seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
"Haha!! Sayang kebiasaan kamu kalau tanya,terus Mama jawab yang mana dulu dasar."jawab Mamahnya Aisyah sambil tertawa.
"Hehe,jawab yang mana aja Ma"ucap Aisyah sambil cekikikan.
"Menggemaskan sekali"batin Ray.
tok tok
"Permisi...saya mau ngecek keadaan Bu Ani dulu yah."ucap Dokter yang baru masuk.
"Ah iya,silahkan Dok."jawab Aisyah lalu duduk di sofa,Ray pun ikut duduk di sofa yang Sama tapi jarak lumayan jauh dan itu terlihat sama Mama Ani beliau hanya tersenyum.
"Ya Allah!! apa nak Ray jodoh Aisyah anak hamba."batin Mama Ani.
"Mbak/Ray"sahut secara bersamaan.
"Silahkan Mbak duluan...asalkan jangan bilang bahwa Mbak menyukai atau mencintai saya,kalau bener itu,saya aja yang duluan yah."goda Ray sambil menaik turunkan alis sambil tersenyum.
"Aish...pede sekali kamu,aku cuman mau tanya gimana luka kamu Ray?"kesal Aisyah seraya bertanya sambil memanyunkan bibir.
"Mbak!! Saya itu ngga punya modal apa-apa selain pede itu sendiri,apalagi mau mendapatkan hati sang Dokter."jawab Ray
"Hah!! kamu itu ngomong apa sih Ray."bingung Aisyah yang masih memanyunkan bibir.
"Mbak!! saya itu ngga punya harta apalagi jabatan kalau pede saya hilang,terus modalnya apa? itu bibir manyun gitu apa minta di cium yah."goda Ray.
"Rayyyyy"teriak Aisyah sambil spontan mencubit pinggang Ray yang terluka.
"Aww,ssh sakit Sayang."sahut Ray spontan, sambil mengelus pinggangnya.
BLUSH
kata spontan dari Ray,membuat wajah Aisyah memerah seperti kepiting rebus.
"Ais!! kenapa kamu teriak-teriak Sayang?"tanya Mama Ani.
"Ah mama! ngga ada apa-apa,Dok gimana apa Mama saya boleh pulang?"jawab Aisyah sambil menghampiri dan bertanya.
"Sudah boleh pulang,ngga ada yang perlu di khawatirkan,kalau gitu saya pamit permisi."sahut Dokter seraya keluar dari ruangan tersebut.
Ray pun langsung menghampiri kedua perempuan cantik berhijab Berbeda usia itu.
"Maaf sebelumnya! mudah-mudahan tidak tersinggung,apa Mama dan Mbak Aisyah sebaiknya pulang kerumah Ibu angkat Ray saja."ucap Ray menawarkan bantuan.
"Ngga usah Ray!! sudah banyak merepotkan kamu."jawab Aisyah ngga enak hati.
"Sudah deh Mbak ngga usah gengsi,lagian Mbak mau pergi kemana inikan sudah malam."ucap ray.
"Tap-"sahut Aisyah terpotong.
"Ngga ada tapi-tapian,ayo Ma ikut Ray..biar cepat bisa istirahat,biarkan saja kalau Mbak Aisyah ngga mau ikut."potong Ray sambil menggandeng Mama Ani untuk keluar dari Rumah Sakit dan mau meninggalkan Aisyah di Rumah Sakit.
tentu saja membuat Aisyah kesal dan berlari mengejar,kalau Mama Ani hanya tersenyum-senyum saja sesampainya di parkiran suara melengking dari Aisyah.
"Raayyyy"geram Aisyah akhirnya tetap menyusul walaupun kesal.
"Jadi ikut Mbak,kirain mau tidur di Rumah Sakit,mentang-mentang Dokter."ucap Ray sambil tersenyum.
"Diiiiiaaaammmm."geram Aisyah langsung masuk mobilnya Ray dengan cemberut.
"Sudah nak jangan di goda terus Aisyah."ucap Mama Ani.
"Ya sudah,ayo masuk Ma"ucap Ray sambil membuka pintu untuk Mama Ani setelah Mama Ani masuk,Ray pun masuk di kursi pengemudi.setelah beberapa menit sampailah di rumah,langsung mengantar ke kamar tamu supaya langsung istirahat.
ketika Mama Ani sudah masuk kamar tapi tidak dengan Aisyah,Ray pun heran kenapa ngga jadi masuk.Aisyah malah duduk di ruangan tamu,Ray pun menghampirinya.
