Seorang pria membangun perusahaannya dengan tujuan mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin. Namun, semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin tinggi kesombongannya. Pada akhirnya, kesombongannya menjadi kehancurannya. Ia dijatuhkan oleh perusahaan lain dan kehilangan segalanya.
Namun. Ia bereinkarnasi ke dunia kultivasi sebagai seorang Summoner, dengan kemampuan memanggil makhluk-makhluk luar biasa. Di dunia baru ini, ia didampingi oleh seorang Dewi yang setia di sisinya.
Sekarang, dengan segala kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, apa yang akan menjadi tujuannya? Apakah ia akan kembali mengejar kekayaan, mencari kedamaian, atau menebus kesalahan dari kehidupan sebelumnya?
Up suka-suka Author!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yun Yun, Qingzhu, Lin Xuan'er, Dan Chu Shuang'er
Berita tentang kehancuran Sekte Naga Hitam telah tersebar ke seluruh Benua Tengah.
Saat ini, aku sedang berkumpul dengan beberapa gadis cantik. Qingzhu, Lin Xuan'er, dan Chu Shuang'er.
Dari ketiganya, sepertinya Lin Xuan'er yang paling lemah karena dia hanyalah pemilik penginapan. Kelebihan Qingzhu adalah masakannya yang sangat enak, sedangkan Chu Shuang'er jelas yang paling kuat.
Kami sekarang berada di penginapan milik Lin Xuan'er. Awalnya, aku hanya ingin menyerap Inti Jiwa sendirian, tetapi ternyata mereka malah berkumpul di sini.
Gagal deh rencanaku.
"Bersulang!"
Semua membenturkan gelas kayu dengan pelan sebelum meminum isinya.
Chu Shuang'er meminum arak, sedangkan aku, Qingzhu, dan Lin Xuan'er hanya meminum jus buah.
"Jadi, kenapa kalian kemari?" tanyaku, memecah keheningan.
"Kau terlalu lama tidak kembali, jadi aku mencarimu sampai ke sini," jawab Qingzhu lebih dulu.
Apa yang dia katakan memang benar. Aku berada di Sekte Pedang Ungu selama dua hari, lalu menginap selama seminggu di penginapan Lin Xuan'er.
"Aku ada urusan..." jawabku asal, mencoba membuat alasan.
Sebenarnya, aku tidak kembali karena Lin Xuan'er memaksaku tinggal. Lagipula, dia sendirian, jadi kurasa tidak ada salahnya menemaninya sebentar.
"Lalu, Nona Chu, kenapa kau kemari?"
"Tuan Huang, aku ingin mengikutimu."
"Apa maksudnya itu?"
"Biarkan aku berada di sisimu, Tuan Huang. Aku berjanji akan memuaskanmu."
"Untuk apa kau berada di sisiku? Dan apa maksudmu memuaskanku?"
"Tunggu sebentar! Tuan Huang sudah berencana tinggal di sini sementara, jadi sekarang dia milikku. Kau tidak bisa merebutnya begitu saja," Lin Xuan'er menyela.
"Tapi itu hanya sementara, bukan? Setelahnya, aku bisa berada di sisi Tuan Huang," balas Chu Shuang'er sambil tersenyum bangga.
"Tidak, tidak! Huang adalah guruku, jadi dia harus bersamaku, kan?" sahut Qingzhu.
"Tidak!"
"Tidak!"
Aku benar-benar tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
Meninggalkan mereka yang sedang berdebat, aku masuk ke kamar dan mulai menyerap Inti Jiwa yang sebelumnya kurebut.
Proses penyerapan Inti Jiwa memerlukan waktu yang sangat lama. Alasan aku memilih tinggal di penginapan ini sementara adalah karena aliran Qi di tempat ini sangat bagus dan kuat.
Tiga bulan berlalu, akhirnya aku berhasil menyerap semuanya.
