NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:152.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 6

🌼Buat Readers dari akun lama dan mampir kembali ke novel ini, Author ucapkan terimakasih banyak 💜🫰 Mohon tetap di baca sampai selesai karena ada beberapa penambahan dialog dan sedikit revisi, tentunya agar Author bisa mendapatkan views yang baik juga dari kalian semua🤩🌼

...----------------...

Setelah jam makan siang usai, aku, Renata dan Kanaya bergegas kembali ke kantor. Kami bertiga memilih diam selagi berjalan ke kantor.

Setibanya di kantor, aku begitu bingung karena banyak orang yang menatap sinis padaku. Apa ini karena efek pertengkaran ku dan Arga di kantor tadi pagi?

"Berryl, ikut mas sekarang!" Mas Ibnu menarik tanganku dengan kasar saat aku baru saja duduk di kursi kerja ku.

Mas Ibnu berjalan dengan tergesa-gesa, membawaku ke atap gedung kantor. Dia menghempas kasar tanganku.

"Jadi kemarin kamu bukan nginap di rumah Renata? Melainkan pergi dugem?" Mas Ibnu menatapku nyalang.

Degh!

Jantung ku tiba-tiba berdegup dengan kencang , aku menarik nafasku dalam-dalam. Pikiranku saat ini benar-benar sangat kacau.

Sejauh mana pria brengsek ini tau? Dan dari mana pula dia bisa tau? Aku bertanya-tanya dalam hati.

"Jawab, Istri Sialan!" bentak Mas Ibnu.

"Jaga bicara mu, Mas! Aku dugem itu benar, dan menginap di rumah Renata juga benar." Aku berusaha tenang.

"Sudah mas katakan berapa kali, jauhi Renata! Jika kamu berteman dengan orang rendahan, maka sifat mu juga akan rendah! Contohnya ya sekarang ini! Sekarang kalau sudah begini, mau gimana? Kalau kamu di pecat karena videomu yang viral itu, siapa yang bakal memenuhi kebutuhan keluarga kita? Badan saja yang besar, tapi otakmu segini." Mas Ibnu menunjukkan ujung jari kelingking nya.

Video viral? Apa sih maksudnya? Aku benar-benar bingung sampai sanggup mengenyampingkan omongan Mas Ibnu yang menyakitkan.

"Mas gak mau ya kalau harus kerja sendirian, kamu tau kan gaji mas kecil. Untuk makan saja gak cuk-"

Aku menutup bibirku dengan jari telunjuk, memberi isyarat agar Mas Ibnu diam. Karena ponselku sejak tadi bergetar.

Aku merogoh ponsel di saku, jantungku berdebar tak karuan saat melihat nama Pak Handoko terpampang di layar ponselku.

"Selamat siang, Pak Handoko. Ada yang bisa saya bantu?" jawab ku sopan.

"Ke ruangan saya, sekarang," sahut Pak Handoko di ujung telepon.

Mas Ibnu meraup kasar wajahnya saat mengetahui Pak Handoko yang menelpon ku.

Aku meninggalkan Mas Ibnu di atap gedung kantor dan bergegas menemui Pak Handoko.

Ponsel ku kembali bergetar, aku lekas menerima panggilan telepon tanpa melirik nama yang menelpon ku.

"Iya, Pak Handok-"

"Kak! Lo ke Club?" tanya suara di seberang telfon, dan itu suara adikku Alby.

"By, ntar gue telfon balik. Gue lagi sibuk." Aku lekas memutuskan sambungan telepon.

"Aku tak tau pasti apa masalahnya, tapi sepertinya ini bukan masalah sepele," gumamku nyaris tak terdengar.

Dengan langkah cepat aku menelusuri lorong koridor, ku abaikan semua mata sinis yang menatapku. Jantungku hampir berhenti saat langkah kakiku sudah sampai di depan pintu ruangan direktur.

Gila lo, Ryl! Sampe direktur sendiri yang turun tangan buat mecat lo! Batinku menjerit.

Tok ... Tok ..., Ceklek! Aku mendorong pintu perlahan.

