NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dae_Hwa

BADANMU ITU KAYAK GAPURA DESA!

Itulah kalimat yang sering di dengar Berryl, seorang wanita karir bertubuh gemuk yang selalu berpenampilan sederhana dan nerd.

Ia selalu tak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Wanita itu acap kali mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Dihina, direndahkan dalam lingkungan kerja, bahkan difitnah oleh orang yang ia percaya. Parahnya, keluarga sang suami ikut memperlakukan nya dengan semena-mena.

Pada akhirnya, Berryl berusaha bangkit, ia bertekad akan membalas semua perlakuan buruk yang ia dapat.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Hallo Readers, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru ini, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon dukungannya 👊🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 6

🌼Buat Readers dari akun lama dan mampir kembali ke novel ini, Author ucapkan terimakasih banyak 💜🫰 Mohon tetap di baca sampai selesai karena ada beberapa penambahan dialog dan sedikit revisi, tentunya agar Author bisa mendapatkan views yang baik juga dari kalian semua🤩🌼

...----------------...

Setelah jam makan siang usai, aku, Renata dan Kanaya bergegas kembali ke kantor. Kami bertiga memilih diam selagi berjalan ke kantor.

Setibanya di kantor, aku begitu bingung karena banyak orang yang menatap sinis padaku. Apa ini karena efek pertengkaran ku dan Arga di kantor tadi pagi?

"Berryl, ikut mas sekarang!" Mas Ibnu menarik tanganku dengan kasar saat aku baru saja duduk di kursi kerja ku.

Mas Ibnu berjalan dengan tergesa-gesa, membawaku ke atap gedung kantor. Dia menghempas kasar tanganku.

"Jadi kemarin kamu bukan nginap di rumah Renata? Melainkan pergi dugem?" Mas Ibnu menatapku nyalang.

Degh!

Jantung ku tiba-tiba berdegup dengan kencang , aku menarik nafasku dalam-dalam. Pikiranku saat ini benar-benar sangat kacau.

Sejauh mana pria brengsek ini tau? Dan dari mana pula dia bisa tau? Aku bertanya-tanya dalam hati.

"Jawab, Istri Sialan!" bentak Mas Ibnu.

"Jaga bicara mu, Mas! Aku dugem itu benar, dan menginap di rumah Renata juga benar." Aku berusaha tenang.

"Sudah mas katakan berapa kali, jauhi Renata! Jika kamu berteman dengan orang rendahan, maka sifat mu juga akan rendah! Contohnya ya sekarang ini! Sekarang kalau sudah begini, mau gimana? Kalau kamu di pecat karena videomu yang viral itu, siapa yang bakal memenuhi kebutuhan keluarga kita? Badan saja yang besar, tapi otakmu segini." Mas Ibnu menunjukkan ujung jari kelingking nya.

Video viral? Apa sih maksudnya? Aku benar-benar bingung sampai sanggup mengenyampingkan omongan Mas Ibnu yang menyakitkan.

"Mas gak mau ya kalau harus kerja sendirian, kamu tau kan gaji mas kecil. Untuk makan saja gak cuk-"

Aku menutup bibirku dengan jari telunjuk, memberi isyarat agar Mas Ibnu diam. Karena ponselku sejak tadi bergetar.

Aku merogoh ponsel di saku, jantungku berdebar tak karuan saat melihat nama Pak Handoko terpampang di layar ponselku.

"Selamat siang, Pak Handoko. Ada yang bisa saya bantu?" jawab ku sopan.

"Ke ruangan saya, sekarang," sahut Pak Handoko di ujung telepon.

Mas Ibnu meraup kasar wajahnya saat mengetahui Pak Handoko yang menelpon ku.

Aku meninggalkan Mas Ibnu di atap gedung kantor dan bergegas menemui Pak Handoko.

Ponsel ku kembali bergetar, aku lekas menerima panggilan telepon tanpa melirik nama yang menelpon ku.

"Iya, Pak Handok-"

"Kak! Lo ke Club?" tanya suara di seberang telfon, dan itu suara adikku Alby.

"By, ntar gue telfon balik. Gue lagi sibuk." Aku lekas memutuskan sambungan telepon.

"Aku tak tau pasti apa masalahnya, tapi sepertinya ini bukan masalah sepele," gumamku nyaris tak terdengar.

Dengan langkah cepat aku menelusuri lorong koridor, ku abaikan semua mata sinis yang menatapku. Jantungku hampir berhenti saat langkah kakiku sudah sampai di depan pintu ruangan direktur.

