NovelToon NovelToon
REGANTARA

REGANTARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aquilaliza

~ REGANTARA, season 2 dari novel Dendam Atlana. Novel REGANTARA membahas banyak hal tentang Regan dan kehidupannya yang tak banyak diketahui Atlana ~....

Ditinggalkan begitu saja oleh Atlana tentu saja membuat Regan sangat kacau. Setahun lebih dia mencari gadisnya, namun nihil. Semua usahanya tak berbuah hasil. Tapi, takdir masih berpihak kepadanya. Setelah sekian lama, Regan menemukan titik terang keberadaan Atlana.

Disaat Regan merasakan bahagia, berbanding terbalik dengan Atlana yang menolak kehadiran Regan untuk kedua kalinya dihidupnya. Namun, penolakan Atlana bukan masalah. Regan memiliki banyak cara untuk membawa kembali Atlana dalam hidupnya, termasuk dengan cara memaksa.

Akan kah Regan berhasil? Atau malah dia akan kehilangan Atlana sekali lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquilaliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

She's My Girlfriend (Menemukan Atlana)

Atlana berjalan keluar dari pusat perbelanjaan bersama Sherly, sahabatnya. Keduanya menikmati hari libur setelah ujian yang cukup melelahkan.

"Lo duluan aja ke mobil. Gue mau ke toilet bentar."

"Ya udah, sini in barang lo."

"Gak papa nih?"

"Iya. Sini!"

Atlana memberikan barang belanjaannya, lalu melenggang menuju toilet. Sherly juga bergegas menuju parkiran, menunggu Atlana di mobil.

Atlana memasuki salah satu bilik toilet. Setelah beberapa saat, dia keluar dan mencuci tangan, kemudian mendongak hendak menatap wajahnya melalui cermin yang ada di depannya. Tapi, tubuhnya malah mematung dengan jantung yang berdegup kencang.

Melalui pantulan cermin, dia melihat Regan berdiri di belakangnya.

"Regan...."

Regan berjalan pelan mendekati Atlana. Tangannya menyusup melingkar di pinggang ramping Atlana. Saat Regan hendak menumpukkan dagunya di atas pundak Atlana, gadis itu dengan cepat menghindar. Dia berbalik dan mendorong tubuh Regan.

"Lo! Ngapain lo disini?" ujar Atlana.

Regan menatap dingin pada Atlana. Dia tidak suka gadisnya memangilnya dengan sebutan "lo". Tapi, sepertinya Atlana cukup berubah, dan berusaha menciptakan jarak diantara mereka.

"Lo?" tanya Regan dengan suara rendahnya.

Atlana mengepalkan kedua tangannya. Dia mencoba menenangkan degup jantungnya, lantas berjalan keluar toilet. Dia harus segera menghindar dari Regan.

Regan tentu saja tidak membiarkan Atlana pergi. Tangan kekarnya menahan tangan Atlana, membuat langkah gadis itu terhenti.

"Mau lo apa sih?" Atlana menatap kesal cowok itu.

"Mau gue?" Regan mencoba mengikuti mau Atlana. Hanya panggilan, itu bukan masalah. Atlana-nya kembali ia temukan, itu sudah cukup. Tapi, ia tidak tahu apakah ia akan mampu bertahan pada situasi seperti ini, atau malah akan menjadi cowok pemaksa untuk mendapatkan Atlana-nya lagi.

"Gue mau lo!"

"Tapi gue gak mau lo!"

"Gue gak peduli."

Atlana memejamkan matanya, mencoba meredam rasa kesal yang semakin menggerogoti perasaannya.

"Lo bisa gak sih, gak usah ganggu hidup gue lagi? Gue udah bahagia sama hidup gue yang sekarang."

"Lo bahagia, tapi lo masih ngerasa kurang."

"Gak usah sok tau! Lepasin gak?" Atlana mencoba menyentak tangan Regan agar genggamannya terlepas. Namun, genggaman cowok itu terlalu kuat.