"Mbak kenapa ngga jadi masuk kamar,malah duduk di sini?"tanya Ray.
"Ngga Apa-apa sih,oh iya gimana lukamu Ray"jawab Aisyah seraya bertanya.
"Alhamdulillah ngga ada yang perlu di khawatirkan,santai saja Mbak."jawab Ray.
"Saya juga mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sama kamu,berkat bantuan kamu sekarang Mama sudah di temukan dalam keadaan selamat"ucap Aisyah sambil matanya berkaca-kaca.
"Iya Mbak sama sama,harusnya Mbak berterimakasih bukan ke saya,karena saya Hanya perantara saja."jawab Ray.
"Sama siapa? kan sudah jelas,yang membantuku itu kamu."ucap Aisyah bingung.
"Allah SWT"jawab Ray singkat.
"Ya kamu bener! alhamdulillah terimakasih ya Allah."ucap Aisyah bersyukur.
"Oh iya Ray,apa sebelum kita pernah bertemu?"tanya Aisyah.
"Iya!! ini pertemuan kita yang ketiga."jawab Ray.
"Hah!! ketiga."kaget Aisyah.
"Yang pertama: saya menghampiri Mbak yang saat itu sedang melamun,tapi terlihat lucu.
yang kedua: karena sebuah dompet kita janjian di restoran.yang ketiga: kita di pertemukan sama Bang Gio."sahut Ray.
"Sebentar...ya saya baru inget,pantas saja saya sudah menyimpan nomor kamu Ray."ucap Aisyah.
"Ya sudah!! saya ke kamar dulu yah,saya takut tergoda sama kamu,entah kenapa walaupun kamu berpakaian tertutup tapi terlihat seksi di mataku."bisik Ray langsung berlari ke kamar.
"Raayyyyy"teriak Aisyah.
***
Keesokan pagi
''Pagi Ma!! gimana semalam tidurnya nyaman dan nyenyak kan?"tanya Ray.
"Pagi juga,alhamdulillah nyaman dan nyenyak."jawab Mama Ani tersenyum,tapi yang di sebelah cemberut.
"Mbak!! hari ini mau masuk kerja apa ngga?"tanya Ray sambil tersenyum ke Aisyah.
"Kerja!! ngga enak sudah cuti seminggu lebih,ya allah pagi pagi sudah melihat yang begitu cerah"jawab Aisyah kalimat terakhir di dalam hati.
"Ya sudah ayo saya anter,Ma! saya mau antar Dokter Cantik,tapi yang sukanya cemberut ini yah ketempat kerjanya."ucap Ray santai.
"Raaayyy!! Kebiasaan banget,masih pagi bikin bad mood saja.ya sudah Ma,Ais berangkat dulu yah assalamualaikum."kesal Aisyah sambil mencium punggung tangan Mama Ani,begitu pun Ray melakukan hal yang sama seperti Aisyah.
"Hahaha! Iya hati-hati di jalan yah,waalaikumsalam."jawab Mama Ani.
Di perjalanan menuju rumah sakit tidak kata yang keluar,sibuk dengan pemikiran masing-masing setelah sampai baru lah ada pembicaraan.
"Sudah sampai Mbak,apa ngga mau turun?"tanya Ray.
"Ah iya,makasih yah Ray."jawab Aisyah yang hendak keluar tapi ngga jadi.
"Salim dulu biar berkah kerjanya?"goda Ray sambil mengulur tangan kanannya.
"Ray!! bisa ngga jangan kaya gitu,ngga lucu tau.''kesal Aisyah sambil manyun.
"Ya iyalah ngga lucu,saya juga ngga lagi ngelucu dan kondisikan itu bibirmu apa minta dicium."goda Ray
"Akkkkkhhhhh."teriak Aisyah karena terlalu kesal.
"Haish!! malah teriak,berhenti berteriak apa sengaja yah.supaya Semua orang dengar terus grebeg kita,terus di seret ke KUA langsung.ah senang juga kalau begitu,ya sudah lanjut berteriaknya."goda Ray kata-kata itu mampu membuat Aisyah diem.
"Ya ampun!! kenapa saya bisa kenal sama pria yang menyebalkan ini sih."batin aisyah.
"Ray buka dong pintu mobilnya."pinta Aisyah
"Ubah dulu panggilannya nanti baru saya buka."ucap Ray.
"Ck...harus panggil apa ..
Bersambung
SEE YOU NEXT