"Fuhh... apakah ini rasanya berada di Ranah Nirwana?"
Perasaan lega dan senang bercampur.
Sekarang, aku sudah berhasil mencapai Ranah Nirwana.
Teringat bahwa di Ranah Nirwana aku sudah bisa memanggil Yun Yun, aku segera melafalkan mantra:
"Summon, Yun Yun."
Seluruh kamar bersinar terang selama beberapa menit. Perlahan-lahan, sesosok gadis cantik muncul.
"Selamat karena sudah berada di Ranah Nirwana, Huang."
"Yu-Yun'er..."
Melihat wajahnya yang begitu cantik membuatku tak bisa berkata-kata. Rambut putih keunguan yang panjang, mata ungu berkilauan—dia benar-benar luar biasa.
"Bagaimana? Wajah Dewi ini sangat cantik, bukan?" tanyanya dengan senyum menggoda.
"Ya... kau sangat cantik."
Beberapa detik kemudian, aku baru menyadari kalau dia tidak mengenakan pakaian sama sekali—alias telanjang!
"Yu-Yun'er, tu-tubuhmu terlihat..."
"Hm? Kau boleh melihatnya. Aku ini milikmu."
Meskipun menutup wajahku dengan lengan, aku masih mengintip dari sela-sela jari. Lalu, dia maju dan memelukku.
"Lucu sekali kau malu-malu," katanya dengan nada manis.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.
"Eh?"
"Eh..."
"Eh...."
Qingzhu, Lin Xuan'er, dan Chu Shuang'er berdiri di pintu, menatap kami berdua dengan ekspresi tak percaya.
"Tu-Tuan Huang... a-apa yang Anda lakukan?!" Qingzhu berseru.
"Aku tidak melakukan apa-apa!"
Setelah itu, aku harus menjelaskan semuanya kepada mereka. Berjam-jam aku menjelaskan tanpa henti.
Memang merepotkan, tapi tak ada pilihan lain.
"Jadi begitulah. Anggap saja kami sekarang sudah suami istri," jelas Yun Yun akhirnya.
Yang lain mengangguk paham.
Karena kelelahan, aku akhirnya tertidur. Paginya, aku tidak ingat apa yang terjadi kemarin malam. Aku ingat tidur di meja makan, tapi sekarang aku sudah di ranjang.
Yang aneh, di samping kananku ada Lin Xuan'er, di samping kiriku ada Qingzhu, di atas tubuhku ada Yun Yun, dan di samping kaki ada Chu Shuang'er.
Memangnya apa yang kalian lakukan padaku saat aku tertidur?!
Setelah mereka semua bangun, aku langsung menanyakan sesuatu yang membuatku penasaran.
"Jadi... apa yang kalian lakukan kemarin malam?"
"Nona Yun sudah memutuskan bahwa kami semua akan menjadi istrimu," jawab Chu Shuang'er lebih dulu.
"Ha?! Ba-bagaimana bisa? Aku bahkan belum setuju!" seruku kaget.
"Suami harus mendengar kata-kata istri. Begitu, kan?" Yun Yun menjawab santai.
"Eh? Bukannya itu terbalik? Lagipula, bukankah kau sendiri yang tidak ingin aku bersama gadis lain?"
"Itu sebelumnya," katanya tenang. "Setelah diskusi tadi malam, aku menyadari betapa mereka semua sangat mencintaimu. Jadi, kuputuskan untuk membagimu."
Yang lain mengangguk ke arahku, seolah mendukung penuh keputusan Yun Yun.
Memangnya aku ini kue yang bisa dibagi-bagi?! Entah bagaimana cara mereka membujuk Yun Yun. Aku sendiri tidak pernah berhasil membujuknya, benar-benar wanita yang sulit dipahami.
Beberapa hari kemudian, upacara pernikahan kami akhirnya dilangsungkan di Sekte Pedang Ungu. Yang membuatku sangat kelelahan adalah karena aku harus melangsungkan upacara empat kali.