"Kemari, duduk lah." pinta Pak Handoko yang membuatku semakin gugup.

Aku segera duduk dengan kepala tertunduk. Seperti maling tertangkap basah.

"Bisa kamu jelaskan ini, Berryl?" Pak Handoko memutar layar laptopnya kepadaku.

Aku tersentak melihat judul yang tengah viral di social media.

WANITA BERTUBUH GEMUK TAK SADARKAN DIRI DI LANTAI CLUB, DI DUGA KARYAWATI DARI PERUSAHAAN TERNAMA INI SEDANG TELER!!!

Aku memutar video dimana aku terlentang di lantai club dengan wajah teler. Benar-benar aib.

"Bisa jelaskan, apa yang di maksud para media dengan kata teler?" tanya Pak Handoko.

Cukup lama aku terdiam, tenggorokan ku terasa kering. "Saya akui saya salah pak, saya dalam pengaruh alkohol saat itu."

"Dan narkoba?" Pak Handoko memastikan.

"Itu tidak benar pak, saya tidak pernah menyentuh hal-hal seperti itu. Jika diperlukan, saya bersedia di tes." jawabku jujur.

"Apakah bekerja di sini sangat berat? Sampai kamu harus melampiaskan lelah mu di sebuah club seperti itu?" Pak Handoko menghela nafas panjang.

"Ini tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pak. Ini pure kesalahan saya dalam melampiaskan masalah pribadi saya pak," ujar ku.

"Saya tidak mempermasalahkan karyawan saya menghabiskan waktu istirahat nya di club. Hanya saja, kalian harus cerdas agar tidak menimbulkan masalah seperti ini. Jika terungkap di media kalian bekerja dimana, ini akan merusak nama baik perusahaan." Pak Handoko mengeluarkan unek-unek nya.

Tamat lah riwayat karir ku! batinku menjerit.

"Kinerja kamu sangat bagus, Berryl. Sayang sekali kamu seperti ini," cicit Pak Handoko.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku, aku benar-benar tak sanggup menunjukkan wajahku.

"Ini." Pak Handoko menyodorkan sebuah amplop putih di atas meja.

Surat pemecatan? Pesangon? Ini apa? Batinku dengan jantung yang nyaris berhenti berdetak.

*

*

*

1
Armisna
karyanya bagus banget
Eva Trimardiyati
lanjutin dong ceritanya
Nora♡~
Laaaa.... nampaknya segala kejahatan Kanaya terbongkar habis... oleh Berrly... lanjut...
Dae_Hwa: 🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡
total 1 replies
Teteh Lia
selanjutnya. Kanaya sama suami tukang selingkuh itu yang kena
Teteh Lia
kadang kala, ga salah pun tetap terlihat salah. karena iri dan dengkinya mereka sendiri
Teteh Lia
dari awal, kanaya ini memang bukan sahabat yg tulus.
Teteh Lia
aq harap Renata beneran sahabat sejati. ga kaya kanaya.
Teteh Lia
aq curiga ini. jangan2 bukan vitamin lagi
Teteh Lia
ngapain nawarin ipar dan mertua julid.
Teteh Lia
kaca mana kaca? suruh ngaca deh suami nya itu.
Teteh Lia
kebayang beratnya .. 🤭
Teteh Lia
iya juga sih... 🤔
Teteh Lia
berat badan kadang bikin diri sendiri ga PD. aq merasa kan itu sih.😔
Nendah Wenda
bener bener jahat banget Kanaya biar di penjara
Dae_Hwa: nyusul mamak nya 😂
total 1 replies
Kikan Dwi
🌹🌹 untuk Berryl 🥰
Dae_Hwa: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Kikan Dwi
wah wah jgn sampai deh Berryl kena lg
Kikan Dwi
cuma karena itu,
Dae_Hwa: yuhuu
total 1 replies
Kikan Dwi
senjata makan tuan 😝
Kikan Dwi
ngaca woy
Dae_Hwa: retak!
total 1 replies
Kikan Dwi
makanya nanya langsung biar gk penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!