NovelToon NovelToon
PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Beda Usia / Persaingan Mafia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anila Nabastala

bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

" kak Lusiii... dia membully ku " ucap Nayla sambil terisak.

" kamu... dasar laki laki kurang ajar, sudah mesum, tukang bully lagi, dasar bajingan " maki Lusi pada Tomi yang masih melirik tajam pada Nayla dengan ujung matanya. Lusi mendekati Nayla dan langsung memeluk nya, namun pandangan Lusi pada Tomi dia menatap tomi dengan tajam seperti sebuah pisau yang siap menghunus dada kapan saja.

" sudah Nay... kamu jangan nangis lebih baik kamu masuk saja, biar aku hadapi pria yang nggak tahu diri ini, yang berani nya hanya pada perempuan saja " ucap Lusi dengan nada yang amat sangat kesal dan juga marah pada Tomi. Nayla pun masuk, namun sebelum dia benar benar masuk ke Club, dia menoleh sebentar ke arah Tomi, dan menjulurkan lidahnya seolah dia sedang mengejek Tomi, dan hal itu sontak membuat Tomi melotot padanya, dan dengan cepat Nayla pun membalikkan tubuhnya dan langsung pergi dengan sedikit berlari masuk ke Club. Tomi merasa geram sekali, cukup... kali ini tidak boleh dibiarkan, bagaimana pun juga dia merasa tidak bersalah dan harus membela diri.

" heh... sudah cukup kamu mengataiku, aku sudah bilang aku tidak melakukan apapun pada gadis itu, apa kamu pikir aku sudah tidak sayang nyawaku, sampai sampai harus membully gadis itu, aku tidak lupa kalau dia adalah gadis kesayangan bos besar tuan Sagara, anda paham " balas Tomi juga dengan bentakan. Dia benar benar tak terima di tindas seperti ini. Lusi yang tadinya berapi apa mendadak menciut ketika melihat raut wajah Tomi yang sedikit menyeramkan menurutnya.

" tapi tadi Nayla bilang... " ucapan Lusi terhenti dia sejenak seperti berfikir, bisa saja kan Nayla sedang mengerjainya, tapi itu juga tidak mungkin. Arrrhh.. bikin kesel saja.

" aku tidak tahu motif dia apa, kenapa dia berkata seperti itu?? Yang jelas tadi aku hanya membayar kerusakan tanaman bonsai milik Heri, tuh lihat buktinya kalau nggak percaya " ucap Tomi sambil menunjuk dedaunan yang ada dilantai yang masih segar.

" apa benar begitu?? " ucap Lusi dengan ragu

" terserah anda mau percaya atau nggak sama saya, dari pertama kenal anda pun, anda memang sudah tidak percaya kan pada saya " ucap Tomi dengan masa bodo

" memangnya siapa yang akan percaya pada anda, coba aja anda bayangin laki-laki dan wanita tinggal disatu atap dalam keadaan telan jang pula, jangan kan aku semua orang juga pasti beranggapan telah terjadi sesuatu, atau kalau nggak .... " Lusi menghentikan kata kata nya sejenak.

" kalau nggak.... betul dengan apa yang dibicarakan oleh orang orang bahwa anda sebenarnya... " Lusi pun berhenti kembali, kali ini dia takut akan menyinggung Tomi.

" sebenarnya apa hah... " ucap Tomi yang mulai tak sabar dan rasa penasaran di waktu yang bersamaan.

" sebenarnya anda adalah seorang seme " Tomi melongo tak mengerti apa yang dimaksud oleh Lusi

" apa... seme.. apaan tuh, apa itu sebuah makanan " ucap nya benar benar bingung.

" ck... seme itu bukan makanan melainkan, identitas seseorang yang menyukai sesama jenis " cicit Lusi yang masih dapat didengar olehnya.

" sembarangan... ikut saya sekarang " Tomi menarik paksa Lusi agar mengikutinya, Lusi memberontak dia tidak mau mengikuti pria itu, dia takut kalau Tomi akan berbuat macam macam padanya, karena Lusi yang berintak terus maka Tomi mengangkat tubuh Lusi yang ukuran lebih kecil dari tubuh Tomi, bahkan Tomi tidak merasa berat sedikitpun ketika mengangkat tubuh Lusi keatas pundak nya seperti karung beras.

" Diam... kalau tidak ingin jatuh " bentak Tomi pada Lusi yang sedari tadi tak diam dan memberontak terus, akhirnya Lusi diam setelah mendapat bentakan dari Tomi.

Tomi memasukan Lusi pada mobilnya yang dia perkiraan tak jauh dari halaman Club, setelah kedua nya duduk, lalu Tomi menoleh kearah Lusi, dia mendekati Lusi entah apa yang dipikirkan Lusi ketika tubuh Tomi meditasi tubuhnya dia menutup mata nya dengan rapat, dan juga mulut serta menahan nafas, dia juga memundurkan tubuhnya ke sandaran kursi di mobil,yang hanya bisa beberap centi saja mundurnya.

Klik... rupanya Tomi ingin memasangkan sabuk pengaman pada tubuh Lusi, ketika Tomi akan kembali ke posisi semula, sekilas dia melihat wajah Lusi yang masih menutup matanya, dan terlihat panik dan juga gugup, Tomi terkekeh dalam hatinya saat melihat wajah gugup Lusi, terlintas dalam pikirannya ingin mencium bibir gadis itu, namun dia dengan segera menepis keinginan nya itu, dia tidak mau kalau gadis itu benar benar menganggapnya seorang yang benar benar me sum.

