Felicia, seorang mahasiswi yang terjebak dalam hutang keluarganya, dipaksa bekerja untuk Pak Rangga, seorang pengusaha kaya dan kejam, sebagai jaminan pembayaran utang. Seiring waktu, Felicia mulai melihat sisi manusiawi Pak Rangga, dan perasaan antara kebencian dan kasih sayang mulai tumbuh di dalam dirinya.
Terjebak dalam dilema moral, Felicia akhirnya memilih untuk menikah dengan Pak Rangga demi melindungi keluarganya. Pernikahan ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah utang, tetapi juga pengorbanan besar untuk kebebasan. Meskipun kehidupannya berubah, Felicia bertekad untuk mengungkapkan kejahatan Pak Rangga dan mencari kebebasan sejati, sambil membangun hubungan yang lebih baik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi'rhmta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7: Proyek Penyelamat
Felicia duduk di mejanya, dikelilingi oleh tumpukan dokumen dan laporan. Ia sudah bekerja keras selama beberapa bulan untuk menyelesaikan proyek besar yang diharapkan dapat menyelamatkan perusahaan dari kerugian. Suasana di kantor terasa tegang, dan semua orang menyadari pentingnya proyek ini.*
Felicia (dalam hati): "Ini adalah momen yang sangat penting. Jika aku bisa menyelesaikannya dengan baik, kita akan menghindari kerugian besar."
Felicia terus memeriksa data dan merumuskan strategi dengan hati-hati. Ia merasa tekanan di pundaknya semakin berat, tetapi ia tidak ingin menyerah.
Beberapa hari sebelum deadline, Felicia mengadakan pertemuan dengan timnya untuk membahas langkah-langkah akhir.
Felicia: "Teman-teman, kita sudah dekat dengan deadline. Mari kita pastikan semua detail sudah siap. Apa ada yang perlu dibahas?"
Rekan Kerja 1: "Saya sudah menyelesaikan analisis pasar, Felicia. Data menunjukkan bahwa kita bisa meningkatkan penjualan jika kita melakukan promosi di media sosial."
Rekan Kerja 2: "Saya juga sudah menyiapkan materi presentasi. Kita perlu tampil meyakinkan di depan Pak Rangga dan dewan direksi."
Felicia: "Bagus. Mari kita buat rencana untuk presentasi kita. Ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan betapa efektifnya proyek ini."
Tim bekerja sama dengan baik, dan Felicia merasa semangat melihat kerja sama mereka.
Hari presentasi tiba, dan Felicia merasa gugup tetapi juga percaya diri. Ia berdiri di depan dewan direksi dan Pak Rangga, siap untuk mempresentasikan hasil kerja keras mereka.
Felicia: "Selamat pagi, semua. Saya ingin mempersembahkan proyek yang telah kami kerjakan. Ini adalah strategi yang kami yakini dapat menyelamatkan perusahaan dari kerugian yang akan datang."
Felicia mulai menjelaskan rencana mereka dengan jelas, menunjukkan data yang kuat dan argumen yang meyakinkan. Ia melihat Pak Rangga memperhatikan dengan seksama.
Pak Rangga: "Felicia, bisa kamu jelaskan lebih lanjut tentang strategi promosi yang akan kita gunakan?"
Felicia: "Tentu, Pak. Kami berencana melakukan kampanye yang terfokus di media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik lebih banyak pelanggan. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan penjualan."
Setelah presentasi, dewan direksi memberikan waktu untuk berdiskusi. Felicia merasa cemas menunggu tanggapan mereka.
Dewan Direksi 1: "Presentasi yang sangat baik, Felicia. Data yang kamu sajikan sangat meyakinkan."
Dewan Direksi 2: "Saya suka pendekatan yang kamu usulkan. Ini bisa menjadi solusi untuk masalah yang kita hadapi."
Felicia: "Terima kasih. Kami percaya bahwa dengan pelaksanaan yang tepat, kita akan melihat hasil yang positif dalam waktu dekat."
Felicia merasa lega mendengar pujian itu, dan ia tahu bahwa mereka berada di jalur yang benar.
Setelah diskusi, Pak Rangga berdiri untuk memberikan penilaian akhir.
Pak Rangga: "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Felicia dan tim atas kerja keras mereka. Proyek ini sangat penting bagi masa depan perusahaan, dan saya percaya kita harus melakukannya."
Semua orang bertepuk tangan, dan Felicia merasa bangga dengan pencapaian timnya.
Felicia: "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan proyek ini sukses, Pak."
Pak Rangga: "Felicia, saya sangat terkesan dengan cara kamu menangani proyek ini. Kamu menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan kemampuan analitis yang tepat."
Felicia tersenyum, merasakan pengakuan yang sangat berarti baginya.
Setelah presentasi, Felicia dan tim merayakan keberhasilan mereka di sebuah restoran dekat kantor. Mereka merasa puas dan bangga dengan apa yang telah dicapai.*
Rekan Kerja 1: "Kita berhasil! Ini semua berkat kerja keras Felicia."
Rekan Kerja 2: "Saya tidak sabar untuk melihat hasil dari proyek ini. Kita sudah berjuang keras."
Felicia: "Terima kasih, semua. Tanpa dukungan kalian, saya tidak bisa melakukannya. Ini adalah kerja tim."
Suasana penuh keceriaan saat mereka bersulang untuk keberhasilan mereka.
Beberapa hari setelah presentasi, Pak Rangga memanggil Felicia ke kantornya.
Pak Rangga: "Felicia, saya ingin berbicara denganmu. Saya sangat terkesan dengan hasil proyek ini."
Felicia: "Terima kasih, Pak. Saya senang mendengar itu."
Pak Rangga: "Saya ingin memberikan penghargaan kepada kamu dan tim atas kerja keras kalian. Ini sangat penting bagi perusahaan kita."
Felicia: "Itu sangat berarti, Pak. Kami semua berusaha keras untuk mencapai hasil ini."
Pak Rangga: "Kamu telah membuktikan bahwa kamu adalah aset berharga bagi perusahaan. Saya ingin memberikan lebih banyak peluang untukmu di masa depan."
*Felicia merasa bangga dan bersemangat untuk tantangan berikutnya.*
Felicia (dalam hati): "Aku tidak akan berhenti di sini. Ini adalah langkah besar menuju impianku."