NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:70.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Bisma Tidur di Kamar Haura

    "Mungkin, ini hanya perasaan bersalahku saja karena sudah mengatainya tidak sepadan atau anak angkat." Bisma berusaha menepis perasaan bersalahnya terhadap Haura, sebab sejak tadi pagi pikirannya hanya terbayang Haura. Bisma pun menjadi sangat bingung.

    Malam pun menjelang, setelah makan malam Bisma segera menuju kamarnya. Dia duduk termenung sembari mempermainkan perban di lutut dan sikunya. Besok ia ingin melepaskan perban ini, tapi luka di siku masih terasa sakit. Sepetinya luka itu masih basah karena terlalu dalam.

    "Ya ampun, kenapa aku masih kepikiran Haura? Gadis ingusan itu selalu terbayang di kepala? Jangan-jangan dia sudah mengguna-guna pikiranku supaya teringat padanya." Bisma meracau sampai dia tidak enak gerak. Kadang berbaring, kadang duduk kembali di bibir ranjang. Bisma terlihat sangat gelisah.

    "Sayang sekali aku tidak menyimpan nomer Haura, kalau punya pasti aku kerjain dia," ujarnya punya niat jelek.

    "Kapan dia pulang, kata mama dia nginap? Ahh, sialan, kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkan gadis ingusan itu?" herannya seraya kembali berbaring dengan pikiran yang masih melayang-layang.

    Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi rasa kantuk di mata Bisma belum muncul juga. Bisma semakin gelisah, tiba-tiba ia begitu merindukan Haura, dia rindu mengejek Haura. Lagi-lagi niat jeleknya muncul begitu saja terhadap Haura. Ia merindukan Haura hanya untuk mengejeknya.

    "Ya ampun, bagaimana bisa aku melupakan bayang Haura? Masa iya aku malam-malam begini tiba-tiba mendatangi kamar mama lalu pura-pura meminjam Hp mama untuk mencuri nomer Haura?" gerutunya memikirkan bagaimana caranya dia bisa mendapatkan nomer Haura tanpa ada yang mencurigai bahwa ia ingin mencuri nomer Hp Haura.

    Setelah berpikir agak lama, akhirnya Bisma memutuskan keluar kamarnya, lalu melangkah menuju kamar sang mama dan papa yang letaknya masih di lantai dua kamar itu, hanya letaknya agak berjauhan dan terhalang oleh dua ruang, yakni ruang keluarga dan perpustakaan merangkap ruang kerja sang papa.

    "Wah, rupanya papa masih di sini?" gumam Bisma melihat Pak Saka yang masih menonton televisi di ruang keluarga. Kebetulan untuk Bisma, dia sedikit lega karena papanya ternyata masih terjaga. Dengan begitu ia akan leluasa meminjam Hp sang mama tanpa harus menerima tatap curiga dari dua orang sekaligus.

    "Papa, masih nonton?" sapa Bisma basa-basi. Biasanya Pak Saka sehabis makan malam, selalu menghabiskan waktu sebelum rasa kantuk datang justru di ruang keluarga lantai bawah. Tidak sendiri, melainkan bersama Bu Sindi dan Haura. Namun kali ini berbeda, Bu Sindi tidak menemani sang suami di ruang keluarga. Mungkin karena Haura sedang tidak ada, akhirnya Pak Saka memilih menikmati malam sebelum datang kantuk, di ruang keluarga lantai atas saja.

    Hawanya memang berbeda ketika Haura tidak ada, sepi dan seakan rumah ini tidak bernyawa. Haura memang membawa atmosfer rumah ini menjadi hangat dan bahagia. Tapi, kini sehari saja tanpa dia, hawanya benar-benar berbeda.

    "Sini Bisma, temani papa nonton. Kamu belum tidur?" ajak Pak Saka sembari menepuk sofa di sebelahnya.

    "Sebentar, Pa. Bisma ada perlu sama mama dulu. Apakah mama sudah tidur?"

    "Perlu apa sama mamamu?" heran Pak Saka.

    "Bisma mau pinjam Hp mama sebentar untuk menghubungi rekan sekantor. Sayangnya Hp Bisma saat ini sedang dicas dan batrenya habis," alasan Bisma sembari melangkah pelan menuju kamar kedua orang tuanya.