Tomi menjalankan mesin mobil itu dan meninggalkan halaman Club, dia menjalan kan mobil tersebut dengan kecepatan diatas rata rata, membuat Lusi beberapa kali berteriak dan menahan nafas nya ketika mobil Tomi menyalip mobil lain dengan ekstrem.

Lima belas kemudian mobil mereka sampai di halaman apartemen mewah milik Tomi, dimana terakhir kali dia membawa Lusi saat menolongnya ketika dia mabuk.

Lusi sedikit ketakutan apalagi melihat wajah Tomi yang saat ini terlihat menyelam kan baginya, hingga beberap kali Lusi menelan saliva nya secara kasar.

Setelah melewati lorong dan juga lift akhir nya mereka tiba di kamar apartemen milik Tomi. Setelah pintu apartemen itu terbuka Tomi menyuruh Lusi untuk duduk disofa yang berada di apartemen tersebut, dengan ragu Lusi pun terduduk, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan apartemen tersebut, dia seperti mencari suatu benda yang bisa dijadikan senjata untuk membela diri jika seandainya Tomi berbuat macam macam padanya, dia juga berfikir tidak akan makan ataupun minum apapun yang diberikan oleh Tomi karena takut minuma atau makanan tersebut telah dicampur obat bius atau obat perangsang, bisa saja kan.

Dengan kasar Tomi membuka dasi nya setelah dia masuk kekamarnya dan melempar dasi itu secara sembarang keatas kasurnya. Dia pun berjalan menuju toilet yang ada dikamar pribadi nya tersebut, sambil membuka kancing baju yang dia kenakan satu persatu, setelah tiba di toilet diapun membuka baju dan celana nya hingga telan jang bulat, dia berdiri dibawah air hangat yang mengalir dari shower, sekitar lima belas menit dia  mandi lalu keluar dengan memakai pakaian santai sambil membawa sebuah laptop ditangannya.

Lusi yang sudah gelisah sedari tadi akhirnya sedikit lega ketika melihat Tomi keluar dari kamarnya, tadinya Lusi sempat berfikir untuk keluar dari apartemen milik Tomi tersebut, namun dia tak bisa membuka pintu nya karena memakai nomor pin.

Tomi duduk disebelah Lusi dan langsung membuka laptop dan mengotak ngatik keyboard laptop tersebut.

" kamu mau minum?? " tawar Tomi pada Lusi tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop nya. Lusi hanya menggeleng kan kepala nya, namun Tomi paham walaupun tidak melihat kearahnya.

" ini kamu lihat sendiri di video itu " ucap Tomi sambil meletakan laptop nya tepat dihadapan Lusi, lalu diapun berjalan kearah mini kitchen dan mengambil minuman dingin dari kulkas nya. Dia membawa dua buah minuman satu untuk diri nya dan satu untuk Lusi.

Saat Lusi melihat video tersebut wajah nya memerah, dia sungguh sangat malu ketika melihat Tomi yang membuka bau Lusi satu persatu hingga lolos semua nya, kemudian dia juga menyeka seluruh tubuh Lusi menggunakan handuk kecil, dan pada saat Tomi menyeka bagian payu dara dan juga kemaluan Lusi terdengar erangan dari bibir Lusi, sungguh dia merasa sangat malu sekali, apalagi melihat ekspresi wajah Tomi di video tersebut sangat datar dan juga terlihat beberpa kali dia menolak Lusi saat mencoba untuk mencium Tomi.

" aku memperlihat kan video itu bukan untuk apa apa, hanya sekedar untuk membukti kan kalau aku tidak se brengsek dan se mesum seperti yang kamu tuduhan padaku, aku ini belum pernah melakukan hal itu dengan gadis manapun, tapi itu bukan berarti aku seorang Ho mo, aku hanya ingin melakukan hal itu dengan wanita yang sudah sah menjadi istriku, sekarang apa anda sudah paham Nona " ucap Tomi sambil menatap dalam pada Lusi yang masih menundukkan kepalanya karena malu. Sejenak ruangan tersebut menjadi hening, hanya suara dari pendingin ruangan saja yang terdengar.

" a.. aku ingin ke toilet " ucap Lusi kemudian

" silahkan " ucap Tomi dia bangkit dari sofa untuk menunjukan dimana toilet nya, lalu disusul dengan Lusi, namun entah apa yang terjadi kaki mereka saling tersandung hingga akhirnya mereka terjatuh diatas sofa saling bertindihan dengan posisi Tomi berada diatas tubuh Lusi, dan bibir mereka saling menempel.

Dan tak lama pintu apartemen terbuka, orang orang yang datang terkejut saat melihat adegan tersebut dan membuat pria yang masih berseragam polisi berteriak pada mereka berdua.

" APA APAAN KALIAN ...!!! "

NB:

Menurut sumber Google, dalam hubungan sejenis antara pria dengan pria alias homo ada dua peran yaitu seme dan juga uke

Seme : berperan sebagai laki-laki

Uke : berperan sebagai perempuan

1
Nabastala
besok libur 1 hari ya.. akan update lagi tanggal 2 January..
Nabastala
selamat tahun baru buat temen² semoga tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik dari tahun² sebelumnya.
aminn
Riliana Dyaa
heyyyy heyyy/Sob/orang jailnya kejauhan anjirrr tinggal jyujurrrr bro /Cry/
Nabastala
hai selamat datang, ini novel pertamaku mohon dukungan nya
Riliana Dyaa: cemanggatttt min
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!