Penampilanya sedikit gemulai, wajahnya mirip orang Korea tapi sebenarnya dia keturunan Jepang. Jiro Itsuki Takahashi, model rintisan di Korea. Memiliki wajah tampan dan gemulai, dia menikahi gadis Indonesia bernama Namira Isyana Saraswarti. Pernikahan mereka kurang di restui oleh kedua orang tuan Namira yang seorang pengusaha dan pebisnis sukses.
Mereka menginginkan kedua anak perempuannya yang berpendidikan tinggi mendapat suami yang sukses juga seperti keluarganya. Mereka menginginkan menantu yang sesamanya bergerak di bidang bisnis juga agar perusahaan dan bisnisnya bisa mrnjadi besar dan menguasai seluruh Asia.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Jiro Itsuki Takahashi itu, mereka meremehkan Jiro yang seorang model yang gemulai. Padahal dia sebenarnya memiliki dunia lain yang sangat kuat dari pekerjaannya sebagai model.
Siapakah Jiro Itsuki itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Model Iklan
Sementara itu, Namira yang tadi pergi dari rumahnya ikut dengan Jiro berada dalam mobil bersama laki-laki itu. Dia bingung harus berbuat apa lagi, Jiro yang duduk tenang di sampingnya itu masih diam. Pikirannya sangat senang Namira pergi dari rumah itu dengannya.
"Kamu memikirkan apa?" tanya Jiro.
"Aku sudah bilang jangan datang kesini. Kenapa kamu datang juga?" tanya Namira.
"Hahah, bukankah kamu senang aku datang? Aku datang merusak pertunanganmu, menggagalkan tunanganmu dengan laki-laki brengsek itu. Kamu tahu keluargamu itu sangat keras kepala, kalau aku tidak datang tentu saja istriku ini akan jadi budak keluargamu," ucap Jiro.
"Dari mana kamu tahu tentang keluargaku? Tentang Aldo juga," tanya Namira.
"Itu mudah, bagiku semuanya sangat mudah," jawab Jiro.
Kendo yang berada di depan dengan supir tersebut hanya diam mendengar percakapan bosnya dan kekasih hatinya.
"Besok aku akan datang lagi ke rumahmu," ucap Jiro lagi.
"Untuk apa? Aku sudah pergi dari rumah papa, jangan membuat masalah lagi. Mungkin aku sudah di anggap anak durhaka oleh mereka, jadi aku sarankan kamu jangan membuat masalah lagi. Papaku bisa berbuat apa saja sama kamu," ucap Namira lagi kaget dengan ucapan Jiro.
"Aku sudah katakan sewaktu di Korea, kalau aku akan datang menemui mertuaku untuk minta restunya. Anaknya sudah jadi istriku," jawab Jiro lagi.
"Istri apa? Itu tidak sah pernikahannya, mana ada menikah dengan hanya begitu saja. Kamu pikir aku bodoh apa?"
"Hahah, tentu kamu itu sangat bodoh juga menarik. Aku tergila-gila padamu karena kamu bodoh," ucap Jiro lagi sambil tertawa.
Namira kesal sekali dengan ucapan laki-laki di sampingnya itu, mengatakannya bodoh.
"Apa semua orang menganggapku bodoh? Bahkan papa dan mamaku, kak Rania juga Naina mengatakan aku bodoh. Apa aku sejelek itu dengan predikat bodoh?" ucap Namira merenungi ucapan Jiro kalau dirinya bodoh.
Semua mengatakan bodoh padanya, apa memang dia bodoh?
Jiro yang tadi tertawa kini diam menatap gadis di sampingnya, tangannya mengelus kepala Namira dan menariknya agar bersandar di pundaknya. Namira menurut, dia sedih dan kecewa kenapa semua mengatakan dirinya bodoh.
"Kamu itu bukan bodoh, tapi polos. Siapa yang mengatakan itu padamu? Semua orang yang kamu sebutkan itu? Aku akan membalasnya," ucap Jiro dengan tatapan dingin ke depan.
Dia tidak terima jika kekasih hatinya itu di permainkan dan di perbudak oleh mereka.
"Kamu juga mengatakan aku bodoh, tentu saja kamu menghinaku juga," ucap Namira menarik kepalanya tapi segera di tahan oleh tangan Jiro.
"Aku akan membuat perhitungan dengan mereka yang telah menghinamu juga memperlakukanmu dengan tidak baik," ucap Jiro.
Namira menoleh pada Jiro, sedikit heran kenapa dengan laki-laki itu mau mengancam orang-orang yang telah menghinanya.
"Memangnya kamu kenal mereka? Kakakku dan sepupuku?" tanya Namira.
"Aku pasti akan mengenalnya, Kendo akan mencari tahu tentang kakakmu dan juga sepupumu yang telah merebut pacarmu. Tapi itu sangat menguntungkanku, karena kamu bisa aku miliki," ucap Jiro lagi.
