NovelToon NovelToon
Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ritual untuk Seroja

Kisman dan Mawar mengikuti orang sakti itu masuk ke dalam kamar.

              Sekali lagi di dalam ruangan itu sungguh sederhana. Tidak seperti kamar-kamar gelap praktek perdukunan yang ditaruh banyak aksesoris untuk seram-seraman.

              Di dalam ruangan itu kosong tidak banyak benda-benda mencurigakan. Hanya ada sebuah tikar yang terbuat dari anyaman bambu yang sudah digelar.

              Di atas tikar itu sekarang Kisman dan Mawar duduk bersila berdampingan di depan Tanse yang sudah bersiap untuk melakukan ritual.

              “Jadi kedatangan kalian berdua kemari untuk bisa bertemu dengan anak kalian yang sudah meninggal?”,

              “Betul demikian?”,

              “Betul kek”,

              “Sudah kah kalian sadar dengan resikonya?”,

              “Kalian akan bergabung bersamaku menjadi antek-antek iblis”,

              “Sudah kek”,

              “Syukur lah kalau begitu”,

              “Aku akan segera memulai ritualnya”,

              “Kita akan terlebih dahulu mengikat sumpah dan janji”,

              Tanse menyiapkan gelas yang sudah berisi seperempat air putih yang dibawa dari ruang tamu.  Kemudian ia mengeluarkan sembilu yang sangat tajam.

              Sembilu adalah pisau yang terbuat dari kulit bambu. Sangat tajam. Biasa digunakan untuk sunat atau pun memotong tali pusar.

              Tanse meminta telapak tangan kanan Kisman dan Mawar.

              Telapak tangan kedua tamunya itu disayat dengan sangat cepat oleh Tanse.

              Mengucur lah darah mereka berdua yang langsung dimasukkan ke dalam gelas berisi air yang telah dipersiapkan.

              Darah merah Kisman dan Mawar hampir memenuhi gelas tersebut.

              Tanse melakukan hal yang sama. Ia mengiris telapak tangan kanannya sendiri. Lalu ia dengan segera menuangkan darahnya yang mengalir ke dalam gelas.

              Darah Tanse berwarna biru kehitam-hitaman.

              Setelah gelas itu penuh dengan darah Kisman, Mawar dan Tanse. Kakek sakti itu lalu mengaduknya menggunakan sembilu yang sama.

              Selesai gelas itu diaduk Tanse meminumnya seteguk.

              “Habiskan sisanya”,

              Kisman dan Mawar menghabiskan air bercampur darah mereka sendiri hingga tak bersisa.

              “Sekarang kita sudah saling terikat”,

              “Kalian sudah secara sah menjadi sekutu iblis”,

              Ungkap Tanse yang terlihat begitu bahagia.

*

              Memasuki ritual kedua.

              “Jadi tujuan kalian datang kepadaku karena ingin bertemu dengan anak kalian yang sudah mati?”,

              “Betul sekali kek”,

              “Keluarkan barang-barang anak kalian”,

              Ada dua benda yang harus dibawa sebagai syarat untuk bisa kembali bertemu dengan Seroja. Dua benda itu yaitu pakaian dari anak yang dimaksud yang sering dikenakan sewaktu masih hidup. Dan satu benda lagi yaitu mainan atau pun barang yang menjadi kesayangan anak mereka.

              Kisman dan Mawar telah menyiapkannya.

              Sebuah setelan baju tidur yang sering dipakai oleh putri mereka di saat-saat terakhir waktu hidupnya.

              Benda yang kedua adalah sebuah jepit rambut. Jepit rambut berwarna hitam yang selalu Seroja pakai untuk mengucir rambutnya yang panjang.

              Kakek bernama Tanse itu. Benar-benar orang sakti.

              Kisman dan Mawar dibuat takjub dengan apa yang dilakukan oleh orang yang tinggal di dalam hutan itu.

              Tanse mengambil baju tidur milik Seroja. Ia taruh setelan baju yang dilipat rapi itu di hadapannya.

              Setelah itu Tanse terlihat memejamkan mata dan membaca sebuah rapalan yang bahasanya tidak dimengerti oleh Kisman dan Mawar yang menyaksikan di depannya.

              Lalu dua telapak tangan Tanse menyentuh baju tidur Seroja. Telapak tangan kiri terlebih dahulu kemudian ditumpuk dengan telapak tangan kanan.

              Tidak lama berselang keluar kepulan asap putih dari tumpukan baju dan tangan Tanse.

              Kepulan asap putih tipis yang muncul hanya sebentar lalu menghilang.

              Bersama hilangnya kepulan asap putih itu hilang pula baju tidur milik Seroja.

              Baju tidur berwarna putih dengan kerah kuning bergambar kapal selam dan ikan-ikan itu seketika lenyap.

              Melihat itu semua Kisman dan Mawar takjub sekaligus bertanya-tanya. Kemana pakaian Seroja pergi? Apakah ini sebuah pertanda baik?

              Sementara itu Tanse tampak puas. Ia berhasil melakukan perkerjaannya dengan sangat baik.

*

              Di dalam kamar itu tidak hanya terdapat sebuah tikar yang terbuat dari anyaman bambu. Ada benda lain lagi.

              Yaitu sebuah kaca berukuran setinggi orang dewasa yang dipasang di dinding kayu.

              “Berdiri lah”,

              Tanse meminta Kisman dan Mawar untuk berdiri. Begitu juga dengan ia yang turut berdiri.

              “Berdiri lah di depan cermin itu”, perintah Tanse.

              Kisman dan Mawar patuh, mereka melakukan semua apa yang disuruh oleh orang sakti itu.

              Kisman dan Mawar berdiri di depan kaca cermin. Mereka melihat bayangan mereka sendiri. Dan bayangan Tanse yang kini telah berada di belakang mereka.

              “Tatap lah cermin itu dan jangan sekali-kali berkedip”,

              Tanse memegang kepala Kisman dan Mawar.

              Sesaat kemudian Kisman dan Mawar tidak lagi melihat bayangan mereka di dalam cermin.

              Cermin itu telah berubah.

              Kaca itu sekarang bergelombang layaknya air laut.

              Kisman dan Mawar benar-benar tercengang.

              “Bawalah jepit rambut ini dan berikan kepada putrimu”,

              Tanse menyerahkan jepit rambut Seroja yang telah ia mantrai kepada Mawar.

              “Masuklah ke dalam cermin itu tanpa ragu”,

              “Kalian akan bertemu dengan Seroja”,

              Mereka menurut,

              Kisman dan Mawar masuk ke dalam cermin.

1
Vermeer
luar biasa
Vermeer
penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!