan baik."

"Benar, Tidak peduli kapan mereka dekat, yang penting aku akan segera menjadi nenek buyut. Akhirnya cucuku yang kaku itu akan segera memiliki anak!" Sabrina tersenyum membuat Saras menghela napas lega.

"Jadi kapan mereka akan menikah?"

Saras gelagapan kembali. "Aa..untuk itu.. Allarick belum membi-"

"Kami sudah menikah."

Saras dan Sabrina mengalihkan perhatian mereka pada Allarick dan Azalea yang tiba-tiba hadir di hadapan mereka. Keduanya terlihat saling bergandengan. Kemudian Allarick mengeluarkan sesuatu berbentuk persegi yang tak lain adalah buku nikah.

"Kami sudah menikah, hari ini. Secara sah dimata hukum dan agama." Allarick meletakkan 2 buku nikah di atas meja. "Jadi oma tidak perlu khawatir, aku dan Azalea sudah menikah. Kami saling mencintai."

Sabrina mengambil dua buku nikah itu dan menatapnya lama. Ia menatap buku nikah itu dan Azalea maupun Allarick bergantian. "Kalian tidak membohongi oma kan? Kenapa oma merasa semuanya terkesan tiba-tiba? Apa semuanya adalah rencana kamu agar oma membatalkan perjodohan itu?" tanya Sabrina menatap Allarick.

Saras meremas tangannya. Sabrina adalh tahta tertinggi di keluarga mereka. Jika dia mengatakan tidak, maka tidak. JIka dia mengatakan iya, maka iya. Bahkan Allarick sendiri tidak dapat menolak setiap permintaanya.

Azalea melepaskan genggaman Allarick dan menghampiri Sabrina. Ia duduk di sebelah wanita itu dan menggenggam tangan Sabrina kemudian tersenyum tulus. "Jika oma belum mempercayaiku tidak masalah. Aku mengerti. Tapi yang pasti aku dan cucu oma  saling mencintai. Mungkin semuanya terkesan mendadak, tapi sebenarnya Allarick sudah merencanakan pernikahan kami sejak 2 minggu yang lalu. Hanya saja seminggu yang lalu aku harus terbaring di rumah sakit, makanya Allarick memutuskan untuk menunda pernikahan."

"Tidak. Oma bukan bermaksud begitu. Maafkan oma Lea. Oma tidak bermaksud membuatmu bersedih, oma percaya pada kalian." Sabrina memeluk Azalea erat.

Azalea mengedipkan sebelah matanya pada Saras yang dibalas senyuman oleh wanita itu.

"Baiklah, oma akan segera membatalkan perjodohan Allarick. Kalian tidak perlu khawatir."

Allarick tersenyum, "Terima kasih oma."

"Baiklah, sudah waktunya mama beristirahat sekarang. Ingat kata dokter, mama tidak boleh kelelahan bukan?" ucap Saras.

"Ck...iya-iya aku ingat. Tidak perlu selalu diingatkan."

Saras menuntun Sabrina menuju kamarnya. Azalea dan Allarick menghela napas lega. Selepas dari itu, Allarick mengajak Azalea menuju kamarnya.

"Gendong aku, kakiku sakit~" pinta Azalea manja.

Allarick tentu dengan senang hati menurutinya. Ia langsung menggendong Azalea dan berjalan menuju kamarnya.

"Apa aku berat?"

"Tidak."

"Benarkah? Jangan berbohong Al, jika kamu keberatan kamu bisa menurunkan aku."

Azalea memutuskan memanggil Allarick dengan namanya saja. Lagi pula usia mereka tidak terlalu jauh, hanya selisih 2 tahun. Allarick juga tidak keberatan dengan hal itu. Justru dia senang daripada Azalea memanggilnya dengan sebutan bapak.

Allarick tidak menjawab atau melakukannya. Ia terus berjalan menuju kamarnya mmebuat Azalea tersenyum. "Mirip seperti mas Aldrick. Memperlakukan ku seperti ratu."