Yun Yun menjadi istri pertama.
Lin Xuan'er adalah istri kedua.
Qingzhu menjadi istri ketiga.
Chu Shuang'er menjadi istri keempat.
Padahal, aku tidak pernah ingin terjebak dalam dunia harem, tetapi mau bagaimana lagi? Jika Yun Yun sudah membuat keputusan, aku tidak akan bisa mengubahnya.
Lupakan saja semua itu. Sekarang, aku berencana untuk kembali ke Klan Yun yang dibangun oleh Ling'er. Aku penasaran bagaimana keadaannya sekarang.
Dua minggu setelah pernikahan, aku dan keempat istriku pergi ke Klan Yun. Lin Xuan'er sudah menjual penginapannya, sedangkan Chu Shuang'er telah memutuskan untuk bersamaku.
Menikahi Chu Shuang'er sebenarnya cukup menguntungkan karena dapat mempererat hubungan antara Klan Yun dan Sekte Pedang Ungu.
Kami menaiki sebuah pedang yang memiliki kendali gravitasi dan cukup mudah diarahkan. Namun, Lin Xuan'er masih belum bisa mengendalikannya, jadi aku harus menggendongnya sepanjang perjalanan.
Sungguh menyusahkan.
...---...
Setelah dua bulan perjalanan, akhirnya kami sampai. Ketika memasuki Benua Timur, aku mendengar banyak perbincangan tentang peperangan antara Klan Yun dan Kekaisaran Iblis.
Ya, kurasa Kekaisaran Iblis memang tidak akan menyerah begitu saja setelah kaisar mereka terbunuh.
Namun, aku cukup khawatir dengan Ling'er. Apakah dia akan baik-baik saja?
Saat kami sudah berada cukup dekat dengan Klan Yun, aku melihat Ling'er sedang bertarung melawan empat Jenderal Iblis. Ling'er tampak terpojok.
Dari kejauhan, aku bisa merasakan bahwa Ling'er sudah berada di Ranah Nirwana. Itu peningkatan yang luar biasa.
Namun, lawannya adalah empat Jenderal Iblis yang juga berada di Ranah Nirwana. Sangat sulit untuk menang dalam situasi seperti itu.
Kali ini, aku ingin menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Aku tidak ingin membuang-buang waktu.
"Nona Ling'er! Kau adalah pengkhianat yang harus dilenyapkan! Jadi, pergilah ke neraka!"
"Jangan harap!" seru Ling'er, mencoba melawan.
Plok... plok... plok.
Terdengar suara tepuk tangan.
"Wah, wah... menyerang Klan-ku saat aku pergi. Sungguh berani sekali," ucapku dengan tenang.
"Kaisar sudah mati, tetapi kalian masih berani melawan? Sungguh tidak tahu diri," Yun Yun menambahkan dengan ejekan tajam.
Sementara itu, ketiga istriku yang lain tetap diam di belakang.
"Siapa kau?! Beraninya menghina Kekaisaran Iblis!" bentak salah satu Jenderal Iblis.
"Diam," ucap Yun Yun singkat.
Seketika, langit berubah menjadi gelap dan sunyi. Semua Jenderal Iblis membeku, tidak bisa bergerak. Dalam sekejap, Inti Jiwa mereka terangkat keluar dari tubuhnya.
Ketika kesunyian berakhir, tubuh para Jenderal Iblis jatuh ke tanah.
"Hmph, hanya kumpulan semut," ejek Yun Yun dingin.
Aku tahu Yun Yun itu kuat, tetapi ini terlalu mengerikan. Sebelumnya, Kaisar Iblis mati dengan satu serangan. Sekarang, para Jenderal Iblis juga mati hanya dengan satu kata.
Setelah semuanya selesai, kami akhirnya bisa memasuki Klan Yun.
Belum, belum, siap-siap aja kulabrak bentar lagi