Putri Yang Terbuang

“Pfffff, bang Jordan jangan perlakukan aku seperti orang luar. Kita ini keluarga dan sudah seharusnya aku menyelamatkanmu. Yang terpenting kau mengingat kebaikanku, jangan menjauhiku karena Brielle. Aku pasti akan senang.”

Jordan pun berkata, “Kau selalu menjadi adik kesayanganku. Tak peduli apapun yang dilakukan Brielle padamu, dia tidak akan pernah bisa menggantikan posisimu dihati kami. Aku tidak akan pernah mendengarkan perkataan gilanya lagi.”

“Seseorang yang dingin dan kejam sepertinya, dia bahkan tidak peduli pada saudaranya yang sekarat. Semua perkataannya tidak bisa dipercaya dan aku tidak akan mendengarkannya lagi. Dia tidak akan bisa membuatku meragukan dan membencimu.” ujar Jordan menambahkan.

Saat bicara, tampak ekspresi jijik dan benci muncul dimata Jordan. Dia tahu kalau Brielle marah padanya karena dia lebih menyayangi Perla. Awalnya dia pikir Brielle hanya marah sebentar tapi tak disangka ketika dia sekarat, Brielle sama sekali tidak peduli padanya. Sekarang dia tidak akan mempedulikan Brielle lagi.

Di masa depan, jika Brielle berani membuli Perla lagi maka dia tidak akan segan menghajarnya tanpa ampun. Ketika mereka kembali ke kota nanti, dia akan memberitahu kedua orang tua dan saudara laki-lakinya tentang keburukan Brielle. Dia ingin keluarga Galasti memutuskan semua hubungan dengan Brielle.

“Baiklah, aku akan ingat janjimu. Kau harus memegang janji dan menepatinya ya.” ucap Perla.

”Memangnya aku pernah membohongimu?” tanya Jordan menggosok ujung hidungnya.

Perla mengeluarkan lidahnya mengejek Jordan dengan manja berkata, “Bang, tim acara belum mengirimkan siapapun hari ini. Sepertinya mereka memang sudah melupakan keberadaan kita disini. Kita tidak makan selama tiga hari. Kalau kita tidak menemukan makanan lagi hari ini, kita pasti mati kelaparan.”

“Bang Jordan, sekarang tubuhmu sudah sehat dan kuat. Pergilah ke dalam hutan bersama Austin dan yang lain. Aku mendengar mereka berencana pergi ke sisi lain hutan ini untuk menghindari gerombolan monyet itu.”

Jordan mengangguk dan berkata, “Baiklah. Aku akan pergi mengambil tas kita dan mengganti pakaian. Setelah itu aku akan pergi menemui mereka.”

Perla langsung membantu Jordan berdiri dan memeluk lengannya dengan manja. Dia merasa keberuntungan berpihak padanya. Dia bisa mendapatkan keuntungan atas perbuatan Brielle yang mengobati Jordan.

Toh tidak akan ada yang tahu tentang hal itu. Sementara itu di ruangan siaran langsung, para penonton sangat marah.

“Sialan! Perla tidak tahu malu! Brielle yang meramu obat herbal itu dan mengoleskan ke tubuh Jordan. Tapi dia mengambil kesempatan mengklaim kalau dia yang melakukannya. Dasar perempuan brengsek tidak tahu malu! Dia sama buruk dan jahatnya seperti ibu kandungnya! Hah, darah yang sama mengalir ditubuhnya kan?”

“Dasar Jordan bodoh! Dia percaya begitu saja pada perkataan Perla. Apakah dia tidak tahu cara kalau Perla berbohong? Dia lupa bagaimana Perla memperlakukannya sebelumnya. Orang bodoh seperti dia pantas dipermainkan oleh Perla si perempuan jahat!”

“Menurutku di keluarga Galasti, semuanya memiliki IQ rendah kecuali Brielle. Bagaimana bisa iblis jahat seperti Perla dengan mudahnya memporakporandakan keluarga itu?”

“Ya, kurasa IQ keluarga Galasti memang rendah. Meskipun Perla licik dan jahat, jika mereka pintar sedikit, mereka tidak mungkin bisa dipermainkan Perla semudah itu. Demi Perla, mereka bahkan tidak menginginkan putri kandungnya. Luar biasa kejam keluarga Galasti!”