    "Cari saja ke kamar, apakah mamamu sudah tidur apa belum?" ujar Pak Saka seraya anteng kembali dengan tontonan berita salah satu televisi nasional.

    Bisma dengan hati bersorak melangkah menuju kamar kedua orang tuanya sembari berharap kalau mamanya belum tertidur.

    Bisma meraih handle pintu lalu mendorong daun pintu ke dalam dengan pelan. Pintu itu terbuka sedikit demi sedikit, dan terlihat oleh Bisma sang mama baru saja berbenah untuk berbaring.

    "Mama, sebentar, Ma," tahan Bisma menghampiri sang mama. Bu Sindi cukup terkejut dengan kedatangan Bisma ke kamarnya yang tiba-tiba.

    "Ya ampun Bisma, bisa tidak kamu salam dulu yang kencang biar mama tidak kaget?" protes Bu Sindi seraya memegangi dadanya yang dag dig dug.

    "Maafkan Bisma, Ma. Tapi Bisma sengaja datang malam-malam begini hanya untuk meminjam Hp Mama sebentar. Kebetulan Hp Bisma batrenya kosong melongpong," alasan Bisma asal seraya mendekati sang mama.

    "Itu di meja, pakailah. Tapi tidak lama, kan?" tunjuk Bu Sindi sembari meneruskan membaringkan tubuh yang tadi terkejut oleh Bisma.

    Bisma dengan senang hati mengambil Hp sang mama tanpa ragu. Dengan cepat ia mengutak-atik Hp itu, lalu langsung memasuki aplikasi WA. Bisma tidak perlu mencari nomer Haura di menu kontak yang menurutnya justru akan sedikit lama. Belum kalau mamanya memberi nama nomer Haura dengan nama lain, yang tentu saja akan membuat Bisma semakin bingung.

    Akhirnya chat-an mamanya bersama Haura langsung Bisma temukan, ia segera mengirimkan kontak Haura melalui pesan WA ke nomer Hpnya. Setelah terkirim, pesan itu langsung dihapus untuk menghapus jejak dari sang mama.

    Setelah berhasil, Bisma meletakkan kembali Hp sang mama di meja tadi. "Ma, terimakasih banyak, Bisma sudah pinjamnya," ujar Bisma yang hanya dibalas sebuah deheman dari sang mama yang terdengar sudah ngantuk.

    "Bisma keluar, ya, Ma. Assalamualaikum," pamit Bisma, lalu segera keluar kamar tanpa menunggu balasan dari sang mama. Di depan pintu kamar, Bisma berpapasan dengan sang papa yang baru akan masuk.

    "Sudah Bisma?"

    "Sudah, Pa. Bisma ke kamar dulu." Bisma langsung berpamitan menuju kamarnya. Tanpa rasa curiga, Pak Saka memasuki kamarnya untuk beristirahat.

    Bisma memasuki kamarnya, dia meraih Hp nya yang tergeletak di atas kasur, lalu melihat chat WA dari nomer mamanya tadi. Segera ia simpan kontak Haura dengan diberi nama, Anak Angkat MaPa. Setelah itu, hati Bisma mendadak sedikit lega.

    Namun tetap saja rasa kantuk itu belum muncul. Bisma justru sedang memikirkan sesuatu untuk mengerjai Haura dengan menghubungi nomernya.

    "Sedang apa anak ingusan itu malam ini, apakah sudah tidur atau masih mengerjakan tugasnya?" pikir Bisma sembari membayangkan Haura yang penasaran jika ia kerjain dengan nomer Hp miliknya yang baru.

    Sayangnya Bisma tidak memiliki nomer Hp baru, jika malam ini ngerjain nomer Haura, Bisma justru takut jika Haura diam-diam menyimpan namanya. Bisma bisa malu jika ketahuan menghubungi Haura.

    "Besok saja. Lebih baik aku turun, lalu tidur di kamar Haura," putusnya seraya keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamar pelan. Bisma berjalan mengendap menuju tangga. Perjalanannya menuju kamar Haura berharap tidak diketahui orang rumah termasuk Bi Mimin.