Tepat saat itu, dua orang gadis dan seorang wanita paruh baya masuk. Mereka cukup terkejut melihat seorang pria di toilet wanita.

"Hei! What are you doing here?" ucap wanita peruh baya itu dengan ekpresi marahnya. Sementara dua gadis yang masuk bersamaan dengannya masih dilanda rasa terkejut.

Regan hanya menatap ketiga perempuan itu sejenak dengan tatapan dinginnya. Setelah itu, dia kembali menatap Atlana yang terlihat lega.

"Help me! He's been forcing me non-stop since earlier," seru Atlana mengambil kesempatan untuk terlepas.

"You're a criminal! Let her go! I can report you to security," ucap salah satu gadis. Dia memberanikan diri meski sedikit takut. Wajah dingin yang Regan tampilkan sangat tak bersahabat. Membuat ia sedikit gemetaran.

Saat melihat Regan mengalihkan perhatiannya ke gadis itu, Atlana dengan kuat menggigit tangan kekar Regan, hingga membuat cowok itu melepaskan genggamannya karena rasa perih dampak dari gigitan Atlana.

Kesempatan itu digunakan dengan baik oleh Atlana untuk kabur. Dia berlari meninggalkan toilet.

Regan berdecak pelan. Rahangnya mengeras berikut dengan tatapannya yang menajam. Dia melihat ke arah tiga perempuan beda usia itu. Dengan suara rendah penuh peringatan, Regan mengatakan sesuatu.

"Stay out of it! She's my girlfriend." Setelah mengatakan itu dengan tenang namun mematikan, Regan keluar dri toilet tersebut.

"Handsome. But scary," ucap salah satu gadis yang sejak tadi diam. Dia takut, namun menikmati wajah tampan Regan.

"Don't judge by appearances. What's on the outside isn't the same as the inside. No one knows," sahut wanita paruh baya, lalu melangkah memasuki salah satu bilik toilet.

Atlana merasa cukup lega saat tiba di parkiran. Dia merasa Regan tidak mengikutinya lagi. Dia sudah bebas dari cowok itu. Yang harus ia lakukan sekarang adalah cepat-cepat ke mobil dan segera pulang. Bahaya jika bertemu Regan lagi.

Atlana menyusuri beberapa mobil sebelum mencapai mobil yang ia gunkan bersama Sherly. Hanya tersisa beberapa langkah untuk sampai, hal tak terduga terjadi. Seseorang tiba-tiba menarik Atlana masuk ke lorong yang tercipta antar mobil yang terparkir.

Tubuh Atlana terdorong hingga menempel pada mobil. Lalu dua tangan kekar mengukungnya disisi kanan dan kiri.

"Regan!"

"Hm?" Regan si pelaku hanya menjawab singkat. Matanya lekat menatap Atlana yang terlihat kesal.

"Lo apa-apaan sih? Udah gue bilang, jangan ganggu gue lagi! Diantara lo sama gue gak ada hubungan apa-apa lagi."

"Gue gak pernah setuju putus sama lo."

"Tapi gue mau. Gue mau putus sama lo. Dan kita udah putus! Lo seharusnya sadar."

"Lo masih cinta sama gue," ujar Regan. Tatapan matanya tak lepas dari Atlana.

"Lo gila!"

"Gue bisa lebih gila dari yang lo pikir."

"Lana!" Teriakan dengan nada terkejut bercampur khawatir membuat Atlana dan Regan menoleh bersamaan. Sherly, gadis itu sempat melihat sahabatnya berjalan ke arah mobil mereka.

Tapi, Atlana tiba-tiba tertarik masuk diantara mobil-mobil yang terparkir. Membuatnya segera meningalkan mobil dan menghampiri sahabatnya.

"What are you doing? Let go of my friend!" Sherly menepis tangan Regan, namun tak berhasil. Dia malah mendapat tatapan tajam dari cowok itu.