“Brielle berbeda dari anggota keluarga Galasti. IQ nya tinggi dan tingkah lakunya layaknya orang waras. Aku tidak percaya jika Brielle adalah putri kandung keluarga Galasti. Keluarga itu tidak pantas untuk Brielle.”

“Tak peduli jika Brielle adalah putri kandung atau bukan, Brielle harus menjauhi keluarga Galasti dimasa depan. Agar dia tidak ikut-ikutan bodoh seperti mereka.”

Sementara itu di kediaman keluarga Galasti. Devan sedang menyantap sarapan sambil menonton siaran langsung. Dia juga melihat Perla yang membohongi Jordan dan mengambil keuntungan dari Brielle. Ekspresi wajahnya berubah-ubah setelah melihat kelakuan Perla. Berapa banyak hal yang disembunyikan Perla selama ini?

Kini, dimatanya adik perempuannya yang selama ini terlihat polos dan baik hati ternyata hanya berpura-pura. Di acara siaran langsung ini, dia melihat sisi lain dalam diri Perla yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Perla yang dilihatnya sekarang adalah orang egois, licik, jahat dan orang yang berbeda.

Perla yang sekarang ini bukan adiknya. Adiknya tidak seperti ini sebelumnya. Apa yang berubah? Apa yang membuat Perla bertingkah seperti itu? Apakah karena kondisi lingkungan atau memang selama ini Perla berpura-pura dan mereka tidak pernah menyadarinya karena terlalu memanjakan Perla selama ini?

“Bang Devan……” Robin yang duduk diseberang meja memanggil Devan. Devan mengangkat wajahnya menatap Robin. Dia melihat Robin memegang ponsel ditangannya dan sepertinya sedang menonton siaran langsung itu.

Dengan ekspresi muram Robin berkata, “Apakah menurutmu selama ini Perla hanya berpura-pura didepan kita? Kenapa aku merasa kalau Perla yang sekarang ini berbeda? Aku seperti melihat orang lain…..aku bahkan hampir tidak mengenalinya. Dia tidak seperti itu sebelumnya.”

Devan menutup mulutnya rapat. Setelah hening selama beberapa saat, dia berkata, “Ayah bilang Perla berubah karena tekanan lingkungan. Dia mengalami banyak kesulitan disana makanya sikapnya berubah drastis. Jangan berpikir terlalu jauh.”

Robin mengangguk, “Benarkah? Kalau memang dia berpura-pura, tidak mungkin dia melakukannya selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui. Aku percaya dia gadis yang polos dan baik hati. Semua perubahan sikapnya itu karena dia ditindas. Kita harus tetap memperlakukannya dengan baik.”

“Oh iya, bukankah ayah memintamu mencari orang-orang untuk menjaga reputasi Perla? Tapi yang kulihat justru Perla semakin dihujat. Semua orang marah dan menghujatnya habis-habisan di internet.”

Devan menggelengkan kepala dan berkata, “Banyak orang yang menonton siaran langsung itu. Banyak diantara mereka yang membenci Perla dan ada juga yang sengaja ingin membuat masalah untuk keluarga kita. Ditambah lagi, banyak orang diluar sana yang tidak menyukai orang kaya seperti kita.”

"Sekarang penonton siaran langsung itu bukan hanya didalam negeri saja tetapi sudah menyebar ke luar negeri. Tak peduli berapa banyakpun orang yang kita bayar untuk memulihkan reputasi Perla, lebih sulit dan dampaknya kali ini terlalu besar."

“Orang-orang bayaranku tidak bisa mengalahkan orang-orang itu. Mereka terlalu ekstrim dan jumlahnya sangat banyak. Tak peduli berapa banyak orang bayaran yang kuperintahkan untuk melindungi reputasi Perla, namun tetap tidak bisa mengalahkan kekuatan para netizen.”

“Lagipula, kita tahu perubahan sikap Perla yang drastis memperkeruh keadaan. Dan apa yang dilakukannya sangat buruk, para netizen tidak tahu tentang situasi yang dihadapi Perla. Mereka tidak peduli alasan apapun dan mereka tidak percaya kalau selama ini Perla itu gadis yang baik dan polos.”