Gila lo, Ryl! Sampe direktur sendiri yang turun tangan buat mecat lo! Batinku menjerit.

Tok ... Tok ..., Ceklek! Aku mendorong pintu perlahan.

"Kemari, duduk lah." pinta Pak Handoko yang membuatku semakin gugup.

Aku segera duduk dengan kepala tertunduk. Seperti maling tertangkap basah.

"Bisa kamu jelaskan ini, Berryl?" Pak Handoko memutar layar laptopnya kepadaku.

Aku tersentak melihat judul yang tengah viral di social media.

WANITA BERTUBUH GEMUK TAK SADARKAN DIRI DI LANTAI CLUB, DI DUGA KARYAWATI DARI PERUSAHAAN TERNAMA INI SEDANG TELER!!!

Aku memutar video dimana aku terlentang di lantai club dengan wajah teler. Benar-benar aib.

"Bisa jelaskan, apa yang di maksud para media dengan kata teler?" tanya Pak Handoko.

Cukup lama aku terdiam, tenggorokan ku terasa kering. "Saya akui saya salah pak, saya dalam pengaruh alkohol saat itu."

"Dan narkoba?" Pak Handoko memastikan.

"Itu tidak benar pak, saya tidak pernah menyentuh hal-hal seperti itu. Jika diperlukan, saya bersedia di tes." jawabku jujur.

"Apakah bekerja di sini sangat berat? Sampai kamu harus melampiaskan lelah mu di sebuah club seperti itu?" Pak Handoko menghela nafas panjang.

"Ini tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pak. Ini pure kesalahan saya dalam melampiaskan masalah pribadi saya pak," ujar ku.

"Saya tidak mempermasalahkan karyawan saya menghabiskan waktu istirahat nya di club. Hanya saja, kalian harus cerdas agar tidak menimbulkan masalah seperti ini. Jika terungkap di media kalian bekerja dimana, ini akan merusak nama baik perusahaan." Pak Handoko mengeluarkan unek-unek nya.

Tamat lah riwayat karir ku! batinku menjerit.

"Kinerja kamu sangat bagus, Berryl. Sayang sekali kamu seperti ini," cicit Pak Handoko.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku, aku benar-benar tak sanggup menunjukkan wajahku.

"Ini." Pak Handoko menyodorkan sebuah amplop putih di atas meja.

Surat pemecatan? Pesangon? Ini apa? Batinku dengan jantung yang nyaris berhenti berdetak.

*

*

*

1
Ros Malinda
aku cerita yg seperti ini ditindas tapi dia tidak lemah👍👍👍👍
Siti Nurjanah
jangan mati dulu. belum berryl yg turun tangan udah mau mati aj
Siti Nurjanah
jangan jangan calix orang suruhan orang tua barryl
Siti Nurjanah
sokor mati aja. mobil punya istri nya aja bangga ngaku2 dah buat selingkuh pula. siap2 mlarat kau ibnu
Siti Nurjanah
unrung ada adik dari renata dan dia jg bekerja sebagai apoteker jd tau itu jenis obat atau vit untuk apa
Siti Nurjanah
dasar temen laknat. kanaya ternyata bermuka 2
Siti Nurjanah
jangan jangan yg dimaksud vit c itu obat penggemuk badan
Siti Nurjanah
ayo ry kamu harus cepat turun berat badan biar langsing
Siti Nurjanah
syo ry kamu harus kuat demi membalas suami pengkhianat
♤avcdssi★°•°
suka banget sama ceritanyan, pokoknya keren
Dae_Hwa💎: Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 1 replies
Seven may
bagus, lnajutkan
Tri Utari Agustina
Berly suami selingkuh dengan Mirna
Nurul Laila Zulaikah
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 1 replies
febia anna
/Panic//Curse/kanaya inilah karma yg pantas buat lu pecun
febia anna
apa y azab suami mokondo + 1 keluarganya toxic mana miskin bergantung Ama berryl
asli gw KLO punya mertua mecam gtu gaakan kuat astaga darting tiap hari..kok berryl kuat y/Sob/
febia anna
suami mokondo..ajg emang ....gak expect gw Kanaya
Cinta Rodriques
ajak nikah kaya ajak beli kambing...
Cinta Rodriques
syukurin,itu LBH bagus dr PD langsung mati...rasain....
Wulant Jari
lanjut sampai akhir
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
22nya nunu, sama2 kotoran membandel slnya ehehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!