Atlana cukup khawatir melihat tatapan Regan pada Sherly. Dia mengenal Regan dengan baik, dan tatapan itu tanda bahaya. Sherly bisa ada dalam bahaya. Sherly juga merasakan hal itu.

"Jangan macam-macam! Jangan ganggu sahabat gue." Atlana memperingati.

Regan langsung menatap kembali Atlana. "Kalau bisa buat lo balik sama gue, kenapa enggak?" balas Regan santai. Dia mendekat, mengikis jarak antaranya dan Atlana. Lelaki itu sedikit menundukkan wajahnya hingga bibirnya berada tepat di telinga Atlana.

"Gue bisa lakuin segala cara buat lo kembali. Termasuk buat temen lo menderita," ujar Regan.

Sherly yang melihatnya manahan nafasnya, sambil terus menerka-nerka dengan perasaan bingung. Siapa cowok itu sebenarnya? Ada hubungan apa dengan Atlana? Tapi satu yang Sherly pahami, Atlana mengenal cowok itu.

Atlana langsung mendorong tubuh Regan untuk memberi jarak diantara mereka. "Sampai kapan pun, gue gak akan balik sama lo!" balas Atlana. Sekali lagi, dia mendorong keras tubuh Regan hingga mendapat sedikit celah untuk keluar dari kungkungan cowok itu. Setelah berhasil, Atlana lantas dengan cepat menarik Sherly menjauh.

Mereka dengan cepat memasuki mobil, dan menjauh dari pusat perbelanjaan.

"Tadi itu siapa sih?" tanya Sherly sambil menatap Atlana yang mengemudikan mobil.

"Mantan gue."

"Hah? Demi apa? Tadi mantan lo?"

"Hm."

"Oh my god. Kenapa lo berdua putus? Rugi Lanaaa, mantan lo ganteng pake banget!"

"Gue lagi fokus nyetir. Jangan ganggu."

Sherly mendengus pelan lalu memanyunkan bibirnya. Dia masih banyak pertanyaan mengenai mantan Atlana itu. Tapi, ketika Atlana mengatakan jangan ganggu, sebaiknya dia diam.

Atlana mengantarkan Sherly kembali ke kediamannya, kemudian mengarahkan mobil yang ia kendarai kembali ke rumah. Pikirannya sedang kacau. Dia harus segera sampai dan beristirahat.

Tapi, Atlana sedikit mengerutkan keningnya saat tiba di rumah. Sebuah mobil terparkir di halaman depan rumah. Selama ini, sangat jarang orang bertamu ke rumah mereka. Tapi, Atlana tak ingin terlalu mengurusi dan memutuskan untuk masuk.

"Nah, Lana sudah pulang."

Suara Hilda terdengar menyambut kepulangan putrinya. Membuat dua lelaki yang sedang berbincang serius mengalihkan tatapan mereka.

Deg!

1
Syznkra_zeailin10
oh ya gak masalah Thor yang penting di beri penjelasan saya sudah bisa memahami dan memakluminya semangat terus sampai cerita ini tamat yaa☺️💪
Aquilaliza: makasih Kak... 🙏😊
total 1 replies
Athar Rizqi Al Ghifari
bagus
Anaya Nabila
kenapa gak jujur aja sih atlana
Syznkra_zeailin10
semakin membuat hati ku terpotek" kak thor sangat penasaran seperti nya banyak sekali misteri dan rintangan yang bakalan di lewati Regan dan atlana .. ayok kak jangan lama up nya aku selalu menunggu mu dengan setia 💪💪💪
Syznkra_zeailin10
Karya mu begitu menarik perhatianku author baik ku😻💪💪 semangat terus jangan lupa update setiap hari
Syznkra_zeailin10: sama" kak tapi update nya jangan lama ya ,😇
Aquilaliza: Makasih kak 😊
total 2 replies
Ita Purnama
Novel yang bagus 👍🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!