Namira hanya menggeleng kepala saja, masih heran dengan laki-laki yang telah merusak acara pertunangannya dengan Aldo. Jiro menoleh pada gadis di sampingnya dengan senyuman miring.
"Apa kamu tidak mau berterima kasih padaku?" tanya Jiro.
"Berterima kasih atas apa?" Namira balik bertanya.
"Karena telah merusak pertunanganmu dengan laki-laki brengsek itu," jawab Jiro.
Namira hanya diam saja, meski memang dia terbebas dengan tunangan tak di inginkannya. Tapi untuk mengucapkan terima kasih pada Jiro rasanya enggan.
"Baiklah, kalau kamu tidak mau mengucapkan terima kasih padaku. Berikan satu ciuman manis padaku."
"Apa?!"
_
Namira dan Jiro tinggal di hotel sejak kabur dari rumah tuan Aleandra, Namira ingin kamar terpisah dengan Jiro dan laki-laki itu menurutinya.
Siang hari Jiro bersiap untuk pergi ke kantor tuan Aleandra, berniat membicarakan tentang Namira.
"Kendo, siapkan bajuku," titah Jiro.
"Anda akan menemui tuan Aleandra?" tanya Kendo.
"Ya. Menemui mertuaku," ucap Jiro.
"Hmm, kupikir anda akan bermain-main saja."
"Tidak ada hal main-main dalam urusan hati Kendo. Kamu tahu itu," ucap Jiro lagi.
"Ya tuan, saya pikir sebaiknya anda harus menjelaskan siapa anda sebenarnya," ucap Kendo lagi.
"Tidak. Aku ingin tahu sejauh mana laki-laki itu serakah dan berambisi dengan kekayaan dan perusahaannya, sampai mengorbankan anaknya itu."
"Anda akan menggunakan video itu lagi untuk meyakinkan kalau anda dan nona Namira menikah?" tanya Kendo.
"Tentu saja, dia harus menerimanya kalau putri bungsunya sudah jadi milikku," ucap Jiro.
Kendo hanya mengangguk saja, setekah memakai baju yang memang di siapkan untuk menemui tuan Aleandra. Sejak kepulangan Namira ke Indonesia, dia memerintahkan Kendo mencari tahu tentang gadis itu dan keluarganya.
Mulai dari papa dan mamanya, kakaknya serta kesibukan ketiganya seperti apa. Dan apa yang di milikinya serta apa lagi yang di kerjakannya, Jiro sudah mendapatkan informasinya sebelum datang ke Indonesia menemui Namira.
"Mobil sudah siap?" tanya Jiro.
"Sudah tuan," jawab Kendo.
"Baiklah, kamu minta sama petugas hotel untuk melayani gadis itu dengan baik. Mulai dari makanan dan juga kebutuhan apa pun di hotel ini," ucap Jiro.
"Baik tuan."
Setelah itu dia pun keluar dari kamarnya, melihat ke arah kamar Namira lebih dulu sebelum pergi. Baru setelah cukup dia pun berjalan menuju lift.
Perusahaan tuan Aleandra kebetulan sangat dekat dengan hotel di mana Jiro dan Namira menginap, laki-laki itu sengaja mencari hotel yang di tengah kota dan memang perusahaan tuan Aleandra juga di tengah kota. Jadi, untuk pergi ke perusahaan itu tidak membutuhkan waktu lama, apa lagi di cegah kemacetan lalu lintas tidak membutuhkan waktu lama.
Hanya butuh setengah jam saja Jiro pergi ke kantor tuan Aleandra, dia datang dengan penampilan yang sengaja membuat orang menatapnya aneh. Memakai baju model dan dengan gaya sedikit gemulai. Meski penampilannya seperti itu, tapi ketampanannya tidaklah hilang.
Dia memasuki lobi kantor setelah memarkirkan mobilnya oleh Kendo, berjalan dengan gaya model. Banyak mata memandang aneh dan takjub sekaligus, melihat orangnya dan juga menyangka itu adalah model yang akan menjadi model iklan perusahaan. Karena memang kebetulan ada beberapa proyek perusahaan yang akan melibatkan model sebagai media promosi.
Seseorang menghampiri Jiro.
"Maaf tuan, apa anda model yang akan menjadi bintang iklan dari perusahaan kami?" tanya seseorang.
Jiro mengerutkan dahi lalu tersenyum, itu dia gunakan untuk lebih mengenal lagi perusahaan milik tuan Aleandra.
"Ya, apa semuanya sudah siap?" tanya Jiro.
"Ah, kami pikir anda tidak akan datang. Karena kami menginginkan model iklan dari luar negeri. Nama anda itu ..."
"Jiro Itsuki Takahashi, model dari Korea."
_
_
*****
bilang aja nikah jgn pake katedral Thor Krn merujuk ke agama katolik dn aturannya kalau mau nikah itu ribetttt butuh waktu berbulan2 Krn wajib ikut kursus utk menikah jd ga mgkn bgt eluarga ga tau 😂😂 mending diganti deh tor mumpung msh blm panjang sayang ceritanya lumayan kesannya jd penyesatan