    Ternyata aman, langkah Bisma menuju kamar Haura tidak terendus oleh siapapun. Bisma segera masuk kamar Haura setelah dengan hati-hati ia membukanya.

    Pintu kamar itu tidak ia kunci, atau diselot dari dalam. Bisma hanya menutupnya sangat rapat lalu berdiri mengamati seluruh ruang kamar milik Haura yang bersih dan tertata rapi.

    Bisma menuju ranjang dan menaikinya, tiba-tiba saja rasa kantuk itu muncul, dan perasaan tenang itu muncul juga bersamaan. Beberapa kali Bisma nguap, ia berbenah membaringkan tubuh. Beberapa saat kemudian Bisma terlelap.

Cuplikan episode 23

 Haura tersentak dan sangat kaget saat di atas ranjangnya ada sebujur tubuh tertidur lelap. Haura semakin kaget ternyata yang tidur di ranjangnya adalah ....

1
budak jambi
bukan ular tp iblis berwujud manusia.jg wanita murahan yg berhianat
Aqella Lindi
jgn lama kk nti lupa cerita ny,mksh
Mrs.Riozelino Fernandez
mulut mu juga sering jahat...
kamu juga sering menghina Haura...
sama aja sih kalian berdua Bisma dan Jelita...😤
Mrs.Riozelino Fernandez: mulut nya lebih lemes lagi,Giliran Haura dihina orang dia gak terima,baru ngerasa si Bisma gimana sakitnya denger hinaan dari mulut orang lain kk Thor 😆
Nasir: Sama aja ya Kak...
total 2 replies
budak jambi
km yg tidk pants damping busma jelita.hatibusuk wanita murah tukang berhianat semoga kn karma yg lebih sakit yg dapt kn bersama edwan kelakuan iblis
Maizuki Bintang
lagi thor, seru ni
Mrs.Riozelino Fernandez
lah 🤣🤣🤣🤣🤣
🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Nasir: Julid ya!
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Ternyata Jelita dan Erwan sama2 kepo tentang kehidupan Bisma 😆😆😆
Rahmy
kakak ku ke apa di gantung alamat gk bisa tidur ini mah /Cry/
Nasir: Besok lagi ya Kak...
total 1 replies
Melda Herawaty
seruuu lanjut thor 💪😁🥰
Nasir: Siap, tungguin ya...
total 1 replies
Laila Umroh
kok aku rada kecewa ya sama Haura,gak peka atau memang kurang faham kalau Adi sebenarnya suka sama dia,dan selalu bikin Bisma salah faham
Nasir: Haura nganggapnya teman biasa.
total 1 replies
Aqella Lindi
lanjut
Nasir: Ditunggu ya.
total 1 replies
Siti Maimunah
hanya 3 kata bt JELITA kasihan dech lw...
cinta tak harus memiliki Jelita..siapa suruh selingkuh😁😁😁😁
Nasir: Iya betul..
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lalu apa masalah nya sama kamu???
ada ada aja nih jelita 😆😆😆😆😒
Mrs.Riozelino Fernandez
hajar Bisma....
gak sia² si Bisma punya mulut bon cabe 🤣🤣🤣🤣
Nasir: Iya tuh... hehehhe
Kadek Bella: lanjut thoor
total 4 replies
Afternoon Honey
telat kamu sadarnya Haura...
Maizuki Bintang
skakmat😀😀 semoga Danki nantik ada perempuan lain🤲🤲 memang bikin darting nie jelita
Arieee
lha si jelita ngata"in orang selingkuh woyyyyyyy bawa kaca yang gede giliran mantan move on berkicau kapan hari dikejar" jual mahal🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
yaah jangan la...si Adi yang bermasalah kenapa perjuangan kamu buat rancangan baju kamu biarkan...
Nasir: Nanti takut dibilang, kalo gak karena aku? Haura berpikirnya begitu.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
kenapa gak jujur aja...
bilang aja kejadian yang sebenarnya...
Bisma salah paham...
Nike Natalie
haura juga kegenitan,,,udah tau Bisma GT masih aja deket2 adi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!