Allarick menurunkan Azalea di ranjang miliknya. "Sekarang kamar ini juga milikmu. Lakukan apapun sesukamu."

"Masih ada satu masalah."

Allarick menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya.

Azalea menghela napas, "Orang tuaku. Bagaimana aku menjelaskannya pada mereka? Apa yang harus aku katakan?"

Allarick berjongkok di hadapan Azalea dan menggenggam tangan wanita yang sudah resmi menjadi istrinya itu. "Memangnya apa yang harus kamu katakan? Aku sudah memberitahu mereka dan mereka setuju. Jadi tidak perlu khawatirkan apapun ok?" Allarick mengecup punggung tangan istrinya itu lama. "Aku sudah mengurus semuanya, sekarang hanya tinggal membuat bagaimana kehamilan pura-puramu menjadi kenyataan."

"Bagaimana kamu melakukannya? Apa yang kamu katakan pada papa?!"

Allarick terkekeh gemas. Ia menjawil hidung Azalea, "Sesuatu yang bisa meyakinkan mereka dan membuat mereka setuju."

Azalea melotot. Ia memukul keras bahu Allarick membuat pria itu mengadu kesakitan. "Baru juga menikah sudah KDRT!"

"Biarkan saja! Kamu menyebalkan!" Azalea mengalihkan pandangannya tak mau menatap Allarick di hadapannya. Tapi sebuah benda menarik perhatiannya. Ia bangkit membuat Allarick ikut berdiri. "Aku baru tahu jika laki-laki sepertimu menyukai buku-buku berbentuk novel seperti ini."  Azalea mengambil satu buah novel. "Ini memang milikmu?"

Allarick mengangguk, "Itu milikku."

"Ceritanya menarik kan? Aku menyukai tokoh prianya, dia laki-laki idaman. Penulisnya sangat hebat. Kamu tahu ada beberapa yang membuatku bingung."

"Apa?"

"Beberapa latarnya mirip dengan kediamanmu, bahkan tempatnya juga hampir sama."

"Darimana kamu tahu?"

Azalea mengatupkan bibirnya. "Bodoh! Apa yang kau katakan Azalea!"

"Bagaimana heem? Kenapa kamu bisa tahu? Kamu berbicara seakan-akan kamu pernah menjadi bagian dari mereka." Allarick. "Bagaimana jika aku juga pernah menjadi bagian mereka?"

...*****...

1
Riva84
lanjut lagi thoorr
Riva84
siapaa yaa??
Riva84
astaga 🤦‍♀️ di recoki narkoboy si Rena ini ya..
Riva84
Jeff sama Naya cocok juga nih/Facepalm//Facepalm/
han han
hadeuhhh...pingin byk uang tapi dgn jln pintas mending jalanya bagus org jalanya terjal alias jual diri hadeuhhh otak kok naronya d dengkul bukan d kepala ampun dah😁😁😁😁
Riva84
Al gak mau rugi ya Lea/Facepalm//Facepalm/pake minta bayaran Segala
Riva84
lanjut lagi thoorr /Determined//Determined/
Riva84
enakkk nya ya jdi org kaya,, tinggal nyuruh2 aja /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
up up
Abz
baguus
han han
nex thor...tetap semangatttt💪💪💪💪💪
Riva84
lanjut lagi thoorr
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut up nya jngn lama"/Whimper/
🍏A↪(Jabar)📍
*Ayah
Reni Septianing
lanjut kak,, jadi penasaran
Riva84
karya othoorrr nya sllu keren 👍👍
Riva84
Next lgi thoorr 🤗 ditunggu up2 nya
Riva84
smngt trus up nya thoorr
Riva84
kek nya yg bagian Lea sdh kembali ke dunia nyata nya saya skip ya thoorr,,,kan ini udh ada di season 1 nya kan udh dibaca juga 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!